MENGGALI EKONOMI KEINDONESIAAN Oleh Hariyono Plt Kepala BPIP
MENGGALI EKONOMI KEINDONESIAAN Oleh; Hariyono Plt. Kepala BPIP
Trinitas Kekuasaan MILITER (KEKERASAN) FINANSIAL (MODAL) INFORMASI (EPESTIMOLOGI) Pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1778 mendirikan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wtenschappen. Tahun 1842 mendirikan Indologie yang salah satu fungsinya menguasai masyarakat Nusantara secara halus. Imperialisme yang berbasis epistemologi/pengetahuan bersifat halus.
Trinitas Keilmuan NILAI DATA TEORI Data tanpa teori dan nilai tidak punya makna. Data dan teori tanpa nilai akan mengarah pada empirisme sehingga kehilangan arah, gairah dan perspektif masa depan. Teori dan nilai tanpa data akan menimbulkan konstruktivisme yang kehilangan pijakan realitas. Data dan nilai tanpa teori menimbulkan kritisisme dan atau fanatisme yang sulit dipertanggungjawabkan. Tidak ada IPTEKS yang netral. Penguasaan dan pengembangan Ipteks harus disesuaikan dengan cita-cita bangsa. www. bpip.
NASIONALISME EKONOMI • Semangat nasionalisme ekonomi merupakan nyawa dari machtvorming. • 1) Kita punya masa lalu yang indah. • 2) Sekarang memiliki hari yang gelap. • 3) Hari kemudian yang terang benderang. • Kedaulatan dan perbaikan-perbaikan yang penting hanya bisa terwujud kalau diusahakan/diperjuangkan sendiri, dengan kebiasaan kita sendiri, dan dengan macht kita sendiri.
SOSIO DEMOKRASI • Semangat nasionalisme ekonomi diwujudkan dengan cara tidak memisahkan demokrasi politik dengan demokrasi ekonomi. • Ekonomi dikembangkan dengan sifat kedaulatan, kebersamaan, persatuan yang bersasas kekeluargaan/gotong royong sebagai antitesis terhadap sistem ekonomi penjajah yang eksploitatif dan segregatif yang cenderung menyingkirkan/marginalisasi serta menjadi predator ekonomi rakyat.
EKONOMI NUSANTARA DULU • Aset ekonomi yang jadi komoditi internasional dan menempatkan bangsa Indonesia menjelajahi dunia hingga Madagaskar, a. l: • 1). Kapur barus, kemenyan, gaharu dari Sumatera • 2). Rempah-rempah dari Maluku • Nusantara tidak hanya menjadi barang penghasil komoditi ekonomi melainkan juga distributor perdagangan dunia, sehingga eksistensi pedagang Majapahit, Sriwijaya, Goa, Bone, Ternate, Tidore, Banten cukup berpengaruh di dunia.
EKONOMI KOLONIAL (1) • Perubahan tatanan global mendorong negara Barat (Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda dll) mencari komoditas ekonomi ke Nusantara. • Penjajah menerapkan kebijakan monopoli dan monopsoni yang menghancurkan produktivitas dan capasitas masyarakat Nusantara di bidang ekonomi. • Melalui proses sejarah dan budaya yang hegemonik dan eksploitatif DNA kewirausahaan masyarakat hilang karena ekonomi dibuat tergantung.
EKONOMI KOLONIAL (2) • Sistem pemerintahan tidak langsung (indirect rule) menyebabkan bangsa Indonesia dieksploitasi oleh kapitalisme dan feodalisme. • Ekonomi yang besar dan modern dikuasai pihak penjajah, dan pengusaha asing. • Indonesia hanya dijadikan daerah eksploitasi (dengan mengambil hasil bumi sebagai bahan mentah dan pasar hasil industri mereka). • Eksploitasi mereka dilakukan berbasis pengetahuan (Indologi).
EKONOMI PASCA KEMERDEKAAN • Berusaha membangun pola ekonomi yang secara struktural memberikan ruang kemandirian dan keadilan bagi masyarakat dengan memposisikan negara sebagai pemain utama dalam aspek yang menguasai hajat hidup orang banyak. • Koperasi diusahakan menjadi soko guru ekonomi. • Swasta diupayakan memiliki kontribusi positif tanpa harus terseret pada radikalisme pasar.
TANTANGAN EKONOMI • Kepercayaan diri dan moralitas rakyat belum begitu kuat sehingga mental trabas dan abaikan kualitas sering terjadi. • Rembesan pasar masih begitu kuat sehingga tata ekonomi cenderung dikendalikan pasar. • Negara belum secara maksimal berhasil mengejawantahkan demokrasi ekonomi sesuai konstitusi. • Aktivitas perekonomian belum banyak berbasis pengetahuan dan teknologi
PERJUANGAN EKONOMI • Memposisikan kemandirian ekonomi sebagai bagian dari pembangunan bangsa yang berbasis dan berorientasi Pancasila. • Mempetakan pembangunan ekonomi yang berbasis ideologi sekaligus ramah ekologi. • Memperjuangkan pendekatan struktural, yaitu peraturan perundang-undangan yang menguntungkan kepentingan negara dan rakyat. • Mengembangkan Badan Riset dan Inovasi Nasional yang memungkinkan ekonomi ditangani secara profesional dan visioner.
BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA REPUBLIK INDONESIA TERIMA KASIH
- Slides: 13