Menganalisis cerita pendek dengan judul V Nama Rohmatul

  • Slides: 24
Download presentation
Menganalisis cerita pendek dengan judul “V” Nama : Rohmatul Ummah NIM : 096146 Bahasa

Menganalisis cerita pendek dengan judul “V” Nama : Rohmatul Ummah NIM : 096146 Bahasa dan Sastra 2009

Standart Kompetensi / Kompetensi Dasar : 6. Membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi 6.

Standart Kompetensi / Kompetensi Dasar : 6. Membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi 6. 1 Mengemukakan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek melalui kegiatan diskusi

Indikator • Menceritakan kembali isi cerpen • Menemukan nilai-nilai cerpen

Indikator • Menceritakan kembali isi cerpen • Menemukan nilai-nilai cerpen

Materi • Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif

Materi • Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis. • Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E. T. A. Hoffmann dan Anton Chekhov.

Sejarah Cerita Pendek • Asal-usul • Cerita pendek berasal-mula pada tradisi penceritaan lisan yang

Sejarah Cerita Pendek • Asal-usul • Cerita pendek berasal-mula pada tradisi penceritaan lisan yang menghasilkan kisah-kisah terkenal seperti Iliad dan Odyssey karya Homer. Kisah-kisah tersebut disampaikan dalam bentuk puisi yang berirama, dengan irama yang berfungsi sebagai alat untuk menolong orang untuk mengingat ceritanya. Bagianbagian singkat dari kisah-kisah ini dipusatkan pada naratif-naratif individu yang dapat disampaikan pada satu kesempatan pendek. Keseluruhan kisahnya baru terlihat apabila keseluruhan bagian cerita tersebut telah disampaikan.

Sejarah Cerita Pendek • Fabel, yang umumnya berupa cerita rakyat dengan pesan-pesan moral di

Sejarah Cerita Pendek • Fabel, yang umumnya berupa cerita rakyat dengan pesan-pesan moral di dalamnya, konon dianggap oleh sejarahwan Yunani Herodotus sebagai hasil temuan seorang budak Yunani yang bernama Aesop pada abad ke-6 SM (meskipun ada kisah-kisah lain yang berasal dari bangsa-bangsa lain yang dianggap berasal dari Aesop). Fabel-fabel kuno ini kini dikenal sebagai Fabel Aesop. Akan tetapi ada pula yang memberikan definisi lain terkait istilah Fabel, dalam khazanah Sastra Indonesia seringkali, diartikan sebagai cerita tentang binatang. Cerita fabel yang populer misalnya Kisah Si Kancil, dan sebagainya.

Sejarah Cerita Pendek • Selanjutnya, jenis cerita berkembang meliputi sage, mite, dan legenda. Sage

Sejarah Cerita Pendek • Selanjutnya, jenis cerita berkembang meliputi sage, mite, dan legenda. Sage merupakan cerita kepahlawanan. Misalnya Joko Dolog. Mite atau Mitos lebih mengarah pada cerita yang terkait dengan kepercayaan masyarakat setempat tentang sesuatu. Contohnya Nyi Roro Kidul. Sedangkan legenda mengandung pengertian sebagai sebuah cerita mengenai asal usul terjadinya suatu tempat. Contoh Banyuwangi.

Sejarah Cerita Pendek • Bentuk kuno lainnya dari cerita pendek, yakni anekdot, populer pada

Sejarah Cerita Pendek • Bentuk kuno lainnya dari cerita pendek, yakni anekdot, populer pada masa Kekaisaran Romawi. Anekdot berfungsi seperti perumpamaan, sebuah cerita realistis yang singkat, yang mencakup satu pesan atau tujuan. Banyak dari anekdot Romawi yang bertahan belakangan dikumpulkan dalam Gesta Romanorum pada abad ke-13 atau 14. Anekdot tetap populer di Eropa hingga abad ke 18, ketika surat-surat anekdot berisi fiksi karya Sir Roger de Coverley diterbitkan.

Sejarah Cerita Pendek • Di Eropa, tradisi bercerita lisan mulai berkembang menjadi cerita tertulis

Sejarah Cerita Pendek • Di Eropa, tradisi bercerita lisan mulai berkembang menjadi cerita tertulis pada awal abad ke-14, terutama sekali dengan terbitnya karya Geoffrey Chaucer Canterbury Tales dan karya Giovanni Boccaccio Decameron. Kedua buku ini disusun dari cerita pendek yang terpisah (yang merentang dari anekdot lucu ke fiksi sastra yang dikarang dengan baik), yang ditempatkan di dalam cerita naratif yang lebih besar (sebuah cerita kerangka), meskipun perangkat cerita kerangka tidak diadopsi oleh semua penulis. Pada akhir abad ke-16, sebagian dari cerita-cerita pendek yang paling populer di Eropa adalah "novella" kelam yang tragis karya Matteo Bandello (khususnya dalam terjemahan Perancisnya). Pada masa Renaisan, istilah novella digunakan untuk merujuk pada cerita pendek.

 • Pada pertengahan abad ke-17 di Perancis terjadi perkembangan novel pendek yang diperhalus,

• Pada pertengahan abad ke-17 di Perancis terjadi perkembangan novel pendek yang diperhalus, "nouvelle", oleh pengarang-pengarang seperti Madame de Lafayette. Pada 1690 -an, dongeng tradisional mulai diterbitkan (salah satu dari kumpulan yang paling terkenal adalah karya Charles Perrault). Munculnya terjemahan modern pertama Seribu Satu Malam karya Antoine Galland (dari 1704; terjemahan lainnya muncul pada 1710– 12) menimbulkan pengaruh yang hebat terhadap cerita pendek Eropa karya Voltaire, Diderot dan lainnya pada abad ke-18.

Cerita-cerita pendek modern • • Cerita-cerita pendek modern muncul sebagai genrenya sendiri pada awal

Cerita-cerita pendek modern • • Cerita-cerita pendek modern muncul sebagai genrenya sendiri pada awal abad ke-19. Contohcontoh awal dari kumpulan cerita pendek termasuk Dongeng-dongeng Grimm Bersaudara (1824– 1826), Evenings on a Farm Near Dikanka (1831 -1832) karya Nikolai Gogol, Tales of the Grotesque and Arabesque (1836), karya Edgar Allan Poe dan Twice Told Tales (1842) karya Nathaniel Hawthorne. Pada akhir abad ke-19, pertumbuhan majalah dan jurnal melahirkan permintaan pasar yang kuat akan fiksi pendek antara 3. 000 hingga 15. 000 kata panjangnya. Di antara cerita-cerita pendek terkenal yang muncul pada periode ini adalah "Kamar No. 6" karya Anton Chekhov. Pada paruhan pertama abad ke-20, sejumlah majalah terkemuka, seperti The Atlantic Monthly, Scribner's, dan The Saturday Evening Post, semuanya menerbitkan cerita pendek dalam setiap terbitannya. Permintaan akan cerita-cerita pendek yang bermutu begitu besar, dan bayaran untuk cerita-cerita itu begitu tinggi, sehingga F. Scott Fitzgerald berulang-ulang menulis cerita pendek untuk melunasi berbagai utangnya. Permintaan akan cerita-cerita pendek oleh majalah mencapai puncaknya pada pertengahan abad ke-20, ketika pada 1952 majalah Life menerbitkan long cerita pendek Ernest Hemingway yang panjang (atau novella) Lelaki Tua dan Laut. Terbitan yang memuat cerita ini laku 5. 300. 000 eksemplar hanya dalam dua hari. Sejak itu, jumlah majalah komersial yang menerbitkan cerita-cerita pendek telah berkurang, meskipun beberapa majalah terkenal seperti The New Yorker terus memuatnya. Majalah sastra juga memberikan tempat kepada cerita-cerita pendek. Selain itu, cerita-cerita pendek belakangan ini telah menemukan napas baru lewat penerbitan online. Cerita pendek dapat ditemukan dalam majalah online, dalam kumpulan-kumpulan yang diorganisir menurut pengarangnya ataupun temanya, dan dalam blog.

Unsur dan ciri khas • • • Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan

Unsur dan ciri khas • • • Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat. Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dramatis: eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya), komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik dan tokoh utama); komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi yang meningkat, krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka terhadap suatu langkah); klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang mengandung aksi terbanyak atau terpenting); penyelesaian (bagian cerita di mana konflik dipecahkan); dan moralnya. Karena pendek, cerita-cerita pendek dapat memuat pola ini atau mungkin pula tidak. Sebagai contoh, cerita-cerita pendek modern hanya sesekali mengandung eksposisi. Yang lebih umum adalah awal yang mendadak, dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Seperti dalam cerita-cerita yang lebih panjang, plot dari cerita pendek juga mengandung klimaks, atau titik balik. Namun demikian, akhir dari banyak cerita pendek biasanya mendadak dan terbuka dan dapat mengandung (atau dapat pula tidak) pesan moral atau pelajaran praktis. Seperti banyak bentuk seni manapun, ciri khas dari sebuath cerita pendek berbeda-beda menurut pengarangnya. Cerpen juga memiliki [unsur intrinsik] cerpen.

Ukuran Cerpen • Menetapkan apa yang memisahkan cerita pendek dari format fiksi lainnya yang

Ukuran Cerpen • Menetapkan apa yang memisahkan cerita pendek dari format fiksi lainnya yang lebih panjang adalah sesuatu yang problematic. Sebuah definisi klasik dari cerita pendek ialah bahwa ia harus dapat dibaca dalam waktu sekali duduk (hal ini terutama sekali diajukan dalam esai Edgar Allan Poe "The Philosophy of Composition" pada 1846). Definisi-definisi lainnya menyebutkan batas panjang fiksi dari jumlah kata-katanya, yaitu 7. 500 kata. Dalam penggunaan kontemporer, istilah cerita pendek umumnya merujuk kepada karya fiksi yang panjangnya tidak lebih dari 20. 000 kata dan tidak kurang dari 1. 000 kata. • Cerita yang pendeknya kurang dari 1. 000 kata tergolong pada genre fiksi kilat (flash fiction). Fiksi yang melampuai batas maksimum parameter cerita pendek digolongkan ke dalam novelette, novella, atau novel.

Genre Cerita Pendek • Cerita pendek pada umumnya adalah suatu bentuk karangan fiksi, dan

Genre Cerita Pendek • Cerita pendek pada umumnya adalah suatu bentuk karangan fiksi, dan yang paling banyak diterbitkan adalah fiksi seperti fiksi ilmiah, fiksi horor, fiksi detektif, dan lain-lain. Cerita pendek kini juga mencakup bentuk nonfiksi seperti catatan perjalanan, prosa liris dan varian-varian pasca modern serta non-fiksi seperti fikto-kritis atau jurnalisme baru.

Analisis cerpen berikut cerpen. Da ( cerpen Anggarda ) di angkat dari kisah nyata.

Analisis cerpen berikut cerpen. Da ( cerpen Anggarda ) di angkat dari kisah nyata. • Ketika keperawanan anakku diperbincangkan…… Tanpa mereka ketahui apa yang sebenarnya……. . Semoga ia lekas sembuh………. . • Hati ibu mana yang tak remuk redam, saat merasa terhimpit tanpa dinaungi sang Dewi Fortuna. Saat hadapi liku – liku hidup tanpa adanya pundak sebagai tempatku bersandar dan menangis, atupun berjuang bersamaku dan memberi dorongan , hingga memaksaku menjadi seorang perempuan atau seorang ibu yang harus nampak kuat laksana baja di hadapan anakku yang tak berdaya atas nama emansipasi. Aku tertunduk lesu, di beranda rumah sakit. Kulangkahkan kaki kembali menuju salah satu lorong yang tak asing bagiku. Sepi tinggal aku sendiri menguasai lorong itu, sesaat tiba-tiba sekelompok orang berbaju putih keluar dari kamar ICU, salah seorang diantaranya menghampiriku dan berkata “ pemeriksaan sudah selesai ibu, nanti kalau pasien sudah siuman jangan lupa obatnya diminumkan”. Aku hanya menjawab dengan anggukan kepala, pertanda aku paham akan apa yang diperintahkannya. Sebelum aku memutuskan masuk ke kamar, sejenak aku mengehela nafas panjang , ku usap wajah agar tak nampak keputus asaan dan kesedihan dari rautku. Kulihat sosok yang tertidur pulas, dengan berbagai alat bantu di sekitarnya, alat bantu nafas, infus dan apalah nama alat – alat lain yang tak kuhafal namanya, betapa hancurnya hatiku saat menyadari dia lah putriku Sabila Viranti anak semata wayangku yang aku lahirkan 8 tahun yang lalu, aku mendekati kasurnya dan duduk di kursi tepat disebelahnya. Lamunan itu kembali , dan menghadirkan ingatkanku pada kisah lama.

Analisis cerpen berikut • Saat anak – anak se usianya bermain , riang dan

Analisis cerpen berikut • Saat anak – anak se usianya bermain , riang dan gembira bersama , dia haruslah terbaring lunglai dan sesekali sakit yang tak tertahankan mendera tubuhnya yang makin mengurus. Aku tau dia iri, karna aku pun juga merasa iri dengan ibu – ibu yang lain yang mendampingi anaknya bermain dan belajar, tapi……. semua itu musnah saat cerita kelam ini berawal dan orang hanya bisa bilang bahwa aku harus bisa ambil hikmahnya. 3 bulan yang lalu, 13 Mei kala itu , masih terngiang di ingatanku saat ku bawa Vira periksa ke dokter setelah seminggu lebih ia demam, merasa perutnya sakit, dan setelah ia jatuh dari sepeda karena ia tetap memaksa untuk sekolah, ia juga merasa bagian yang sakit tambah lagi yakni pada bagian ‘V’ nya. Betapa hatiku hancur kala dokter mengatakan bahwa hasil lab menunjukkan Vira terkena kanker ovarium stadium 2 dan penyakit ini adalah penyakit yang dikategorikan langka. Bukan hanya itu yang lebih membuat aku terpukul ialah dokter juga menyatakan bahwa selaput pembuluh darah Vira yang tipis juga sudah pecah mungkin karna terjatuh dari sepeda waktu itu dan itu artinya Vira menurut anggapan orang yang tidak paham dengan alasannya bisa saja dibilang sudah tidak perawan lagi, karna memang selaput pembuluh darah putriku tipis. Air mata terus mengalir dan dokter meminta untuk mulai saat itu Vira harus dirawat inap, dan bila sudah ada dana bisa segera dilakukan operasi.

Analisiscerpenberikut • Vira merengek bertanya apa yang dideritanya dan apa pula yang membuatku menangis,

Analisiscerpenberikut • Vira merengek bertanya apa yang dideritanya dan apa pula yang membuatku menangis, namun tak kujawab semuanya itu, dan hanya kulepas senyuman dan berkata “ tidak apa-apa”, untuk menenangkan hatinya. Bu Ponirah , hanya dialah tempat peraduan semua isi hatiku. Bahkan beliau sudah kuanggap layaknya emakku sendiri. Kuceritakan semua yang dihadapi putri semata wayangku pada beliau tanpa terkecuali dan tanpa kuminta beliau memberiku sebuah amplop, yang ku yakin isinya uang tapi tak seberapa besar nominalnya karna kondisi beliau sama dengan aku yaitu kaum ekonomi lemah. Namun, tanpa kusadari pula Sumarti si mulut combe itu menguping pembicaraanku hingga akhirnya tanpa konfirmasi pada ku, dia menyebarkan berita yang salah tentang anakku hingga membuat satu kampungku geger akan berita bahwa anakku diperkosa dan sudah tak perawan lagi.

Analisis cerpen berikut • “ Bu siapa laki-laki bejat yang tega memperkosa Vira? ,

Analisis cerpen berikut • “ Bu siapa laki-laki bejat yang tega memperkosa Vira? , Vira itu masih kecil bu. ” hampir setiap hari pertanyaan itu kudapatkan dari warga kampung. Dan aku harus menjelaskan satu persatu pada mereka apa yang sebenarnya terjadi atau kadang hanya mampu kujawab dengan isak tangis. “Mas Karjo , andai saja kau tak meninggalkan aku secepat itu. Mungkin, akan kita hadapi bersama semua musibah ini. Namun , apa daya tak ada yang bisa menghindari garis Tuhan”. Itu bayangan yang sering terlintas dalam pikirku.

Analisis cerpen berikut • JAMKESMAS yang diberikan pemerintah ternyata tak mencukupi untuk biaya rumah

Analisis cerpen berikut • JAMKESMAS yang diberikan pemerintah ternyata tak mencukupi untuk biaya rumah sakit Vira, karena beberapa obat harus kubeli dengan uangku sendiri dan harganya lebih mahal dari satu kilo beras. Dengan tetes air mata harapan kulepas giwang , kalung bahkan cincin nikah dari tubuhku juga surat tanah sudah lepas dari genggaman untuk kugadaikan, hutang ku pada beberapa orang juga seabreg dan kadang kala hanya kuandalkan sumbangan dari para aulia dan dermawan. Tapi, bagiku harta tak ada apaapanya dibanding kesembuhan dan nyawa anakku. Namun juga kadang, aku pun juga bingung bagaimana kalau kelak ia sembuh, Vira akan mendapat cemooh dari orang karna keperawanan nya sudah hilang seperti yang mereka pikirkan karena orang kampung itu pada goblok, bisa saja mereka tak mau mendengar penjelasanku dan Vira juga nanti akan tumbuh menjadi perempuan mandul. “ ya Allah , aku percaya masa depan dan kehidupan Vira ada ditangan. Mu dan Kau pasti akan berikan yang terbaik bagi putriku” itu lah doaku setiap watu, aku pasrahkan semua pada. Nya.

Analisiscerpenberikut • Seminggu , dua minggu , sebulan , dua bulan. Sesungguhnya aku tak

Analisiscerpenberikut • Seminggu , dua minggu , sebulan , dua bulan. Sesungguhnya aku tak sanggup hadapi ini semua namun, kekuatan, senyum bahkan cita – cita Vira lah yang membuatku bertahan dan terus bersemangat untuk mengupayakan kesembuhan putriku. Vira selalu optimis akan sembuh bahkan ia sering bercerita bahwa suatu saat ia ingin menjadi seorang artis, bahkan sempat ia berkata ingin mengikuti ajang pencarian bakat anak – anak di televisi. Aku hanya dapat membalas dengan senyum dan berkata “ makanya. Vira harus cepat sembuh……. . ” itulah yang dapat ku ucap. Dan dalam hati kecilku doaku ada sepanjang jalan untuk Vira. Aku ingin terus semangat, aku ingin terus berjuang dan aku ingin melihat Vira sukses. Tiap hari aku hanya bergantian jaga dengan Bu. Ponirah, aku bahkan tak sanggup atau mungkin tak sempat bekerja unuk memenuhi kehidupanku hingga sering aku terlupa untuk mengisi perutku apalagi kalau Vira seddang kesakitan di bagian perut dan ‘V’ nya rasanya tak makan pun tak masalah asal rasa sakit itu lekas berlalu dari tubuh anakku. Hanya kuandalkan nasi rantang yang dibawakan Bu Ponirah walau hanya blendrang terong , jangan tewel dan ikan asin menunya, rasanya aku sudah senang sekali. Untunglah aku terbiasa hidup sulit sehingga aku tak bingung lagi unuk hadapi kondisi ini. Hitung – hitung juga tirakat, sekaligus juga tirakat menghadapi si combe dengan mulutnya yang makin ember saja membicarakan ‘V’ si Vira. Biarlah Allah Maha Tau semuanya.

Analisis cerpen berikut • “Buk……ibuk…. . ” suara Vira lemas, menyadarkanku dari lamunan. Kisah

Analisis cerpen berikut • “Buk……ibuk…. . ” suara Vira lemas, menyadarkanku dari lamunan. Kisah lama yang baru saja hadir itu kini kembali menghilang entah untuk sementara waktu saja atau untuk selamanya. “ eh nduk sudah bangun? ” jawabku dengan nada lemas pula. Kuhapus air mata dari pipiku yang menetes tanpa kusadari. Segera kuberi Vira obat sesuai pesan suster tadi. “ nduk semoga kau lekas sembuh” harapku dalam hati.

Dari cerita pendek diatas, analisislah dan ceritakan kembali bersama kelompok anda. . § Tentukanlah

Dari cerita pendek diatas, analisislah dan ceritakan kembali bersama kelompok anda. . § Tentukanlah nilai yang terkandung didalamnya? § Tentukan unsur-unsur yang terkandung didalamnya?

Daftar Pustaka • http: //anggarda. blogdetik. com/2010/02/24/v /#more-187 (di unduh tanggal 13 januari 2011)

Daftar Pustaka • http: //anggarda. blogdetik. com/2010/02/24/v /#more-187 (di unduh tanggal 13 januari 2011) • http: //id. wikipedia. org/wiki/Cerita_pendek (di unduh tanggal 13 januari 2011)

Penutup Terima Kasih Wassalamu’alaikum

Penutup Terima Kasih Wassalamu’alaikum