Mendiskripsikan struktur atom sifatsifat periodik unsur dan ikatan

  • Slides: 34
Download presentation

Mendiskripsikan struktur atom, sifat-sifat periodik unsur dan ikatan kimia serta struktur molekul dan sifat-sifatnya

Mendiskripsikan struktur atom, sifat-sifat periodik unsur dan ikatan kimia serta struktur molekul dan sifat-sifatnya

Mengidentifikasi atom, struktur atom, sifat-sifat unsur, massa atom relatif dan sifat-sifat periodik dari tabel

Mengidentifikasi atom, struktur atom, sifat-sifat unsur, massa atom relatif dan sifat-sifat periodik dari tabel periodik

INDIKATOR Menentukan partikel dasar (proton, elektron dan netron) Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi

INDIKATOR Menentukan partikel dasar (proton, elektron dan netron) Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi Menentukan massa atom relatif berdasarkan tabel periodik Mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar dan isoton) Mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, non logam dan metaloid.

Salah satu konsep ilmiah tertua adalah bahwa semua materi dapat dipecah menjadi zarah (partikel)

Salah satu konsep ilmiah tertua adalah bahwa semua materi dapat dipecah menjadi zarah (partikel) terkecil, dimana partikel-partikel itu tidak bisa dibagi lebih lanjut. A : Tidak, Tomos : memotong. Dinamakan atom karena dianggap tidak dapat dipecah lagi

MICHAEL FARADAY ( 1791 – 1867 ) MENEMUKAN SINAR KATODA DENGAN MELEWATKAN LISTRIK DI

MICHAEL FARADAY ( 1791 – 1867 ) MENEMUKAN SINAR KATODA DENGAN MELEWATKAN LISTRIK DI DALAM TABUNG GELAS YANG DIVAKUMKAN

SIFAT – SIFAT SINAR KATODA 1. Sinar katoda dipancarkan oleh katoda dalam sebuah tabung

SIFAT – SIFAT SINAR KATODA 1. Sinar katoda dipancarkan oleh katoda dalam sebuah tabung hampa bila dilewati arus listrik (aliran listrik adalah penting) 2. Sinar katoda berjalan dalam garis lurus 3. Sinar tersebut bila membentur gelas atau benda tertentu lainnya akan menyebabkan terjadinya fluoresensi (mengeluarkan cahaya). Dari fluoresensi inilah kita bisa melihat sinar, sinar katoda sendiri tidak tampak. 4. Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik dan magnit; sehubungan dengan hal itu diperkirakan partikelnya bermuatan negatif 5. Sifat-sifat dari sinar katoda tidak tergantung dari bahan elektrodanya (besi, platina dsb. )

Mengamati pembelokan sinar katoda Sinar katoda tidak tampak, hanya melalui pengaruh fluoresensi dari bahan

Mengamati pembelokan sinar katoda Sinar katoda tidak tampak, hanya melalui pengaruh fluoresensi dari bahan sinar ini dapat dilacak. Berkas sinar katoda dibelokkan oleh medan magnit. Pembelokkan ini menunjukkan bahwa sinar katoda bermuatan negatif.

Thomson juga berhasil menetapkan perbandingan harga muatan negatif elektron terhadap massanya, yaitu : e/m

Thomson juga berhasil menetapkan perbandingan harga muatan negatif elektron terhadap massanya, yaitu : e/m = - 1, 76 x 10 8 Coulomb / gram. e = muatan elektron dalam satuan Coloumb m = massa elektron dalam satuan gram Nilai ini sekitar 2000 kali lebih besar dari e/m yang dihitung dari hidrogen yang dilepas dari elektrolisis air (Thomson menganggap sinar katoda mempunyai muatan listrik yang sama seperti atom hidrogen dalam elektrolisis air).

Partikel sinar katoda bermuatan negatif dan merupakan partikel dasar suatu benda yang harus ada

Partikel sinar katoda bermuatan negatif dan merupakan partikel dasar suatu benda yang harus ada pada setiap atom. Pada tahun 1874 Stoney mengusulkan istilah elektron.

Berhasil menemukan muatan elektron melalui eksperimen “Tetesan Minyak” Percikan tetes minyak dihasilkan oleh penyemprot

Berhasil menemukan muatan elektron melalui eksperimen “Tetesan Minyak” Percikan tetes minyak dihasilkan oleh penyemprot (A). Tetes ini masuk kedalam alat melalui lubang kecil pada lempeng atas sebuah kondensor listrik. Pergerakan tetes diamati dengan teleskop yang dilengkapi alat micrometer eyepiece (D). Ion-ion dihasilkan oleh radiasi pengionan seperti sinar x dari sebuah sumber (E). Sebagian dari tetes minyak memperoleh muatan listrik dengan menyerap (mengadsorbsi) ion-ion.

Tetes diantara B dan C hanya melayang, tergantung dari tanda (+ atau -) dan

Tetes diantara B dan C hanya melayang, tergantung dari tanda (+ atau -) dan besarnya muatan listrik pada tetes. Dengan menganalisis data dari jumlah tetes, Milikan dapat menghitung besarnya muatan q, bahwa tetes selalu merupakan integral berganda dari muatan listrik elektron e yaitu q = n. e (dimana n = 1, 2, 3. . . ) Millikan menyimpulkan besarnya muatan elektron e = - 1, 6 x 10 -19 coloumb

Menurut Thomson dan Millikan e/m = - 1, 76 x 108 Coulomb / gram

Menurut Thomson dan Millikan e/m = - 1, 76 x 108 Coulomb / gram e = - 1, 6 x 10 -19 Coloumb m= - 1, 76 x 108 Coloumb/gram = 9, 11 x 10 -28 gram Jadi elektron merupakan partikel sub atom dengan massa 9, 11 x 10 -28 gram dan bermuatan - 1, 6 x 10 -19 Coloumb

Dalam tahun 1886 Eugen Goldstein melakukan serangkaian percobaan dan ia menemukan partikel jenis baru

Dalam tahun 1886 Eugen Goldstein melakukan serangkaian percobaan dan ia menemukan partikel jenis baru yang disebut sinar kanal (canal rays) atau sinar positif.

Sinar katoda mengalir ke arah anoda. Tumbukannya dengan sisa atom gas melepaskan elektron dari

Sinar katoda mengalir ke arah anoda. Tumbukannya dengan sisa atom gas melepaskan elektron dari atom gas, menghasilkan ion yang bermuatan listrik positif. Ion-ion ini menuju ke katoda (-) tetapi sebagian dari ion ini lolos melewati lubang pada katoda dan merupakan arus partikel mengarah kesisi lain. Berkas sinar positif ini disebut sinar positif atau sinar kanal.

Melakukan percobaan hamburan sinar alpha pada lempengan logam emas Sinar alpha Massa = 4

Melakukan percobaan hamburan sinar alpha pada lempengan logam emas Sinar alpha Massa = 4 sma (700 x massa elektron) Muatan = + 3, 2 x 10 -19 coloumb (-2 x muatan elektron)

James Chadwick melakukan percobaan penembakan atom berilium dengan sinar alpha dan menemukan partikel yang

James Chadwick melakukan percobaan penembakan atom berilium dengan sinar alpha dan menemukan partikel yang tidak bermuatan (netral) yang disebut neutron Massa neutron hampir sama dengan massa proton, yaitu 1. 836 x massa elektron Massa neutron = 1. 836 x 9, 11 x 10 -28 gram = 1, 67 x 10 -24 gram = 1 sma

Muatan dan Massa Partikel Penyusun Atom Partikel Muatan (coloumb) Muatan relatif terhadap Proton +1,

Muatan dan Massa Partikel Penyusun Atom Partikel Muatan (coloumb) Muatan relatif terhadap Proton +1, 6 x 10 -19 +1 1, 67 x 10 -24 1 Neutron 0 0 1, 67 x 10 -24 1 -1 9, 11 x 10 -24 1/1836 = 0 Elektron -1, 6 x 10 -19 Massa (sma) Massa relatif terhadap Proton

NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA Nomor Atom ( Z ) = Jumlah Proton Pada

NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA Nomor Atom ( Z ) = Jumlah Proton Pada Atom netral, Jumlah Proton = Jumlah elektron Sehingga Z = Jumlah Proton (p) = Jumlah Elektron (e) Nomor Massa (A) = Jumlah Proton + Jumlah Neutron = p+n

Lambang Unsur A Z X = Lambang Unsur Z = Nomor Atom A =

Lambang Unsur A Z X = Lambang Unsur Z = Nomor Atom A = Nomor Massa

ISOTOP, ISOTON DAN ISOBAR ISOTOP = Z sama, A berbeda ISOBAR = Z berbeda,

ISOTOP, ISOTON DAN ISOBAR ISOTOP = Z sama, A berbeda ISOBAR = Z berbeda, A sama ISOTON = Z dan A berbeda, tetapi A – Z sama = p berbeda, n sama

KONFIGURASI ELEKTRON Adalah penyusunan elektron dalam atom Elektron dalam atom tersusun pada kulit atom

KONFIGURASI ELEKTRON Adalah penyusunan elektron dalam atom Elektron dalam atom tersusun pada kulit atom berdasarkan tingkat energinya Kulit ke-1 (n=1) disebut kulit K Kulit ke-2 (n=2) disebut kulit L Kulit ke-3 (n=3) disebut kulit M Kulit ke-4 (n=4) disebut kulit N Dan seterusnya sampai kulit ke-7

O N M L K + E 1 E 2 E 3 E 4

O N M L K + E 1 E 2 E 3 E 4 E 5 E 1 < E 2 < E 3 < E 4 dst

Jumlah Elektron Maksimum tiap kulit = 2 n 2 Kulit n Jumlah e maks

Jumlah Elektron Maksimum tiap kulit = 2 n 2 Kulit n Jumlah e maks K L 1 2 2(1)2 = 2 2(2)2 = 8 M 3 2(3)2 = 18 N 4 2(4)2 = 32

Pengisian Elektron Dari kulit K kemudian L, M, N dan seterusnya Atom Kulit K

Pengisian Elektron Dari kulit K kemudian L, M, N dan seterusnya Atom Kulit K Kulit L Kulit M Kulit N n = 1 n = 2 n = 3 n = 4 1 H 1 3 Li 6 C 2 2 1 4 12 Mg 2 8 2 19 K 2 8 8 1

Elektron Valensi • Elektron yang ada pada kulit terluar 1 H 1 3 Li

Elektron Valensi • Elektron yang ada pada kulit terluar 1 H 1 3 Li 2 1

Massa rata-rata 1 atom X Ar X = 1/12 x Massa 1 atom 12

Massa rata-rata 1 atom X Ar X = 1/12 x Massa 1 atom 12 C

Penentuan Ar dapat ditentukan dengan persamaan : (P 1 x massa isotop 1) +

Penentuan Ar dapat ditentukan dengan persamaan : (P 1 x massa isotop 1) + (P 2 x massa isotop 2) Ar = P 1 + P 2 P 1 = Persentase kelimpahan isotop 1 P 2 = Persentase kelimpahan isotop 2

UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM Sifat logam dan non logam dipengaruhi oleh elektron valensi

UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM Sifat logam dan non logam dipengaruhi oleh elektron valensi Unsur Logam mampu melepas elektron menjadi bermuatan positif Unsur non logam mampu menerima elektron menjadi bermuatan negatif

Diskusi kelompok untuk memahamim partikel dasar penyusun atom 1. Siapa penemu elektron, proton dan

Diskusi kelompok untuk memahamim partikel dasar penyusun atom 1. Siapa penemu elektron, proton dan neutron ? 2. Jelaskan penemuan elektron dengan penemuan sinar katoda ! 3. Jelaskan penemuan inti atom, proton dan neutron ! 4. Bagaimana percobaan tetesan minyak yang dilakukan oleh Millikan ?

1. Lengkapilah tabel berikut : Lambang Unsur 13 6 C 14 7 N 16

1. Lengkapilah tabel berikut : Lambang Unsur 13 6 C 14 7 N 16 7 N Massa Atom Nomor Atom Jumlah Elektron Jumlah Proton Jumlah nutron

Lambang Unsur Massa Atom Nomor Atom Jumlah Elektron Jumlah Proton Jumlah nutron 16 8

Lambang Unsur Massa Atom Nomor Atom Jumlah Elektron Jumlah Proton Jumlah nutron 16 8 O 17 8 O 19 9 F 20 10 Ne 2. Dari data di atas tentukan pasangan unsur-unsur yang termasuk isotop, isobar dan isoton !

3. Tentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi dari : 16 a. 8 A b.

3. Tentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi dari : 16 a. 8 A b. 35 17 X _ 4. Atom C mempunyai 3 isotop, yaitu C-12, C-13 dan C-14. Jumlah masing isotop di alam adalah 80 %, 10 %. Tentukan Ar C !