MEMBACA PERMULAAN 3 PERTEMUAN KE5 Khusnul Fatonah M

MEMBACA PERMULAAN (3) PERTEMUAN KE-5 Khusnul Fatonah, M. Pd. PGSD

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menjelaskan contoh kegiatan dan bentuk penilaian dalam membaca permulaan.

CONTOH-CONTOH KEGIATAN MEMBACA PERMULAAN

1. Memperkenalkan huruf / bermain huruf Kegiatan memperkenalkan huruf dapat diteruskan seperti pada kegiatan pramembaca. Fokus pada pengenalan huruf hidup (a, I, u, e, o) dan beberapa huruf mati yang akan sering digunakan dalam kata bahasa Indonesia (s, k, t, b, d, dan sebagainya). Tahap berikutnya, yaitu bermain suku kata.

2. Memperkenalkan suku kata/ bermain suku kata Kegiatan ini prinsipnya adalah menggabungkan huruf mati dan huruf hidup sehingga menirnbutkan bunyj yang menjadi awal dari kata. Setelah anak hafal semua huruf hidup, anak diminta untuk memilih huruf mati yang sudah dikenalnya dan menggabungkan dengan semua huruf hidup.

A a i u e O S sa si su se So T ka ki ku ke Ko K ta ti tu te To G ga gi gu ge Go

3. Menggabung suku kata menjadi kata yang bermakna Anak dapat mencari gabungan suku kata yang bisa menjadi kata yang bermakna: susu, suka, sate, siku. toko, tiga, teko, gigir kaki, dan sebagainya. Untuk tambahan, kegiatan ini bisa dilanjutkan dengan memberikan kepada anak satu lembar bacaan dengan huruf yang sudah dikenal anak. Kemudian anak diminta mencari kata dan kemudian memberi tanda pada kata itu.

4. Menggabungkan beberapa kata menjadi kalimat Anak-anak diminta membuat kalimat yang mudah dipahami. Misalnya, kakiku luka, gigi siti satu, joko suka susu. Guru dapat melanjutkan dengan suku kata yang terdiri dari tiga huruf dengan berbagai variasinya: r di tengah (pra). m-k-h di akhir ( lam, kah, kok) sehingga anak mengenai variasi susunan suku kata bahasa Indonesia.

5. Membaca label untuk benda-benda yang ada di dalam kelas 6. Membaca buku cerita yang sesuai untuk anak kelas awal 7. Membaca nyaring atau membaca bersuara

PERBAIKAN/ REMEDIAL • Jika dalam tes siswa belum dapat menyerap bahan yang telah diberikan. • Remedial mencari dimana letak kesulitan yang dihadapi siswa. • Tindakan perbaikan ini tidak hanya terbatas pada masa membaca buku saja. Perbaikan dapat dilakukan jika siswa yang mengalami kesulitan.