Memanusiawikan manusia melalui pemahaman konsep keadilan penderitaan cinta

  • Slides: 29
Download presentation
Memanusiawikan manusia melalui pemahaman konsep keadilan, penderitaan, cinta kasih, tanggung jawab, pengabdian, pandangan hidup,

Memanusiawikan manusia melalui pemahaman konsep keadilan, penderitaan, cinta kasih, tanggung jawab, pengabdian, pandangan hidup, keindahan dan kegelisahan

Manusia dan Cinta Kasih • Cinta secara sederhana bisa dikatakan sebagai paduan rasa simpati

Manusia dan Cinta Kasih • Cinta secara sederhana bisa dikatakan sebagai paduan rasa simpati antar dua makhluk. • Sampai dengan sekarang ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa cinta itu tidak lebih dari sekedar perasaan menyenangkan yang untuk mengalaminya orang harus terjatuh ke dalamnya.

Sikap semacam itu pada hakikatnya berdasar pada pendapat-pendapat berikut: • Banyak orang melihat masalah

Sikap semacam itu pada hakikatnya berdasar pada pendapat-pendapat berikut: • Banyak orang melihat masalah cinta ini pertama-tama sebagai masalah dicintai dan bukan masalah mencintai • Masalah cinta adalah masalah objek dan bukan masalah bakat • Mencampuradukan antara pengalaman mula pertama jatuh cinta dan keadaan tetap berada dalam cinta.

 • Cinta mempunyai hubungan pengertian dengan kasih sayang, kemesraan (perasaan simpati yang akrab),

• Cinta mempunyai hubungan pengertian dengan kasih sayang, kemesraan (perasaan simpati yang akrab), belas kasihan, dan aktivitas pemujaan (wujud cinta manusia pada Tuhan). • Kasih Sayang, adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang.

Berbagai bentuk kasih sayang: • Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap aktif sementara

Berbagai bentuk kasih sayang: • Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap aktif sementara anak bersikap pasif (dampaknya anak takut, kurang berani menyatakan pendapat, minder, tidak percaya diri) • Kasih sayang dimana orang tua bersikap pasif sementara si anak bersikap aktif. • Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap pasif sementara sianak juga bersikap pasif.

Manusia dan Keindahan • Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok,

Manusia dan Keindahan • Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. • Keindahan bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

 • Keindahan dalam arti luas, mengandung pengertian ide kebaikan • Keindahan dalam arti

• Keindahan dalam arti luas, mengandung pengertian ide kebaikan • Keindahan dalam arti estetik murni, menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. • Keindahan dalam arti yang terbatas, keindahan hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.

Ciri-ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keseimbangan (balance),

Ciri-ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keseimbangan (balance), keselarasan (harmoni), symetry, dan pertentangan (Kontras). Jadi keindahan adalah tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.

Manusia dan Penderitaan • Penderitaan dari kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa

Manusia dan Penderitaan • Penderitaan dari kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa sansakerta dhara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau bathin. • Penderitaan penyebabnya dapat berasal dari dalam dan dari luar diri manusia.

Manusia dan Keadilan • Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan

Manusia dan Keadilan • Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban • ”Wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap diri sendiri, atau ibu-bapak dan kaum kerabatmu”

Manusia dan Pandangan Hidup • Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup.

Manusia dan Pandangan Hidup • Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup. • Cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. • Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. • Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.

Manusia dan Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya

Manusia dan Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Manusia dan Kegelisahan • Kegelisahan berasal dari kata gelisah, artinya rasa yang tidak tenteram

Manusia dan Kegelisahan • Kegelisahan berasal dari kata gelisah, artinya rasa yang tidak tenteram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang, tidak sabar lagi, cemas dan sebagainya. • Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan.

Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga macam, yaitu: • Kecemasan Obyektif, kegelisahan ini

Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga macam, yaitu: • Kecemasan Obyektif, kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan, seperti anaknya yang belum pulang, orang tua yang sedang sakit keras • Kecemasan neurotik, hal ini timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari naluri, contohnya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan, rasa takut yang irasional semacam fobia, rasa gugup. • Kecemasan moral, hal ini muncul dari emosi diri sendiri seperti perasaan iri, dengki, dendam hasud, marah, rendah diri

Manusia dan Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi. Yang mempunyai

Manusia dan Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati, putus harapan berarti putus asa. Lima macam harapan: 1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup 2. Harapan untuk memperoleh keamanan 3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai 4. Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau diakui lingkungan 5. Harapan untuk memperoleh perwujudan cita

Proses pembudayaan melalui internalisasi, sosialisasi, enkulturasi, difusi, akulturasi dan asimilasi

Proses pembudayaan melalui internalisasi, sosialisasi, enkulturasi, difusi, akulturasi dan asimilasi

Perubahan kebudayaan Realita dalam masyarakat terdapat 2 kekuatan berkenaan dengan perubahan kebudayaan, yaitu konservatisme

Perubahan kebudayaan Realita dalam masyarakat terdapat 2 kekuatan berkenaan dengan perubahan kebudayaan, yaitu konservatisme dan keinginan akan perubahan

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan Ø Discovery dan invention v Discovery dan invention adalah

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan Ø Discovery dan invention v Discovery dan invention adalah pangkal tolak dalam studi mengenai pertumbuhan dan perubahan kebudayaan, karena hanya dengan proses inilah unsur yang baru dapat ditambahkan kepada keseluruhan kebudayaan manusia. v Menurut Linton, Discovery adalah setiap penambahan pada pengetahuan dan invention adalah penerapan yang baru dari pengetahuan.

v Basic invention dapat diterangkan sebagi suatu peristiwa yang meliputi pemakaian prinsip baru atau

v Basic invention dapat diterangkan sebagi suatu peristiwa yang meliputi pemakaian prinsip baru atau kombinasi dari prinsip baru. Basic disini mempunyai arti, bahwa ia membuka kemungkinan akan adanya kemajuan dan menjadi dasar dari berbagai invention. v Improving invention Artinya adalah memperbaiki penemuan yang telah ada

Ø Difusi kebudayaan v Difusi kebudayaan adalah proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu individu

Ø Difusi kebudayaan v Difusi kebudayaan adalah proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu individu ke individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. v Penyebaran dari individu ke individu lain dalam batas satu masyarakat disebut difusi intramasyarakat. v Sedangkan penyebaran dari masyarakat ke masyarakat disebut difusi intermasyarakat. v Difusi mengandung tiga proses yang dibeda-bedakan: ü Proses penyajian unsur baru kepada suatu masyarakat ü Penerimaan unsur baru ü Proses integrasi

Ø Akulturasi v Redfield, Linton, Herskovits: Mengemukakan bahwa akulturasi meliputi fenomena yang timbul sebagai

Ø Akulturasi v Redfield, Linton, Herskovits: Mengemukakan bahwa akulturasi meliputi fenomena yang timbul sebagai hasil, jika kelompok– kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus, yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau pada kedua-duanya.

v Gillin dan Gillin dalam bukunya Cultural Sociologi, Mengemukakan bahwa akulturasi adalah proses dimana

v Gillin dan Gillin dalam bukunya Cultural Sociologi, Mengemukakan bahwa akulturasi adalah proses dimana masyarakat yang berbeda-beda kebudayaannya mengalami perubahan oleh kontak yang lama dan langsung, tetapi dengan tidak sampai kepada percampuran yang komplit dan bulat dari dua kebudayaan itu. v Dr. Koentjaraningrat, mengemukakan bahwa akulturasi adalah proses yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa , sehingga unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaa sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.

v Bentuk-bentuk kontak kebudayaan yang dapat meningbulkan proses akulturasi: ü Kontak dapat terjadi antara

v Bentuk-bentuk kontak kebudayaan yang dapat meningbulkan proses akulturasi: ü Kontak dapat terjadi antara seluruh masyarakat, atau antar bagian-bagian saja dalam masyarakat, atau dapat pula terjadi antar individu-individu dari dua kelompok. ü Antar golongan yang bersahabat dan golongan yang bermusuhan ü Antar masyarakat yang menguasai dan masyarakat yang dikuasai ü Antar masyarakat yang sama besarnya atau antar masyarakat yang berbeda besarnya ü Antara aspek-aspek yang material dan yang non material dari kebudayaan yang sederhana dengan kebudayaan yang komplek, dan antar kebudayaan yang komplek dengan yang komplek pula.

Ø Asimilasi ü Asimilasi adalah satu proses sosial yang telah lanjut dan yang ditandai

Ø Asimilasi ü Asimilasi adalah satu proses sosial yang telah lanjut dan yang ditandai oleh makin kurangnya perbedaan atara individu-individu dan anatar kelompok-kelompok, dan makin eratnya persatuan aksi, sikap dan proses mental yang berhubungan dengan kepentingan dan tujuan yang sama. ü Faktor-faktor yang memudahkan asimilasi: ü Faktor toleransi ü Faktor adanya kemungkinan yang sama dalam bidang ekonomi ü Faktor adanya simpati terhadap kebudayaan yang lain. ü Faktor perkawinan campuran

Fungsi Kebudayaan Melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan antar manusia dan sebagai wadah dari

Fungsi Kebudayaan Melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan antar manusia dan sebagai wadah dari segenap perasaan manusia Sifat Hakekat kebudayaan v Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perikelakuan manusia v Kebudayaan telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan v Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya v Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban , tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan

Ø Wujud Kebudayaan v Wujud gagasan v Wujud perilaku (aktivitas) v Wujud benda hasil

Ø Wujud Kebudayaan v Wujud gagasan v Wujud perilaku (aktivitas) v Wujud benda hasil budaya

v Wujud Gagasan Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam

v Wujud Gagasan Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto. Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.

v Wujud Perilaku (Aktivitas) Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud

v Wujud Perilaku (Aktivitas) Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain -lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku.

v Wujud Benda Hasil Budaya Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat

v Wujud Benda Hasil Budaya Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti piramida, tembok cina, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain.