Memahami Kebijakan Pendidikan Karakter Bangsa KEWASPADAAN THDP BUDAYA
Memahami Kebijakan Pendidikan Karakter Bangsa
KEWASPADAAN THDP BUDAYA ASING v GLOBALISASI MEMPERKENALKAN BUDAYA ASING (BUDAYA GLOBAL DAN LIBERALISASI DAGANG ) v TERMASUK DI DALAMNYA> BESAR PENGARUH PENDIDIKAN ASING, BISA MENJADI ANCAMAN BAGI PENDIDIKAN NASIONAL >> SHG PERLU PEDULI & WASPADA >> JIKA KUALITAS SDM YANG RENDAH => ANCAMAN v DALAM KENYATAANNYA AKIBAT GLOBALISASI TERJADI INTERDEPENDENSI YANG TIDAK SIMETRIS ANTARA NEGARA MAJU & NEGARA BERKEMBANG (DISEBABKAN RENDAHNYA KUALITAS SDM> TEROMBANG-AMBING). v PERLU PENDIDIKAN KARAKTER ! MENEGASKAN JATI DIRI www. themegallery. com
PENDIDIKAN KARAKTER DI AMERIKA MENUJU PENBENTUKAN PRIBADI, YANG: v. Dapat dipercaya (trustworthy) meliputi sifat jujur (honesty) dan integritas (integrity), v. Memperlakukan orang lain dengan hormat (treats people with respect), v. Bertanggungjawab (responsible), v. Adil (fair), v. Kasih sayang (caring) dan v. Warganegara yang baik (good citizen) www. themegallery. com
KUALITAS SDM TINGGI DAN BERIMAN ( = berkarakter ) ﺍﻟ ﺍﻳ آﻭﺍ ﻧ ﺍﻳ ﻭﻭﺍ ﺍ ﺍ “Niscaya Allah akan meninggikan orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. ” (Q. S. Al-Mujaadilah : 11) www. themegallery. com
Pengertian Karakter • Karakter mendemonstrasikan etika atau sistem nilai personal yang ideal (baik dan penting) untuk eksistensi diri dan berhubungan dengan orang lain. • Character is defined as the “combination of qualities or features that distinguishes one person, group, or thing from another” (American Heritage Dictionary of the English Language: 4 th edition)
Pengertian Karakter v Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. v Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang. v Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan. 6
v. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, mewujudkan dan menebar kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
Alur Pikir Pembangunan Karakter Bangsa PERMASALAHAN BANGSA DAN NEGARA BANGSA BERKARAKTER 1. Disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila. 2. Keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai -nilai Pancasila. 3. Bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 4. Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa. 5. Ancaman disintegrasi bangsa 6. Melemahnya kemandirian bangsa. Tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (UU RI No 17 LINGKUNGAN STRATEGIS Global, Regional, Nasional + R A N: POLHUKAM, KESRA, PEREKONOMIAN Pembagunan Karakter Bangsa STRATEGI: 1. Sosialisasi/ Penyadaran 2. Pendidikan 3. Pemberdayaan 4. Pembudayaan 5. Kerjasama Tahun 2007 Tentang RPJPN 2005 -2025) KONSENSUS NASIONAL 1. PANCASILA 2. UUD 45 3. Bhineka Tunggal Ika 4. NKRI BANGSA YANG MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT, ADIL DAN MAKMUR
Rujukan Penyusunan Kebijakan Nasional Pendidikan Karakter 1. Undang - Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005 – 2025 2. Undang - Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Rujukan Penyusunan Kebijakan Nasional Pendidikan Karakter 3. Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010 4. Arahan Presiden RI dalam Sidang Kabinet Terbatas Bidang Kesra tanggal 18 Maret 2010 5. Arahan Presiden RI pada Rapat Kerja Nasional di Tampak Siring, Bali Tanggal 19 - 20 April 2010 6. Arahan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Istana Negara Tanggal 11 Mei 2010
KOORDINASI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DIKTI BPSDM & PMP Pelatihan Guru, KS, Pengawas & Sertifikasi Pengemb Bhs Indonesia sbg bhs persatuan BPPBHS Manajemen, Implementasi, Sarpras, Replikasi Kurikulum PT, Pelatihan dosen, Penyusunan NA dan Pedoman Umum, dll DIKDAS PEND. KARAKTER DIKMEN Manajemen, Implementasi, Sarpras, Replikasi PNFI Pengawasan ITJEN Manajemen, Implementasi, Sarpras, Replikasi Penyusunan Konsep, To. T, Piloting Sekolah, Penelitian, Kajian dan Evaluasi BALITBANG Koordinasi dan perencanaan SETJEN
Arah, Tahapan dan Prioritas Arah: Sebagai bagian tak terpisahkan dalam pencapaian visi dan misi pembangunan nasional (RPJP 2005 -2025) Tahapan & prioritas: Tahap I : 2010 – 2014: (1) Reorientasi dan penyadaran akan pentingnya pembangunan karakter bangsa. (2) Penyusunan perangkat kebijakan terpadu dan pemberdayaan pemangku kepentingan agar dpt melaksanakan pembangungan karakter bangsa secara efektif. (3) Pelaksanaan, pemantapan dan evaluasi pembangunan karakter bangsa. Tahap II: 2014 – 2020: Pengukuhan nilai-nilai dalam karakter bangsa, dan pemantapan pelaksanaan pembangunan karakter bangsa serta evaluasi pelaksanaannya. Tahap III: 2020 – 2025:
Strategi Pembangunan Karakter Bangsa A. Sosialisasi: Penyadaran semua pemangku kepentingan akan pentingnya karakter bangsa. Media cetak dan elektronik perlu berperanserta dalam sosialisasi B. Pendidikan: Formal (satuan pendidikan), nonformal (kegiatan keagamaan, kursus, pramuka dll. ), informal (keluarga, masyarakat, dan tempat kerja), forum pertemuan (kepemudaan) C. Pemberdayaan: Memberdayakan semua pemangku kepentingan (orang tua, satuan pendidikan, ormas, dsb. ) agar dapat berperan aktif dalam pendidikan karakter D. Pembudayaan: Perilaku berkarakter dibina dan dikuatkan dengan penanaman nilai-nilai kehidupan agar menjadi budaya E. Kerjasama: Membangun kerjasama sinergis antara semua pemangku kepentingan 12
Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup FUNGSI: TUJUAN: Mengembangkan karakter peserta didik agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila • Pengembangkan potensi dasar, agar “berhati baik, berpikiran baik & berperilaku baik”. • Perbaikan perilaku yg kurang baik dan penguatan perilaku yg sudah baik. • Penyaring budaya yg kurang sesuai dg nilai-nilai luhur Pancasila. RUANG LINGKUP SASARAN Satuan Pendidikan, Keluarga, dan Masyarakat
cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif OLAH PIKIR OLAH HATI Perilaku Berkarakter tangguh, bersih dan sehat, disiplin, sportif, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih OLAH RAGA OLAH RASA/ KARSA NILAI-NILAI LUHUR jujur, beriman dan bertakwa, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik peduli, ramah, santun, rapi, nyaman, saling menghargai, toleran, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja 14
Tema Pembangunan Karakter Bangsa dan Pendidikan Karakter Membangun generasi yang JUJUR, CERDAS, TANGGUH, dan PEDULI
PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUPENDIDIKAN Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Nilai-nilai Luhur Pengalaman terbaik (best practices)dan praktik nyata PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN INTERVENSI SATUAN PENDIDIKAN KELUARGA MASYARAKAT Perilaku Berkarakter HABITUASI PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan. 16
Pendidikan Karakter Secara Utuh: rin we ng th en in g- SMA –s tre SMP lor exp TK/ SD g Pendidikan AKADEMIK em po PT ing in te gr as i & ko nt in ui ta s Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif “…pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagianbagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita. . ” (Ki Hajar Dewantoro) Pendidikan KARAKTER
Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Integrasi ke dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kpd masyarakat yang berkarakter TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI BUDAYA PT (KAMPUS)/ BUDAYA ORGANISASI Integrasi ke dalam kegiatan kemahasiswaan antara lain: Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Seni Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di Perguruan Tinggi KEGIATAN KESEHARIAN Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di lingkungan keluarga, asrama, dan masyarakat BUDAYA AKADEMIK Perspektif Nilai -nilai karakter dlm totalitas Budaya Akademik 18
GURU SISWA LINGKUNGAN SEKOLAH ORIENTASI/ARAH PERKEMBANGAN BUDAYA AKADEMIK ETIKA AKADEMIK NILAI-NILAI LUHUR BUDAYA AKADEMIK DINAMIKA EKSTERNAL LATAR BELAKANG MASYARAKAT AKADEMIK
MEMBANGUN BUDAYA AKADEMIK Daya Saing BUDAYA/SUASANA AKADEMIK Pengakuan AKUNTABILITAS PROGRAM BERKUALITAS INFRASTRUKTUR BERKUALITAS MODAL INSANI BERKUALITAS KEMANDIRIAN SEKOLAH Unggul Standar Manfaat MASYARAKAT ADIL MAKMUR SEJAHTERA
Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional UU No. 20 Tahun 2003: Pasal 3 KARAKTER Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab’.
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA I Komang Gde Bendesa § Karakter bangsa terungkap melalui kebudayaanya, melalui sistem gagasan dan sistem perilakunya (Edi Sedyawati) § Tujuan pendidikan memberikan keleluasaan pada anak didik untuk mengembangkan diri, bukan indoktrinasi § Mahasiswa harus dapat memahami alasan kenapa nilai yang menguatkan karakter diberikan pada mereka, asal usul alasan harus jelas. § Pendidikan karakter lebih tepat diberikan mulai dari AUD, taman kanak, SD, SMP, sampai SMA, karena mahasiswa (di PT) karakternya sudah terbentuk sehingga yang diberikan adalah pembangkitan kembali nilai-nilai budaya yang merupakan karakter bangsa. § Dengan demikian, pendidikan karakter yang dikembangkan adalah pendidikan Karakter Berbasis Budaya
LAPISAN KEBUDAYAAN Asumsi dasar/ Implisit Nilai & Norma Artefak & Produk/ Tampilan Eksplisit Universal Parsial
NILAI-NILAI YANG DIKEMBANGKAN 1. Nilai-nilai yang dikembangkan terutama nilai-nilai budaya yang bersifat universal. 2. Nilai-nilai yang merupakan local genius yang dapat diterima oleh masyarakat lain karena sifatnya universal 3. Nilai-nilai yang bersumber dari berbagai elemen, antara lain: • Agama • Sikap dan perilaku • Komunikasi • Struktur sosial • Lingkungan
SUMBER NILAI-NILAI YANG DIKEMBANGKAN KEARIFAN LOKAL Parahyangan TRI HITA KARANA Jalan hidup 3 penyebab kesejahteraan: Tuhan Hubungan harmonis: § Manusia-Tuhan, § Manusia-Manusia, § Manusia-Lingkungan Manusia Pawongan Manusia Lingku ng an Palemahan
Kearifan Lokal Hubungan Harmonis Manusia dengan Lingkungan Nilai yang terkandung: Respek terhadap alam: Pengendalian diri 1. Tumbuh-tumbuhan Serasi/Selaras 2. Hewan Seimbang Respek terhadap hasil karya manusia: 1. Seni Rasa syukur 2. Ciptaan manusia Pengorbanan
Kearifan Lokal Hubungan Manusia dengan Manusia Konsep Nilai Filosofi hidup Kerja untuk kerja Loyalitas, Tekun, ‘Customized’, Hubungan, Non -materi Desa-Kala-Patra Ucapan dan tindakan sesuai Toleransi, Pengekangan diri tempat, waktu, kondisi Tri Kaya Parisudha Pikiran, ucapan dan tindakan sejalan Konsistensi, kebenaran Kasta (Catur Warna) Pembagian fungsi sesuai kemampuan Profesional, Fokus, Spesialisasi Rwa-bhineda Dua Sisi Berbeda Simbol Hitam-Putih Ko-eksistensi, Keterbukaan Toleransi, Fairness Tat Twam Asi Aku adalah Kau Kebersamaan Karma Pala Kausalitas: Hasil sesuai tindakan Kejujuran
www. themegallery. com
TRI HITA KARANA DI KAMPUS - PALEMAHAN Nilai Tanggungjawab Pengendalian diri Tanggungjawab Estetika Tanggungjawab Pengendalian diri Keseimbangan Harmonis Toleran Kebersamaan Kreatifitas Kegiatan Penghijauan kampus Palemahan Pelestarian lingkungan Kebersihan kampus Keasrian kampus Penggunaan energi, listrik dan air yang efisien Kegiatan tidak mengganggu kegiatan proses pembelajaran Pengelolaan limbah Keasrian kampus Penggunaan energi Tata letak bangunan Kesesuaian dengan ketentuan yang berlaku, kalau di Bali kesesuaian dengan Tri Mandala dan Tri Angga) Kegiatan tidak mengganggu Student centre kegiatan proses pembelajaran
Pengintegrasia pendidikan karakter INTELECTUAL CAPITAL MODEL PROSES KERJA PENGINTEGRASIAN KBK Tangible assets Total Market Value • Intangible assets • • • Human Capital Structural Capital Customer Capital Social Capital SUMBER KNOW HARD SKILLS Explicit knowledge PIPK SOFT SKILLS Tacit knowledge PIPK VALUES
TAHAPAN PENGINTEGRASIAN NILAI BUDAYA 1. Pertama: mengidentifikasian nilai-nilai budaya yang akan diintegrasikan yang memiliki keunggulan kompetitif. Misalnya, nilai yang terkandung dalam Tri Hita Karana, Tri Kaya Parisudha, Rwa Binedha, yang diantaranya menyangkut konsep waktu, tempat, perbedaan, dsb. 2. Kedua, mengklasifikasikan proses pengintegrasian melalui hard-skills dan atau soft-skills pada subyek bahasan. 3. Ketiga, melakukan rekonsiliasi antara nilai budaya luar dengan nilai budaya sendiri. Ini berarti harus ada pemahaman dan penguasaan terlebih dahulu atas nilai-nilai luar dan dalam tersebut, karena dalam prosesnya tidak selalu nilai luar dan nilai dalam harus berbenturan tetapi dapat membentuk nilai baru yang positif bagi pembangunan, seperti selera lokal produk global 4. Keempat, melakukan penelitian sebagai penunjang kurikulum (MK) yang berkaitan dengan nilai budaya yang diunggulkan karena sifatnya yang dinamis
- Slides: 31