MEKANISME KERJA HORMON PERANAN HORMON REPRODUKSI PRIMER PADA

  • Slides: 21
Download presentation
MEKANISME KERJA HORMON

MEKANISME KERJA HORMON

PERANAN HORMON REPRODUKSI PRIMER PADA HEWAN BETINA RANGSANGAN LUAR HYPOTHALAMUS FAKTOR-FAKTOR PELEPAS Cahaya Stres

PERANAN HORMON REPRODUKSI PRIMER PADA HEWAN BETINA RANGSANGAN LUAR HYPOTHALAMUS FAKTOR-FAKTOR PELEPAS Cahaya Stres Visuil Auditoris Perabaan Olfaktoris Makanan Stimulasi uterus Fisik ADENOHYPHOPHYSA NEUROHYPHOPHYSA FSH Pertumbuhan Folikel ESTRADIOL Pertumbuhan uterus dan saluran reproduksi LH Ovulasi OXYTOCIN LTH Corpus Luteum PROGESTERON Proliferasi uterus ( untuk implantasi ) Kelangsungan kebuntingan Partus Laktasi (Let down susu) RELAXIN

HIPOTALAMUS HIPOFISA FSH ( + ) LH ( - ) OVULASI Progesteron (+) FSH

HIPOTALAMUS HIPOFISA FSH ( + ) LH ( - ) OVULASI Progesteron (+) FSH ( - ) LH ( + ) OVARIUM Estrogen ( + ) UTERUS (ENDOMETRIUM) Kawin (hamil) PGF 2α ( - ) Progesteron ( + ) SIKLUS HORMON REPRODUKSI PADA TERNAK BETINA CORPUS LUTEUM Tidak Kawin PGF 2α ( + ) Progesteron ( - )

Tingkah laku Seksual (libido) SUSUNAN SYARAF PUSAT HYPOTHALAMUS FAKTOR-FAKTOR PELEPAS (RELEASING FACTORS) ADENOHYPOPHYSA INHIBIN

Tingkah laku Seksual (libido) SUSUNAN SYARAF PUSAT HYPOTHALAMUS FAKTOR-FAKTOR PELEPAS (RELEASING FACTORS) ADENOHYPOPHYSA INHIBIN ICSH (LH) FSH TUBULI SEMINIFERI SPERMATOGENETIK SPERMA Stimulasi organ 2 kelamin pelengkap TESTES SEL-SEL INTERSTITIAL Sifat-sifat Kelamin sekunder TESTOSTERON PERANAN HORMON REPRODUKSI PRIMER PADA HEWAN JANTAN

SIKLUS HORMON REPRODUKSI PADA TERNAK JANTAN HIPOTALAMUS Gn - RH HIPOFISA LH / ICSH

SIKLUS HORMON REPRODUKSI PADA TERNAK JANTAN HIPOTALAMUS Gn - RH HIPOFISA LH / ICSH FSH ( - ) TESTIS Sel-sel Sertoli (dalam tubuli seminiferi) Spermatozoa Sel-sel Leydig (di luar tubuli seminiferi) Testosteron

REFLEK NEUROENDOKRIN (CONTOH PELEPASAN AIR SUSU) Puting Susu HIPOTALAMUS HIPOFISA Oxytocin Kelenjar Mammae Air

REFLEK NEUROENDOKRIN (CONTOH PELEPASAN AIR SUSU) Puting Susu HIPOTALAMUS HIPOFISA Oxytocin Kelenjar Mammae Air Susu

HIPOFISA FSH ( - ) LH ( + ) OVULASI REFLEK HUMERAL (UMPAN BALIK

HIPOFISA FSH ( - ) LH ( + ) OVULASI REFLEK HUMERAL (UMPAN BALIK / FEED BACK) FSH ( + ) LH ( - ) Estrogen ( + ) OVARIUM Folikel Masak FSH ( + ) LH ( - ) Estrogen( - )

* Gonadotropin Releasing Hormone (Gn. RH) • • • Hormon yang diproduksi hipotalamus di

* Gonadotropin Releasing Hormone (Gn. RH) • • • Hormon yang diproduksi hipotalamus di otak Merangsang pelepasan FSH (Folikel Stimulating Hormon) di Hipofisis Mendorong perkembangan & fungsi gonad (ovarium ovulasi, testes sperma) Memperbaiki hipofungsi gonad Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar Gn. RH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya

HORMON FSH (FOLIKEL STIMULATING HORMONE) �Dinamakan gonadotropin hormon yang diproduksi hipofisis, akibat rangsangan dari

HORMON FSH (FOLIKEL STIMULATING HORMONE) �Dinamakan gonadotropin hormon yang diproduksi hipofisis, akibat rangsangan dari Gn. RH �Menyebabkan pematangan folikel �Folikel yang matang, akan terjadi ovulasi �Berfungsi untuk tumbuh kembang di ovarium dan merangsang sekresi estrogen �Pertumbuhan folikel & sel-sel spermatogenik

HORMON LH LUTEINIZING HORMONE Dihasilkan oleh hipofisa akibat rangsangan dari Gn. RH Dari folikel

HORMON LH LUTEINIZING HORMONE Dihasilkan oleh hipofisa akibat rangsangan dari Gn. RH Dari folikel yang matang dikeluarkan ovum, folikel menjadi corpus luteum dipertahankan waktu tertentu oleh LH Merangsang sekresi kelenjar gonad, folikel menjadi matang, pecah dan ovulasi Merangsang corpus luteum mensekresi progesteron Merangsang sel Leydig menghasilkan testoteron

HORMON ESTROGEN • Dihasilkan oleh ovarium • Banyak jenis estrogen, yang paling penting estradiol

HORMON ESTROGEN • Dihasilkan oleh ovarium • Banyak jenis estrogen, yang paling penting estradiol • Berfungsi untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual • Membentuk ketebalan endometrium

v Diproduksi oleh Corpus Luteum v Mempertahankanketebalan endometrium, sehingga dapat menerima implantansi zygot v

v Diproduksi oleh Corpus Luteum v Mempertahankanketebalan endometrium, sehingga dapat menerima implantansi zygot v Mengatur pembentukan placenta dan produksi air susu PROGESTERON

TESTOSTERON q DIHASILKAN DI DALAM TESTES q BERFUNGSI MEMPENGARUHI ALAT KELAMIN JANTAN q MENSTIMULASI

TESTOSTERON q DIHASILKAN DI DALAM TESTES q BERFUNGSI MEMPENGARUHI ALAT KELAMIN JANTAN q MENSTIMULASI BERMACAM-MACAM METABOLISME TUBUH q MEMPERPANJANG DAYA HIDUP SPERMATOZOA DALAM SALURAN KELAMIN q MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TULANG DAN DAGING

SIKLUS REPRODUKSI

SIKLUS REPRODUKSI

Ø Merupakan proses yang kompleks, dapat terganggu di berbagai stadium, sebelum atau sesudah siklus

Ø Merupakan proses yang kompleks, dapat terganggu di berbagai stadium, sebelum atau sesudah siklus reproduksi Ø Hewan betina harus menghasilkan ovum yang hidup dan diovulasikan pada waktu yang tepat Ø Harus dapat memperlihatkan estrus (berahi), dekat waktu ovulasi, yang memungkinkan penyatuan sel spermatozoa dan sel telur, dan memungkinkan terjadinya pembuahan Ø Harus menyediakan lingkungan intra uterin, sesuai untuk konseptus, pembuahan, sampai partus Ø Lingkungan yang baik untuk anaknya, sejak lahir sampai sapih

PUBERTAS v Umur atau waktu, organ-organ reproduksi mulai berfungsi dan perkembangbiakan dapat terjadi, disebut

PUBERTAS v Umur atau waktu, organ-organ reproduksi mulai berfungsi dan perkembangbiakan dapat terjadi, disebut juga dewasa kelamin v Hewan jantan ditandai; kesanggupan berkopulsi, menghasilkan sperma, perubahan kelamin sekunder v Hewan betina ditandai; terjadi estrus dan ovulasi v Sebelum pubertas, saluran reproduksi betina dan ovarium ukuran bertambah perlahan, tidak memperlihatkan aktivitas fungsional

HORMON DAN PUBERTAS o Pertumbuhan dan perkembangan organ kelamin betina pada saat pubertas dipengaruhi

HORMON DAN PUBERTAS o Pertumbuhan dan perkembangan organ kelamin betina pada saat pubertas dipengaruhi hormon gonadotropin dan hormon gonadal o Pelepasan FSH dalam darah menjelang pubertas, menyebabkan pertumbuhan folikel pada ovarium o Folikel tumbuh dan matang, estrogen disekresikan di dalam ovarium, dilepaskan dalam aliran darah o Estrogen menyebabkan pertumbuhan perkembangan saluran kelamin betina o Folikel matang, ova diovulasikan ke tuba falopii

FAKTOR-FAKTOR PENGARUHI PUBERTAS Faktor herediter dan lingkungan yang bekerja pada organ-organ reproduksi Musim Suhu

FAKTOR-FAKTOR PENGARUHI PUBERTAS Faktor herediter dan lingkungan yang bekerja pada organ-organ reproduksi Musim Suhu Makanan yang cukup (berpengaruh terhadap sintesa dan pelepasan hormon dari kelenjar hormon) Faktor-faktor genetik (perbedaan antar bangsa/strain); sapi perah pubertas lebih dahulu daripada sapi potong, sapi Brahman dan Zebu lebih dahulu daripada sapi Eropah

UMUR-UMUR PUBERTAS ü ü ü Kuda 10 – 24 bulan Sapi, bangsa Eropah 6

UMUR-UMUR PUBERTAS ü ü ü Kuda 10 – 24 bulan Sapi, bangsa Eropah 6 – 8 bulan Sapi Brahman dan Zebu 12 – 30 bulan Kerbau 2 -3 tahun Domba 6 – 12 bulan Babi 5 – 8 bulan

Ø Siklus berahi; interval antara timbulnya berahi ke permulaan periode berahi berikutnya (ada perubahan

Ø Siklus berahi; interval antara timbulnya berahi ke permulaan periode berahi berikutnya (ada perubahan fisiologik dalam saluran kelamin betina) Ø Berahi (estrus); dan ovulasi diserentakkan pada hewan betina untuk mempertinggi pertemuan ovum dengan spermatozoa dalam proses pembuahan. Perlu sinkronisasi estrus dan ovulasi, karena umur ovum dan spermatozoa terbatas Ø Lamanya berahi; waktu keberlangsungan berahi (dipengaruhi, makanan) Ø Berahi selama kebuntingan; ditemukan pada sapi bunting umur 3 bulan

FASE SIKLUS BERAHI PROESTRUS FASE FOLIKULER/ ESTROGENIK DIESTRUS FASE LUTEAL / PROGESTATIONAL METESTRUS

FASE SIKLUS BERAHI PROESTRUS FASE FOLIKULER/ ESTROGENIK DIESTRUS FASE LUTEAL / PROGESTATIONAL METESTRUS