Media Pembelajaran Matematika ALAT PERAGA P TAKALINTAR Tabel
Media Pembelajaran Matematika ALAT PERAGA P TAKALINTAR (Tabel Kali Pintar) M T K 5 B Dewi Mulyani NPM: 1713500083
Perkalian merupakan salah satu konsep dasar dan keterampilan dasar matematika yang wajib dipahami oleh semua siswa. Pada pembelajaran perkalian di kelas rendah konsep perkalian ditanamkan sebagai penjumlahan berulang. Penyelesaian operasi perkalian sebagai penjumlahan berulang bisa dengan mudah diselesaikan ketika bilangan – bilangan yang dioperasikan masih sederhana atau bilangan pengalinya merupakan bilangan satu angka. Contoh :
Ketika operasi perkalian sudah menggunakan bilangan – bilangan yang lebih kompleks cara penyelesaian dengan penjumlahan berulang justru menjadi lebih rumit. Cara yang paling lazim digunakan di sekolah dasar untuk menyelesaikan operasi perkalian dua angka atau lebih adalah dengan cara panjang dan cara bersusun ke bawah. • Contoh perkalian panjang • 15 X 12 = …. = ( 10 + 5 ) X ( 10 + 2 ) = ( 10 X 10 ) + ( 10 X 2 ) + ( 5 X 10 ) + ( 5 X 2 ) = 100 + 20 + 50 + 10 = 180 • 132 X 54 = … = ( 100 + 30 + 2 ) X ( 50 + 4 ) = ( 100 X 50 ) + ( 100 X 4 ) + ( 30 X 50 ) + ( 30 X 4 ) + ( 2 X 50 ) + ( 2 X 4 ) = 5. 000 + 400 + 1. 500 + 120 + 100 + 8 = 7. 128 Cara penyelesaian dengan cara panjang ini memerlukan waktu yang cukup lama dan ketelitian dalam menguraikan suatu bilangan ke dalam bentuk panjang, kemudian mengalikan dengan sifat distributive perkalian dan terakhir menjumlahkan. Jika yang perkalian dua bilangan terdiri dari tiga angka atau lebih maka cara ini kurang efektif.
• Contoh penyelesaian perkalian susun ke bawah • 15 X 12 = …. 15 12 x 30 ( 2 x 5 = 10) ditulis 0 saja, 1 puluhan disimpan 15 + ( 2 x 10 = 20, ditambah dengan 1 puluhan (10) , 20+10 = 30 180 ( 1 x 5 = 5, karena 5 puluhan ditulis lurus dengan puluhan) ( 1 x 1 = 1, artinya 10 x 10, jadi pada tempat ratusan ) Cara penyelesaian perkalian dengan cara susun ke bawah memang cara yang paling popular yang diajarkan di kelas atas di Sekolah Dasar. Berdasarkan pengalaman banyak siswa yang salah dalam mengerjakan cara ini karena kurang paham dengan nilai tempat suatu bilangan. Kadang kala siswa sudah benar dalam mengalikan bilangan – bilangannya tetapi kesalahan justru terjadi ketika menyusun bilangan tersebut. Untuk mengatasi kesalahan yang sering terjadi, maka diberikan cara penyelesaian perkalian dengan cara Napier.
Batang napier adalah alat hitung yang dirancang untuk menyederhanakan tugas berat dalam perkalian dengan mengubah perkalian menjadi penjumlahan yang berbentuk batang yang berisi sejumlah indeks dan bilangan. • Agar menarik dan terlihat lebih jelas, batang napier sebaiknya diberi warna, dan agar tidak mudah rusak sebaiknya batang napier dicetak di kertas yang tebal seperti kertas bufallo, atau bisa juga dilaminating kemudian digunting. • batang napier terdiri dari sebuah papan dengan pinggiran dan satu set batang dengan tulisan angka-angka di dalamnya. Papan dan batang biasanya dibuat dari bahan kayu, metal atau kardus tebal. • Tujuan • 1. Melatih siswa agar lebih kreatif dan memudahkan siswa dalam menghafal perkalian 1 sampai dengan sepuluh tanpa terkesan dipaksakan 2. Digunakan sebagai alat bantu hitung dalam menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan operasi perkalian khususnya untuk perkalian dengan bilangan yang besar 3. diharapkan dapat membantu meningkatkan minat belajar matematika khususnya anak-anak, sehingga tidak memandang matematika itu menakutkan dan membosankan 4. Guru dapat membantu cara penggunaan alat peraga ini dengan mudah sekaligus dapat dibuat oleh siswa.
• Cara Kerja Menggunakan Batang Napier T A K A L I N T A R Batang napier ini digunakan untuk perkalian bilangan cacah dengan pengali (0 – 9) terletak pada batang indek sebanyak 1 buah dan bilangan yang dikalikan (0 – 9) terletak pada “kepala-kepala batang” terdiri dari 10 kotak. Di bawah “kepala batang” terbagi 10 bagian-bagian kecil yang masing-masing terbagi dua, bagian atas diagonal menunjukkan “puluhan” bagian bawah diagonal menunjukkan “satuan”. Tulang Napier ini terkait dengan bilangan basis sepuluh atau sistem desimal yang terdiri dari 10 tulang atau keping atau kartu yang jika kita cermati susunan bilangan-bilangan yang ada pada masing-masing tulang tersebut, maka sebenarnya dalam alat peraga tulang napier berisi daftar perkalian untuk suatu sistem bilangan basis dalam basis 10.
Cara kerja batang napier sangat mudah dengan menerjemahkan persoalan perkalian menjadi penjumlahan hasil perkalian setiap digit yang telah ada pada batang napier. Prinsip dasar yang harus pahami pada penggunaan alat peraga tulang napier adalah terkait dengan penempatan bilangan-bilangan yang akan dikalikan dan bilangan pengalinya. Terlebih dahulu harus membuat sebuah tabel menyerupai batang napier yang bisa disebut TAKALINTAR (Tabel Kali Pintar).
bilangan yang akan dikalikan diagonal bilangan pengali hasil
Contoh 1: 15 x 13 = 195 T A K A L I N T A R 1 0 5 1 0 3 9 0 1 5 5 1 5 3
Contoh 2 : 367 x 89 = 32. 663 3 3 2 2 2 6 4 7 6 4 5 6 8 4 7 5 6 6 3 3 8 9
• Kesimpulan T A K A L I N T A R Perkalian dapat diselesaikan dengan menggunakan berbagai alat, tetapi dapat pula diselesaikan dengan suatu metode yang mudah dan dapat dipergunakan sebagai media pembelajaran matematika yang menyenangkan. Untuk siswa kelas rendah perkalian Batang napier sangat efektif untuk membuat anak belajar sambil bermain. Sedangkan perkalian dengan tabel kali pintar dapat digunakan untuk menyelesaikan perkalian dengan banyak digit dan hasilnya lebih akurat. Tidak ada cara yang sempurna, namun semua bermuara pada satu tujuan yaitu agar siswa bisa memahami, menyelesaikan dan menerapkan konsep perkalian dengan tepat.
- Slides: 12