MATRIKS DAFTAR SLIDE Pengantar JenisJenis Matriks Operasi Matriks

  • Slides: 50
Download presentation
MATRIKS

MATRIKS

DAFTAR SLIDE Pengantar Jenis-Jenis Matriks Operasi Matriks Determinan Matriks Inverse Matriks 2

DAFTAR SLIDE Pengantar Jenis-Jenis Matriks Operasi Matriks Determinan Matriks Inverse Matriks 2

DEFINISI MATRIKS Apakah yang dimaksud dengan Matriks ? kumpulan bilangan yang disajikan secara teratur

DEFINISI MATRIKS Apakah yang dimaksud dengan Matriks ? kumpulan bilangan yang disajikan secara teratur dalam baris dan kolom yang membentuk suatu persegi panjang, serta termuat diantara sepasang tanda kurung. 3

NOTASI MATRIKS q Nama matriks menggunakan huruf besar q Anggota-anggota matriks dapat berupa huruf

NOTASI MATRIKS q Nama matriks menggunakan huruf besar q Anggota-anggota matriks dapat berupa huruf kecil maupun angka q Digunakan kurung biasa atau kurung siku q Ordo matriks atau ukuran matriks merupakan banyaknya baris (garis horizontal) dan banyaknya kolom (garis vertikal) yang terdapat dalam matriks tersebut. 4

NOTASI MATRIKS q Jadi, suatu matriks yang mempunyai m baris dan n kolom disebut

NOTASI MATRIKS q Jadi, suatu matriks yang mempunyai m baris dan n kolom disebut matriks berordo atau berukuran m x n. Notasi A = (aij) q Memudahkan menunjuk anggota suatu matriks A= 5 Dengan i = 1, 2, . . . , m j = 1, 2, . . . , n

MATRIKS q Contoh : Matriks A merupakan matriks berordo 4 x 2 q Bilangan-bilangan

MATRIKS q Contoh : Matriks A merupakan matriks berordo 4 x 2 q Bilangan-bilangan yang terdapat dalam sebuah matriks dinamakan entri dalam matriks atau disebut juga elemen atau unsur. 6

NOTASI MATRIKS Kolom Baris Unsur Matriks berukuran m x n atau berorde m x

NOTASI MATRIKS Kolom Baris Unsur Matriks berukuran m x n atau berorde m x n 7 7

MATRIKS BARIS DAN KOLOM q Matriks baris adalah matriks yang hanya mempunyai satu baris

MATRIKS BARIS DAN KOLOM q Matriks baris adalah matriks yang hanya mempunyai satu baris q Matriks kolom adalah matriks yang hanya mempunyai satu kolom. 8

MATRIKS A = B q Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (A

MATRIKS A = B q Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (A = B) apabila A dan B mempunyai jumlah baris dan kolom yang sama (berordo sama) dan semua unsur yang terkandung di dalamnya sama. q aij = bij dimana - aij = elemen matriks A dari baris i dan kolom j - bij = elemen matriks B dari baris i dan kolom j q A=B dan q A≠B dan 9

JENIS –JENIS MATRIKS q Matriks bujursangkar berukuran n x n (persegi) adalah matriks yang

JENIS –JENIS MATRIKS q Matriks bujursangkar berukuran n x n (persegi) adalah matriks yang q Matriks nol adalah matriks yang setiap entri atau elemennya adalah bilangan nol Sifat-sifat dari matriks nol : -A+0=A, jika ukuran matriks A = ukuran matriks 0 -A*0=0, begitu juga 0*A=0. 10

JENIS –JENIS MATRIKS q Matriks Identitas adalah matriks skalar yang elemen-elemen pada diagonal utamanya

JENIS –JENIS MATRIKS q Matriks Identitas adalah matriks skalar yang elemen-elemen pada diagonal utamanya bernilai 1. Sifat-sifat matriks identitas : A*I=A I*A=A q Matriks Segitiga Atas adalah matriks persegi yang elemen di bawah diagonal utamanya bernilai nol q Matriks Segitiga Bawah adalah matriks persegi yang elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol 11

PENJUMLAHAN MATRIKS q Apabila A dan B merupakan dua matriks yang ukurannya sama, maka

PENJUMLAHAN MATRIKS q Apabila A dan B merupakan dua matriks yang ukurannya sama, maka hasil penjumlahan (A + B) adalah matriks yang diperoleh dengan menambahkan bersama-sama entri yang seletak/bersesuaian dalam kedua matriks tersebut. q Matriks-matriks yang ordo/ukurannya berbeda tidak dapat ditambahkan. dan 12

PENJUMLAHAN MATRIKS q Contoh Soal 13

PENJUMLAHAN MATRIKS q Contoh Soal 13

PENGURANGAN MATRIKS q A dan B adalah suatu dua matriks yang ukurannya sama, maka

PENGURANGAN MATRIKS q A dan B adalah suatu dua matriks yang ukurannya sama, maka A-B adalah matriks yang diperoleh dengan mengurangkan bersama-sama entri yang seletak/bersesuaian dalam kedua matriks tersebut. q Matriks-matriks yang ordo/ukurannya berbeda tidak dapat dikurangkan. dan 14

PENGURANGAN MATRIKS q Contoh : 15

PENGURANGAN MATRIKS q Contoh : 15

PERKALIAN MATRIKS DENGAN SKALAR q. Jika k adalah suatu bilangan skalar dan matriks A=(aij

PERKALIAN MATRIKS DENGAN SKALAR q. Jika k adalah suatu bilangan skalar dan matriks A=(aij ) maka matriks k. A=(kaij ) adalah suatu matriks yang diperoleh dengan mengalikan semua elemen matriks A dengan k. q. Mengalikan matriks dengan skalar dapat dituliskan di depan atau dibelakang matriks. q[C]=k[A]=[A]k 16

PERKALIAN MATRIKS DENGAN SKALAR Sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar : k(B+C) = k. B

PERKALIAN MATRIKS DENGAN SKALAR Sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar : k(B+C) = k. B + k. C k(B-C) = k. B-k. C (k 1+k 2)C = k 1 C + k 2 C (k 1 -k 2)C = k 1 C – k 2 C (k 1. k 2)C = k 1(k 2 C) 17

PERKALIAN MATRIKS DENGAN SKALAR Contoh : dengan k = 2, maka K(A+B) = 2

PERKALIAN MATRIKS DENGAN SKALAR Contoh : dengan k = 2, maka K(A+B) = 2 A+2 B TERBUKTI 18

PERKALIAN MATRIKS DENGAN SKALAR Contoh : dengan k 1 = 2 dan k 2

PERKALIAN MATRIKS DENGAN SKALAR Contoh : dengan k 1 = 2 dan k 2 = 3, maka (k 1+k 2)C = k 1. C + k 2. C 19 TERBUKTI

PERKALIAN MATRIKS q Perkalian matriks dengan matriks pada umumnya tidak bersifat komutatif. q Syarat

PERKALIAN MATRIKS q Perkalian matriks dengan matriks pada umumnya tidak bersifat komutatif. q Syarat perkalian adalah jumlah banyaknya kolom pertama matriks sama dengan jumlah banyaknya baris matriks kedua. q Jika matriks A berukuran mxn dan matriks B berukuran nxp maka hasil dari perkalian A*B adalah suatu matriks C=(cij ) berukuran mxp dimana 20

PERKALIAN MATRIKS q Contoh : 21

PERKALIAN MATRIKS q Contoh : 21

PERKALIAN MATRIKS q Apabila A merupakan suatu matriks persegi, maka A² = A. A

PERKALIAN MATRIKS q Apabila A merupakan suatu matriks persegi, maka A² = A. A ; A³=A². A dan seterusnya q Apabila AB = BC maka tidak dapat disimpulkan bahwa A=C (tidak berlaku sifat penghapusan) q Apabila AB = AC belum tentu B = C q Apabila AB = 0 maka tidak dapat disimpulkan bahwa A=0 atau B=0 q Terdapat beberapa hukum perkalian matriks : 1. A(BC) = (AB)C 2. A(B+C) = AB+AC 3. (B+C)A = BA+CA 4. A(B-C)=AB-AC 5. (B-C)A = BA-CA 6. A(BC) = (a. B)C= B(a. C) 7. AI = IA = A 22

PERPANGKATAN MATRIKS Sifat perpangkatan pada matriks sama seperti sifat perpangkatan pada bilangan-bilangan untuk setiap

PERPANGKATAN MATRIKS Sifat perpangkatan pada matriks sama seperti sifat perpangkatan pada bilangan-bilangan untuk setiap a bilangan riil, dimana berlaku : A 2 = A A A 3 = A 2 A A 4 = A 3 A A 5 = A 4 A; dan seterusnya 23

PERPANGKATAN MATRIKS Tentukan hasil A² dan A³ 24

PERPANGKATAN MATRIKS Tentukan hasil A² dan A³ 24

PERPANGKATAN MATRIKS Tentukan hasil 2 A² + 3 A³ 25

PERPANGKATAN MATRIKS Tentukan hasil 2 A² + 3 A³ 25

DETERMINAN MATRIKS q Setiap matriks persegi atau bujur sangkar memiliki nilai determinan q Nilai

DETERMINAN MATRIKS q Setiap matriks persegi atau bujur sangkar memiliki nilai determinan q Nilai determinan dari suatu matriks merupakan suatu skalar. q Jika nilai determinan suatu matriks sama dengan nol, maka matriks tersebut disebut matriks singular. 26

NOTASI DETERMINAN q Misalkan matriks A merupakan sebuah matriks bujur sangkar q Fungsi determinan

NOTASI DETERMINAN q Misalkan matriks A merupakan sebuah matriks bujur sangkar q Fungsi determinan dinyatakan oleh det (A) q Jumlah det(A) disebut determinan A q det(A) sering dinotasikan |A| 27

NOTASI DETERMINAN q Pada matriks 2 x 2 cara determinannya adalah : q Contoh

NOTASI DETERMINAN q Pada matriks 2 x 2 cara determinannya adalah : q Contoh : 28 menghitung nilai

METODE SARRUS q Pada matriks 3 x 3 cara menghitung nilai determinannya adalah menggunakan

METODE SARRUS q Pada matriks 3 x 3 cara menghitung nilai determinannya adalah menggunakan Metode Sarrus q Metode Sarrus hanya untuk matrix berdimensi 3 x 3 29

METODE SARRUS q Contoh : q Nilai Determinan dicari menggunakan metode Sarrus det(A) =

METODE SARRUS q Contoh : q Nilai Determinan dicari menggunakan metode Sarrus det(A) = (-2· 1 ·-1) + (2 · 3 · 2) + (-3 ·-1 · 0) – (-3 · 1 · 2) –(-2 · 3 · 0)-(2 ·-1) = 2 +12+0+6 -0 -2 = 18 30

MINOR q Yang dimaksud dengan MINOR unsur aij adalah determinan yang berasal dari determinan

MINOR q Yang dimaksud dengan MINOR unsur aij adalah determinan yang berasal dari determinan orde ke-n tadi dikurangi dengan baris ke-i dan kolom ke-j. q Dinotasikan dengan Mij q Contoh Minor dari elemen a₁₁ 31

MINOR q Minor-minor dari Matrik A (ordo 3 x 3) 32

MINOR q Minor-minor dari Matrik A (ordo 3 x 3) 32

KOFAKTOR MATRIKS q Kofaktor dari baris ke-i dan kolom ke-j dituliskan dengan q Contoh

KOFAKTOR MATRIKS q Kofaktor dari baris ke-i dan kolom ke-j dituliskan dengan q Contoh : Kofaktor dari elemen a 11 33

TEOREMA LAPLACE q Determinan dari suatu matriks sama dengan jumlah perkalian elemen-elemen dari sembarang

TEOREMA LAPLACE q Determinan dari suatu matriks sama dengan jumlah perkalian elemen-elemen dari sembarang baris atau kolom dengan kofaktor-kofaktornya 34

TEOREMA LAPLACE Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Baris q Misalkan ada sebuah matriks A

TEOREMA LAPLACE Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Baris q Misalkan ada sebuah matriks A berordo 3 x 3 q Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor baris pertama |A| 35

TEOREMA LAPLACE q Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor baris kedua |A| q

TEOREMA LAPLACE q Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor baris kedua |A| q Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor baris ketiga |A| 36

TEOREMA LAPLACE Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Kolom q Misalkan ada sebuah matriks A

TEOREMA LAPLACE Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Kolom q Misalkan ada sebuah matriks A berordo 3 x 3 q Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor kolom pertama |A| 37

TEOREMA LAPLACE q Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor kolom kedua |A| q

TEOREMA LAPLACE q Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor kolom kedua |A| q Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor kolom ketiga |A| 38

DET MATRIKS SEGITIGA q Jika A adalah matriks segitiga bujur sangkar berupa segitiga atas

DET MATRIKS SEGITIGA q Jika A adalah matriks segitiga bujur sangkar berupa segitiga atas atau segitiga bawah maka nilai det(A) adalah hasil kali diagonal matriks tersebut q Contoh 39

TRANSPOSE MATRIKS q Jika A adalah suatu matriks m x n, maka tranpose A

TRANSPOSE MATRIKS q Jika A adalah suatu matriks m x n, maka tranpose A dinyatakan oleh A dan didefinisikan dengan matriks n x m yang kolom pertamanya adalah baris pertama dari A, kolom keduanya adalah baris kedua dari A, demikian juga dengan kolom ketiga adalah baris ketiga dari A dan seterusnya. q Contoh : matriks A : berordo 2 x 3 transposenya : 40 berordo 3 x 2

TRANSPOSE MATRIKS Beberapa Sifat Matriks Transpose : 41

TRANSPOSE MATRIKS Beberapa Sifat Matriks Transpose : 41

TRANSPOSE MATRIKS Pembuktian aturan no 1 : TERBUKTI 42

TRANSPOSE MATRIKS Pembuktian aturan no 1 : TERBUKTI 42

TRANSPOSE MATRIKS Pembuktian aturan no 2 : TERBUKTI 43

TRANSPOSE MATRIKS Pembuktian aturan no 2 : TERBUKTI 43

MATRIKS SIMETRI Sebuah matriks dikatakan simetri apabila hasil dari transpose matriks A sama dengan

MATRIKS SIMETRI Sebuah matriks dikatakan simetri apabila hasil dari transpose matriks A sama dengan matriks A itu sendiri. Contoh : 1. 44 2.

INVERS MATRIKS q Matriks invers dari suatu matriks A adalah matriks B yang apabila

INVERS MATRIKS q Matriks invers dari suatu matriks A adalah matriks B yang apabila dikalikan dengan matriks A memberikan satuan I q AB = I q Notasi matriks invers : q Sebuah matriks yang dikalikan matriks inversenya akan menghasilkan matrik satuan q Jika Maka 45

INVERS MATRIX q Langkah-langkah untuk mencari invers matriks M yang berordo 3 x 3

INVERS MATRIX q Langkah-langkah untuk mencari invers matriks M yang berordo 3 x 3 adalah : - Cari determinan dari M - Transpose matriks M sehingga menjadi - Cari adjoin matriks - Gunakan rumus 46

INVERS MATRIX q Contoh Soal : - Cari Determinannya : det(M) = 1(0 -24)-2(0

INVERS MATRIX q Contoh Soal : - Cari Determinannya : det(M) = 1(0 -24)-2(0 -20)+3(0 -5) = 1 - Transpose matriks M 47

INVERS MATRIX - Temukan matriks kofaktor dengan menghitung minor matriksnya - Hasilnya : ==>

INVERS MATRIX - Temukan matriks kofaktor dengan menghitung minor matriksnya - Hasilnya : ==> 48 ==>

INVERS MATRIX q Hasil Adjoinnya : q Hasil akhir 49

INVERS MATRIX q Hasil Adjoinnya : q Hasil akhir 49

REFERENSI 1. Discrete Mathematics and its Applications; Kenneth H. Rosen; Mc. Graw Hill; sixth

REFERENSI 1. Discrete Mathematics and its Applications; Kenneth H. Rosen; Mc. Graw Hill; sixth edition; 2007 2. http: //p 4 tkmatematika. org/ 3. http: //www. idomaths. com/id/matriks. php 50