MATERIAL BATU Pertemuan 3 Irma Damayantie S Ds
MATERIAL BATU Pertemuan 3 Irma Damayantie, S. Ds. , M. Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa mampu memahami, menganalisis, dan mengevaluasi karakter dari material Batu untuk penerapannya dalam interior.
BATU • Batu alam : Batuan yang berasal dari alam, dan biasa dipakai sebagai bagian dari konstruksi bangunan. Batu ini bisa dipakai sebagai fondasi rumah, bagian dari interior atau bagian dari eksterior. • Jenis-jenis Batu, antara lain : • Batu Keras : Batu Andesit, Batu Kali/Sabak, Batu Marmer, Batu Granit, Batu Palimanan. • Batu Lunak : Sandstone, Limestone, Batu Candi.
BATU KERAS • Batuan yang usianya lebih tua • Batu jenis ini mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi dan porositasnya rendah. • Jenis batuan ini sangat kuat dan keras
ANDESIT • Batu paling keras di antara batu alam yang umum dipakai, serta memiliki tingkat porositas kecil karena berpori rapat. • Berasal dari gunung berapi • Berwarna abu-abu atau hitam serta ada pula yang memiliki bintik hitam karena adanya proses pembakaran lebih lanjut. • Di era kolonial Belanda, batu andesit sering digunakan sebagai bahan untuk mempercantik dinding, pagar, jembatan, bahkan saluran irigasi
ANDESIT • Memiliki bentuk lempeng dan tersedia di pasaran dalam berbagai ukuran yaitu 5 cm x 20 cm hingga 20 cm x 40 cm serta memiliki ketebalan 34 cm. • Pada interior biasa digunakan untuk dinding kamar mandi atau bisa juga digunakan pada dinding ruang keluarga, dll. • Kelebihan Batu Andesit : – Tidak mudah kotor – Awet dan tahan lama – Mudah untuk membersihkannya • Kekurangan Batu Andesit : – Mudah berlumut dan berjamur
BATU KALI / BATU SABAK • Dapat dibelah menjadi lempengan tipis untuk pelapis dinding maupun lantai • Berpori kecil dan memiliki susunan yang berlapis-lapis • Pengaplikasian batu sabak ini sebagian besar digunakan untuk bagian luar (eksterior), misal dinding pagar, kolam, pilar (kolom) serta taman kering • Contoh batu sabak, yaitu: sabak hitam Tasik, Pekalongan, dan Garut sedangkan batu dari Purwakarta dan Banjar memilki warna yang lebih coklat.
BATU KALI / BATU SABAK • Kelebihan Batu Kali/Sabak : – Memiliki kelembapan minimal – Tahan terhadap cuaca dingin • Kekurangan Batu Kali/Sabak : – Biaya pemasangannya yang relatif mahal
BATU MARMER • Marmer adalah batuan kristalin kasar yang berasal dari batu gamping atau dolomit. • Marmer murni berwarna putih, penyusun utamanya adalah mineral kalsit. • Marmer memiliki pori-pori yang dapat menyerap noda akibat tumpahan kopi atau bahan kimia. • Saat ini penghasil marmer di Indonesia tersebar di berbagai daerah, seperti Lampung, Jawa Tengah, Bandung, Sulawesi, Kalimantan, Bangka, dan Kupang.
BATU MARMER • Kelebihan Batu Marmer : – – – Tahan terhadap panas Warna yang variatif Tidak mudah tergores Mudah dirawat Tahan lama • Kekurangan Batu Marmer : – Permukaan yang licin – Harga lebih mahal – Sulit diperbaiki • Biasa digunakan untuk lantai, dinding, dan bisa juga digunakan untuk furnitur.
BATU GRANIT • Granit sangat cocok digunakan untuk pelapis dinding (Wall veneer), lantai, serta dinding kamar mandi agar menimbulkan suasana natural dan segar. • Granit bisa juga digunakan pada furnitur, seperti pada dapur. • Sifatnya yang tahan terhadap suhu tinggi, batu jenis ini bisa digunakan di permukaan dapur (countertops). Strukturnya yang keras memungkinkannya untuk digunakan di dalam maupun di luar ruangan.
BATU GRANIT • Granit lokal: – Pulau Bangka (Bianco Beli-putih dan Azul Bangka-biru) – Mendalam Pemalang (granit abu) – Granit Lampung (granit merah) • Granit impor: – Cina : crystal pink (merah muda), dan deborah brown (cokelat) – India: multi color (merah-orange), black gold (hitam bintik emas) • Kelebihan Batu Granit : – – – Tahan lama Tahan di berbagai cuaca Tahan terhadap goresan Aman (karena halus) Perawatannya mudah • Kekurangan Batu Granit : – Corak yang terbatas – Terlalu berat – Harga yang cukup mahal
BATU LUNAK • Batu yang usianya lebih muda • Mempunyai tingkat kepadatan lebih rendah dengan tingkat porositas tinggi
SANDSTONE (BATU PASIR) • Contoh : Batu Palimanan, Bali Green, Batu Breksi • Berasal dari endapan butiran pasir yang mengalami perubahan selama bertahun-tahun. • Memiliki berbagai jenis warna dan warna umum adalah coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih. • Batu pasir tahan terhadap cuaca tapi mudah untuk dibentuk. • Karakteristiknya lunak dan mudah dipahat. Penggunaannya cocok untuk di dalam (interior) dan di luar ruangan (eksterior). • Kelebihan Sandstone : tahan terhadap cuaca dan mudah dibentuk. • Kekurangan Sandstone : mudah berlumut dan menyerap air.
BATU PALIMANAN • Diproduksi di daerah Palimanan – Cirebon. • Secara tekstur warna batu ini dibedakan menjadi 2 jenis yaitu : Palimanan kuning dan Palimanan putih. • Batu Palimanan kuning selain berwarna kuning juga mempunyai serat kecoklatan. • Batu Palimanan putih mempunyai warna dominan putih ke abu-abuan. • Batu palimanan cocok dipasang pada bidang eksterior maupun interior suatu bangunan. Sifatnya yang empuk menjadi keistimewaan batu ini sehingga dapat dibentuk menjadi aneka ornamen dan patung • Dapat digunakan pada lantai atau dinding.
BATU PALIMANAN • Kelebihan Batu Palimanan : • Ukuran fleksibel • Mudah dicari • Meningkatkan investasi rumah • Kekurangan Batu Palimanan : • • • Warna tidak seragam Mudah berlumut Sulit diperbaiki Harga mahal Bobot yang berat
BALI GREEN • Permukaan batunya memiliki kekhasan yaitu terdapat kumpulan corak batu-batu kecil dan besar • Tersedia beberapa pilihan warna diantaranya hijau, hijau lumut, hijau tua, coklat, biru serta abu-abu. • Penggunaannya bisa untuk di dalam maupun di luar ruangan.
BATU BREKSI • Kelebihan Batu Breksi : – Memiliki beberapa variasi warna diantaranya putih (putih sedikit keabu-abuan), hijau dan coklat. • Kekurangan Batu Breksi : – Karena sifat fisik batu breksi yang lunak dan empuk, sebaiknya pada saat pemasangan perlu lebih berhati-hati.
LIMESTONE • Contoh : Batu Candi • Limestone atau batu gamping adalah batuan yang terbentuk dari pengerasan kapur. • memiliki tekstur yang halus. • Ada beberapa pilihan warna diantaranya kuning, hijau, cokelat, dan putih. • Ukuran yang umum diperjualbelikan adalah 10 x 10 cm – 20 x 40 cm. • Cocok diaplikasikan di segala ruang (eksterior maupun interior).
LIMESTONE • Kelebihan Limestone : • Harga relatif murah • Waktu pemasangan cepat • Membutuhkan sedikit adukan semen pasir • Kekurangan Limestone : • Memiliki tingkat porositas tinggi, sehingga mudah lembab dan ditumbuhi lumut.
BATU CANDI • • Terbentuk dari pendinginan lava letusan gunung berapi. Berwarna gelap terutama pada saat terkena air. Memiliki tekstur kasar. Di pasaran batu candi banyak dijual dalam bentuk lempengan. • Ukuran yang tersedia di antaranya : 10 cm x 20 cm, 15 cm x 30 cm, 20 cm x 20 cm, 20 cm x 30 cm, 20 cm x 40 cm, dan 40 cm x 40 cm. • Kelebihan Batu Candi : memberikan kesan alami. • Kekurangan Batu Candi : • Memiliki pori-pori besar, sehingga mudah menyerap air (tidak cocok di dalam ruangan) • Mudah berlumut.
CARA PEMASANGAN BATU PADA LANTAI 1. 2. 3. 4. 5. Ukur ruangan yang akan dipasang batu alam (meter persegi) Menentukan jumlah kebutuhan batu alam Pilih bentuk batu alam yang bertekstur kasar tapi agak rata Siapkan pasir, semen abu-abu, & semen adhesive khusus untuk perekat batu alam. Siapkan martil karet, centong semen, cangkul dan sekop, benang tukang & selang waterpas. 6. Siapkan adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1: 3, siapkan campuran semen abu-abu dengan semen adhesive diberi air dan diaduk hingga menyerupai pasta (sebagai perekat) 7. Ukur panjang dan lebar bidang yang akan dipasang batu alam, cari titik tengahnya untuk dipasang ornamen berupa batu sikat berbentuk bunga. 8. Pasang benang sebagai patokan kelurusan batu alam. Sebarkan adukan semen dan pasir tadi secukupnya sehingga diperoleh pasangan batu alam per baris. Oleskan semen berbentuk pasta dipermukaan batu alam bagian bawah, kemudian letakkan batu alam di atas adukan dan pukullah dengan martil karet hingga padat dan rata dengan benang.
CARA PEMASANGAN BATU PADA LANTAI 9. Lakukan hal di atas satu per satu sampai pasangan batu alam selesai. Pasangan dibentuk seperti pasangan batu-bata. Untuk bagian pinggir atau bagian yang bersinggungan dengan ornamen, harus Anda potong dengan angel grinder bermata tajam. 10. Lakukan pemasangan ornamen batu sikat di tengahnya. Tebarkan adukan semen dan pasir pada bidang yang akan di pasang ornamen. - Ratakan dengan alat perata dari kayu, taburkan semen kering secara merata di atas adonan tadi. - Pasang ornamen yang terdiri dari 4 lembar tadi satu per satu, ratakan, pukul perlahan agar padat dan lengket. - Jika telah agak kering tebarkan adonan pasir dan semen yang agak basah di atasnya secara merata agar pori-pori antara batu sikat tertutup rapat. 11. Bersihkan kotoran yang ada dipermukaan batu alam dengna air dan sikat. 12. Terakhir ketika semua pasangan telah kering, lakukan hal ini satu hari setelah pemasangan selesai, membersihkan permukaan batu alam dengan larutan HCl agar lumut dan kotoran yang membandel terlepas semuanya. 13. Oleskan permukaan batu alam dengan vernis agar mengkilap, dilakukan setelah permukaan batu alam bersih dan telah kering.
CARA PEMASANGAN BATU PADA DINDING 1. Tingkat ketelitian memasang batu alam tidak terlalu ditekankan, sebab bentuk dan ukuran batu alam tidak rata sehingga nat atau jarak antar batu alam tidak harus sama. 2. Ada penambahan perekat yang membantu merekatkan batu alam pada dinding sehingga daya rekat lebih baik. 3. Waktu perendaman batu alam harus lebih lama, agar memiliki daya rekat yang kuat. 4. Memiliki cara merekatkan yang hati-hati karena rata-rata batu alam memiliki bentuk yang tebal dan berat.
CARA MERAWAT BATU ALAM • Coating batu alam merupakan cara merawat yang wajib dilakukan agar batu alam tahan terhadap panas, hujan dan aneka kotoran. Peng-coating-an dilakukan pada saat pertama kali dipasang dirumah atau ditaman, lau di coating ulang saat sudah pudar. • Dua jenis macam pelapis yang dapat digunakan untuk merawat batu alam: 1. Pelapis dop: mampu melapis batu alam tampa merubah warna batu alam sehingga tetap terlihat alami. Bertahan hanya 1 tahun. 2. Pelapis glossy selain melindungi batu alam juga mampu mempertajam warna batu alam tersebut. Bertahan hingga 5 tahun.
- Slides: 25