Materi Kuliah Pertemuan 7 Epidemiologi Skrining tes uji

Materi Kuliah Pertemuan- 7 Epidemiologi Skrining tes/ uji penapisan OLEH Prof. Dr. dr. Thomson. P. Nadapdap. MS (Epid)

Skrining tes/ uji penapisan Pengertian: uji yang dipergunakan untuk memisahkan yang benar sakit dengan yang benar-benar tidak sakit. Tujuan : Menemukan sedini mungkin penyakit yang bersifat kronik Memberi pengobatan segera Mangka kesakitan dan kematian dari suatu penyakit Mencegah penularan yang lebih luas Memperbaiki prognosis

Jenis penapisan : 1. Serial 2. Paralel. Persyaratan : Uji tapis yang baik apabila validitas dan reliabilitasnya tinggi. Validitas apabila hasil pengukuran tepat tidak meleset. Reliabilitas apabila alat ukur menghasilkan hasil yang sama baik oleh siapa, kapan dimana dipakai. Unsur validitas ada 2 (dua) yakni Sensitif dan Spesifik. Sensitif apabila yang sakit memang benar sakit. Spesifik apabila yang tidak sakit benar tidak sakit.

Persyaratan Keabsahan alat, valid dan reliabel Biaya harus seminimal mungkin Harus benar-benar ada obat atau tindakan yang akan diberikan untuk menurunkan kesakitan dan kematian setelah selesai penapisan Dilakukan pada penyakit yang bersifat fatal kalau terlambat ditangani Prevalensi penyakit yang akan ditapis cukup tinggi di masyarakat

Persyaratan Alatnya tersedia dan memang sudah ditara secara berkala Harga alat penapis murah/ terjangkau Alat penapis mudah dipakai/tidak rumit dan tidak jelimat serta harus praktis Bias inter dan intra para penapis sekecil mungkin Alat dapat dipakai berulang/reprodusibel Hasil penapisan dapat diterima dan dipercaya.

• • Ada 4 (empat) kemungkinan hasil tes. a. Benar sakit dan hasil tes positif. b. Tidak benar sakit tetapi hasil tes positif. (positif palsu) c. Benar sakit tetapi hasil tes negatif. (negatif palsu) d. Benar tidak sakit dan hasil tes negatif. (sehat)

Skrining tes

Analisa a Sensitifitas = ----- x 100% a + c Berapa persen orang yang positif sakit menunjukkan hasil tes positif. d Spesifisitas = -------- x 100% b + d Berapa persen orang yang tidak berpenyakit menunjukkan hasil tes negatif.

Analisa a + d Akurasi/ketepatan tes = -------- X 100% a + b + c + d Berapa persen positif dan negatif benar yang terdiagnosa. a Nilai prediktif positif = ----- X 100% a + b Berapa persen dari hasil tes positif terdapat pada penyakit positif.

Analisa d Nilai prediktif negatif = ------ X 100% c + d Berapa persen dari hasil tes negatif terdapat pada orang tak sakit. a + c Prevalensi = --------- X 100% a + b + c + d Berapa persen seluruh yang sakit terdapat pada populasi.

Analisa a/ a + c Likelihood ratio positif = ------ b/ b + d Berapa besar kemungkinan suatu tes positif terdapat pada penyakit positif dibandingkan dengan pada penyakit negatif. c/ a + c Likelihood ratio negatif = ------ d/ b + d Berapa besar kemungkinan suatu tes negatif terdapat pada penyakit positif dibandingkan dengan pada penyakit negatif

Skrining tes

Contoh Skrining tes

Analisa hasil Skrining tes a Sensitifitas = ----- x 100% = 80% a + c d Spesifisitas = ------ x 100% = 60% b + d a + d Akurasi/ketepatan tes = ------- X 100% = 70% a + b + c + d

Analisa hasil Skrining tes a Nilai prediktif positif = ----- X 100% = 66, 67% a + b d Nilai prediktif negatif = ----- X 100% = 75% c + d a + c Prevalensi = ------- X 100% = 50% a + b + c + d

Analisa hasil Skrining tes a/ a + c Likelihood ratio positif = ------ = 2 b/ b + d c/ a + c Likelihood ratio negatif = ------ = 0, 3 d/ b + d

Hal-hal yang perlu menjadi perhatan 1. Harus lebih dulu ditentukan penyakit apa yang akan ditapis 2. Kemudian ditentukan alat penapisnya 3. Efektifitas pengobatan harus maksimal 4. Kesediaan penderita yang akan ditapis agar dapat kerjasama dengan penapis penyimpangan apa saja yang mungkin terjadi 5. Beban mental yang ditapis setelah selesai penapisan (sakit/tidak), efek pelabelan (cap).