MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU SOSIAL DOSEN Drs CAHYO

  • Slides: 111
Download presentation
MATERI KULIAH PENGANTAR : ILMU SOSIAL DOSEN : Drs. CAHYO EDI. M. Pd UNIVERSITAS

MATERI KULIAH PENGANTAR : ILMU SOSIAL DOSEN : Drs. CAHYO EDI. M. Pd UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

Assalamu alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh Salam Sejahtra Untuk Kita Semua. § Wilujeng Tepang. § Selamat

Assalamu alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh Salam Sejahtra Untuk Kita Semua. § Wilujeng Tepang. § Selamat Jumpa. § Welcome.

Silabi Pengantar Ilmu Sosial 1. Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan, dan Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Sosiologi

Silabi Pengantar Ilmu Sosial 1. Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan, dan Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Sosiologi sebagai Ilmu 2. Perspektif-perspektif dalam Sosiologi 3. Struktur Sosial 4. Sosialisasi 5. Teori Perkembangan kepribadian 6. Norma-norma Sosial 7. Institusi-institusi Sosial 8. Pengendalian sosial 1. Konformitas dan penyimpangan 2. Kelompok-kelompok Sosial 3. Stratifikasi Sosial 4. Peran dan Status 5. Mobilitas Sosial 6. Proses sosial dan Interaksi Sosial 7. Syarat , Bentuk, dan Aturan terjadinya interaksi sosial 8. Perubahan sosial 9. Bentuk-bentuk perubahan sosial dan faktor-faktor penyebab perubahan sosial

ILMU SOSIAL Pengertian : Ilmu Sosial merupakan ilmu yang mempelajari tentang tindakan dan interaksi

ILMU SOSIAL Pengertian : Ilmu Sosial merupakan ilmu yang mempelajari tentang tindakan dan interaksi manusia dalam kehidupannya di masyarakat.

MASYARAKAT ●Pengertian Masyarakat : Sekelompok orang yang menempati suatu wilayah tertentu yang secara langsung

MASYARAKAT ●Pengertian Masyarakat : Sekelompok orang yang menempati suatu wilayah tertentu yang secara langsung atau tidak langsung saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhannya yang terikat oleh suatu sistem sosial melalui perasaan solidaritas dengan dilatar belakangi adanya persamaan sejarah, politik dan kebudayaan.

PENDAPAT PARA PAKAR ●Emile Durkheim : Masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif individu-individu yang merupakan

PENDAPAT PARA PAKAR ●Emile Durkheim : Masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif individu-individu yang merupakan anggotanya.

PENDAPAT PARA PAKAR ●Ralph Linton : Masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang telah hidup

PENDAPAT PARA PAKAR ●Ralph Linton : Masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama, sehingga menjadi suatu kesatuan sosial dengan batas yang dirumuskan dengan jelas.

PENDAPAT PARA PAKAR ●J. L. Gillin : Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan

PENDAPAT PARA PAKAR ●J. L. Gillin : Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan perasaan persatuan yang sama

PENDAPAT PARA PAKAR ●Hassan Shadily : Masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa

PENDAPAT PARA PAKAR ●Hassan Shadily : Masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia yang dengan atau karena sendirinya bertahan secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.

PENDAPAT PARA PAKAR R. M. Mac. Iver dan Charles H. Page Masyarakat ialah suatu

PENDAPAT PARA PAKAR R. M. Mac. Iver dan Charles H. Page Masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan pengolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan -kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan sosial. Dan masyarakat selalu berubah.

PENDAPAT PARA PAKAR Selo Soemardjan Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan

PENDAPAT PARA PAKAR Selo Soemardjan Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan

CIRI-CIRI MASYARAKAT

CIRI-CIRI MASYARAKAT

PROSES SOSIALISASI Adalah pengalaman sosial sepanjang hidup dimana manusia mengembangkan kemampuan potensinya dan mempelajari

PROSES SOSIALISASI Adalah pengalaman sosial sepanjang hidup dimana manusia mengembangkan kemampuan potensinya dan mempelajari pola-pola budayanya.

BENTUK HUBUNGAN ● Orang perorangan, yaitu bentuk SOSIAL hubungan antara perorangan yang saling berbicara

BENTUK HUBUNGAN ● Orang perorangan, yaitu bentuk SOSIAL hubungan antara perorangan yang saling berbicara dan bekerja sama, misalnya A dan B. ● Perorangan dengan kelompok, yaitu hubungan seseorang dengan kelompok tertentu. Misalnya hubungan seorang Dosen dengan Mahasiswanya sebagai satu kelompok dalam kelas. ● Kelompok dengan kelompok manusia lainnya : misalnya hubungan antara mahasiswa STKIP sebagai kelompok dengan

INTERAKSI SOSIAL SYARAT TERJADI INTERAKSI 1. Adanya Kontak Sosial (Social Contact) Dalam bahasa latin

INTERAKSI SOSIAL SYARAT TERJADI INTERAKSI 1. Adanya Kontak Sosial (Social Contact) Dalam bahasa latin Con atau Cum berarti bersama-sama, sedangkan Tango berarti menyentuh. Jadi secara harfiah Kontak berarti bersama-sama menyentuh. Kontak memiliki 2 sifat : a. Kontak bersifat Primer : artinya terjadi apabila hubungan terjadi secara langsung berhadapan muka. contoh : X bertemu Y, berjabatan tangan, saling senyum, dan berbincang-bincang. b. Kontak Skunder : Kontak memakai perantara. Contoh : Kontak melalui pesawat telpon, telegraf, televisi, dll.

2 Cara Kontak Sosial ● Verbal : yaitu kontak melalui saling menyapa, saling berbicara,

2 Cara Kontak Sosial ● Verbal : yaitu kontak melalui saling menyapa, saling berbicara, saling jabat tangan, dll. ● Non verbal : Kontak yang tidak mempergunakan kata-kata atau bahasa, melainkan dengan isyarat. Misalnya : Kedipan mata, bau minyak wangi, bau keringat, lambaian tangan, dll.

Lanjutan …SYARAT TERJADI INTERAKSI 2. Adanya Komunikasi (Communication) Artinya Komunikasi adalah seseorang memberi tafsiran

Lanjutan …SYARAT TERJADI INTERAKSI 2. Adanya Komunikasi (Communication) Artinya Komunikasi adalah seseorang memberi tafsiran pada perilaku orang lain. Tafsiran tersebut dapat berwujud melalui pembicaraan, gerak-gerik badan, sikap yang menunjukkan perasaan yang ingin disampaikan. Misalnya : Senyum, diartikan sebagai keramah tamahan, atau bersahabat.

BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL A. Proses sosial Assosiatif. 1. Kerjasama (Cooperation) 2. Akomodasi (Accomodation) 3.

BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL A. Proses sosial Assosiatif. 1. Kerjasama (Cooperation) 2. Akomodasi (Accomodation) 3. Asimilasi (Assimilation) B. Proses sosial Dissosiatif. 1. Persaingan / Competition 2. Kontravensi / Contravention 3. Pertentangan / Konflict

Lanjutan … PROSES SOSIAL ASSOSIATIF 1. Kerjasama. a. Tawar menawar (Bargaining) Yaitu pelaksanaan perjanjian

Lanjutan … PROSES SOSIAL ASSOSIATIF 1. Kerjasama. a. Tawar menawar (Bargaining) Yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran sesuatu antara dua organisasi atau lebih. b. Kooperasi (Cooperation) Proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai suatu cara untuk menghindari kegoncangan dalam organisasi yang bersangkutan. c. Koalisi (Coalition) Kombinasi antara 2 organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.

Lanjutan … PROSES SOSIAL ASSOSIATIF 2. Akomodasi (Accomodation) Yaitu usaha untuk meredakan suatu pertentangan,

Lanjutan … PROSES SOSIAL ASSOSIATIF 2. Akomodasi (Accomodation) Yaitu usaha untuk meredakan suatu pertentangan, atau usaha mencapai kestabilan. a. Koersi (Coercion) Yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena ada paksaan dari salah satu fihak yang lebih kuat. b. Kompromi Bentuk akomodasi dimana fihak yang terlibat masing mengurangi tuntutannya untuk mencapai penyelesaiaan.

Lanjutan … PROSES SOSIAL ASSOSIATIF c. Arbitrasi Bentuk akomodasi untuk menyelesaikan pertentangan melalui fihak

Lanjutan … PROSES SOSIAL ASSOSIATIF c. Arbitrasi Bentuk akomodasi untuk menyelesaikan pertentangan melalui fihak ke tiga yang dpilih oleh kedua belah fihak, karena yang bertentangan tidak dapat menyelesaikan sendiri. d. Mediasi. Bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbitrasi, tetapi ada fihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan pertikaian.

Lanjutan … PROSES SOSIAL ASSOSIATIF e. Konsiliasi Usaha untuk mempertemukan keinginan fihak yang berselisih.

Lanjutan … PROSES SOSIAL ASSOSIATIF e. Konsiliasi Usaha untuk mempertemukan keinginan fihak yang berselisih. f. Toleransi. Usaha untuk menghindari perselisihan dengan membiarkan fihak lain, mempunyai pandangan yang berbeda.

Lanjutan … PROSES SOSIAL ASSOSIATIF g. Stalemate. Bentuk akomodasi, dimana fihak yang bersengketa memiliki

Lanjutan … PROSES SOSIAL ASSOSIATIF g. Stalemate. Bentuk akomodasi, dimana fihak yang bersengketa memiliki kekuatan yang seimbang, berhenti pada satu titik tertentu dalam bertikai. h. Ajudikasi. bentuk akomodasi dimana penyelesaian melalui pengadilan / hukum.

PROSES SOSIAL DISSOSIATIF ● Persaingan / Kompetisi. Proses sosial dimana orang secara individu atau

PROSES SOSIAL DISSOSIATIF ● Persaingan / Kompetisi. Proses sosial dimana orang secara individu atau kelompok manusia bersaing mencari keuntungan untuk mencapai tujuan tertentu tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan ● Kontravensi. Proses yang ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana, dan perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap seseorang atau kelompok. ● Konflik. Proses sosial dimana perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan menantang fihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan.

KONFLIK ●Konflik merupakan suatu gejala sosial yang melekat di dalam kehidupan setiap masyarakat, dan

KONFLIK ●Konflik merupakan suatu gejala sosial yang melekat di dalam kehidupan setiap masyarakat, dan melekat pula di dalam kehidupan setiap bangsa. ●Konflik mengenal beberapa fase, yaitu fase disorganisasi dan fase disintegrasi.

KONFLIK

KONFLIK

BENTUK-BENTUK KONFLIK ● Konflik Pribadi, yaitu pertentagan antar individu, dimana rasa benci dan rasa

BENTUK-BENTUK KONFLIK ● Konflik Pribadi, yaitu pertentagan antar individu, dimana rasa benci dan rasa ingin mengalahkan atau merugikan fihak lain ● Konflik Rasial, yaitu pertentangan antar ras karena perbedaan ciri jasmani, kebudayaan dan kepentingan. ● Konflik antar kelas sosial, yaitu pertentangan antara kelas satu dengan lainnya, diakibatkan perbedaan kepentingan. Misal majikan dan buruh pabrik. ● Konflik Politik, yaitu pertentangan antara golongan / aliran politik tertentu di masyarakat.

INDIKATOR KONFLIK

INDIKATOR KONFLIK

SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ●Sosialisasi adalah proses belajar berinteraksi dalam masyarakat sesuai dengan peranan

SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ●Sosialisasi adalah proses belajar berinteraksi dalam masyarakat sesuai dengan peranan yang dijalankan. Sosialisasi juga berarti suatu proses seseorang mempelajari pola-pola hidup dalam masyarakat sesuai dengan norma dan nilai, serta kebiasaan yang berlaku untuk berkembang sebagai anggota masyarakat dan individu.

Proses Sosialisasi 1. Keluarga mempunyai fungsi dan pengawasan sosial. Keluarga memberi pengertian kepada semua

Proses Sosialisasi 1. Keluarga mempunyai fungsi dan pengawasan sosial. Keluarga memberi pengertian kepada semua anggota keluarga tentang peranannya, baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat. 2. Teman Sepermainan Teman supermainan memiliki peran penting dalam rangka sosialisasi, kelompok teman supermainan memiliki interaksi yang kedudukannya sederajat. 3. Lingkungan Pendidikan/Sekolah Lingkungan sosialisasi berikutnya adalah sekolah, yang merupakan agen sosialisasi di dalam sistem pendidikan formal.

Lanjutan … Proses Sosialisasi 4. Lingkungan Dunia Kerja. Lingkungan kerja merupakan agen sosialisasi yang

Lanjutan … Proses Sosialisasi 4. Lingkungan Dunia Kerja. Lingkungan kerja merupakan agen sosialisasi yang ragamnya cukup banyak, dalam hubungan sosial dilingkungan kerja setiap orang harus menjalankan peranan sesuai dengan kedudukannya. 5. Media Massa. Media massa merupakan agen sosialisasi yang cukup berpengaruh terhadap perilaku khalayaknya.

NORMA DAN NILAI SOSIAL 1. NORMA Norma adalah aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat disertai

NORMA DAN NILAI SOSIAL 1. NORMA Norma adalah aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat disertai dengan sanksi atau ancaman apabila tidak melakukannya. a. Cara (Usage) lebih terlihat pada hubungan antar individu dalam masyarakat. Penyimpangan terhadap norma ini tidak akan mendapatkan hukuman yang berat tetapi hanya sekedar celaan. b. Kebiasaan (Folkways) Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam bentuk yang sama. Hal ini dapat dibuktikan bahwa banyak orang yang menyukai perbuatan tersebut. Mereka yang melanggar akan disalahkan masyarakat atas penyimpangannya.

Lanjutan… NORMA c. Tata Kelakuan (Mores) Kebiasaan yang diterima sebagai norma-norma pengatur. Tata kelakuaan

Lanjutan… NORMA c. Tata Kelakuan (Mores) Kebiasaan yang diterima sebagai norma-norma pengatur. Tata kelakuaan biasanya timbul dari pengalaman yang berbeda-beda dalam masyarakat. Tata kelakuan mempunyai sifat memerintahkan dan sekaligus melarang. d. Adat-Istiadat (Costum) Adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat.

JENIS-JENIS NORMA SOSIAL a. Norma Kelaziman Norma kelaziman adalah tata aturan seseorang atau kelompok

JENIS-JENIS NORMA SOSIAL a. Norma Kelaziman Norma kelaziman adalah tata aturan seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu kegiatan yang didasarkan pada tradisi dan kebiasaan. b. Norma Kesusilaan Norma kesusilaan adalah satu aturan yang erat kaitannya dengan keyakinan agama. c. Norma Agama Norma agama mengandung peraturan-peraturan yang sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut oleh seseorang atau masyarakat. Norma-norma itu mengandung kewajiban dalam berbuat kebajikan dan berbagai larangan yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama.

Lanjutan… JENIS-JENIS NORMA SOSIAL d. Norma Hukum Norma hukum merupakan tata aturan yang paling

Lanjutan… JENIS-JENIS NORMA SOSIAL d. Norma Hukum Norma hukum merupakan tata aturan yang paling tegas sanksi dan hukumannya. Norma hukum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Norma tertulis, misalnya hukum perdata dan pidana. 2. Norma tak tertulis, misalnya hukum adat.

NILAI SOSIAL Nilai sosial adalah pandangan dan sikap yang diterima oleh masyarakat yang dijadikan

NILAI SOSIAL Nilai sosial adalah pandangan dan sikap yang diterima oleh masyarakat yang dijadikan dasar dalam menentukan apa yang baik dan bernilai atau berharga. 1. Menurut Young. Nilai sosial adalah asumsi-asumsi abstrak dan sering tidak disadari tentang hal yang benar dan hal yang penting.

Lanjutan…NILAI SOSIAL b. Menurut Green Nilai sosial merupakan kesadaran yang relatif berlangsung diserta emosi

Lanjutan…NILAI SOSIAL b. Menurut Green Nilai sosial merupakan kesadaran yang relatif berlangsung diserta emosi terhadap objek, ide, dan orang secara perorangan. c. Menurut Woods Nilai sosial merupakan petunjuk umum dan telah berlangsung lama yang mengarah pada tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

SANKSI Perilaku manusia merupakan proses individu yang berusaha menafsirkan situasi sosial tertentu dengan mengikuti

SANKSI Perilaku manusia merupakan proses individu yang berusaha menafsirkan situasi sosial tertentu dengan mengikuti kehendak dan kebebasannya untuk bertindak sekaligus menyesuaikan diri dengan norma dan nilai sosial yang ada. Akan tetapi, perilaku tidak didasarkan atas naluri sehingga penafsiran atas tiap-tiap individu yang berbeda akan menghasilkan tindakan yang berbeda pula. Hal inilah yang kemudian menghasilkan tindakan penyimpangan yang dapat mengancam norma-norma dan nilai-

CIRI-CIRI NILAI SOSIAL Ciri-ciri nilai sosial antara lain sbb : 1. Mempengaruhi kejiwaan seseorang;

CIRI-CIRI NILAI SOSIAL Ciri-ciri nilai sosial antara lain sbb : 1. Mempengaruhi kejiwaan seseorang; 2. Merupakan hasil interaksi sosial antar warga masyarakat; 3. Terbentuk melalui proses belajar; 4. Dapat memengaruhi perkembangan pribadi seseorang;

Lanjutan…. CIRI-CIRI NILAI SOSIAL 5. Merupakan asumsi-asumsi abstrak dari bermacam-macam objek dalam masyarakat; 6.

Lanjutan…. CIRI-CIRI NILAI SOSIAL 5. Merupakan asumsi-asumsi abstrak dari bermacam-macam objek dalam masyarakat; 6. Cenderung berkaitan antara satu dan lainnya sehingga membentuk pola dan system nilai; 7. Bervariasi antar kebudayaan satu dengan kebudayaan yang lainnya; 8. Melibatkan emosi dan perasaan; 9. Mempunyai pengaruh yang berbeda antara seseorang dengan orang yang lainnya;

BENTUK HUBUNGAN SOSIAL ●Orang perorangan, yaitu bentuk hubungan antara perorangan yang saling berbicara dan

BENTUK HUBUNGAN SOSIAL ●Orang perorangan, yaitu bentuk hubungan antara perorangan yang saling berbicara dan bekerja sama, misalnya A dan B. ●Perorangan dengan kelompok, yaitu hubungan seseorang dengan kelompok tertentu. Misalnya hubungan seorang Direktur Pabrik dengan Karyawannya sebagai satu kelompok dalam Perusahaan. ●Kelompok dengan kelompok manusia lainnya : misalnya hubungan antara mahasiswa STKIP sebagai kelompok dengan mahasiswa UNPAD sebagai kelompok lainnya.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI INTERAKSI SOSIAL 1. Imitasi Suatu interaksi sosial terjadi karena seseorang melakukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI INTERAKSI SOSIAL 1. Imitasi Suatu interaksi sosial terjadi karena seseorang melakukan imitasi (peniruan) terhadap perilaku orang lain. Imitasi juga dapat terjadi pada orang yang sudah dewasa. Imitasi adalah satu dasar interaksi sosial memiliki kelemahan karena dapat menimbulkan kebiasaan orang mengimitasi sesuatu tanpa kritik, sehingga akhirnya menghambat kebiasaan orang untuk berfikir kritis.

Lanjutan…Faktor Interaksi Sosial b. Sugesti adalah suatu proses dimana individu menerima suatu cara penglihatan,

Lanjutan…Faktor Interaksi Sosial b. Sugesti adalah suatu proses dimana individu menerima suatu cara penglihatan, atau pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu. c. Identifikasi adalah kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain.

Lanjutan…Faktor Interaksi Sosial d. Simpati dapat dikatakan sebagai perasaan tertariknya orang yang satu terhadap

Lanjutan…Faktor Interaksi Sosial d. Simpati dapat dikatakan sebagai perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang lain, ia timbul tidak atas dasar rasional tapi berdasarkan penilaian perasaan orang yang tiba-tiba merasa dirinya tertarik kepada orang lain.

Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan Sosial

Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan Sosial

Pengetahuan vs Ilmu Pengetahuan ●Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui serangkaian kegiatan sistematis ●Pemerolehan

Pengetahuan vs Ilmu Pengetahuan ●Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui serangkaian kegiatan sistematis ●Pemerolehan ilmu dilakukan dengan melibatkan proses berpikir rasional dan empiris ●Pengetahuan dapat dikategorikan ilmu jika dan hanya jika pengetahuan tersebut benar secara rasional dan teruji

Pengetahuan (Knowledge) Kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil dari pengamatan pancainderanya, yang berbeda

Pengetahuan (Knowledge) Kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil dari pengamatan pancainderanya, yang berbeda dengan beliefs (kepercayaan) dan superstition (takhyul)

ILMU PENGETAHUAN (SCIENCE) Ilmu Pengetahuan (Science) adalah Pengetahuan (Knowledge) yang tersusun sistematis dengan menggunakan

ILMU PENGETAHUAN (SCIENCE) Ilmu Pengetahuan (Science) adalah Pengetahuan (Knowledge) yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, bersifat eksplisit yaitu pengetahuan tersebut selalu dapat diperiksa dan ditelaah oleh orang lain yang ingin mengetahuinya.

Tersusun secara sistematis Konstruksi yang abstrak dalam pikiran manusia yang merupakan rangkaian dari suatu

Tersusun secara sistematis Konstruksi yang abstrak dalam pikiran manusia yang merupakan rangkaian dari suatu kebulatan yang utuh yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menggunakan pemikiran Pengetahuan diperoleh melalui kenyataan (fact) dengan melihat dan mendengar sendiri atau menangkap

Menggunakan pemikiran Pengetahuan diperoleh melalui kenyataan (fact) dengan melihat dan mendengar sendiri atau menangkap semua gejala dengan menggunakan pancaindera untuk kemudian diterima dan diolah oleh otak.

Dapat dikontrol oleh orang lain atau umum (eksplisit) Ilmu pengetahuan harus dapat dikemukakan, diketahui

Dapat dikontrol oleh orang lain atau umum (eksplisit) Ilmu pengetahuan harus dapat dikemukakan, diketahui oleh umum, sehingga dapat diperiksa dan ditelaah oleh orang lain sehingga dengan demikian ilmu tersebut akan senantiasa berkembang.

KELOMPOK-KELOMPOK ILMU PENGETAHUAN

KELOMPOK-KELOMPOK ILMU PENGETAHUAN

Menurut sifatnya : ●Ilmu pengetahuan yang eksak ●Ilmu pengetahuan yang non-eksak

Menurut sifatnya : ●Ilmu pengetahuan yang eksak ●Ilmu pengetahuan yang non-eksak

Menurut penerapannya : ●Ilmu murni (pure science), bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan

Menurut penerapannya : ●Ilmu murni (pure science), bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, yaitu untuk mempertinggi mutunya. ●Ilmu terapan (applied science), bertujuan untuk mempergunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan tersebut di dalam masyarakat dengan maksud untuk membantu masyarakat dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.

Menurut obyeknya : ● Ilmu Matematika ● Ilmu Pengetahuan Alam, yaitu kelompok pengetahuan yang

Menurut obyeknya : ● Ilmu Matematika ● Ilmu Pengetahuan Alam, yaitu kelompok pengetahuan yang mempelajari gejala alam hayati (life sciences) maupun yang tidak hayati (fisika). ● Ilmu tentang perilaku (behavioral sciences), baik yang menyoroti perilaku hewan (animal behavior) atau perilaku manusia (human behavior). ● Ilmu pengetahuan kerohanian, yang merupakan kelompok ilmu yang mempelajari

1. Ilmu Ekonomi Ilmu-ilmu Sosial sering disebut juga sebagai Ilmu Perilaku Manusia (Human Behavioral

1. Ilmu Ekonomi Ilmu-ilmu Sosial sering disebut juga sebagai Ilmu Perilaku Manusia (Human Behavioral Sciences) 1. Produksi, distribusi, dan 1. Sosiologi 1. Antropologi Budaya 2. Ilmu Politik 1. Psikologi 1. Dsb, konsumsi 2. Struktur, Proses, Perubahan Sosial 3. Kebudayaan 4. Negara, Distribusi kekuasaan, Partisipasi masyarakat dalam negara 5. Perilaku manusia sebagai individu serta faktor kejiwaan yang mempengaruhi perilakunya 6. Dsb,

Perspektif-perspektif dalam Sosiologi Seperangkat asumsi kerja = perspektif; pendekatan; paradigma

Perspektif-perspektif dalam Sosiologi Seperangkat asumsi kerja = perspektif; pendekatan; paradigma

Evolutionary perspective(Perspektif Evolusioner) Tokoh : ●August Comte (1798 – 1857) ●Herbert Spencer (1820 –

Evolutionary perspective(Perspektif Evolusioner) Tokoh : ●August Comte (1798 – 1857) ●Herbert Spencer (1820 – 1903) ●Pandangan bahwa masyarakat yang berbeda menunjukkan kesamaan dalam perkembangannya

Conflict Perspective(Perspektif Konflik) Tokoh : ●Karl Marx [1818 – 1883] ●C. Wright Mills [1956

Conflict Perspective(Perspektif Konflik) Tokoh : ●Karl Marx [1818 – 1883] ●C. Wright Mills [1956 – 1959], Lewis Coser [1956]. Pandangan bahwa masyarakat adalah suatu kedaan konflik yang berkesinambungan diantara kelompok dan kelas-kelas serta berkecenderungan kearah perselisihan, ketegangan dan perubahan

Functionalist Perspective(Perspektif Fungsionalis) Tokoh : ●Talcott Parsons [1937] ●Kingsley Davis [1937] ●Robert K Merton

Functionalist Perspective(Perspektif Fungsionalis) Tokoh : ●Talcott Parsons [1937] ●Kingsley Davis [1937] ●Robert K Merton [1957] Pandangan bahwa masyarakat adalah suatu jaringan kerja sama kelompok-kelompok yang terorganisasi yang cenderung kearah konsensus dan stabilitas

Interactionist Perspective(Persperktif Interaksionis) Tokoh : ●George Herbert Mead [1863 – 1931] ●Charles Horton Cooley

Interactionist Perspective(Persperktif Interaksionis) Tokoh : ●George Herbert Mead [1863 – 1931] ●Charles Horton Cooley [1846 – 1929] Pandangan tentang masyarakat yang memusatkan perhatian pada interaksi antar orang dan kelompok

Sosiologi sebagai Ilmu DEFINISI-DEFINISI SOSIOLOGI

Sosiologi sebagai Ilmu DEFINISI-DEFINISI SOSIOLOGI

Pitirim Sorokin. Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari : ● Hubungan dan pengaruh timbal

Pitirim Sorokin. Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari : ● Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama ; keluarga dengan moral ; hukum dengan ekonomi ; gerak masyarakat dengan politik, dan lain sebagainya) ● Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial (misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya) ● Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.

Roucek dan Warren Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok

Roucek dan Warren Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi atau Ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi atau Ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses -proses sosial, termasuk perubahan sosial.

LINGKUP KAJIAN SOSIOLOGI Mengacu kepada definisi yang dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi,

LINGKUP KAJIAN SOSIOLOGI Mengacu kepada definisi yang dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, bahwa obyek telaah dari Sosiologi adalah : ●Struktur Sosial, ●Proses-proses Sosial, dan ●Perubahan Sosial.

STRUKTUR SOSIAL Keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah sosial (nilai dan

STRUKTUR SOSIAL Keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah sosial (nilai dan norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial serta lapisan-lapisan sosial.

Nilai-nilai Sosial (Social Values) Konsepsi yang abstrak yang hidup dalam pikiran manusia tentang segala

Nilai-nilai Sosial (Social Values) Konsepsi yang abstrak yang hidup dalam pikiran manusia tentang segala sesuatu hal yang dianggap baik, bermanfaat, dan bermakna dalam kehidupan manusia.

TEORI SOSIALISASI DAN PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

TEORI SOSIALISASI DAN PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Sosialisasi (Socialization) Socialization is a process by wich a child learns to be a

Sosialisasi (Socialization) Socialization is a process by wich a child learns to be a participant member of society [Peter Berger] (Sosialisasi adalah sebuah proses yang dijalani oleh seorang anak agar dapat menjadi anggota masyarakat yang berpartisipasi)

Agen-Agen Sosialisasi ●Keluarga ●Teman bermain ●Sekolah ●Media massa ●Lingkungan kerja

Agen-Agen Sosialisasi ●Keluarga ●Teman bermain ●Sekolah ●Media massa ●Lingkungan kerja

George Herbert Mead(Mind, Self, and Society : 1972) o Teori Generalized Other : Bahwa

George Herbert Mead(Mind, Self, and Society : 1972) o Teori Generalized Other : Bahwa diri berkembang melalui proses pengambilan peran (role taking) Significant Others Play Game Stage Generalized Other

Charles Horton Cooley(Horton & Hunt : 1984) Looking Glass Self Theory (Teori Cermin Diri)

Charles Horton Cooley(Horton & Hunt : 1984) Looking Glass Self Theory (Teori Cermin Diri) : Persepsi terhadap diri sendiri yang dibentuk oleh seseorang dengan cara menginterpretasikan reaksi orang lain terhadap dirinya (Horton & Hunt) ●Persepsi kita tentang bagaimana kita memandang orang lain ●Persepsi kita tentang penilaian mereka mengenai bagaimana kita memandang ●Perasaan kita tentang penilaian-penilaian tersebut

Sigmund Freud. Pribadi manusia merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen : ● ID

Sigmund Freud. Pribadi manusia merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen : ● ID [desakan hati dan keinginan pribadi yang naluriah dan anti sosial] ● EGO [bagian diri yang sadar dan rasional yang mengawasi pengendalian Superego terhadap Id] ● SUPEREGO [norma dan nilai sosial yang telah dihayati oleh seseorang dan yang membentuk suara hatinya]

Erikson. Life cycle socialization melalui psychosocial crisis Usia dalam Tahun Krisis identitas yang harus

Erikson. Life cycle socialization melalui psychosocial crisis Usia dalam Tahun Krisis identitas yang harus dipecahkan Kebajikan dasar dikembangkan Masa bayi Percaya vs Tidak percaya Harapan Masa Kanak-kanak awal (2 – 3) Otonomi vs malu dan bimbang Kemauan Masa bermain (4 – 5) Inisiatif vs rasa bersalah Tujuan Masa sekolah (6 – 11) Kerajinan vs rendah diri Kecakapan Remaja (12 – 18) Identitas vs kekacauan peran Kesetiaan Dewasa awal (19 – 35) Keakraban vs isolasi Kasih sayang Dewasa akhir (36 – 50) Generativitas vs stagnasi Perawatan Masa tua (51+ ) Integritas vs keputusasaan Kebijakan

Norma-norma sosial (Social Norms) ●Yaitu aturan berprilaku bagi manusia ketika berhubungan dengan manusia lainnya

Norma-norma sosial (Social Norms) ●Yaitu aturan berprilaku bagi manusia ketika berhubungan dengan manusia lainnya dalam kehidupan bermasyarakat. ●Yaitu aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat disertai dengan sanksi atau ancaman apabila tidak melakukannya.

NORMA SOSIAL a. Cara (Usage) lebih terlihat pada hubungan antar individu dalam masyarakat. Penyimpangan

NORMA SOSIAL a. Cara (Usage) lebih terlihat pada hubungan antar individu dalam masyarakat. Penyimpangan terhadap norma ini tidak akan mendapatkan hukuman yang berat tetapi hanya sekedar celaan. b. Kebiasaan (Folkways) Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam bentuk yang sama. Hal ini dapat dibuktikan bahwa banyak orang yang menyukai perbuatan tersebut. Mereka yang melanggar akan disalahkan masyarakat atas penyimpangannya.

Lanjutan… c. Tata Kelakuan (Mores) Kebiasaan yang diterima sebagai norma pengatur. Tata kelakuaan biasanya

Lanjutan… c. Tata Kelakuan (Mores) Kebiasaan yang diterima sebagai norma pengatur. Tata kelakuaan biasanya timbul dari pengalaman yang berbeda-beda dalam masyarakat. Tata kelakuan mempunyai sifat memerintahkan dan sekaligus melarang. d. Adat-Istiadat (Costum) Adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola -pola perilaku masyarakat.

JENIS-JENIS NORMA SOSIAL a. Norma Kelaziman Norma kelaziman adalah tata aturan seseorang atau kelompok

JENIS-JENIS NORMA SOSIAL a. Norma Kelaziman Norma kelaziman adalah tata aturan seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu kegiatan yang didasarkan pada tradisi dan kebiasaan. b. Norma Kesusilaan Norma kesusilaan adalah satu aturan yang erat kaitannya dengan keyakinan agama. c. Norma Agama Norma agama mengandung peraturan-peraturan yang sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut oleh seseorang atau masyarakat. Norma-norma itu mengandung kewajiban dalam berbuat kebajikan dan berbagai larangan yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama.

Lanjutan… d. Norma Hukum Norma hukum merupakan tata aturan yang paling tegas sanksi dan

Lanjutan… d. Norma Hukum Norma hukum merupakan tata aturan yang paling tegas sanksi dan hukumannya. Norma hukum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Norma tertulis, misalnya hukum perdata dan pidana. 2. Norma tak tertulis, misalnya hukum adat.

NILAI SOSIAL Nilai sosial adalah pandangan dan sikap yang diterima oleh masyarakat yang dijadikan

NILAI SOSIAL Nilai sosial adalah pandangan dan sikap yang diterima oleh masyarakat yang dijadikan dasar dalam menentukan apa yang baik dan bernilai atau berharga. 1. Menurut Young. Nilai sosial adalah asumsi-asumsi abstrak dan sering tidak disadari tentang hal yang benar dan hal yang penting.

Lanjutan…NILAI SOSIAL b. Menurut Green Nilai sosial merupakan kesadaran yang relatif berlangsung diserta emosi

Lanjutan…NILAI SOSIAL b. Menurut Green Nilai sosial merupakan kesadaran yang relatif berlangsung diserta emosi terhadap objek, ide, dan orang secara perorangan. c. Menurut Woods Nilai sosial merupakan petunjuk umum dan telah berlangsung lama yang mengarah pada tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

SANKSI : Perilaku manusia merupakan proses individu yang berusaha menafsirkan situasi sosial tertentu dengan

SANKSI : Perilaku manusia merupakan proses individu yang berusaha menafsirkan situasi sosial tertentu dengan mengikuti kehendak dan kebebasannya untuk bertindak sekaligus menyesuaikan diri dengan norma dan nilai sosial yang ada. Akan tetapi, perilaku tidak didasarkan atas naluri sehingga penafsiran atas tiap-tiap individu yang berbeda akan menghasilkan tindakan yang berbeda pula. Hal inilah yang kemudian menghasilkan tindakan penyimpangan yang dapat mengancam norma-norma dan nilai-nilai masyarakat.

Proses yang dilalui sebuah norma untuk menjadi bagian dari institusi sosial : ●Institutionalization, proses

Proses yang dilalui sebuah norma untuk menjadi bagian dari institusi sosial : ●Institutionalization, proses yang dilalui norma agar dikenal, diakui, dihargai dan ditaati dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. ●Internalized, proses yang dilalui norma sehingga mendarah daging dan dihayati oleh jiwa anggota-anggota masyarakat.

Social Institution(Institusi Sosial / Pranata Sosial / Lembaga Kemasyarakatan)

Social Institution(Institusi Sosial / Pranata Sosial / Lembaga Kemasyarakatan)

Institusi-Institusi Sosial(Social Institutions) ● Serangkaian cara kebiasaan dan adat istiadat yang terorganisasi dan menyangkut

Institusi-Institusi Sosial(Social Institutions) ● Serangkaian cara kebiasaan dan adat istiadat yang terorganisasi dan menyangkut kegiatan utama manusia; sistem jalinan hubungan sosial yang terorganisasi, yang mencakup nilai-nilai umum tertentu dan tata cara, serta berfungsi untuk memenuhi beberapa kebutuhan dasar tertentu bagi masyarakat ● Himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. (Contoh Institusi: Keluarga, Religi, Ekonomi, Politik, Pendidikan) ● Institution = Institusi Sosial, Pranata Sosial, Lembaga Kemasyarakatan

Istilah Institution dalam Bahasa Indonesia Sistem norma mengenai aktivitas masyarakat yang khusus ● Institution

Istilah Institution dalam Bahasa Indonesia Sistem norma mengenai aktivitas masyarakat yang khusus ● Institution Organisasi yang melaksanakan aktivitas tersebut ● Institute ● Institusi ● Lembaga Kemasyarakatan ● Institut ● Asosiasi ● Pranata sosial ● Lembaga ; Organisasi

Fungsi institusi sosial : ●Memberikan pedoman berperilaku dan bersikap kepada anggota masyarakat yang menyangkut

Fungsi institusi sosial : ●Memberikan pedoman berperilaku dan bersikap kepada anggota masyarakat yang menyangkut masalah-masalah dan kebutuhan pokok ●Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan ●Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan pengendalian sosial terhadap anggota masyarakat

Institusi Sosial yang penting dalam kehidupan masyarakat menurut Koentjaraningrat, adalah : ● Kinship /

Institusi Sosial yang penting dalam kehidupan masyarakat menurut Koentjaraningrat, adalah : ● Kinship / domestic institution , yaitu pranata yang mengatur kehidupan kekerabatan ● Economic institution, pranata yang mengatur kebutuhan mata pencaharian hidup ● Educational institution, pranata yang mengatur kebutuhan penerangan dan pendidikan ● Aesthetic and recreational institution, pranata yang memenuhi kebutuhan manusia dalam menyatakan rasa keindahan dan rekreasi ● Scientific institution, pranata yang memenuhi kebutuhan ilmiah manusia ● Religious institution, pranata yang memenuhi kebutuhan manusia berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib ● Political institution, pranata yang memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan kelompok dan bernegara. ● Cosmetic institution, pranata yang mengurus kebutuhan jasmani dan

Pengendalian Sosial (Social Control) Suatu sistem yang diberlakukan agar perilaku anggota masyarakat, semua sistem

Pengendalian Sosial (Social Control) Suatu sistem yang diberlakukan agar perilaku anggota masyarakat, semua sistem maupun proses yang dijalankan oleh suatu masyarakat selalu disesuaikan dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. ● Conformity : Penyesuaian diri pada nilai dan norma sosial ● Deviation : Penyimpangan terhadap nilai dan

Kelompok Sosial (Social Group)

Kelompok Sosial (Social Group)

Kelompok-kelompok Sosial (Social Groups) Kumpulan manusia yang hidup bersama, saling berhubungan, dan saling mempengaruhi

Kelompok-kelompok Sosial (Social Groups) Kumpulan manusia yang hidup bersama, saling berhubungan, dan saling mempengaruhi secara timbal balik. Syarat-syarat Kelompok Sosial : ● Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompoknya ● Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain. ● Adanya faktor yang dimiliki bersama yang dapat mempererat hubungan mereka. Misalnya persamaan nasib, kepentingan, tujuan hidup, musuh bersama, dan lain-lain. ● Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku

Klasifikasi Kelompok

Klasifikasi Kelompok

Emile Durkheim ●Solidaritas Mekanik ●Solidaritas Organik

Emile Durkheim ●Solidaritas Mekanik ●Solidaritas Organik

Ferdinand Tonnies ●Gemeinschaft (Paguyuban) o Gemeinschaft by blood o Gemeinschaft by place o Gemeinschaft

Ferdinand Tonnies ●Gemeinschaft (Paguyuban) o Gemeinschaft by blood o Gemeinschaft by place o Gemeinschaft of mind ●Gesselschaft (Patembayan)

Charles Horton Cooley ●Primary Group ●Secondary Group

Charles Horton Cooley ●Primary Group ●Secondary Group

W. G Sumner : ●In-Group ●Out-Group

W. G Sumner : ●In-Group ●Out-Group

Robert K. Merton : ●Membership Group ●Reference Group

Robert K. Merton : ●Membership Group ●Reference Group

Clifford Geertz : ●Priayi ●Santri ●Abangan

Clifford Geertz : ●Priayi ●Santri ●Abangan

Stratifikasi Sosial (Social Stratification)

Stratifikasi Sosial (Social Stratification)

Stratifikasi Sosial ● Pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas secara hirarkis ● Pembagian masyarakat

Stratifikasi Sosial ● Pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas secara hirarkis ● Pembagian masyarakat dalam jenjang-jenjang yang berhubungan selaku atasan dan bawahan dibidang kekuasaan, privilese, dan prestise (Peter Berger) Dasar pembedaan masyarakat : ● Ukuran kekayaan ● Ukuran kekuasaan ● Ukuran kehormatan ● Ukuran ilmu pengetahuan ● Hal-hal lain yang dihargai pada suatu masyarakat

Sifat sistem stratifikasi sosial ●Closed social stratification Tidak memungkinkan berpindahnya seseorang dari satu lapisan

Sifat sistem stratifikasi sosial ●Closed social stratification Tidak memungkinkan berpindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain dalam masyarakat. ●Open social stratification Anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan usaha sendiri untuk berpindah lapisan.

Kelas Sosial (Social Class) ●Semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukannya dalam suatu

Kelas Sosial (Social Class) ●Semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukannya dalam suatu lapisan, dan kedudukan mereka itu diketahui serta diakui oleh masyarakat (Soerjono Soekanto) ●Pembedaan anggota masyarakat berdasarkan status yang dimilikinya (Kamanto Sunarto)

Unsur-unsur dalam teori sosiologi tentang sistem lapisan masyarakat : ● Status (Kedudukan) Tempat seseorang

Unsur-unsur dalam teori sosiologi tentang sistem lapisan masyarakat : ● Status (Kedudukan) Tempat seseorang dalam pelbagai pola kehidupan (Bila dipisahkan dari individu maka status hanya berupa kumpulan hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan dalam pola kehidupan) ● Peranan (Role) Aspek dinamis dari status (Bila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan statusnya, maka dia menjalankan suatu peranan)

Macam-macam Status yang dikembangkan oleh masyarakat : ● Ascribed status, kedudukan seseorang tanpa memperhatikan

Macam-macam Status yang dikembangkan oleh masyarakat : ● Ascribed status, kedudukan seseorang tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan ini diperoleh melalui kelahiran. ● Achieved status, kedudukan yang diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. ● Assigned status, kedudukan yang diberikan oleh suatu kelompok, golongan, pemerintah, atau masyarakat kepada seseorang karena jasa-jasanya.

Chester L. Barnard, membahas sistem lapisan yang sengaja disusun dalam organisasi formal untuk mencapai

Chester L. Barnard, membahas sistem lapisan yang sengaja disusun dalam organisasi formal untuk mencapai tujuan tertentu : ●Sistem fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat. ●Sistem scalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga kedudukan secara bertingkat.

Mobilitas Sosial (Social Mobility) ●Gerak didalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi

Mobilitas Sosial (Social Mobility) ●Gerak didalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial (Soerjono Soekanto) ●Social mobility refers to the movement of individuals or groups -up or down- within a social hierarchy (Ransford, dalam Jeffries dan Ransford, ed. ) ●Perpindahan status seseorang atau kelompok dalam stratifikasi sosial

Tipe-tipe Mobilitas Sosial ●Mobilitas sosial vertikal a. Social climbing b. Social sinking ●Mobilitas sosial

Tipe-tipe Mobilitas Sosial ●Mobilitas sosial vertikal a. Social climbing b. Social sinking ●Mobilitas sosial Horisontal

Hatur nuhun Thank You Very Much Terima Kasih Syukron ●Hapunten § Mohon Maaf §

Hatur nuhun Thank You Very Much Terima Kasih Syukron ●Hapunten § Mohon Maaf § Apologize Me.