MATERI KULIAH Manajemen Konflik 1 PENGERTIAN2 KONFLIK Kamus

  • Slides: 15
Download presentation
MATERI KULIAH Manajemen Konflik 1

MATERI KULIAH Manajemen Konflik 1

PENGERTIAN-2 KONFLIK Kamus Bahasa Indonesia (1997), konflik berati percekcokan, pertentangan, atau perselisihan. Konflik juga

PENGERTIAN-2 KONFLIK Kamus Bahasa Indonesia (1997), konflik berati percekcokan, pertentangan, atau perselisihan. Konflik juga berarti adanya oposisi atau pertentangan pendapat antara orang-orang atau kelompok-kelompok. Setiap hubungan antar pribadi mengandung unsur-unsur konflik, pertentangan pendapat, atau perbedaan kepentingan. Menurut Johnson (Supratiknya, 1995) konflik adalah situasi dimana tindakan salah satu pihak berakibat menghalangi, menghambat atau mengganggu tindakan pihak lain. 2

Pengertian Konflik sebagai masalah internal dan eksternal terjadi sebagai akibat dari perbedaan pendapat, nilai-nilai,

Pengertian Konflik sebagai masalah internal dan eksternal terjadi sebagai akibat dari perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau keyakinan dari 2 orang/lebih” ASUMSI DASAR KONFLIK: Ø Konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam organisasi Ø Konflik dapat menyebabkan efek positif/Negatif. Ø Ditangani dengan baik: meningkatkan kinerja dan kompetisi Ø Tidak ditangani dengan baik: Disintegrasi dan permusuhan 3

PANDANGAN MENGENAI KONFLIK Ada tiga pandangan yang berbeda mengenai apakah konflik merugikan, hal yang

PANDANGAN MENGENAI KONFLIK Ada tiga pandangan yang berbeda mengenai apakah konflik merugikan, hal yang wajar atau justru harus diciptakan untuk memberikan stimulus bagi pihak-pihak yang terlibat untuk saling berkompetisi dan menemukan solusi yang terbaik. 1. Pandangan Tradisional (The Traditional View) 2. Pandangan Hubungan Manusia (The Human Relations View). 3. Pandangan Interaksionis (The Interactionist View). 4

1. PANDANGAN TRADISIONAL (THE TRADITIONAL VIEW) Pandangan ini menyatakan bahwa semua konflik itu buruk.

1. PANDANGAN TRADISIONAL (THE TRADITIONAL VIEW) Pandangan ini menyatakan bahwa semua konflik itu buruk. Konflik dilihat sebagai sesuatu yang negatif, merugikan dan harus dihindari. Untuk memperkuat konotasi negatif ini, konflik disinonimkan dengan istilah violence (kekerasan), destruction (pengrusakan), dan irrationality (tidak rasional). 5

2. PANDANGAN HUBUNGAN MANUSIA (THE HUMAN RELATIONS VIEW). Pandangan ini berargumen bahwa konflik merupakan

2. PANDANGAN HUBUNGAN MANUSIA (THE HUMAN RELATIONS VIEW). Pandangan ini berargumen bahwa konflik merupakan peristiwa yang wajar terjadi dalam semua kelompok dan organisasi. Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, karena itu keberadaan konflik harus diterima dan dirasionalisasikan sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi peningkatan kinerja organisasi. 6

3. PANDANGAN INTERAKSIONIS (THE INTERACTIONIST VIEW). Pandangan ini cenderung mendorong terjadinya konflik, atas dasar

3. PANDANGAN INTERAKSIONIS (THE INTERACTIONIST VIEW). Pandangan ini cenderung mendorong terjadinya konflik, atas dasar suatu asumsi bahwa kelompok yang koperatif, tenang, damai, dan serasi, cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif. Oleh karena itu, menurut aliran pemikiran ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimun secara berkelanjutan, sehingga kelompok tetap bersemangat (viable), kritik-diri (self-critical), dan kreatif. 7

MACAM-MACAM KONFLIK Konflik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : a. Konflik individu dengan

MACAM-MACAM KONFLIK Konflik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : a. Konflik individu dengan individu Konflik semacam ini dapat terjadi antara perorangan dari berbagai tingkatan. Misal antara pimpinan dengan karyawan, maupun antara karyawan dengan karyawan lainnya. b. Konflik perorangan dengan kelompok Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan kelompok ataupun antara individu karyawan dengan kempok pimpinan. c. Konflik kelompok dengan kelompok konflik semacam ini dapat terjadai dalam skala kecil maupun besar. Misal antara kelompok, desa, dst 8

SUMBER KONFLIK SECARA UMUM Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi terjadinya konflik, antara lain: a.

SUMBER KONFLIK SECARA UMUM Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi terjadinya konflik, antara lain: a. komunikasi b. Perbedaan tujuan karena perbedaan nilai hidup yang dipegang c. fasilitas kerja dan jabatan d. Masalah wewenang dan tanggung jawab e. yang sama f. Kurangnya kerja sama g. Tidak mentaati tata tertib dan peraturan kerja yang ada h. Ada usaha untuk menguasai dan merugikan i. Pelecehan pribadi dan kedudukan Perubahan j. dalam sasaran prosedur dan sehingga orang menjadi merasa tidak jelas tentang apa yang diharapkan darinya 9

DAMPAK POSITIF DARI KONFLIK � Membantu masing-masing pihak memahami beban dan tanggung jawabnya �

DAMPAK POSITIF DARI KONFLIK � Membantu masing-masing pihak memahami beban dan tanggung jawabnya � Munculnya sosok seorang pemimpin dalam penyelesaian konflik � Meningkatkan kemampuan daya saing masing pihak yang terlibat konflik. � Timbulnya rasa persaudaraan yang kuat antar masing-masing pihak yang terlibat � Adanya pembelajaran yang dapat diambil masing pihak yang terlibat 10

DAMPAK NEGATIF DARI KONFLIK � Timbulnya dis-integrasi antar anggota kelompok yang bertikai � Munculnya

DAMPAK NEGATIF DARI KONFLIK � Timbulnya dis-integrasi antar anggota kelompok yang bertikai � Munculnya rasa benci dan permusuhan yang tidak jarang berujung pada pertikaian fisik � Terganggunya kinerja organisasi karena pertikaian/konflik kepentingan dari masing (jangka pendek) � Tidak tercapainya tujuan, visi, dan misi perusahaan dalam jangka panjang � Timbulnya tekanan, persaingan yang tidak sehat, kecemasan yang berlebihan yang mengarah pada stress kerja yang akut 11

MANAJEMEN KONFLIK Gottman dan Korkoff (Mardianto, 2000) menyebutkan bahwa ada dua manajemen konflik, yaitu

MANAJEMEN KONFLIK Gottman dan Korkoff (Mardianto, 2000) menyebutkan bahwa ada dua manajemen konflik, yaitu : 1) Manajemen konflik destruktif yang meliputi conflict engagement (menyerang dan lepas control), withdrawal (menarik diri) dari situasi tertentu yang kadang sangat menakutkan hingga menjauhkan diri ketika menghadapi konflik dengan cara menggunakan mekanisme pertahan diri, dan compliance (menyerah dan tidak membela diri). 2) Manajemen konflik konstruktif yaitu positive problem solving yang terdiri dari kompromi dan negosiasi. Kompromi adalah suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada. 12

ALTERNATIF PENYELESAIAN KONFLIK 1. Kuadran Menang-Menang (Kolaborasi) Tujuan adalah mengatasi konflik dengan menciptakan penyelesaian

ALTERNATIF PENYELESAIAN KONFLIK 1. Kuadran Menang-Menang (Kolaborasi) Tujuan adalah mengatasi konflik dengan menciptakan penyelesaian melalui konsensus atau kesepakatan bersama yang mengikat semua pihak yang bertikai. 2. Kuadran Menang-Kalah (Persaingan) Ada pihak yang memenangkan konflik dan pihak lain kalah. Biasanya menggunakan kekuasaan atau pengaruh untuk mencapai kemenangan. 3. Kuadran Kalah-Menang (Mengakomodasi) Agak berbeda dengan kuadran kedua, kuadran ketiga yaitu kalah-menang ini berarti ada pihak berada dalam posisi mengalah atau mengakomodasi kepentingan pihak lain. 4. Kuadran Kalah-Kalah (Menghindari konflik) Cara mengatasi konflik dengan menghindari konflik dan mengabaikan masalah yang timbul. 13

KONDISI INDONESIA Konflik di Indonesia dengan pemikiran Huntington yang kemudian diterbitkan dalam sebuah buku

KONDISI INDONESIA Konflik di Indonesia dengan pemikiran Huntington yang kemudian diterbitkan dalam sebuah buku The Clash of Civilizatuions and the Remaking of World Order. Bingkai yang dipergunakan Huntington adalah peradaban (civilization), jika tidak mau bergabung dengan Barat, maka konflik diramalkan akan benar-benar terjadi. Pemahaman tentang istilah peradaban, adalah “a civilization is a cultural entity. Villages, regions, ethnic groups, nationalities, religious groups, all have distinct cultures at different level of cultural heterogeneity”. (Peradaban adalah sebuah entitas budaya. Desa, daerah, kelompok etnis, kebangsaan, kelompok agama, semua memiliki budaya yang berbeda pada tingkat yang berbeda dari heterogenitas budaya) 14

BARAT VS ISLAM Benturan peradaban antara Barat dan Islam, bukan suatu hal yang mengejutkan

BARAT VS ISLAM Benturan peradaban antara Barat dan Islam, bukan suatu hal yang mengejutkan sebab proses perbenturan Islam dengan konflik memang telah dimulai sejak pertama kali agama ini disebarluaskan. Islam bangkit dari suatu komunitas masyarakat tidak berbudaya (jahiliyyah), Islam adalah penyempurna agama-agama terdahulu dengan demikian hubungan Islam dengan agama sebelumnya adalah “kawan” bukan lawan yang harus dipersalahkan. Bahkan George Bush pun menyatakan, bahwa Amerika tidak memusuhi Islam, akan tetapi teroris. Akan tetapi realitanya berbicara lain, apapun yang dilakukan umat Islam selalu dimonitor sangat keras, Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia ikut merasakan imbas bagaimana sikap Amerika terhadap umat Islam. 15