Materi 2 PERKEMBANGAN ANAKDULU DAN KINI Pandangan Sejarah
Materi 2
PERKEMBANGAN ANAK-DULU DAN KINI
Pandangan Sejarah (Dulu) Terhadap Masa Kanak -kanak • Sejarah perkembangan anak berawal ketika para ahli mulai berpikir tentang hakikat anak. • Pada mulanya anak dianggap sebagai miniatur orang dewasa, sehingga perlakuan terhadap anak sebagaimana perlakuan terhadap orang dewasa. • Dan ternyata pandangan tersebut keliru.
Sepanjang sejarah, para ahli filosofi telah melakukan spekulasi mendalam tentang karakteristik anak-anak dan bagaimana mereka seharusnya dibesarkan. Ada tiga pandangan filosofis yang berpengaruh menggambarkan anak-anak, yaitu: 1. Dalam pandangan dosa asal (original sin view), yang secara khusus muncul selama abad pertengahan, anak-anak dipandang lahir ke dunia ini sebagai makhluk jahat. Tujuan dari merawat anak adalah memberikan penyelamatan, menghapus dosa dari kehidupan si anak 2. Mendekati akhir abad ke 17, pandangan tabula rasa dicetuskan oleh ahli filosofi Inggris John Locke. Ia membantah bahwa anak tidak buruk sejak lahir, melainkan seperti “kertas putih”. Locke percaya bahwa pengalaman masa kanak-kanak sangat menentukan karakteristik seseorang ketika dewasa. 3. Pada abad 18, pandangan kebaikan alami dikemukakan oleh Jean – Jacques Rousseau. Ia menekankan bahwa anak-anak pada dasarnya baik maka meraka seharusnya diizinkan tumbuh secara alami, dengan seminimal mungkin pengawasan atau batasan dari orang tua.
Pendekatan terkini mengenai masa kanak mengidentifikasi periode yang berbeda dimana anak menguasai keterampilan dan tugas tertentu yang menyiapkan mereka memasuki kedewasaan
Memperbaiki kehidupan anak-anak masa kini • Kesehatan dan Kesejahteraan. Di seluruh dunia, kesehatan dan kesejahteraan anak berada dalam bahaya kerena banyak faktor, termasuk kemiskinan, AIDS, kelaparan, perawatan kesehatan yang buruk, kekurangan gizi dan olahraga, penyalahgunaan alkohol dan obatan terlarang, dan penganiayaan seksual. Orang tua , guru, perawat, dokter, dan orang dewasa lain dapat menjadi model kebiasaan hidup sehat bagi anak, mengkomunikasikan strategi hidup sehat dan sejahtera pada anak dan mengawasi apakah anak mengikuti strategi ini.
• Keluarga dan Pengasuhan Anak. Orang tua ingin anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang sehat, bahagia, dan matang secara sosial, tetapi mereka sering kali tidak yakin bagaimana membantu anak mencapai tujuan ini. Banyak orang tua mempelajari tradisi pengasuhan anak dari orang tua mereka. Sayangnya, ketika tradisi pengasuhan anak diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, baik yang diinginkan maupun tidak diinginkan biasanya muncul.
Keluarga masa kini menghadapi tekanan yang menambah kesulitan mereka meluangkan waktu dan usaha untuk mengasuh anak. Para peneliti merinci bahwa jumlah keluarga di Amerika yang kedua orang tuanya bekerja telah meningkat. Anak-anak yang dibesarkan oleh kedua orang tua yang bekerja, waktu yang dihabiskan orang tua dengan anak mereka menjadi terbatas dan kualitas pengasuhan anak menjadi kepedulian banyak orang tua (Lamb, & Ahnet, 2006).
• Pendidikan. pengasuhan, pendidkan merupakan dimensi yang sangat penting dari kehidupan anak (Santrock, 2007). • Konteks Status Seperti Sosial-Budaya: Budaya, Etnis, dan Sosial-Ekonomi. sekolah dan keluarga hanyalah dua konteks penting dalam perkembangan. Sebuah konteks adalah latar belakang, dan setiap perkembangan anak terjadi dalam latar belakang yang beragam-ragam termasuk rumah, sekolah, kelompok teman sebaya, lingkungan tempat tinggal, masyarakat, kota, dan negara. Tiap latar belakang dipengaruhi oleh sejarah, sosial, dan ekonomi. Masing masing dapat mencerminkan budaya, etnis, dan status sosial ekonomi.
• Gender. Salah satu studi lintas budaya terhadap lebih dari 2000 anak kelas dua-kelas enam dari sejumlah negara di Eropa, Rusia, Jepang, dan Amerika menemukan bahwa anak perempuan secara konsisten memperoleh nilai lebih tinggi dari anak laki. Di sisi lain, anak perempuan tidak menyatakan keyakinan yang kuat pada kemampuan mereka sendiri. Mengapa demikian? Jawabannya mungkin karena ada beberapa perubahan sikap, stereotip bahwa anak laki lebih pandai dari pada anak perempuan masih merajalela dalam masyarakat.
PROSES DAN PERIODE PERKEMBANGAN
Proses biologis menghasilkan perubahan pada tubuh seseorang. Gen yang diwarisi dari orang tua, perkembangan otak, pertambahan tinggi dan berat badan, keterampilan motorik, perubahan hormon pada masa puber mencerminkan peran proses biologis dalam perkembangan Proses Kognitif menggambarkan perubahan dalam pemikiran, inetelegensi, dan bahasa anak. Proses perkembangan kognitif memampukan anak untuk mengingat puisi, membayangkan bagaimana cara memecahkan soal matematika, menyusun strategi kreatif, atau menghubungkan kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna. Proses Sosio-emosional melibatkan perubahan dalam hubungan anak dengan orang lain, perubahan dalam emosi, perubahan dalam kepribadian. Senyum seorang bayi, serangan anak laki-laki pada teman bermainnya merupakan cerminan perkembangan soail-emosi.
*PERIODE PRA KELAHIRAN *MASA BAYI ( 0 -18 hingga 24 BULAN) *MASA KANAK-KANAK AWAL (2 - s/d 5/6 TAHUN) *MASA KANAK TENGAN DAN AKHIR (6 -11 TAHUN) *MASA REMAJA (10 -12 TAHUN SAMPAI 18 -22 TAHUN) *MASA AWAK DEWASA (20 -30 an TAHUN) *MASA PERTENGAHAN DEWASA (35 -45 TAHUN) *MASA AKHIR DEWASA (60 – MATI)
MASALAH PERKEMBANGAN ANAK
Nature mewakili warisan biologis seseorang, sedangkan nurture pada pengalam lingkungannya. Hampir tidak ada seorang pun saat ini yang membantah bahwa perkembangan dapat dijelaskan oleh nature saja atau nurture saja. Tetapi, beberapa pendukung nature menyatakan bahwa pengaruh terpenting pada perkembangan adalah warisan biologis. Sedangkan pencetus nurture menyatakan bahwa pengalaman lingkunganlah yang merupakan pengaruh terpenting.
Berdasarkan pendukung nature, seperti halnya sekuntum bunga matahari tumbuh dengan rapi-kecuali bunga tersebut rusak oleh lingkungan yang tidak bersahabatdemikian pula seseorang. Lingkungan yang ekstrem yaitu yang secara psikologis tidak bersahabat (dapat menghambat perkembangan). Di sisi lain, psikolog lain menekankan kepentingan nurture atau pengalaman lingkungan pada perkembangan. Pengalaman mengatur keseluruhan lingkungan biologis seseorang (nutrisi, perawatan kesehatan, obat-obatan, dan kecelakaan fisik) hingga lingkungan sosialnya (keluarga, teman sebaya, sekolah, masyarakat, dan budaya).
Implikasi Pada Perkembangan Nature : Alam menyediakan program genetik yang terkandung pada anak-benih sekarang. Gen mempengaruhi warna mata juga memainkan peran dalam menentukan tinggi dan berat badan, tingkat kecerdasan dan kepribadian. Nurture : Anak-anak juga perlu dipupuk, mereka membutuhkan cinta dan dukungan dari orang tua, saudara, keluarga, guru, teman sebaya, dan orang lain. Anak-anak bisa sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara orang tua membimbing mereka.
• Masalah kesinambungan dan ketidaksinambungan berfokus pada rentang dimana perkembangan melibatkan perubahan bertahap dan kumulatif (kesinambungan) atau tahap-tahap yang berbeda (ketidaksinambungan). • Secara umum, para ahli perkembangan yang menekankan pada nurture biasanya menggambarkan perkembangan sebagai proses yang bertahap dan berkelanjutan, seperti benih menjadi sebuah pohon besar. Sedangkan mereka yang menekankan pada nature sering menggambarkan perkembangan sebagai rangkaian tahap yang berbeda , seperti perubahan ulat menjadi kupu-kupu.
Kesinambungan: Misal, seorang anak belajar berbicara. Meskipun seepertinya tiba-tiba dan merupakan kejadian yang tidak berkesinambungan, sebenarnya merupakan hasil latihan berbulan-bulan. Ketidaksinambungan: setiap orang digambarkan melewati serangkaian tahap dimana perubahan berbeda secara lebih kualitatif daripada kuantitatif. Misal: tahap berfikir anak dari Piaget yaitu Sensorimotorik, pra oprasional, operasional konkrit, dan formal operasional. Di titik tertentu seorang anak berubah dari titik yang mampu berpikir abstrak tentang dunia menjadi mampu berpikir realistik.
• Memfokuskan pada tingkah laku dimana pengalaman masa dini (terutama pada masa bayi) atau masa lebih lanjut merupakan determinasi kunci dari perkembangan anak. • Bagi mereka yang menekankan pengalaman dini, hidup merupakan jalan yang tidak terputus dimana kualitas psikologis dapat dilacak kembali jejaknya hingga ke asalusulnya. • Bagi mereka yang menekankan pengalaman lanjut, pertumbuhan itu seperti sungai, terus mengalir. Mereka menyatakan bahwa anak bersifat fleksibel sepanjang perkembangan dan pengasuhan lanjut yang sensitif sama pentingnya dengan pengasuhan sensitif pada masa dini.
- Slides: 20