MATA KULIAH FARMAKOLOGI PEMBERIAN OBAT PARENTERAL Tempat untuk
MATA KULIAH FARMAKOLOGI PEMBERIAN OBAT PARENTERAL
Tempat untuk larutan injeksi dapat berupa : �Ampul → 1 ml, 2 ml, 5 ml, 10 ml dibuat dari gelas netral dan ditutup dengan peleburan, mrpkan tempat/wadah takaran tunggal untuk dosis tunggal. �Vial atau flakon →mrpkn wadah takaran berganda yg dibuat dr gelas netral dgn tutup karet dan luarnya dgn tutup kapdr aluminium �Botol infus →biasanya 500 ml dan berisi larutan infus intravena
Penggunaan obat secara inhalasi � � � Obat dalam keadaan gas atau uap diabsorbsi sangat cepat melalui hidung, trachea, paru-paru dan selaput lendirpada perjalanan pernafasan. Cara lama cairan anestesi dituang pada kain kasa sebagai tutup hidung, uap yang timbul diisap(inhalasi). Cara modern menggunakan tutup hidung dan dipasang pada alat (mesin)
ALAT INHALASI 1. 2. 3. 4. 5. Penghisap uap Alat penguap Alat penyemprot Aerosol Botol
Penggunaan Obat Pada Selaput Lendir 1. Penggunaan pada selaput lendir dimulut, digunakan : - Tablet isap, permen obat, kalmycin lozenges suatu obat anti infeksi - Tablet vaginal - Tablet implantasi - Tablet di bawah lidah - Tablet hipodermik
2. Penggunaan pada selaput lendir dimata - Okulenta, salep mata - Larutan mata, dapat sebagai tetes atau cuci mata - Suspensi mata, tetes mata
VITAMIN � Senyawa organik yang diperlukan untuk fungsi metabolisme normal, pertumbuhan dan penyembuhan jaringan.
� Vitamin Dibagi 2 kelompok yaitu : 1. Vitamin yang larut dalam lemak - Vitamin A - Vitamin D - Vitamin E - Vitamin K → Vitamin iersebut lambat dimetabolisme, dapat disimpan dalam jaringan lemak, hati, dan otot.
2. Vitamin yang larut dalam air - Vitamin B - Vitamin C → vitamin diekskresi melalui urin. �Vitamin diperoleh tubuh dari makanan sehari → vitamin K dan asam pantotenat (vit B 5) dapat diperoleh dari hasil sintesa flora usus. �Umumnya merupakan co-enzym dari suatu yang berperan dalam proses metabolisme tubuh.
Dasar - dasar yang membenarkan untuk suplemen vitamin: � Kategori - Absorbsi yang tidak memadai - Ketidakmampuan menggunakan vitamin - Peningkatan kehilangan vitamin - Kebutuhan vitamin yang berlebihan
� Defisiensi - Malabsorbsi : diare, penyakit infeksi dan inflamasi - Demam akibat proses infeksi - Kanker, kelaparan, diet ketat mendadak - Masa kanak-kanak, kehamilan, penyakit berat, pembedahan.
Vitamin A (Retinol, Axeroftol) � Didalam tumbuhan terdapat sebagian provitamin A yaitu karoten dan karotenoid yang didalam usus diubah menjadi vitamin A.
Fungsi Vitamin A : � Menjaga keutuhan jaringan epitel dan mukosa diseluruh tubuh sehingga jaringan tidak mudah rusak dan tidak terjadi hiperkeratosis dikulit, konjungtiva, dll � Merangsang sintesa RNA, glukoprotein dan kartikosteroid
Lanjutan fungsi vitamin A � Untuk membentuk rhodopsin, suatu pigmen fotosintetif yang dibutuhkan retina mata untuk dapat melihat pada keadaan gelap.
Defisiensi vit A �Menimbulkan rabun senja, atropia mukosa dan menghambat pertumbuhan anak # FARMAKOKINETIK VIT. A - Absorbsi lebih cepat pada orang yang mengalami defisiensi dibanding dengan yang tidak. - Dosis yang besar dapat mengakibatkan hipervitaminosis A, gejalanya rambut rontok dan kulit mengelupas - Diekskresikan melalui ginjal dan faeses
VITAMIN D �Didalam tumbuhan (sayuran, ragi) terdapat sebagian profitamin D yaitu ergosterol. �Didalam rubuh dibawah kulit oleh pengaruh sinar ultraviolet matahari berubah menjadi kalsifenol atau vitamin D 2. �Fungsinta mengatur metabolisme �Defisiensi - Penyakit Rachitis (Tulang mudah bengkok )
VITAMIN E (ALFA TOKOFENOL) � Bnayak dijumpai pada minyak nabati, padi-padian, hati, ragi, kuning telor dan sayuran. � Gejala defisiensi pecahnya sel-sel darah merah. � Dalam pengobatan digunakan pada gangguan jantung, penyakit kulit, obat anti keguguran dan anti kemandulan.
Fungsi Vitamin E � Melindungi asam lemak � Meningkatkan pembentukan dan fungsi sel darah merah � Meningkatkan pembentukan dan fungsi otot dan jaringan
VITAMIN K �Vitamin K 1 disebut fitomenadion, terdapat dalam sayuran hijau dan minyak nabati pada umumnya �Vitamin K 2 dihasilkan oleh flora usus untuk penyerapannya dari usus memerlukan asam empedu �Vitamin K 3 (menadion) dan vitamin K 4 (menadiol) merupakan zat sintetik �Vitamin K merangsang pembentukan protombin �Defisiensi menyebabkan hipoptombinemia yang mengakibatkan darah sukar beku (bila luka)
VITAMIN B COMPLEK �Vitamin B 1 (thiamin) berfungsi untuk meningkatkan pemakaian gula dan dibutuhkan agar fungsi sistem saraf dan jantung dapat bekerja dengan baik. �Defisiensi vit B 1 menyebabkan gangguan pertumbuhan yang terhambat, keletihan , anoreksia. �Sumber roti, biji-bijian, hati, ikan susu.
VITAMIN B 2 (RIBOFLAVIN) � Fungsi untuk meningkatkan pemakaian karbohidrat, protein dan lemak oleh tubuh dengan melepaskan energi ke dalam sel-sel. � Sumber roti, susu, hati, daging tanpa lemak, telur, sayuran berdaun hijau. � Defisiensi gangguan penglihatan, ruam pada hidung.
VITAMIN B 6 (PIRIDOKSIN) � Defisiensi menyebabkan gangguan kulit (radang), gangguan alat pencernaan, radang selaput lendir, radang saraf dan gangguan pembentukan sel darah merah. � Dapat digunakan untk melawan mual, muntah, dan depresi karena pil anti hamil, nikotinamida (niasinamida) � Terdapat pada gandum, Padi, ikan.
VITAMIN B 11 (ASAM FOLAT) � Terdapat pada sayuran, hati, daging, ikan, kacang � Dalam hati diubah menjadi asam tetrahidrofolat, suatu co-enzym pada sintesa asam inti dan pembelahan sel, penting pada pembentukan sel darah merah. � Defisiensi anemia
VITAMIN B 12 (KOBALAMIN) � Terdapat pada daging, hati, telur dan susu dalambentuk kompleks protein. � Fungsi pembentukan asam nukleat dan sel-sel darah merah, meningkatkan fungsi system syaraf pusat. � Defisiensi gangguan gastrointestinal, pertumbuhan yang buruk, anemia.
VITAMIN C (ASAM ASKORBAT) � Terdapat � Fungsi pada sayuran dan buah-buahan : - pembentukan zat pengikat dalam tulangdan tulang rawan, sekitar kapiler dan antar sel (kolagen), jika sintesa kolagen terganggu dinding pembuluh darah mudah rusak sehingga mudah terjadi perdarahan.
� Defisiensi vit C: - Sariawan ( skorbut) - Gigi mudah lepas - Luka /borok sukar sembuh dan mudah terjadi perdarahan * Penggunaan yang lain dapat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
MINERAL �Zat anorgenik dalam jumlah kecil bersifat esensial bagi banyak proses metabolisme dalam tubuh. �Yang paling banyak dibutuhkan adalah : - kalium - natrium - kalsium - magnesium - fosfor - klorida
�Elemen – elemen spura yaitu mineral yang dibutuhkan kurang dari 20 mg sehari adalah: - besi - seng - tembaga - magan - kobalt - molibden - flour - krom - iod - selen
Kalium klorida � Merupakan kation yang terpenting dalam cairan intraseluler dan zat essensial untuk mengatur keseimbangan asam-asam serta isotoni dari sel, mengaktivir banyak reaksi enzim dan proses fisiologi.
Natrium Klorida � Merupakan kation terpenting dalam cairan ektra seluler dan memegang peranan penting pada regulasi tekanan osmotiknya, pembentukan perbedaan potensial (listrik) yang diperlukan dalam kontraksi otot dan penerusan implus kesaraf.
Lanjutan natrium klorida �Fungsi utamanya sebagai bahan bangun tulang, berperanan pada regulasi daya rangsang dan kontraksi dari otot-otot serta penerusan implus saraf. �Mengatur permeabilitas membran sel bagi K dan Na. �Defisiensi menimbulkan antara lain: - Kelembekan tulang (osteomalaci) dan mudah terangsangnya otot dan syaraf dengan akibat serangan tetania.
Seng Sulfat � Fungsinya sebagai kofaktor dalam minimal 100 enzym yang terlibat dalam segala proses metabolisme. � Kadar seng dalam tubuh agak tinggi dibandingkan dengan elemen spura lainnya.
Zat besi (Fero Sulfat, glukonat, fumarat) �Vital untuk regenerasi Hb � 60% dari besi yang ada didalam tubuh terdapat didalam hemoglobin �Selama kehamilan diperlukan besi dalam jumlah lebih banyak terutama pada trismeter kedua dan ketiga, tetapi selama trismester pertama kehamilan besi dalam megadosis merupakan kontra indikasi karena adanya kemungkinan efek teratogenik terhadap janin.
ASUPAN VITAMIN YANG BERLEBIHAN �Penggunaan vitamin dalam jumlah besar baik untuk pencegahan, pengobatan penyakit yang tidak jelas berhubungan defisiensi vitamin �Penggunaan vitamin secara rutin dengan jumlah yang jauh melebihi AKG (angka kecukupan gizi rata-rata) karena adanya anggapan vitamin dapat memberikan tambahan energi dan membuat seseorang lebih sehat.
- Slides: 35