MATA KULIAH FARMAKOLOGI Jenis Obat Nama Kimia Obat
MATA KULIAH FARMAKOLOGI
Jenis Obat, Nama Kimia Obat, Merk Dagang Obat � PENGGOLONGAN � JENIS OBAT Dalam dunia farmasi obat dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu: ◦ penggolongan obat berdasarkan jenis, ◦ penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerja obat, ◦ penggolongan obat berdasarkan tempat atau lokasi pemakaian, ◦ penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkan, dan ◦ penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya Berikut penjelasan secara rinci.
Penggolongan Obat Berdasarkan Jenis � Penggolongan obat berdasarkan jenis tertuang dalam Permenkes RI Nomor 917/Menkes/X/1993 yang kini telah diperbaharui oleh Permenkes RI Nomor 949/ Menkes/Per/VI/2000. Penggolongan obat bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan ketepatan penggunaan serta keamanan distribusi.
OBAT DAN PERAN OBAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN � Penggolongan Obat � Obat digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu: 1) Obat Bebas 2) Obat Bebas Terbatas 3) Obat Keras 4) Obat Narkotika
� 1) Obat Bebas, merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat bebas umumnya berupa suplemen vitamin dan mineral, obat gosok, beberapa analgetikantipiretik, dan beberapa antasida. Obat golongan ini dapat dibeli bebas di Apotek, toko obat, toko kelontong, warung. � Contoh: rivanol, tablet paracetamol, bedak salicyl, multivitamin, dan lain-lain.
2) Obat Bebas Terbatas, merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna biru dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat-obat yang umumnya masuk ke dalam golongan ini antara lain obat batuk, obat influenza, obat penghilang rasa sakit dan penurun panas pada saat demam (analgetik-antipiretik), beberapa suplemen vitamin dan mineral, dan obat-obat antiseptika, obat tetes mata untuk iritasi ringan. Obat golongan ini hanya dapat dibeli di Apotek dan toko obat berizin.
� Biasanya obat bebas terbatas memiliki peringatan pada kemasannya sebagai berikut: � � � P P P No. 1: Awas! Obat Keras. Bacalah aturan, memakainya ditelan No. 2: Awas! Obat Keras. Hanya untuk dikumur, jangan ditelan No. 3: Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar dari badan No. 4: Awas! Obat Keras. Hanya untuk dibakar. No. 5: Awas! Obat Keras. Tidak boleh ditelan No. 6: Awas! Obat Keras. Obat Wasir, jangan ditelan � Contoh: obat antimabuk seperti antimo, obat anti flu seperti noza, decolgen, dan lain- lain.
3) Obat Keras, merupakan obat yang pada kemasannya ditandai dengan lingkaran yang didalamnya terdapat huruf K berwarna merah yang menyentuh tepi lingkaran yang berwarna hitam. Obat keras merupakan obat yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Obat-obat yang umumnya masuk ke dalam golongan ini antara lain obat jantung, obat darah tinggi/hipertensi, obat darah rendah/antihipotensi, obat diabetes, hormon, antibiotika, dan beberapa obat ulkus lambung. Obat golongan ini hanya dapat diperoleh di Apotek dengan resep dokter.
4) Obat Narkotika, merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (UURI No. 22 Th 1997 tentang Narkotika). Obat ini pada kemasannya ditandai dengan lingkaran yang didalamnya terdapat palang (+) berwarna merah.
� Obat Narkotika bersifat adiksi dan penggunaannya diawasi dengan ketet, sehingga obat golongan narkotika hanya diperoleh di Apotek � dengan resep dokter asli (tidak dapat menggunakan kopi resep). Contoh dari obat narkotika antara lain: opium, coca, ganja/marijuana, morfin, heroin, dan lain sebagainya. Dalam bidang kesehatan, obat narkotika biasa digunakan sebagai anestesi/obat bius dan analgetik/obat penghilang rasa sakit.
Tabel 1. 1: Penggolongan Obat Berdasarkan Jenisnya
Klasifikasi Obat Generik (unbranded drugs). Obat generik adalah obat dengan nama generik sesuai dengan penamaan zat aktif sediaan yang ditetapkan oleh farmakope indonesia dan INN (International non-propietary Names) dari WHO, tidak memakai nama dagang maupun logo produsen. Contoh amoksisilin, metformin dan lain-lain. � Obat
� Obat Generik berlogo. Obat generik berlogo adalah Obat generik yang mencantumkan logo produsen (tapi tidak memakai nama dagang), misalkan sediaang obat generik dengan nama amoksisilin (ada logo produsen Kimia Farma).
Nama dagang (branded drugs). Obat nama dagang adalah obat dengan nama sediaan yang ditetapkan pabrik pembuat dan terdaftar di departemen kesehatan negara yang bersangkutan, obat nama dagang disebut juga obat merek terdaftar. Contoh: amoksan, diafac, pehamoxil, dan lain-lain. � Obat
� Obat Paten. Adalah hak paten yang diberikan kepada industri farmasi pada obat baru yang ditemukannya berdasarkan riset Industri farmasi tersebut diberi hak paten untuk memproduksi dan memasarkannya, setelah melalui berbagai tahapan uji klinis sesuai aturan yang telah ditetapkan secara internasional.
Mitu/Obat me-too. Obat mitu atau obat me-too adalah obat yang telah habis masa patennya yang diproduksi dan dijual pabrik lain dengan nama dagang yang ditetapkan pabrik lain tersebut, di beberapa negara barat disebut branded generic atau tetap dijual dengan nama generik. � Obat
� Obat Tradisional. Obat tradisional adalah obat jadi yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral atau sediaan galenik, obat berdasarkan pengalaman empiris turun temurun. � Obat Jadi. Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, emulsi, suspensi, salep, krim, tablet, supositoria, klisma, injeksi dll yang mana bentuk obat tersebut tercantum dalam farmakope Indonesia.
Tabel 1. 2 Contoh Komposisi dan Merk Dagang Obat Komposisi Merk Dagang Penekan batuk Romilar, Bisoltussin, Code, Dexitab, Metorfan, Siladex Antitusif, Zenidex, Mercotin Pengencer dahak Bisolvon, Mucopect, Bisolvon Extra, Woods Expectorant, Ambril, Bromex, Broncozol, Broxal, Mucotab, Silopect, Solvax Penekan batuk dan antialergi Vicks Formula 44, Woods Antitusive, Dextromex, Konidin, Tusilan
DOSIS OBAT � Dosis dapat dikelompokkan ke berbagai jenis berdasarkan fungsinya: 1. Dosis awal/Loading Dose, yaitu dosis awal yang dibutuhkan guna tercapainya konsentrasi obat yang diinginkan di dalam darah dan kemudian untuk selanjutnya dengan dosis perawatan. 2. Dosis pencegahan, yaitu jumlah yang dibutuhkan untuk melindungi agar pasien tidak terkena penyakit. 3. Dosis terapi yaitu dosis obat yang digunakan untuk terapi jika pasien sudah terkena penyakit. 4. Dosis lazim, yaitu dosis yang secara umum digunakan untuk terapi. 5. Dosis maksimal, yaitu dosis obat maksimal yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit, yang bila dosis maksimal dilampaui akan menimbulkan efek yang tidak diinginkan. 6. Dosis letaal yaitu dosis yang melebihi dosis terapi dan mengakibatkan efek yang tidak diinginkan yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
� Dosis untuk anak diperhitungkan dari dosis orang dewasa (DD) dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut. � Rumus Fried untuk Anak < 2 tahun: Dosis Anak (DA) =umur anak dalambulan x DD 150 Rumus Young untuk Anak < 12 tahun: DA =umur anak dalam tahun(n) x DD n+12
� Rumus Dilling untuk anak < 15 tahun DA = umur anak dalam tahun(n) x DD 20 Rumus Clark untuk anak > 2 tahun DA = Berat dalamukuranpound × DD 150
MACAM – MACAM BENTUK OBAT DAN TUJUAN PENGGUNAANYA � Pulvis (Serbuk) - Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. � b. Pulveres - Merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum
� Tablet 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) (Compressi) Tablet Kempa Tablet Cetak Tablet Trikurat Tablet Hipodermik Tablet Sublingual Tablet Bukal Tablet Efervescen Tablet Kunyah
� Pilulae (PIL) - Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu. � Kapsulae (Kapsul) - Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
- Keuntungan/tujuan sediaan kapsul yaitu: 1) Menutupi bau dan rasa yang tidak enak 2) Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari 3) Lebih enak dipandang 4) Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukkan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar. 5) Mudah ditelan.
TERAPI OBAT PADA PASIEN KHUSUS � Terapi/penggunaan � Terapi/penggunaan Ginjal dan Hati Obat Obat pada pada Pasien Pasien Hamil Menyusui Anak Lansia Gangguan
PENGGOLONGAN OBAT PADA ANTIBIOTIKA � Antibiotik adalah zat yang dihasilkn oleh mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain � Fungsi Antibiotika � Antibiotika digunakan untuk mengobati berbagai infeksi akibat kuman atau juga untuk prevensi infeksi, misalnya pada pembedahan besar
� Penggunaan Antibiotik untuk Profilaksis a. Untuk melindungi seseorang yang terpajan kuman tertentu. b. Mencegah endokarditis pada pasien yang mengalami kelainan katup jantung atau defek septum yang akan menjalani prosedur dengan resiko bakteremia, misalnya ekstraksi gigi, pembedahan dan lain-lain. c. Untuk kasus bedah, profilaksis diberikan untuk tindakan bedah tertentu yang sering disertai infeksi pasca bedah atau yang berakibat berat bila terjadi infeksi pasca bedah.
� Antibiotik Kombinasi � Antibiotik kombinasi diberikan untuk 4 indikasi utama: � a. Pengobatan infeksi campuran, misalnya pasca bedah abdomen. � b. Pengobatan awal pada infeksi berat yang etiologinya belum jelas, misalnya sepsis, meningitis purulenta. � c. Mendapatkan efek sinergi. � d. Memperlambat timbulnya resistensi, misalnya pada pengobatan tuberkulosis.
- Slides: 30