MASA KANAKKANAK AWAL Oleh KUNTJOJO D 3 Kebidanan
MASA KANAK-KANAK AWAL Oleh: KUNTJOJO D 3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 1
Masa Kanak-kanak Awal (2 – 5 tahun) 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 2
A. SEBUTAN UNTUK MASA KANAK AWAL 1. Menurut para orang tua a. Masa yang bermasalah b. Masa bermain 2. Menurut para pendidik Masa pra sekolah (preschool age) 3. Menurut para psikolog a. b. c. d. e. f. 11/22/2020 Masa negatif Masa berkelompok Masa menjelajah Masa bertanya Masa meniru Masa kreatif Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 3
MASA KANAK-KANAK AWAL disebut juga: EARLY CHILDHOOD PRESCHOOL AGE 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 4
B. EMOSIONALITAS PADA MASA KANAK AWAL 1. Pada masa kanak-kanak awal, ada fenomena yg banyak terjadi pada anak-anak, yaitu TEMPER TANTRUM. 2. Temper tantrum adalah luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkendali. 3. Menurut Martina Rini S. T. , temper tantrum sering terjadi pada anak yang aktif dengan enerji yang banyak dan juga pada yang dianggap “sulit”. 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 5
4. Karakteristik anak yang dianggap “sulit” adalah: a. Memiliki kebiasaan makan, tidur, dan buang air besar tidak teratur. b. Sulit menyesuaikan diri dengan halhal yang baru. c. Suasana hatinya sering negatif. mudah terprovokasi. d. Sulit dialihkan perhatiannya. 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 6
5. Faktor penyebab temper tantrum a. terhalanginya keinginan; b. lelah, lapar, atau sakit, stres. c. pola asuh orang tua: 1) terlalu menmanjakan anak; 2) terlalu melindungi anak; 3) tidak konsisten 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 7
6. Pandangan para ahli tentang temper tantrum a. Temper tantrum merupakan bagian dari proses perkembangan. Dengan demikian temper tantrum merupakan hal yang biasa terjadi pada anak-anak. b. Sebagai bagian dari proses perkembangan maka pada saatnya nanti gejala ini akan hilang dari diri anak. c. Namun demikian akan lebih baik jika gejala tersebut tidak terjadi karena berkenaan dengan perkembangan emosi dan juga menimbulkan masalah bagi keluarga. 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 8
7. Cara menghadapi temper tantrum a. Mencegah terjadinya tantrum (preventif) 1) Menganalisis adakah anak memiliki ciri-ciri yang memudahkan terjadinya temper tantrum 2) Dilakukan dengan menghindari atau mencegah faktor yang dapat menjadi penyebab temper tantrum b. Menangani anak yang temper tantrum (kuratif) 1) Mengendalikan diri agar emosi tidak terpancing oleh ulah anak yang tantrum; 2) Memastikan bahwa perilaku anak tidak berlebihan dan mengganggu lingkungan. 3) Jika perilaku anak masih terkendali, peluk dia dengan penuh kasih sayang tetapi jika perilaku anak suadh berlebihan, orang tua hendaknya berusaha ada di dekat anak. 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 9
c. Menangani anak pasca temper tantrum 1) Meskipun perilaku yang timbul begitu merepotkan, orang tua jangan menghukum, menyindir, atau menasihasti anak karena tak akan digubris anak. 2) Berikan anak perhatian dan rasa aman. 3) Evaluasi mengapa tantrum tersebut sampai terjadi 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 10
C. PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK 1. Anak sudah dapat memahami norma-norma yang berlku; 2. Anak mulai belajar mentaati norma-norma yang berlaku; 3. Anak mulai menyadari hak dan kepentingan pihak lain; 4. Anak dapat bermain bersama dengan temannya berdasarkan aturan tertentu. 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 11
D. KEGIATAN BERMAIN PADA MASA KANAK-KANAK AWAL 1. Teori tentang bermain a. Teori rekreasi : anak bermain untuk mendapatkan kegembiraan. b. Teori pelepasan tenaga : anak bermain sebagai upaya melepaskan tenaga yang lebih, yang jika tidak dilepaskan menyebabkan beban psikologis. c. Teori atavistis / teori rekapitulasi : anak bermain sebagai wujud pengulangan apa yang pernak dilakukan oleh nenek moyangnya. d. Teori biologis : kegiatan bermain merupakan persiapan anak menghadapi kehidupan sebenarnya di waktu mendatang. 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 12
2. Fungsi permainan a. PENDIDIKAN SOSIAL : dengan bermain anak belajar hidup bersama dengan orang lain berdasarkan norma-norma yang berlaku. b. PENGENALAN KEMAMPUAN SENDIRI : dengan bermain anak dapat mengenal kemampuan dirinya jika dibandingkan dengn anak lain. c. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN : dengan bermain anak mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya. d. EKSPERIMEN DAN EKSPLORASI : dengan bermain anak dapat menyalurkan keinginannya untuk melakukan eksperimen dan juga penjelajahan terhadap lingkungannya. e. PENGALAMAN AFEKTIF : dengan bermain anak memperoleh berbagai pengalaman, baik yang positif maupun yang negatif yang berguna bagi perkembangan kepribadiannya. 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 13
3. Jenis-jenis permainan a. PERMAINAN FANTASI : permainan yg berguna untuk mengembangkan daya fantasi. b. PERMAINAN FUNGSI : permainan yg bermanfaat untuk melatih berbagai fungsi, baik fisik maupun psikis. c. PERMAINAN PERANAN : permainan yang dilakukan dg memerankan peran-peran tertentu. d. PERMAINAN PRESTASI : permainan yg dilaku-kan dg berusaha menjadi pemenang. e. PERMAINAN KONSTRUKSI : permainan yg di dalamnya ada akativitas membentuk sesuatu. f. PERMAINAN DISTRUKSI : permainan yg dilakukan dg membongkar atau merusak alat permainan. 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 14
4. Tahap-tahap aktivitas bermain anak a. Anak bermain sendiri dg tangan, kaki, dst. b. Anak bermain sendiri dg alat-alat permainan. c. Anak bermain dg teman-temannya tanpa disertai peraturan. d. Anak bermain dg teman-temnnya berdasarkan peraturan yg berlaku. 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 15
E. Perilaku bermasalah pada masa kanak-kanak awal 1. Sulit makan 2. Sulit bicara 3. Sulit mandi 4. Sulit bangun pagi 5. Sulit tidur malam 6. Sulit sikat gigi 7. Sulit diajak ke dokter 8. Sulit diberi tahu 9. Sulit bersosialisasi 10. Sulit dilepas saat sekolah 11. Sulit tidur siang 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 16
F. TUGAS PERKEMBANGAN FASE KANAK-KANAK AWAL 1. Mampu membersihkan badan sendiri pada saat buang kotoran; 2. Mempunyai pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial; 3. Mempunyai pengertian tentang yang benar dan salah; 4. Mampu mengenal perbedaan jenis kelamin. 11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 17
11/22/2020 Designed by Kuntjojo, UNP Kediri 18
- Slides: 18