MARINE CARGO INSURANCE Asuransi Barang Dalam Pengangkutan MARINE
MARINE CARGO INSURANCE Asuransi Barang Dalam Pengangkutan
MARINE CARGO INSURANCE Quotation Slip 1. 2. 3. Type penutupan. Ada dua kemungkinan yaitu penutupan yang ‘one off’ dan ada yang ‘open cover’ dan juga ‘open policy’ Form ICC (A) (B) (C) MAR 91 PSAPBI COVER (A) (B) The Assured siapakah tertanggung, perorangan, perusahaan, atau kelompok usaha, sehingga biasanya ditulis sbb: PT. ABC and/or PT. XYZ and/or Subsidiary and or Associated and/or affiliated companies for their respective rights and interests. 2
MARINE CARGO INSURANCE Quotation Slip Pencantuman nama tertanggung secara luas seperti contoh diatas menuntut adanya konsekuensi yaitu : – Declaration clause – Hak subrograsi Sehingga penguraian nama tertanggung hendaknya betul-betul dibuat sesuai kebutuhan. 4. 5. Business hal ini berkaitan dengan “interest” yang ingin dipertanggungkan dimana biasanya tertulis “ …. and/or other goods or cargoes related to the Assured’s business”, contoh : Business : Soap and Detergent Manufacturer Interest barang yang hendak dijamin dan seperti dikatakan diatas untuk tujuan agar semua barang mendapat jaminan maka sering ditulis “Interest : Machinery, spare parts, raw material for soap and detergents and/or other interests related to assured’s business. 3
MARINE CARGO INSURANCE Quotation Slip 6. Period dalam hal berlakunya open cover maka dipakai “always open” sejak tanggal yang akan ditentukan sampai adanya pemberitahuan pembatalan secara tertulis oleh salah satu pihak. Pembatalan biasanya mempunyai tenggang waktu 30 hari sejak tanggal pemberitahuan tertulis tadi. Ditegaskan disini bahwa resiko atau cover note yang sudah berjalan tetap hidup. Period of Insurance : always open for full amount irrespective of declaration effective from date to be advised subject to 30 days notice of cancellation in writing by the assured or the underwriter. Such cancellation will not effect existing covers in respect of Certificate or Cover Notes already issued. 4
MARINE CARGO INSURANCE Quotation Slip 7. Conveyance alat pengangkut harus betul-betul mencerminkan segala bentuk alat pengangkut yang hendak dipakai meneruskan barang. Apakah akan melibatkan pemakaian kapal kayu, tongkang, dsb-nya. Informasi tentang alat pengangkut ini tergolong apa yang disebut dengan ‘material fact’ yang artinya fakta atau keadaan atau informasi yang bisa mempengaruhi seorang prudent underwriter untuk mau menerima atau menolak sebuah risiko, berapa rate dan kondisi apa yang hendak dilekatkan. Conveyance : Vessels of any type and/or Air and/or Rail and/or Road and/or other means of conveyance including wooden vessel, barge. 5
MARINE CARGO INSURANCE Quotation Slip 8. Voyage hal ini harus menjelaskan negara asal/tujuan barang, seandainya belum bisa ditentukan maka biasanya tertulis sbb. Voyage : From port and/or place anywhere in the world to port and/or place anywhere in Indonesia including transhipment, if any. 9. Limit of liability ini merupakan batas tertinggi tertanggung mengirim barang diatas suatu kapal. Hal ini dapat diketahui dari pengalaman tertanggung yang sudah lewat. Misalnya : IDR 500 juta any one shipment. 6
MARINE CARGO INSURANCE Quotation Slip 10. Basis of Valuation Ini adalah dasar perhitungan Nilai Pertanggungan yang perlu disepakati didepan mengingat adanya kemungkinan bahwa barang sudah mengalami musibah sebelum deklarasi sempat diajukan ke pihak underwriter. Adanya kesepakatan ini menghindari dispute dikemudian hari dalam penentuan Nilai Pertanggungan bila terjadi musibah seperti dimaksud diatas. Meskipun dalam asuransi dikenal prinsip “indemnity” atau ganti rugi sebesar kerugian, namun dalam marine cargo tertanggung diperbolehkan menaikan harga pertanggungan barang dengan beberapa prosentasi dari harga pembelian. Contoh : FOB + 15% C&F + 10% CIF + 10% 7
MARINE CARGO INSURANCE Quotation Slip 11. Conditions Pengangkutan lewat laut tersedia tiga pilihan ICC (A) (B) (C) – sedangkan dengan udara ICC (Air). Besarnya premi tentu tergantung dari pilihan cover yang diambil. Saat ini sudah sangat umum memasukan risiko war and strike kedalam penutupan dengan suku premi yang inclusive. Selain klausul War and Strike, klausul lain yang biasanya dilekatkan oleh pihak underwriter adalah Institute Classification Clause, Institute Radioactive Contamination Exclusion Clause. Untuk penutupan all risk sudah pasti underwriter akan mengenakan resiko sendiri atau deductible. Pengenaan berupa prosentase Nilai Pertanggungan misalnya 1% atau dalam jumlah tertentu misal IDR 5 juta untuk setiap klaim. 8
MARINE CARGO INSURANCE Quotation Slip 12. Rate Suku premi ini ditentukan oleh underwriter setelah melakukan penilaian menyeluruh terhadap risiko yang ditawarkan. Biasanya dilanjutkan dengan besarnya commission yang diberikan kepada agent/ broker. 13. Underwriting Informasi ini walaupun tidak wajib ada namun pihak underwriter haruslah mencari tahu detail tertanggung, karena hal ini akan membantu underwriter dalam mengambil keputusan yang cepat dan dengan terms yang baik. Informasi yang mungkin diperlukan seperti estimated annual turnover, pengalaman klaim-klaim sebelumnya, cara packing, dll. 9
MARINE CARGO INSURANCE Type of Policy 1. 2. 3. Time policy atau polis berjangka : adalah polis yang menutup pertanggungan untuk suatu periode tertentu misalnya 6 bulan, 1 tahun, dsb Voyage policy atau polis perjalanan: adalah polis yang menutup pertanggungan selama perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain tanpa mempersoalkan lamanya waktu yang dipergunakan dalam perjalanan Mixed policy adalah polis campuran antara polis berjangka dengan polis perjalanan. Dasarnya adalah perjalanan, akan tetapi kemudian ditambahkan suatu jangka waktu tertentu (30 hari, 60 hari) 10
MARINE CARGO INSURANCE Type of Policy 4. 5. Open policy atau Floating policy adalah polis yang menutup pertanggungan sejumlah barang-barang yang pengapalannya akan ditentukan kemudian. Polis ini hanya memuat syarat-syarat pokok mengenai macam barang yang ditutup sedangkan pelaksanaan penutupanya akan dilakukan melalui deklarasi Open cover adalah polis yang menutup sejumlah barang untuk jangka waktu tertentu akan tetapi pelaksanaannya akan ditentukan setelah pengapalan atas barang dilakukan 11 11
MARINE CARGO INSURANCE Open Policy Open policy ini adalah suatu perjanjian antara tertanggung dengan underwriter yang hanya memuat persetujuan-persetujuan pokok, atas barang sebesar nilai tertentu, sedangkan pelaksanaan penutupan sebenarnya dilakukan melalui deklarasi pada underwriter. Untuk tiap deklarasi yang diberikan oleh tertanggung, penanggung akan membuatkan voyage policy atau certificate yang jumlah pertanggungannya mengurangi jumlah yang diperjanjikan dalam Open Policy. Uang deposit untuk penutupan ini dapat diberikan lebih dahulu sejumlah tertentu, yang penggunaannya dikurangkan dalam tiap-tiap deklarasi , atau preminya bisa ditetapkan untuk tiap-tiap deklarasi (tanpa premi deposit). Open policy akan tetap berlaku sampai semua barang-barang yang disebutkan didalamnya dikapalkan. Dengan kata lain Open Policy baru akan berakhir setelah jumlah deklarasi yang diberikan oleh tertanggung sama dengan jumlah yang disebutkan di dalam Open Policy. 12 12
MARINE CARGO INSURANCE Open Cover Jika dalam Open Policy pokok penutupan didasarkan pada jumlah barang yang akan dikapalkan, tanpa mempersoalkan lama pertanggungan, maka dalam Open Cover penutupan terutama didasarkan pada waktu. Jadi Open Cover adalah suatu kontrak persetujuan asuransi yang ditutup dalam jangka waktu tertentu (misalnya : 12 bulan). Segala pengapalan yang dilakukan selama periode itu dan termasuk dalam Open Cover, otomatis ditutup tanpa mempersoalkan berapa besarnya, asal juga tidak melebihi dari limit yang ditentukan untuk tiap-tiap pengapalan. Pelaksanaanya dilakukan melalui deklarasi. 13
MARINE CARGO INSURANCE Open Cover Syarat-syarat pokok yang dimuat dalam Open Cover, pada umumnya tidak berbeda dengan yang dimuat dalam Open Policy. Bedanya hanyalah Open Policy akan berakhir setelah jumlah barang yang telah dikapalkan seluruhnya (tanpa mempersoalkan lamanya waktu) sedang Open Cover akan berakhir setelah jangka waktu yang ditentukan, tanpa mempersoalkan berapa jumlah yang akan dikapalkan selama periode pertanggungan. 14
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting Risk assessment sebelum memberikan terms & conditions 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Siapa saja tertanggungnya (the insured) A full description atas barang yang akan diasuransikan Method of packing (refer to Lloyd’s Survey Handbook) Method of shipment, by road, barge, by sea, by air, atau campuran Geographical limit , full and precise information as to the journey or route contemplated, termasuk details of any rail, river or transit before and after shipment and port of transhipment, jika ada. Basis of valuation of goods Sum Insured for an individual consignment Type cover yang dibutuhkan – ICC A/B/C atau alternatively Commodity Trade Clauses yang diminta, atau special clauses for frozen goods, dsb Method of declaration 15
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting Pertimbangan lainnya : which the underwriter should pay special attention saat meng-underwrite suatu resiko: Age, tonnage and ownership of the vessel, sailing vessels Susceptibility of the goods to – Damage through breakage, Leakage, Sweating, climatic conditions and the like – Theft and pilferage Lamanya perjalanan dan waktunya dalam tahun berjalan (musim apa), apakah a rainy or hot season which special regards to east Indonesia navigational hazards equipment dari pelabuhan loading and discharge, khususnya apabila cargo can be discharged along side quay, atau whether craft or lighter are the usual method employed. Moral hazard of penjual dan pembeli Inland transit before loading and after discharge, khususnya jika perjalanan panjang dan fasilitas transportnya kurang memadai. • • • 16
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting Asuransi akan barang yang sama, dan dibawa dengan kapal dengan klas yang sama ketempat tujuan yang sama, kadang-kadang menghasilkan keadaan yang berbeda – it is purely a question of individual experience. Pada umumnya akan tergantung pada packing – lebih banyak human factor, yang mana sulit untuk di assess as the goods are handled by, atau misalnya orang yang in charge begitu banyak selama perjalanan. 17
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting Rating Marine Cargo ‘experience rating’ ‘market rating’ • • Rate dan premi sangatlah tergantung dari keputusan si underwriter, berdasarkan pengalamannya terhadap commoditas yang diangkut, resiko yang dihadapi, dan yang paling penting, penglaman loss experience terhadap commoditas tersebut. Hasil dari underwriting marine cargo merupakan kombinasi dar 4 principle factors The vessel (kapal) The voyage (perjalanan) The nature of the goods (jenis barang) The conditions of insurance (kondisi asuransi) 1. 2. 3. 4. 18
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – The Vessel • • • Kondisi struktur kapal yang paling utama, dan ini berhubungan erat dengan usia kapal. Untuk kepentingan hal ini, Underwriters sangat tergantung dari biro klasifikasi kapal yang mengatur segala hal atau ketentuan seperti, registrasi dan kemudian diikuti dengan inspeksi regular yang mengecek akan segi-segi keselamatan. Hampir semua kapal yang berlayar menjadi anggota dari asosiasi-asosiasi biro klasifikasi ini, yang secara rutin memberikan konfirmasi registrasi suatu kapal. Dalam open covers, dimana identitas kapal tidak tertera sebelum declarasi, pencantuman keharusan akan setara dengan Institute Classification Clause adalah keharusan, dimana semua kapal yang digunakan harus mengikuti klasifikasi yang diberikan dalam polis. Biasanya usia kapal dibatasi maximum 25 tahun, lebih dari itu harus ada persetujuan underwriter, dan biasanya dalam open cover dapat diberikan ‘held cover’ tetapi subject to penambahan premium dan ada perubahan kondisi asuransi untuk menyesuaikan kondisi kapal. 19
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – The Voyage • • Semakin lama perjalanan, maka akan semakin besar kemungkinan cargo terkena musibah. Makin sedikit terminal yang dilalui maka akan semakin cepat perjalanan. Kondisi cuaca juga sangatlah penting untuk diketahui, misalnya GRT yang kecil akan lebih rentan terhadap cuacu buruk seperti badai, misalnya dilautan Atlantic, yang minimum harus lebih dari 15, 000 tonner. Rute perjalanan apakah melalui daerah konflik, maka perluasan strike, war dan political risk harus dihindari Perjalanan ini termasuk ports of loading and discharge dan underwriter harus memberikan perhatian lebih terhadap cara-cara penanganan serta fasilitas terminal/pelabuhan. Apakah harus menggunakan kapal kecil, apakah pelabuhan hanya memiliki tempat tertutup yang kecil; penundaan keluar barang dapat menyebabkan kemalingan, dll. Jika ada transhipment, underwriter harus memperhitungkan cara-cara pemindahannnya, termasuk lamanya cargo disimpan sementara diwarehouse Untuk cargo export – import sebaiknya dilekatkan Transit Clause 20
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – The Nature of Good Low risk attract no special risk in transit, storage or handling, and which are not generally susceptible to loss or damage, (for example through leakage, denting or deterioration). Examples: • Non-cast iron or non-fragile machinery • Non perishable commodities • Basic component parts • Paper products, books, magazines • • 21
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – The Nature of Good Intermediate risk Typically this category includes those cargoes which in the normal course of transit are not especially vulnerable to loss or damage, unless they encounter particular hazards during the voyage, but which experience shows have higher claim rates than other goods. Examples: • Furniture • Foodstuffs • Domestic appliances & white goods • • 22
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – The Nature of Good Higher risk Also referred to as Fragile and Theft Attractive cargo, this category is largely self explanatory and naturally attracts a higher premium loading. Examples: • Wine, beer & spirits • Glassware • Pharmaceuticals • Mobile phones and high tech equipment • Footwear & leather goods • • 23
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – The Nature of Good Excluded goods All insurers will normally exclude certain goods – these will either be declined as risks or may be subject to special terms and conditions, and will naturally attract a higher premium. In addition, insurers may insist on active risk management by appointing a surveyor to report on the risk. Examples: • Perishable or temperature controlled cargo • Bonds, share certificates • Target goods such as mobile telephones, computer processors • Valuables – jewellery, fine art, gold and silver, diamonds etc. • Livestock • Antiques • • • 24
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – The Nature of Good • Gula : bersifat hygroscopic dan akan cepat sekali menyerap air dari kelembapan udara disekelilingnya. Jika dikapalkan dalam keadaan lembap dan kemudian mengering maka dapat menggumpal. Sehingga untuk pengiriman dari daerah humid seperti Eropa, dan daerah yang bertemperatur tinggi akan menyebabkan kerugian bagi underwriter. • • • Carbonized Caned Beverage : potensial untuk terjadi bursting Kopra : self heating combustion Fresh product : refrigerated atau frozen 25
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – The Nature of Good Institute Cargo Clause A - CL 382 Institute Cargo Clause B - CL 383 Institute Cargo Clause C - CL 384 Institute War Clause - CL 385 Institute Strike Clause - CL 386 Institute Cargo Clause Air - CL 387 ∙ ∙ ∙ Klausula yang digunakan untuk beberapa barang tertentu (Khusus) : Institute Coal Clause – CL 267 (batu bara) ~ ICC A Institute FOSFA Trade Clause – CL 313 (minyak dan yang sejenis) ~ ICC A Institute Frozen Meat Clause – CL 323 (daging beku≠daging segar) ~ ICC A Intitute Timber Trade Federation Clause – CL 335 (kayu) - deck ~ ICC B + theft, malicious damage, non delivered - ruang ~ ICC A Institute Container Clause – (kontainer) Institute Bulk Clause – pengiriman menggunakan alat angkut yang disewa khusus / charter ∙ ∙ ∙ 26
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance ICC A Ini cover yang paling luas dari ketiga cover yang ada, all risks, yaitu mengkover semua kerugian yang terjadi tanpa diduga yang termasuk breakage, scratching, denting, chipping, theft, pilferage and non-delivery, contamination, dan semua jenis water damage termasuk hujan. Barang-barang yang biasa dicover dengan A ini umumnya : – untuk barang-barang konsumer goods dan finish goods (harus baik saat dijual) – Untuk barang-barang yang bernilai tinggi mulai dari textile sampai chemicals, – Untuk barang-barang yang sensitive dan berharga mahal • • 27
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance ICC B Biasanya cargo yang cocok diasuransikan dengan cover B ini adalah barang -barang umum atau yang bersifat kaku / keras seperti : – Heavy machinery, contractors’ equipment, mobil bekas, baja lembaran, dll – Kapas dalam karung – Beras, kacang-kacangan dan gula dalam karung – Karet , kulit hasil penyamakan dalam karung, dll • 28
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance ICC C ICC (C) hanya mengcover secara terbatas pada hal-hal yang mendasar seperti kebakaran, dsb. Water damage, sebagai contoh, mungkin tidak dicover kecuali “reasonably attributable to” the listed major events. Dengan keterbatasan ini, maka biasanya this type of cover adequate for many established trades in low value for volume cargoes, seperti bahan-bahan mentah alam dan yang telah mengalami pengolahan dasar untuk dikelola lebih lanjut, seperti kopra, tapioca, batubara, tambang mineral, besi billet, produk besi setengah jadi, dll ICC (C) juga kadang-kadang digunakan oleh beberapa underwriter untuk barang-barang yang sering atau mempunyai klaim history yang beruntun atau bad loss history. • • 29
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance ADDITIONAL COVER Biasanya digunakan sebagai tambahan pada ICC (B) dan (C). Contamination: biasanya digunakan untuk pengiriman liquid cargo in bulk, khususnya vegetable oils atau refined mineral oils where incompetent tank cleaning after previous cargo atau terkontaminasi lainnya. Heating : barang-barang kulit kering yang ditaruh yang dapat brittle apabila secara tidak sengaja ditaruh dekat mesin boiler kapal ROD : contact dengan air laut atau karena kelembapan yang tinggi dalam kapal TPND : semua barang dagangan are attractive targets, buah-buahan juga • • • 30
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance ADDITIONAL COVER – Malicious Damage (CL. 266) • Dalam ICC B dan C keduanya exclude “deliberate by any persons” seperti tercantum dalam clause 4. 7. Demikian pula klausul 1982 strike clause tidak mengcover hal ini, sehingga perlu dibuat klausula tambahan untuk malicious damage, bilamana pihak underwriter setuju untuk memberikan cover ini. Biasanya klausul ini termasuk resiko ‘malicious damage, vandalism or sabotage”. 31
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance ADDITIONAL COVER – Replacement Clause (CL. 161) • • • Klausula ini masih tetap sama seperti pada saat dibuat pada tahun 1934, untuk mengcover cargo kerusakan atau kerugian pada mesin-mesin selama tansit. Mesin-mesin yang dipertanggungkan mengalami kerusakan sebagian namun dianggap total loss jika akibat kerusakan tersebut mesin tidak dapat berfungsi sesuai yang dimaksud. Metode penggantian adalah replacement bukan repair 32
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance ADDITIONAL COVER - Theft, pilferage and non delivery clause (CL. 272) • • • Theft – Pencurian Pilferage – Istilah ini digunakan pada saat barang atau bagian dari suatu barang, yang merupakan dari suatu paket hilang. Misalnya, satu karton berisi 100 radio, hilang 25 radio dari karton tersebut, maka dikatakan telah terjadi shortage atau pilferage (pengutilan). Non delivery – Pada saat satu carton yang hilang, maka ini dikatakan nondelivery. Contoh, satu kontainer berisi 1, 000 carton, jika 25 karton hilang (bisa dicuri atau missing) maka ini dikatakan non-delivery. 33
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance OTH ER CLAUSE - War Cancelation (CL. 271) • • Bukanlah suatu kebiasaan dari underwriter asuransi marine cargo untuk menarik / withdraw cover setelah suatu resiko diberikan dan kapal telah berlayar (ini berlaku biasanya pada perjalanan single atau one off). Namun dalam long term contract, dengan prinsip yang sama seperti diatas, biasanya pihak underwriter akan memproteksi perusahaannya dari pengiriman selanjut atas suatu resiko yang tidak diinginkan seperti perang, dengan mencantumkan klausula cancellation. 34
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance • • • Accessories clause – motor vehicles dan sejenisnya biasanya memiliki peralatan dan accessories sepasang pada saat dikapalkan. Dan peralatan ini biasanya menjadi target pilferage sehingga resikonya besar. Apalagi apabila bagian-bagian dari kendaraan itu mudah dilepas dari kendaraan. Accessories clause memproteksi underwriters apabila ada kehilangan bagian atasu sebagian dari spare parts atau accessories kendaraan, kecuali hilang seluruhnya bersamaan dengan kendaraanya. Accumulation clause – kadang-kadang di sebut ‘location clause’ dalam open covers. Klausula ini memperjelas intensi dari pihak underwriter untuk membatasi jumlah barang akumulasi perlokasi. Atmospheric / climatic conditions clause – suatu klausula cargo yang khusus untuk peralatan musical instruments yang mana menegaskah bahwa pihak underwriter tidak liable untuk claims due to climatic conditions kecuali dicover dalam polis PAR. Pecahnya kepala drum atau putusnya tali gitar 35
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance • • Basis of valuation clause – biasanya dalam open covers. Ini untuk menjadi patokan saat menghitung nilai pertanggungan atas barang yang di dideclared dalam cover. Adalah sangat penting apabila klausula ini juga mencantumkan kalimat ‘where goods are declared after attachment of risk or after loss the basis of valuation shall be as follows……”. Bending and twisting clause – khusus untuk barang steel pipes, steel rods, iron bars, dsb, biasanya policy excludes untuk claims twisting and/or bending walaupun disebabkan oleh insured perils. Brands clause – kadang-kadang disebut juga ‘trademark clause’, adalah suatu kondisi dimana pemilik barang melarang underwriter atau salvage operator untuk menjual barang salvage yang masih memiliki nama ‘brand’ mereka. Breakage exclusion clause – jika underwriter mengasuransikan fragile goods yang mudah pecah seperti (glassware) maka biasanya akan dimasukan klausula dimana memperjelas bahwa pecah tidak diganti ; kecuali tertanggung dapat memperlihatkan bahwa accident (fortuity – seperti terguling) terjadi selama masa perjalanan dan mengakibatkan barang pecah. 36
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance • • Bending and twisting clause – khusus untuk barang steel pipes, steel rods, iron bars, dsb, biasanya policy excludes untuk claims twisting and/or bending walaupun disebabkan oleh insured perils. Brands clause – kadang-kadang disebut juga ‘trademark clause’, adalah suatu kondisi dimana pemilik barang melarang underwriter atau salvage operator untuk menjual barang salvage yang masih memiliki nama ‘brand’ mereka. Breakage exclusion clause – jika underwriter mengasuransikan fragile goods yang mudah pecah seperti (glassware) maka biasanya akan dimasukan klausula dimana memperjelas bahwa pecah tidak diganti ; kecuali tertanggung dapat memperlihatkan bahwa accident (fortuity – seperti terguling) terjadi selama masa perjalanan dan mengakibatkan barang pecah. Bruising and denting and scratching clause – digunakan dalam polis yang mengcover motor vehicle selama perjalanan. Polis akan excludes claims untuk damage pada paintwork caused by contact with any substance. 37
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance • • Bursting of can clause – sebenarnya perusahaan telah melakukan suatu usaha untuk mencegah supaya kaleng makanan/minuman tidak meledak, akibat proses dengan bakteri yang menimbulkan gas sehingga menimbulkan gas bertekanan dan mengakibatkan kaleng meledak. Klausula ini mengexcludes claims yang terjadi akibat bursting kecuali akibat suatu kejadian yang caused by an insured perils Chipping clause – biasanya digunakan untuk asuransi barang-barang seperti Earthenware basins, glassware, plywood, dsb, dimana mudah (gompel) chip saat kena benda yang tajam. Klausula ini mengexcludes claim untuk chipping. Cutting clause – digunakan pada polis yang mengcover pipes atau sejenisnya yang panjang. Klausula ini mempertegas bahwa jika terjadi kerusakan pada sebagian panjang pipa, maka kerugian hanya diganti pada bagian yang dipotong, sedangkan sisanya dikembalikan ke tertanggung. Tanggung jawab underwriter hanya terbatas pada bagian yang dipotong berserta ongkos potongnya. Electrical derangement clause – digunakan untuk asuransi barang-barang electrical atau mesin yang memiliki electrical. Klausula ini mengexcludes any derangement atau breakdown dari mesin kecuali tertanggung dapat membuktikan bahwa derangement atau breakdown adalah proximately caused by an insured peril. 38
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance • • • Errors and omissions clause – underwriter agree to hold the assured covered in event of an error or omission in describing the goods, vessel or voyage. Full value clause – digunakan untuk cargo policies covering valuable items (biasanya disebut sebagai ‘specie’ dalam polis untuk keperluan keamanan). Biasanya disebutkan dalam express warranty bahwa tertanggung telah mendeclare bahwa barang dipertanggungkan secara full value. Breach of warranty, akan membuat underwriter bebas dari tuntutan (ref MIA 1906, sec 33). Contoh paintings, work of art, stamp collections, etc. Glass clause – klausula ini tidak hanya digunakan untuk glass yang dikapalkan dalam bentuk lembaran tetapi juga dalam bentuk wadah yang terbuat dari glass. Klausula ini mengexcludes claims akibat breakage of glass tetapi mengcover kerusakan kerugian tertanggung akibat langsung dari pecahnya gelas tadi. Contoh, sebuah frame lukisan yang di proteksi dengan glass pada bagian luarnya. Glassnya mungkin pecah selama perjalanan dan mungkin akan merusak lukisan, maka pihak underwriter tidak akan mengganti glass yang pecah, namun akan mengganti kurigian lukisan yang rusak akibat kacanya pecah tadi. 39
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance • • Heating clause – secara commonsense kita tahu bahwa barang-barang seperti chocolate, harus disimpan dalam keadaan sejuk atau dingin atau jika memungkinkan ada ventilasi yang baik ; kalau tidak barang akan rusak akibat panas. Biasanya polis mengexcludes klaim rusak akibat panas, namun apabila loss atau damage caused by an accidental fire (a peril common to all cargo policies) maka hal ini tidak dikecualikan. Hook damage clause – digunakan untuk asuransi barang-barang seperti rugs, carpets, dsb. Polis excludes claims kerusakan barang akibat hook atau alat kait lainnya yang digunakan oleh stevedores untuk handle cargo. Hal yang sama juga digunakan untuk asuransi yang mengcover bagged goods (seperti. beras) mengexcludes kerugian akibat beras yang jatuh dari lubang yang dibuat oleh hook tadi. Important notice clause – tujuannya adalah untuk menarik perhatian consignees atau agent-agentnya untuk mengambil langkah pencegahan untuk memperkecil kerugian yang telah terjadi dan juga mengambil langkah pengamanan untuk mengklaim kepada carriers atau bailees terlebih dahulu apabila kesalahan terjadi akibat mereka. Label clause – barang-barang kaleng dan sejenisnya biasanya diberi label kertas diluarnya. Makanya akibat lembap biasanya label bisa menjadi luntur atau rusak, dan mungkin juga label lepas dari kalengnya. Sebenarnya kualitas dari isi dalam kaleng (yang merupakan inti dari pertanggungan sebenarnya) tersebut tidaklah mengalami kerusakan walaupun labelnya rusak. 40
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance • • Loading and unloading clause – saat diangkat / diturunkan Mechanical derangement clause – kerusakan mesin-mesin Mould and mildew exclusion – klausul ini mengexcludes inherent vice atau sifat alami dari subject matter insured. Kulit, bahan kain, rugs, carpets dan lembaran karet saat terexposed kelembapan, saat disimpan dalam ruangan kapal akan rusak. Untuk itu pada umumnya pihak cargo underwriters, daripada hanya mengandalkan MIA exclusion, akan mempertegas dengan klausula ini. Pair and set clause – barang-barang bernilai tinggi seperti jewellery nilainya sangat tergantung dari keadaan sebagai pair or set, dan nilainya akan turun drastis apabila salah satu hilang atau rusak. Misalnya tertanggung yang hilang satu buah antingnya tidak akan mau hanya memakai satu anting, atau juga tidak mungkin ia mau menjual anting-anting yang satu buah saja dengan nilai separuh. Biasanya tertanggung lebih menginginkan underwriter untuk mengganti nilai total loss. Untuk antisipasi hal ini, maka pihak underwriter akan menggunakan klausula ini, dimana intinya underwriter hanya akan mengganti sesuai bagian dari yang rusak atau hilang. 41
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance • • • Pickings clause – kapas dan wool atau bahan fibrous cargo biasanya dikirim dalam bentuk bales, dimana pada bagian luar bale ini sudah pasti terexpose dan mudah rusak. Biasanya ukuran bales ini besar-besar, sehingga kalaupun rusak biasanya hanya pada bagian luarnya saja. Sehingga dengan klausula ini, barang dianggap tetap dapat dikual sebagai mana mestinya. Pitting and oxidation clause – untuk barang-barang seperti ‘bright steel’ goods harus diproteksi supaya tidak pitting dan oxidation pada permukaannya. Improper packing akan menyebabkan permukaannya menjadi cacat, dan hal ini sebenarnya telah diexcludes di exclusion. Namun untuk mempertegas pengecualian ini, dimana underwriter tidak akan liable untuk claim akibat dari pitting atau oxidating. Rust, oxidation and discoloring clause – untuk barang-barang metal goods, termasuk pengiriman kawat / wire. Sama dengan ‘pitting and oxidation’clause. 42
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Condition of Insurance • • Second hand replacement clause – jika cargo interest tidak secara specific dan hanya disebut ‘machinery’ tanpa qualification, maka hal ini dianggap sebagai mesin baru. Kalau tertanggung tidak disclose bahwa mesinya second-hand maka akan dianggap sebagai non disclosure. Pihak insurer, kalau mengetahui bahwa machinerynya secondhand, akan mencantumkan ‘second-hand replacement clause’. Dimana dengan klausula ini underwriter berhak untuk mengganti dengan barang second hand, sesuai dengan liabilitynya. Namun hal ini tidak melarang underwriter apabila ia mau mengganti dengan barang yang baru. Spotting clause – soft leather goods, seperti sarung tangan akan rusak (bau, berjamur dan bernoda) bila disimpan pada tempat yang tidak ada ventilasinya, Resiko ini sebenarnya inevitable dan sebenarnya tidaklah masuk sebagai bagian resiko yang dicover. Dengan klausula ini maka pihak underwriter, excludes liability dari spotting dan staining, kecuali akibat caused by the vessel being stranded, sunk or burnt. Sprouting clause – dipakai untuk barang cargo bawang, kentang, dsbnya. Klausula ini excludes loss of market caused by the cargo sprouting; tanpa pengecualian apakah sprouting berasal akibat delay caused by an insured peril. Waiver subrogation clause – dengan klausula ini maka pihak underwriters agree to waive hak subrogationnya terhadap (biasanya ditulis namanya) pihak ketiga yang mungkin responsible atas accident yang menyebabkan klaim. 43
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Element of Risk • • • Rate yang dicharge kedalam setiap pengiriman haruslah sudah termasuk cadangan untuk musibah besar (total loss). Hal ini sangatlah penting mengingat pengiriman barang dengan marine cargo ataupun dengan darat rentan terhadap bahaya-bahaya total loss, seperti kapal tenggelam, mobil terbakar, dsbnya. Untuk itu seorang underswriter haruslah memperhitungkan cadangan premium yang harus dibebankan kedalam perhitungan rate. Cadangan premium ini dapat dilakukan dengan cara progresive, untuk menghasilkan komposisi akhir dari rate yang ingin dicapai. Kalau underwriter sudah mencadangkan musibah besar, maka cadangan berikutnya adalah partial loss, khususnya untuk ICC A dan B. Klaim-klaim kecil dan rutin seperti masuknya air laut, akan berpengaruh terhadap hasil akhir portofolio penutupan. 44
MARINE CARGO INSURANCE Underwriting – Element of Risk - - - Dalam ICC A, maka : personal influence dari pengirim (cara packing), pemilik kapal (peletakan dalam kapal) sangatlah berperan penting. Kompetensi dari awak kapal, terutama untuk bulk cargo sangatlah berperanan penting. Untuk barang-barang elektronik – security dari pelabuhan serta perusahaan pengangkut memerankan peranan penting. 45
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
- Slides: 46