Manfaat dan Nilai suatu barang BARANG BERWUJUD BARANG
Manfaat dan Nilai suatu barang
BARANG BERWUJUD BARANG BERGERAK BARANG TIDAK BERWUJUD CONTOH : • HAK ATAS MERK DAGANG • HAK PATEN • HAK CIPTA
Pengertian barang Barang adalah benda-benda yang berwujud, yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang atau komoditas dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek atau jasa yang memiliki nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan.
• Nilai pakai (Value in use), yang terdiri dari : 1. Nilai pakai subyektif artinya nilai yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhannya. 2. Nilai pakai obyektif artinya kemampuan dari suatu barang untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia pada umumnya. Nilai Tukar (Value in exchange) , yang terdiri dari : 1. Nilai tukar subyektif artinya nilai yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang karena barang tersebut dapat ditukarkan dengan barang lain 2. Nilai tukar obyektif artinya kemampuan dari suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang yang lain • MANFAAT BARANG 1. Kegunaan bentuk (Form Utility) suatu barang akan lebih berguna jika di ubah dari bentuk asalnya contoh: kayu è perabot rumah tangga. 2. kegunaan tempat (Utility of place) suatu barang akan lebih berguna jika berada pada tempat yang tepat contoh: jaket è tempat yang dingin. 3. kegunaan Kepemilikan (Ownrship Utility) suatu barang akan lebih berguna jika di sewa/ dimiliki oleh orang yang membuthkan contoh: buku ditoko buku akan lebih berguna jika dimiliki oleh pelajar. 4. kegunaan pelayanan (Service Utility) suatu barang akan lebih berguna jika dapat memberikan jasa contoh: TV è untuk siaran. 5. kegunaan waktu suatu barang akan lebih bermanfaat jika digunakan pd waktu yg tepat contoh: jas hujan è saat hujan. 6. kegunaan dasar (Elementary Utility) adalah peningkatan dari bahan dasar menjadi barang yang lebih berguna dari pada bahan asalnya
Perilaku Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, , orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. ”
Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut: (1) Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain; (2) Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung; (3) Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
Perilaku Konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional dan Irrasional. Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional: 1. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan 2. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen 3. Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin 4. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen Beberapa ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional: 1. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik 2. Konsumen memiliki barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas 3. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise
Thankyou somuch you verry kind
- Slides: 9