Manejemen Sanitasi Rumah Sakit Temu 3 LIMBAH RUMAH
Manejemen Sanitasi Rumah Sakit Temu 3 LIMBAH RUMAH SAKIT OLEH : IGK WIJASA, DRS MARS
Sanitasi & Hygiene Sanitasi Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseases by eliminating or controlling the environmental factor which from links in the chain of tansmission. Menurut WHO, Sanitasi adalah pengawasan penyediaan air minum masyarakat, pembuangan tinja dan air limbah, pembuangan sampah, vektor penyakit, kondisi perumahan, penyediaan dan penanganan makanan, kondisi atmosfer dan keselamatan lingkungan kerja. Hygiene Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada. Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya. Menurut Brownell, hygine adalah bagaimana caranya orang memelihara dan melindungi kesehatan. Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh factor yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat. Menurut Prescott, hygiene menyangkut dua aspek yaitu: - Yang menyangkut individu (personal hygiene) - Yang menyangkut lingkungan (environment)
Tujuan dan Manfaat Manajemen Sanitasi RS Tujuan manajemen sanitasi rumah sakit adalah menjaga dan memelihara kesehatan lingkungan rumah sakit agar kegiatan pelayanan kesehatan dapat optimal dilaksanakan Sasaran utamanya adalah bagaimana mengelola limbah yang dihasilkan rumah sakit dapat tertangani dengan baik sehingga tidak mencemari dan malah mengakibatkan timbulnya penyakit Manfaat dari manajemen sanitasi dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Proteksi lingkungan 2. Pencitraan rumah sakit 3. Penghematan biaya 4. Bagian dari jaga mutu 5. Pengembangan SDM
Keputusan Men. Kes R. I. No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit RS harus mempunyai fasilitas pengelolaan limbah untuk menjaga kesehatan lingkungannya dari pencemaran dan mencegah terjadinya penyakit yang membahayakan Fasilitas pengelolaan limbah yang harus adalah : Penglolaan limbah padat Pengelolaan Limbah Cair atau IPAL
Limbah Rumah Sakit Limbah rumah sakit yang terdiri dari limbah cair dan limbah padat memiliki potensi yang mengakibatkan keterpajanan yang dapat mengakibatkan penyakit atau cedera. Sifat bahaya dari limbah rumah sakit karena : Limbah mengandung agent infeksius Limbah bersifat genoktosik Limbah mengandung zat kimia atau obat – obatan berbahaya baracun Limbah bersifat radioaktif Limbah mengandung benda tajam atau
Limbah padat rumah sakit Limbah non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di RS di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dari halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologi. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah container bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi. Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi organisme pathogen yang tidak secara rutin ada di lingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit pada manusia yang rentan. Limbah sangat infeksius adalah limbah yang berasal dari pembiakan dan stock (sediaan) bahan sangat infeksius, otopsi, organ binatang percobaan, dan bahan lain yang diinokulasi, terinfeksi atau kontak dengan bahan yang sangat infeksius.
Limbah Cair Rumah sakit Pengertian limbah cair adalah semua buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dalam hal ini dibedakan : Air limbah infeksius : air limbah yang berhubungan dengan tindakan medis seperti pemeriksaan mikrobiologis dari poliklinik, perawatan, penyakit menular dan lain – lain. Air limbah domestik : air limbah yang tidak ada berhubungan tindakan medis yaitu berupa air limbah kamar mandi, toilet, dapur dan lain – lain. Air limbah kimia : air limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam tindakan medis, laboratorium, sterilisasi, riset dan lain – lain
Sampah Rumah Sakit Sampah infeksius : yang berhubungan atau berkaitan dengan pasien yang diisolasi, pemeriksaan mikrobiologi, poliklinik, perawatan, penyakit menular dan lain – lain. Sampah sitotoksik : bahan yang terkontaminasi dengan radioisotope seperti penggunaan alat medis, riset dan lain – lain. Sampah domestik : buangan yang tidak berhubungan dengan tindakan pelayanan terhadap pasien (Depkes RI, 2006).
Kelompok rentan terpapar limbah Dokter, perawat, pegawai layanan kesehatan dan tenaga pemeliharaan rumah sakit Pasien yang menjalani perawatan di instansi layanan kesehatan atau dirumah Penjenguk pasien rawat inap Tenaga bagian layanan pendukung yang bekerja sama dengan instansi layanan kesehatan masyarakat, misalnya, bagian binatu, pengelolaan limbah dan bagian transportasi. Pegawai pada fasilitas pembuangan limbah (misalnya, ditempat penampungan sampah akhir atau incinerator, termasuk pemulung (Pruss. A, 2005).
Bahaya Limbah RS Limbah infeksius & Benda tajam Kontaminasi , Cedera & penularan penyakit Limbah Kimia Farmasi Intoksikasi, cedera karena korosif dan luka bakar Limbah radioaktif Fisik n psikologis tgt intensitas ketrpaparan
- Slides: 11