Manajemen Risiko Pasar Bank Syariah Nur Kholidah S
Manajemen Risiko Pasar Bank Syariah Nur Kholidah, S. E. Sy. , M. E
Risiko Pasar Bank Islam • Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan.
• Tujuan utama Manajemen Risiko Pasar adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan bank syariah. • Melalui sistem ini, bank syariah akan mampu menjaga agar risiko pasar yang diambil bank berada dalam batas yang dapat ditoleransi bank dan bank memiliki modal yang cukup untuk meng-cover risiko pasar.
Perbedaan Cakupan Risiko Pasar Bank Konvensional dan Bank Syariah Cakupan Risiko Suku Bunga Risiko Nilai Tukar Risiko Komoditas Risiko Ekuitas PBI No. 11/25/PBI/2009 PBI No. 13/23/PBI/2011
• Risiko Suku Bunga adalah risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi trading book atau akibat perubahan nilai ekonomis dari posisi banking book yang disebabkan oleh perubahan suku bunga. • Risiko nilai tukar adalah risiko akibat perubahan nilai posisi trading book dan banking book yang disebabkan oleh perubahan nilai tukar valas atau perubahan harga emas. • Risiko Komoditas adalah risiko akibat perubahan harga insturmen keuangan dari posisi trading book dan banking book yang disebabkan oleh perubahan harga komoditas. • Risiko ekuitas adalah risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi trading book yang disebabkan oleh perubahan harga saham.
Risiko Nilai Tukar • Risiko nilai tukar timbul apabila bank mengambil posisi terbuka. Pada saat bank berada dalam posisi beli, kerugian akan terjadi bila nilai tukar mata uang lokal cenderung naik (menguat). Sebaliknya, saat bank berada posisi jual kerugian akan terjadi jjika mata uang lokal cenderung turun. Risiko nilai tukar dapat ditekan dengan cara membatasi atau memperkecil posisi bahkan dihindari sama sekali dengan mengambil posisi square. • Bank syariah lebih mampu menghindari risiko nilai tukar ini karena tuntutan prinsip syarah di mana bank syariah hanya melakukan transaksi komersial dan tidak akan pernah melakukan transaksi arbitrage (transaksi dalam bentuk nilainya). • Bank syariah hanya melakukan pertukaran valas secara tunai dan tidak melakukan short selling dan tidak akan melakukan pertukaran tanpa penyerahan (nondelivery trading).
• Mengenai risiko suku bunga, pakar perbankan syariah (Adiwarman Karim) menyatakan meskipun bank syariah tidak menetapkan tingkat bunga, baik di sisi pendanaan maupun sisi pembiayaan, tetapi bank syariah tidak akan dapat terlepas dari risiko tingkat bunga. • Bank Syariah menghadapi hal semacam tingkat bunga berupa risiko penentuan harga, yaitu : Direct Competitor market • Tingkat bagi hasil dari bank-bank yang menjalankan usahanya dengan prinsip syariah Indirect competitor market rate • Tingkat bunga pada bank-bank konvensional Expected competitive • Hasil investasi yang diharapkan investor return for investor kompetitif yang
• Risiko pertukaran mata uang (valas) adalah suatu konsekuensi sehubungan dengan pergerakan atau fluktuasi nilai tukar terhadap rugi laba bank. • Bank syariah perlu menetapkan exposure limit, transaction limit, currency limit, turnover limit, cut loss limit, intraday limit, dan counterparty limit. • Mengingat bank syariah tidak diperkenankan berspekulasi, maka transaksi seperti forward, margin trading, option, swap tidak boleh dihalankan. • Yang diperkenankan adalah kebutuhan transaksi atau berjaga-jaga (simpanan) dan transaksi yang dilaksanakan harus tunai atau spot. Risiko Pertukaran Mata Uang (Valas)
• Risiko Harga adalah kemungkinan kerugian akibat perubahan harga atas instrumen keuangan yang masih sangat terbatas (obligasi syariah, reksadana syariah, dan saham syariah) juga terkait risiko komoditas, baik dalam transaksi ijarah, murabahah, salam, istishna, maupun IMBT. • Risiko ini terjadi bila harga barang yang dibeli/dipesan turun sehingga nasabah tidak berminat untuk membeli meskipun pada awalnya telah setuju untuk membeli. Sebaliknya, bila harga naik, secara tidak langsung bank akan terkena risiko tingkat bunga. Selain itu, dengan dimungkinkannya bank syariah untuk emiliki stok barang dagangan, hal tersebut sangat rentan terhadap risiko turun naiknya harga barang. Risiko Harga
APLIKASI PENERAPAN MITIGASI RISIKO PASAR Skema pembiayaan Mudharabah Musyarakah Murabahah Salam Istishna Qard Risiko Pasar Risiko Imbal Hasil Risiko Komoditas Nilai Tukar Risiko Ekuitas
Mudharabah = Musyarakah permanen • Bank memiliki bagian dalam ekuitas perusahaan dari investasinya, menerima bagi hasil dengan nisbah yang telah disepakati sebelumnya, dan berlangsung selama perusahaan tersebut masih mampu mencari profit. Diminishing musyarakah • Bank memiliki bagian ekuitas perusahaan hanya sebatas waktu yang ditentukan dan saham bank pada perusahaan tersebut akan tereduksi karena bagiannya dibeli kembali oleh perusahaan secara bertahap. Risiko Harga Ekuitas pada Musyarakah & Mudharabah
Risiko Pasar kontrak Musyarakah permanen Risiko Pasar kontrak Diminishing Musyarakah • Muncul ketika perusahaan mengalami kerugian besar hingga tidak dapat lagi beroperasi. Nilai pasar dari perusahaan akan jatuh dibandingkan nilai intrinsiknya dan mengakibatkan bank kesulitan ketika ingin keluar dari perjanjian atau menjual bagianya kepada pihak lain. • Bagian ekuitas bank akan dibeli oleh perusahaan secara bertahap pada periode tertentu. Ketidakmampuan perusahaan untuk membeli kembali bagian ekuitas yang dimiliki bank, selain berdampak pada risiko kredit dan likuiditas, juga berdampak pada turunnya harga pembelian kembali dibandingkan nilai ekspektasi bank. Jika total investasi pada ekuitas lebih rendah daripada nilai pasar, maka terjadilah risiko pasar. Risiko Harga Ekuitas pada Musyarakah & Mudharabah
• Pada awal kontrak, bank akan membeli komoditas aset yang akan dijual kepada calon pembeli. Saat membeli dari pemasok inilah, bank dapat terkena risiko pasar jika harga pembelian jauh di atas harga pasar akibat ketidaktahuan bank. • Pada unbinding murabahah, risiko pasar, risiko operasional, dan risiko pembiayaan dapat sekaligus terjadi jika calon pembeli membatalkan janji disebabkan oleh harga pembelian yang melebihi harga pasar. • Saat periode pembayaran cicilan, bank juga dapat terkena risiko pasar karena nilai tukar ataupun indikator pasar lainnya seperti inflasi dan harga komoditas. Risiko Pasar Murabahah
• Mitigasi Risiko pasar dalam Murabahah dapat dilakukan dengan: 1. Memperpendek periode pembiayaan untuk mengurangi risiko fluktuasi kondisi pasar. 2. Menetapkan imbal hasil yang diinginkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek. 3. Membangun hubungan baik dengan pemasok untuk mendapatkan harga terbaik. 4. Melakukan seleksi calon debitur secara ketat. 5. Bentuk sederhana adalah dengan menetapkan margin. Risiko Pasar Murabahah
• Bentuk mitigasi risiko harga komoditas adalah dengan menggunakan kontrak paralel pada salam dan istishna. Risiko Komoditas pada salam, Istishna, dan Ijarah
- Slides: 15