MANAJEMEN RISIKO IMBAL HASIL DAN INVESTASI DEFINISI RISIKO
MANAJEMEN RISIKO IMBAL HASIL DAN INVESTASI
DEFINISI RISIKO IMBAL HASIL • Risiko Imbal Hasil: risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yg dibayarkan bank kepada nasabah karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yg diterima bank dari penyaluran dana, yg dpt memengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga bank. • Risiko ini timbul karena adanya perubahan perilaku nasabah dana pihak ketiga bank yg disebabkan oleh perubahan ekspektasi tingkat imbal hasil yg diterima dari bank syariah • Perubahan ekspektasi disebabkan oleh faktor internal (misalnya menurunnya nilai aset bank) dan atau faktor eksternal (naiknya return /imbal hasil yg ditawarkan bank lain).
MANAJEMEN RISIKO IMBAL HASIL • Identifikasi – memakai metode gapping untuk alokasi posisi kedalam time band untuk membagi jatuh tempo dana dalam tanggal repricing. – Tingkat aset tetap dan mengambang oleh bank syariah harus diklasifikasikan sesuai dg tanggal piutangnya karena kembalian piutang merepresentasikan dana investasi mudharabah scr langsung dan memiliki keuntungan pemilikan dari aset. – Arus kas aktual bergantung dr komplksitas dan sifat dari operasi usaha • Pengukuran Risiko – Peramalan arus kas – Penilaian jatuh tempo behavioral – Materialitas dr potensi ancaman pendapatan pd masa depan • Pengendalian – Menentukan rasio laba pd masa depan dibandingkan dg ekspektasi kondisi pasar – Mengembangkan instrumen baru yg sesuai syariah – Menerbitkan sekuritisasi tranches yg sesuai dg aset yg diijinkan dalam ketentuan syariah
DEFINISI RISIKO INVESTASI • Adalah risiko akibat bank ikut menanggung kerugian usaha nasabah yg dibiayai dalam pembiayaan bagi hasil berbasis profit dan loss sharing. • Perhitunan bagi hasil tidak didasarkan atas jumlah pendapatan atau penjualan yg diperoleh bank, namun datang dr keunutungann usaha yg dihasilkan nasabah
MANAJEMEN RISIKO INVESTASI • Identifikasi – Mengkaji ulang terhadap kebijakan, prosedur, dan struktur manajemen yg tepat untuk evaluasi – Memastikan infrastruktur yg diperlukan dan kapasitas untuk memonitor kinerja dan operasi perusahaan – Evaluasi kepatuhan syariah, kecukupan pelaporan keuangan, pertemuan periodik dg mitra, dan dokumentasi yg baik dr pertemuan tsb. • Pengukuran – Menganalisis dan menentukan faktor-faktor yg berpengaruh pada volume dan timing cash flow yg diharapkan baik untuk return dan capital gains (tambahan keuntungan) yg meningkat dr investasi – Menilai dan mengukur risiko yg berkait dg potensi manipulasi dari pelaporan hasil • Pengendalian – Mendefinisikan dan menetapkan strategi untuk keluar dari kegiatan investasi modal termasuk kondisi perpanjangan dan pengembalian atas investasi mudharabah dan musyarakah berdasarkan persetujuan DPS – Penebusan ekuitas investasi dan divestasi yg kinerjanya tdk memuaskan
- Slides: 5