MANAJEMEN PERSEDIAAN DASAR MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN 3 SKS

  • Slides: 7
Download presentation
MANAJEMEN PERSEDIAAN DASAR MANAJEMEN KEUANGAN, MANAJEMEN, 3 SKS

MANAJEMEN PERSEDIAAN DASAR MANAJEMEN KEUANGAN, MANAJEMEN, 3 SKS

Persedian merupakan bagian dari asset lancar dengan proporsi 18 persen dari total asset dan

Persedian merupakan bagian dari asset lancar dengan proporsi 18 persen dari total asset dan 42 persen dari asset lancar. Oleh karena itu harus dikelola dengan efisien. Jenis persediaan mencakup: q Persediaan bahan baku q Persediaan barang dalam proses q Persediaan barang jadi Teknik dalam mengendalikan persediaan mencakup: The ABC System Teknik manajemen persediaan yang membagi persediaan kedalam tiga katagori berdasarkan kepentingan/prioritas kepentingan atau nilai investasi. Katagori A merupakan persediaan dengan nilai investasi terbesar. Katagori B merupakan persediaan dengan nilai investasi kedua terbesar, dan katagori C merupakan persediaan dengan nilai investasi terkecil. Pengedalian persediaan didasarkan pada nilai persediaan. Manajemen harus lebih memperhatikan pada persediaan yang bernilai paling besar A, B dan kemudian C.

Red Line Method Teknik manajemen persediaan yang kurang canggih dimana pemesanan kembali dilakukan ketika

Red Line Method Teknik manajemen persediaan yang kurang canggih dimana pemesanan kembali dilakukan ketika persediaan dengan jumlah yang cukup telah diambil dari gudang/tempat penyimpanan telah menunjukkan red line. Economic Order Quantity (EOQ) Teknik manajemen persediaan yang menentukan kuantitas pemesanan yang optimum yang meminimumkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Biaya: a). Order costs (Biaya pemesanan/O) Order costs adalah biaya pemesanan persediaan yang mencakup biaya penempatan dan penerimaan pesanan: biaya penulisan pesanan pembelian, biaya pemrosesan pemesanan, biaya penerimaan dan pengecekan dokumen dan persediaan. Biaya ini dinyatakan dalam rupiah per pesanaan. Order costs = O x S/Q Q= kuantitas pemesanan dalam unit O= biaya pemesanan setiap kali pesan S= Kebutuhan persediaan dalam satu periode b). Carrying costs (Biaya penyimpanan/C) Carrying costs adalah biaya untuk menyimpan dan memelihara persediaan per unit. Biaya ini dinyatakan dalam rupiah periode. Biaya ini mencakup biaya gudang, asuransi, kerusakan persediaan, dan keterikatan dana pada persediaan. Carrying costs = C x Q/2

c). Total costs (Biaya total) Total costs adalah penjumlahan antara biaya pemesanan dan biaya

c). Total costs (Biaya total) Total costs adalah penjumlahan antara biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Total Costs = O x S/Q + C x Q/2 EOQ = 2 SO / C Biaya Total Costs Carrying Costs Order Costs Kuantitas

Contoh. Perusahaan ABC membutuhkan persediaan sebesar 1. 600 unit dalam satu tahun. Biaya pesanan

Contoh. Perusahaan ABC membutuhkan persediaan sebesar 1. 600 unit dalam satu tahun. Biaya pesanan sekali pesanan $ 50 dan biaya penyimpanan per unit $ 1. EOQ = 2 SO / C EOQ = = 400 unit Perusahaan setiap kali pesan sebesar 400 unit. Reorder point adalah titik dimana perusahaan memesan kembali persediaan yang dinyatakan dalam lead times (waktu tunggu) dikalikan dengan daily usage (penggunaan persediaan dalam harian) Reorder point = lead times x daily usage Jika diketahui perusahaan memerlukan waktu 10 hari untuk menempatkan dan menerima pesanan serta jika perusahaan menggunakan 5 unit per hari, maka titik pemesanan kembali harus dilakukan pada saat persediaan mencapai 50 unit. Jika waktu tunggu tidak pasti, maka perusahaan harus mengadakan safety stock yakni persediaan tambahan yang dapat digunakan pada saat waktu tunggu (lead time) atau penggunaan harian melebihi dari yang direncanakan. Meterials Requirement Planning (MRP) System yaitu system manajemen persediaan yang menggunakan konsep EOQ dan computer untuk menyesuaikan kebutuhan produksi dan saldo persediaan dan menentukan kapan penempatan pesanan. Just In Time (JIT) adalah system manajemen persediaan yang meminimalkan investasi terhadap persediaan dengan memiliki persediaan pada saat diperlukan.

2. Green Corporation sells 240, 000 bags of fertilizers annually. The optimal safety stock

2. Green Corporation sells 240, 000 bags of fertilizers annually. The optimal safety stock is 1, 200 bags. Each bag costs is $ 4, inventory carrying costs are 20 percent and the cost of placing an order with its supplier is $ 25 a. What is the economic ordering quantity ? b. What is the maximum inventory of fertilizer? c. what will be average inventory be? d. How often must the company order? e. Penjualan 20. 000 tas per bulan dengan waktu tunggu 20 hari, berapa ROP? 3. Tyre Corporation tahun depan berencana memproduksi ban mobil sebanyak 10. 000 unit. Setiap unit ban memerlukan 4 kg karet. Safety (buffer) stock untuk karet yang optimal ditetapkan oleh perusahaan sebesar 300 kg. Harga beli untuk setiap kg karet adalah Rp 40. Biaya penyimpanan sebesar 20 persen dari harga beli dan biaya pemesanan Rp 25 setiap kali pesan. a. Berapa EOQ ? b. Berapa jumlah maksimum persediaan? c. Berapa rata-rata persediaan? d. Berapa kali pemesanan dalam satu tahun? e. Berata total biaya persediaan? f. Hitunglah total biaya penyimpanan, total biaya pemesanan, dan total biaya persediaan jika perusahaan membeli bahan baku karet dengan kuantitas 400 kg.