Manajemen Operasi Manajemen Operasi Pengelolaan Proses tranformasi merubah
Manajemen Operasi
Manajemen Operasi Pengelolaan Proses tranformasi merubah bahan baku menjadi barang jadi atau jasa Operasi (Produksi) Kegiatan perusahaan 9 1 ID V O C C N A P I M DE dalam pembuatan Produk (Barang dan Jasa) bagi pelanggan
Managing Productivity • Output keseluruhan barang atau jasa yang dihasilkan dibagi dengan input yang diperlukan untuk menghasilkan output itu • Gabungan orang dan variable operasi • Benefits of Increased Productivity • Economic growth and development • Higher wages and profits without inflation • Increased competitive capability due to lower costs Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 3
Services and Manufacturing • Manufacturing organizations - organizations that produce physical goods. • Service organizations - organizations that produce nonphysical products in the form of services. Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 4
The Operations System Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 5
Managing Operations Using Value Chain Management • Value – karakteristik kinerja, fitur dan atribut serta aspek barang dan jasa lainnya dimana pelanggan bersedia untuk memberikan sumber dayanya. • Value chain – keseluruhan urutan aktivitas kerja organisasi yang menambah nilai pada setiap tahapannya, dari bahan baku menjadi barang jadi. Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 6
Managing Operations Using Value Chain Management • Value chain management – Proses mengelola urutan aktivitas dan informasi di sepanjang rantai nilai Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 7
Value Chain Management • Requirements for Value Chain Management • A new business model incorporating: • Koordinasi dan Kolaborasi • Investasi dan IT • Perubahan dalam proses organisasi • Committed leadership • Flexible jobs and adaptable, capable employees • A supportive organizational culture and attitudes Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 8
Value Chain Management • Reduce Waste for Value Chain Management 1. Excess Motion 2. Transportation 3. Defective Product 4. Over-production 5. Waiting 6. Inventory 7. Processing Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 9
Value Chain Strategy Requirements Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 10
Obstacles to Value Chain Management • Organizational barriers • Refusal or reluctance to share information • Reluctance to shake up the status quo • Security and Quality issues • Cultural attitudes • Lack of trust and too much trust • Fear of loss of decision-making power • Required capabilities • Lacking or failing to develop the requisite value chain management skills Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 11
Obstacles to Value Chain Management (cont. ) • People • Lacking commitment to do whatever it takes • Refusing to be flexible in meeting the demands of a changing situation • Not being motivated to perform at a high level • Lack of trained managers to lead value chain initiatives Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 12
Customer – Supplier Relationship WHO IS MY CUSTOMER? We heard about Customer is my next process. It’s not entirely true! CUSTOMER is the RECEIVER SUPPLIER is the GIVER Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 13
Obstacles to Value Chain Management Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 14
Current Issues in Managing Operations • Technology’s Role in Manufacturing • Increased automation and integration of production facilities with business systems to control costs • Predictive maintenance, remote diagnostics, and utility cost savings • Quality – kehandalan produk atau jasa dalam melakukan yang seharusnya dan memuaskan ekspektasi pelanggan. Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 15
Quality Goals • ISO 9000 – serangkaian standard manajemen berkualitas internasional yang menyusun pedoman proses yang seragam untuk menjamin kesesuaian produk dengan permintaan pelanggan. • Six Sigma – suatu program kualitas yang didesain untuk mengurangi cacat produksi dan membantu menurunkan harga, mempersingkat waktu, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. • Proses Six Sigma adalah proses yang hanya menghasilkan 3. 4 DPMO (defect permillion opportunity). Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 16
Mass Customization and Lean Organization • Mass customization - providing customers with a product when, where, and how they want it. • Lean organization – sebuah organisasi yang mengerti apa yang diinginkan pelanggan, mengidentifikasi nilai (value) pelanggan, dengan menganalisis semua kegiatan yang diperlukan untuk menghasilkan produk, dan kemudian mengoptimalkan seluruh proses itu dariperspektif pelanggan Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 17
Manufacturing Lead Time 1% Most of the Company Original Lead Time 99% 0. 5% Traditional Manufacturing Improvement 99. 5% Minor Improvement 10% Kaizen Waste Reduction Major Improvement 90% Time Value-Adding Activities Non-Value-Adding Activities Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 18
Sistem Produksi • Dalam dunia industri, ada beberapa klasifikasi sistem produksi yang biasanya disesuaikan dengan kondisi segmentasi pasar, strategi pemasaran, dan kemampuan produksi suatu perusahaan • Berikut ini merupakan klasifikasi system produksi didasarkan atas fungsi variasi produk (output) dan volume operasi (production): Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 19
Sistem Produksi • Job Shop Production - Produksi yang didasarkan pada permintaan konsumen, baik dari desain maupun spesifikasi teknisnya. Volume produksi untuk tiap produk biasanya rendah, namun variasi produknya tinggi. • Batch Production - Proses perencanaan dan penggunaan mesin produksi bersifat fleksibel. Waktu produksi yang relatif pendek. Dibutuhkan set up mesin untuk proses batch production berikutnya, sehingga dibutuhkan waktu dan biaya untuk set up tersebut. • Mass Production - Memiliki standar yang paten untuk proses produksi karena biasanya memiliki rantai proses produksi yang relatif panjang. • Dibutukan aliran bahan baku dan komponen pendukung lain yang lancar, • Tidak dibutuhkan skill yang tinggi untuk operator produksi. • Dibutuhkan mesin produksi yang handal untuk digunakan dalam jangka waku yang relatif lama, bahkan dapat beroperasi selama 24 jam hingga kurun waktu 3 bulan. • Continuos Production- menggunakan mesin produksi yang paten/tidak fleksibel. Sehingga mesin produksi yang digunakan tidak dapat diubah sistem kerjanya agar tidak merusak sistem produksi. Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 20
Fungsi Manajemen Produksi dan Operasi Location of facilities Plant layout & Material Handling Maintenance management Materials management Production operations management Quality control Product design Process design Production planning & control Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 21
Fungsi Maintenance Management dalam Manajemen Operasi dan Produksi dapat dikategorikan dalam 2 hal, antara lain manajemen rutin dan manajemen tidak rutin. Sebagai contoh sebagai berikut : Dalam manajemen operasi dan produksi juga terdapat aktivitas perawatan yang dapat dinilai sebagai sebuah investasi jangka Panjang dalam mempertahankan kinerja dan merawat sebuah alat atau mesin produksi. Macam- macam perawatan yang di lakukan: Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 22
Fungsi Penentuan Lokasi Faktor yang menentukan pemilihan lokasi bagi suatu UMKM dan Koperasi : v Ketercukupan Bahan Baku v Kedekatan dengan pasar – Minimum Supply Time v Kemudahan dan ketersediaan Sarana Transportasi v Harga dan Ketersediaan Tenaga Kerja v Ketersediaan Listrik yang reguler dan stabil v Ketersediaan Modal dan Jaringan v Faktor Alam : Tanah, Air, & Iklim v Faktor Politik dan Pemerintah v Faktor Historis Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 23
Plant layout & Material Handling • Pemindahan bahan atau material handling merupakan suatu aktivitas dalam kegiatan produksi berkaitan erat dengan perencanaan tata letak fasilitas industri. • Kegiatan ini tidak produktif karena tidak memberi nilai tambah pada bahan baku dan material handling justru menambah biaya produksi. • Jarak material handling harus diminimalisir dengan cara mengatur tata letak fasilitas produksi atau departemen yang ada. Manfaat suatu produksi memiliki tata letak yang bagus: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengurangi Internal Transport ( Perpindahan Barang dan Orang didalam fasilitas produksi) Fasilitas produksi lebih rapi dan bersih Mengurangi terjadinya insiden dalam produksi Tata letak mesin dan peralatan yang bagus dapat memudahkan proses perawatan Penggunaan lahan yang optimal Mempermudah proses supervisi dengan tata letak yang optimal Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 24
Perancangan Produk • Desain Produk adalah sebagai alat manajemen untuk menterjemahkan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi rangcangan yang nyata yang akan diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. (Umdiana, 2018) • Tahap – tahap perancangan sebuah produk : • Memformulasikan hasil marketing research Product designer dapat menggunakan data dari riset pemasaran baik untuk produk baru dan produk yang sudah ada untuk dapat menghasilkan ide dan gagasan membuat suatu produk dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya dengan tidak mengabaikan penentuan harga • Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan Fasilitas Perusahaan berupa tenaga kerja, mesin – mesin, peralatan penunjang dan perkakas lainnya. Dalam membuat produk, desainer harus mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin. • Membuat sketsa dan Gambar Kerja Sketsa membuat bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja ( blue Print ), Sketsa tidak menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 25
Perancangan Proses Produksi Produk • Ada pun langkah – langkah Proses Produksi dari Desain Sebuah produk adalah sebagai berikut (Umdiana, 2018): • Mengadakan pertimbangan atau pemilihan desain dari spesifikasi – spesifikasinya untuk memastikan bahwa cara ekonomis pembuatan produk dapat dilaksanakan. • Mengadakan pemilihan terhadap semua mesin – mesin dan peralatan dan perlengkapan lain yang akan digunakan • Menentukan atau menetapkan lay out yang baik dari pabrik dan fasilitas – fasilitas lainnya • Mengadakan perencanaan dan penetapan kontrol terhadap keuangan, material, mesin, dan tenaga kerja untuk menjamin penggunaannya secara efektif dan ekonomis dari fasilitas – fasilitas pabrik yang dipakai untuk membuat produk. • Dengan Perancangan Proses ini harapannya suatu produk dapat memiliki beberapa fitur- fitur sebagai keunggulan bersaing seperti : 1. 2. 3. 4. 5. Ciri – Ciri Model Kinerja Kesesuaian Mutu dan Standard Durability dan Realibility Repairability Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 26
Perencanaan Produksi • Mulai dari Desain produk kedalam sebuah rencana produksi terbagi menjadi beberapa Fase: • • Production Pilot – Pembuatan Produk Standard/Acuan Production Start – Fase awal sebuah Proses Prduksi dimana produktivitas masih belum maks Mass Production End of Production • Skema Perencanaan Produksi https: //www. smedev. co. id/ Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 27
Perancangan Proses Produksi Produk • Manajemen Material adalah suatu fungsi yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan perencanaan (planning), pencarian sumber (sourcing), pembelian (purchasing), penyimpanan (storing) dan pengendalian (controlling) material secara optimal sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. • Berikut ini adalah ruang lingkup Manajemen Material : • Perencanaan dan Pengendalian Material (Material Planning dan Control) Material yang dibutuhkan akan direncanakan dikendalikan berdasarkan Perkiraan Penjualan (Sales Forecast) dan Perencanaan Produksi (Production Planning). • Pembelian (Purchasing) Purchasing meliputi pemilihan sumber pasokan, melakukan pembelian melalui penerbitan Purchase Order (PO), material tersebut tiba, Bagian Pembelian juga perlu untuk menjaga hubungan baik dengan para pemasok, menyetujui pembayaran kepada pemasok, mengevaluasi dan menilai kinerja setiap pemasok. • Manajemen Penyimpanan (Store Management) meliputi pengawasan dan pengendalian material secara fisik, menjaga tempat penyimpanan, meminimalisasi keusangan dan kerusakan material melalui penanganan yang efisien, mencatat jumlah persediaan dan menempatkan material pada tempat yang sesuai. • Manajemen Persediaan (Inventory Management) Pengelolaan WIP (Work in Progress) material dan Level Persediaan Copyright © 2012 Pearson Education, Inc. Publishing © 2012 Pearson Education, Inc. publishing as Prentice Hall Management, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter 18 - 28
Quality Control Ruang Lingkup Quality Control (QC) diantaranya sebagai berikut: ▪ ▪ ▪ Menganalisis, memantau, kemudian menguji serta meneliti seluruh produk. ▪ Memastikan setiap barang yang diproduksi telah memiliki kualitas yang telah memenuhi standar yang ditetapkan perusahaan. ▪ Melakukan analisis serta mendokumentasikan produk yang dapat digunakan kembali sebagai referensi mendatang. ▪ Mendokumentasi inspeksi dan juga tes pada produk perusahaan. Memantau perkembangan seluruh produk yang diproduksi. Memonitoring proses dalam pembuatan produk. Melakukan verifikasi terhadap kualitas produk. Merekomendasikan terhadap perusahaan agar melakukan pengolahan ulang pada setiap produk yang memiliki kualitas rendah.
THANK YOU Terimakasih
- Slides: 30