MANAJEMEN KEUANGAN Disusun Oleh 1 2 3 4

  • Slides: 17
Download presentation
MANAJEMEN KEUANGAN Disusun Oleh : 1. 2. 3. 4. 5. Fitriani Indah Mutiara Suci

MANAJEMEN KEUANGAN Disusun Oleh : 1. 2. 3. 4. 5. Fitriani Indah Mutiara Suci Rosa Amelia Yustien Ike Lailatus Saadah Eliya Riyanti (15220047) (15220051) (15220066) (15220081) (15220085) “PASAR FINANSIAL DAN PERUSAHAAN”

PENGANTAR Apa itu “Pasar Finansial”? Pasar Finansial : Mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seseorang

PENGANTAR Apa itu “Pasar Finansial”? Pasar Finansial : Mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seseorang untuk melakukan transaksi dalam bentuk seperti saham dan obligasi

Mengapa “Pasar Finansial” terbentuk?

Mengapa “Pasar Finansial” terbentuk?

Pasar finansial menunjukkan pertemuan antara permintaan dan penawaran aktiva finansial yang disebut Sekuritas. Aktiva

Pasar finansial menunjukkan pertemuan antara permintaan dan penawaran aktiva finansial yang disebut Sekuritas. Aktiva finansial menunjukkan secarik kertas yang mempunyai nilai pasar. Contoh : Saham, Obligasi, hutang bank, kewajiban sewa guna. Maka dari itu, pasar finansial dibutuhkan karena pasar tersebut bertujuan untuk mengalokasikan tabungan secara efisien kepada pemakai dalam suatu perekonomian.

Lembaga - Lembaga Keuangan SISTEM MONETER LUAR SISTEM MONETER

Lembaga - Lembaga Keuangan SISTEM MONETER LUAR SISTEM MONETER

SISTEM MONETER Otoritas Moneter Bank Pencipta Uang Giral Contoh : Bank Sentral Contoh :

SISTEM MONETER Otoritas Moneter Bank Pencipta Uang Giral Contoh : Bank Sentral Contoh : Bank Umum

Bank Bukan Pencipta Uang Giral Lembaga Pembiayaan DI LUAR SISTEM MONETER Perusahaan Asuransi Dana

Bank Bukan Pencipta Uang Giral Lembaga Pembiayaan DI LUAR SISTEM MONETER Perusahaan Asuransi Dana Pensiun Lembaga di Bidang Pasar Modal

ALOKASI DANA LEWAT TINGKAT KEUNTUNGAN Proses alokasi bukan hanya didasarkan atas tingkat keuntungan yang

ALOKASI DANA LEWAT TINGKAT KEUNTUNGAN Proses alokasi bukan hanya didasarkan atas tingkat keuntungan yang diharapkan, tetapi juga resiko. Berbagai instrumen keuangan seperti : saham, sertifikat deposito, obligasi mempunyai tingkat resiko yang berbeda. Disamping faktor resiko, faktor seperti mudah tidaknya instrumen keuangan diperjualbelikan, dan jangka waktu jatuh tempo juga akan mempengaruhi tingkat keuntungan yang diharapkan para pemodal. Hubungan antara tingkat keuntungan dan jangka waktu jatuh tempo bisa disebut sebagai kurva hasil (yield curve), semakin lama periode jatuh temponya, hasil yang diharapkan akan cenderung meningkat, meskipun akhirnya akan menjadi cenderung mendatar.

Yield (%) Jangka waktu jatuh tempo

Yield (%) Jangka waktu jatuh tempo

OBLIGASI Obligasi dijamin dan Obligasi tidak dijamin Jenis – Jenis Obligasi berjangka, Obligasi Serial,

OBLIGASI Obligasi dijamin dan Obligasi tidak dijamin Jenis – Jenis Obligasi berjangka, Obligasi Serial, dan Obligasi dapat ditebus Obligasi Konvertibel Obligasi Terdaftar dan Atas Unjuk

OBLIGASI DIJAMIN DAN OBLIGASI TIDAK DIJAMIN Yang tergolong obligasi dijamin adalah Obligasi hipotik yaitu

OBLIGASI DIJAMIN DAN OBLIGASI TIDAK DIJAMIN Yang tergolong obligasi dijamin adalah Obligasi hipotik yaitu obligasi yang penerbitannya dijamin dengan suatu jaminan tertentu misalnya real estate. Yang termasuk obligasi dijamin ini adalah Obligasi trust yang penerbitannya dijamin oleh saham atau obligasi perusahaan lain. Sedangkan obligasi tidak dijamin adalah obligasi yang penerbitannya tidak dijamin dengan suatu jaminan. Obligasi ini sangat beresiko sehingga apabila perusahaan menerbitkan obligasi jenis ini akan memberikan tingkat bunga yang tinggi, dalam rangka untuk menarik minat calon investor.

OBLIGASI BERJANGKA, OBLIGASI SERIAL, DAN OBLIGASI DAPAT DITEBUS Obligasi berjangka adalah obligasi yang memiliki

OBLIGASI BERJANGKA, OBLIGASI SERIAL, DAN OBLIGASI DAPAT DITEBUS Obligasi berjangka adalah obligasi yang memiliki jatuh tempo dalam satu tanggal. Obligasi serial adalah obligasi yang memiliki jatuh tempo secara serial atau berangsur. Obligasi dapat ditebus adalah obligasi yang memberikan hak kepada penerbitnya untuk menebus dan menarik obligasi tersebut sebelum jatuh temponya.

OBLIGASI KONVERTIBEL Obligasi konvertibel adalah suatu obligasi yang dapat dikonversi dengan surat berharga lain

OBLIGASI KONVERTIBEL Obligasi konvertibel adalah suatu obligasi yang dapat dikonversi dengan surat berharga lain pada suatu waktu setelah penerbitannya. Biasanya obligasi jenis ini akan bisa dikonversikan ke dalam saham. OBLIGASI TERDAFTAR DAN ATAS UNJUK Obligasi terdaftar adalah obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik. Obligasi atas unjuk adalah obligasi yang tidak tercantum nama pemiliknya dan dapat ditransfer dari satu pemilik ke pemilik lain cukup melalui penyerahan saja.

Contoh Obligasi

Contoh Obligasi

JENIS – JENIS SAHAM Saham biasa merupakan pemilik sebenarnya dari perusahaan. Mereka menanggung risiko

JENIS – JENIS SAHAM Saham biasa merupakan pemilik sebenarnya dari perusahaan. Mereka menanggung risiko dan mendapatkan keuntungan. Karakteristik Saham biasa adalah sebagai berikut: • Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris • Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru • Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja Saham preferen ini mendapatkan hak istimewa dalam pembayaran dividen dibanding saham biasa. Karakteristik Saham Preferen adalah sebagai berikut: • Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda. • Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen. • Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa • Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

Contoh Saham

Contoh Saham

Kesimpulan Dalam mengambil keputusan keuangan perusahan perlu memperhatikan lingkungan keuangan. Pemilihan sumber dana yang

Kesimpulan Dalam mengambil keputusan keuangan perusahan perlu memperhatikan lingkungan keuangan. Pemilihan sumber dana yang akan digunakan hendaknya memperhatikan masalah biaya dan jangka waktu. Harga dana juga dipengaruhi oleh inflasi. Apabila inflasi meningkat, maka harga dana akan meningkat juga.