Manajemen Investasi Syariah Seleksi Portfolio Asset Pricing Model
- Slides: 42
Manajemen Investasi Syariah Seleksi Portfolio & Asset Pricing Model PSTTI -UNIVERSITAS INDONESIA Oleh: Else Fernanda, SE. Ak. , M. Sc
Portfolio Selection Diversifikasi adalah kunci dari optimal risk management Analisa perlu dilakukan mengingat jumlah asset beresiko tak terbatas Bagaimana investor memilih portfolio beresiko terbaik Bagaimana cara menggunakan asset tanpa/rendah resiko (riskless asset)?
Membangun Sebuah Portfolio Langkah 1: Gunakan model pemilihan portfolio Markowitz untuk mengidentifikasikan kombinasi-kombinasi optimal Estimasikan tingkat pengembalian (return) yang diharapkan, resiko, and masing-masing covariance antar return Step 2: Pilih portfolio final berdasarkan tingkat preferensi return relatif terhadap resiko
Teori Portfolio Diversifikasi optimal memperhitungkan semua informasi yang tersedia Asumsi dalam teori portfolio Single investment period (satu tahun) Liquid position (tidak ada biaya transaksi) Preferensi hanya berdasarkan expected return dan resiko portfolio
Efficient Portfolio Resiko portfolio terkecil untuk suatu tingkatan return Expected return terbesar untuk suatu tingkatan resiko portfolio Dari semua portfolio yang mungkin Lokasikan dan analisa hanya the efficient set Resiko terendah untuk suatu tingkatan return
Efficient Frontier: Kombinasi-kombinasi Asset Keseluruhan Portfolio dari Kombinasi-kombinasi dua asset yang berbeda akan menurunkan suatu kurva, seperti yang ada di bawah ini. Kurva surat yang mencakup possible combination yang terbaik dikenal sebagai the efficient frontier. expected return • Risk (standard deviation of returns)
Menyeleksi Portfolio Optimal dari Aset-aset Beresiko Model penyeleksian portfolio Markowitz portfolio menghasilkan baris terdepan (frontier ) dari efficient portfolios yang memiliki sama baiknya Tidak mengikutsertakan isu pendanaan dan pinjaman rendah resiko Investor yang berbeda akan mengestimasikan efficient frontier secara berbeda
Menyeleksi Portfolio Optimal dari Aset-aset Beresiko Asumsi investor adalah risk averse Indifference curves membantu menyeleksi dari efficient set Deskripsi dari preferensi resiko dan return Kombinasi portfolio yang sama-sama disukai Slope yang makin besar mengimplikasikan makin besar penghindaran resiko (risk averse)
Efficient Frontier : The Minimum Variance Portfolio Titik ekstrim kanan dari the efficient frontier adalah suatu sekuritas tunggal; Sementara titik ekstrim kiri dari efficient frontier adalah portfolio dengan variance minimum expected return u single security dengan expected return tertinggi Portfolio dengan variance minimum risk (standard deviation of returns)
Efficient Frontier dan Indifferent Curve Pilihan terhadap kombinasi portfolio optimal oleh investor didasarkan kepada indifferent curve dari investor yang juga menggambarkan tingkat appetite investor terhadap resiko expected return u Aggresive Moderate Konservative risk (standard deviation of returns)
Single Index Model 8 -11 Menghubungkan returns masing-masing sekuritas terhadap returns pasar (common index), seperti IHSG dll Dinyatakan dalam formula sbb: Membagi return menjadi dua komponen a unique part, ai a market-related part, bi. RM
Single Index Model 8 -12 Mengukur sensitivitas dari pergerakan suatu saham terhadap pasar saham Jika pasar hanya dipengaruhi oleh pergerakan pasar: Sekuritas-sekuritas bergerak bersama hanya karena hubungannya dengan market Arah Pergerakan sekuritas-sekuritas bergantung hanya pada resiko pasar dan dapat ditulis dengan formula sbb:
Single Index Model Single index model membantu memisahkan total resiko sebuah sekuritas menjadi Total risk = market risk + unique risk Multi-Index models sebagai alternatif Antara metode full variance-covariance dari Markowitz and the single-index model
Penyelesian Kelas Asset Optimal Cara lain untuk menggunakan model Markowitz adalah dengan pengkelasan asset Pengalokasian portfolio berdasarkan katagori besar Kelas Asset lebih penting dibanding sekuritas secara individual bagi investor dalam pengambilan keputusan Kelas-kelas asset yang berbeda menawarkan bermacam-macam returns dan tingkatan resiko Koefisien korelasi mungkin lebih rendah
Alokasi Asset Keputusan mengenai proporsi aset portfolio yang dialokasikan kepada ekuitas, obligasi dan sekuritas pasar uang Secara luas menggunakan aplikasi dari Teori Portfolio Modern Karena sekuritas dalam kelas-kelas aset cendrung bergerak bersama, alokasi aset adalah suatu keputusan investasi penting Seharusnya mempertimbangkan sekuritas global, real estate, dan surat utang negara
Implikasi dari Penyeleksian Portfolio Investor harus fokus pada resiko yang tidak bisa dikelola lewat diversifikasi. Total risk =systematic (nondiversifiable) risk + nonsystematic (diversifiable) risk Systematic risk Variabilitias (Perubahan) dalam total return suatu sekuritas secara langsung berhubungan dengan kejadian-kejadian ekonomi secara luas Berlaku umum untuk semua sekuritas Komponen-komponen kedua resiko dapat ber. Both risk components can berbeda sepanjang waktu Mempengaruhi jumlah sekuritas yang dibutuhkan untuk diversifikasi
Resiko Portfolio dan Diversifikasi p % Portfolio risk 35 20 Market Risk 0 10 20 30 40. . . Number of securities in portfolio 100+
Capital Asset Pricing Model • Fokus pada hubungan keseimbangan antara risiko dan expected return aset-aset berisiko • Dibangun dari teori portfolio Markowitz • Masing-masing investor diasumsikan mendiversifikasikan portfolionya menurut model Markowitz
Asumsi-asumsi CAPM • Tidak ada biaya transaksi, tidak ada pajak – Menggunakan informasi penghasilan pribadi, tidak yang sama untuk menghasilkan efficient ada inflasi frontier • Tidak ada investor yang – Memiliki horizon satu secara sendiri dapat periode waktu yang sama mempengaruhi harga – Dapat meminjam dan saham meminjamkan dana pada risk-free rate • Pasar modal dalam keadaan keseimbangan • Semua investor:
Borrowing and Lending Possibilities • Risk free assets – Kepastian atas expected return dan zero variance – Tidak ada korelasi dengan asset-aset berisiko – Biasanya diproksikan oleh Surat Perbendaharaan Negara • Kepastian atas jumlah yang diterima saat jatuh tempo • Penambahan aset bebas resiko memperluas dan mengubah efficient frontier
Risk-Free Lending • Aset-aset bebas berisiko dapat dikombinasikan L dengan portfolio manapun B dalam efficient set AB E(R) T Z X RF A Risk – Z menunjukkan lending – L menunjukkan borrowing • Rangkaian portfolio pada garis RF, T dan L mendominasi semua portfolio di bawahnya(efficient set/frontier yang baru)
Dampak dari Risk-Free Lending • Jika w. RF ditempatkan pada sebuah aset tanpa risiko, sisanya di aset berisiko maka: – Expected portfolio returnnya menjadi: – Risiko portfolio: • Expected return dan risiko dari portfolio dengan lending adalah dihitung dengan weighted average
Borrowing Possibilities • Tidak ada restriksi untuk memiliki kekayaan • Margin (biaya) pembiayaan dibayarkan atas pokok dana yang dipinjam untuk investasi – Return yang lebih tinggi diperlukan untuk menutup biaya – Asumsi marjin pinjaman pada RF rate • Risiko akan meningkat ketika jumlah yang dipinjam meningkat – Financial leverage
Efficient Set Baru • Risk-free investing and borrowing membuat suatu set expected return-risk possibilities baru • Penambahan risk-free asset menghasilkan – Perubahan dalam efficient set dari bentuk busur menjadi garis lurus tangent terhadap feasible set tanpa riskless asset – Portfolio yang dipilih tergantung pada preferensi risk-return investor
Pilihan Portfolio • Makin konservatif investor makin banyak yang ditempatkan pada risk-free lending and makin sedikit menggunakan borrowing • Makin agresif investor makin sedikit penempatan pada risk-free lending and makin banyak menggunakan borrowing – Investor paling agresif akan menggunakan leverage untuk berinvestasi lebih banyak pada portfolio T
Market Portfolio • Implikasi paling penting dari CAPM – Seluruh investor memegang portfolio optimal dari aset -aset berisiko yang sama – Portfolio optimal adalah pada poin tertinggi dari tangency antara RF dan efficient frontier – Portfolio dari seluruh aset-aset berisiko adalah portfolio berisiko optimal • Disebut market portfolio
Karakteristik Market Portfolio • Seluruh aset berisiko ada dalam portfolio, sehingga ia terdiversifikasi dengan sempurna – Mencakup hanya systematic risk • Seluruh sekuritas masuk dalam portfolio berdasarkan proporsi market value masing-masing • Unobservable tapi dapat diproksikan oleh Index Bursa • Berisikan worldwide assets – Financial and real assets
Capital Market Line L M E(RM) x RF y Risk M • Garis dari RF ke L is capital market line (CML) • x = risk premium =E(RM) - RF • y =risk = M • Slope =x/y =[E(RM) - RF]/ M • y-intercept = RF
Separation Theorem • Investor menggunakan prefensinya (terefleksikan dalam sebuah indifferent curve) untuk menentukan portfolio optimalnya • Separation Theorem: – Keputusan investasi, portfolio berisiko yang mana yang dipegang, adalah terpisah dari keputusan pendanaan (pembiayaan) – Alokasi antara risk-free asset dan portfolio berisiko terpisah dari pilihan portfolio berisiko, T
Separation Theorem • Seluruh investor – Berinvestasi pada portfolio yang sama – Mencapai titik pada garis lurus RF-T-L dengan cara borrowing atau lending pada rate RF, tergantung preferensi masing-masing • Portfolios berisiko tidak dibuat sesuai dengan selera masing-masing individu
Capital Market Line • Slope CML adalah market price dari risiko untuk portfolio-portfolio efisien, atau harga keseimbangan risiko di pasar • Hubungan antara risiko dan expected return untuk portfolio P (Persamaan CML):
Security Market Line • Persamaan CML Equation hanya berlaku pada portfolio pasar efisien dan equilibrium • Security Market Line menggambarkan tradeoff antara risiko dan expected return untuk suatu sekuritas individual • Dibawah CAPM, seluruh investor memegang market portfolio – Bagaimana sekuritas individu berkontribusi pada risiko market portfolio?
Security Market Line • Kontribusi suatu sekuritas pada risiko market portfolio ditentukan oleh beta • Persamaan untuk expected return dari suatu saham individual adalah:
Security Market Line SML E(R) k. M B C k. RF A • Beta = 1. 0 mengimplikasikan risiko sama dengan pasar • Sekuritas A dan B lebih berisiko dibanding pasar – Beta >1. 0 0 0. 5 1. 0 1. 5 Beta. M • Sekuritas C is memiliki 2. 0 resiko lebih rendah dari pasar – Beta <1. 0
Security Market Line • Beta mengukur systematic risk – Mengukur risiko relatif dibandingkan dengan market portfolio dari semua saham – Volatilitas berbeda dengan pasar • Seluruh sekuritas terletak di garis SML – Expected return sekuritas itu harusnya hanyalah return yang diperlukan untuk mengompensasi systematic risk
Hubungan Expected Return-Beta CAPM • Required rate of return dari suatu aset (ki) disusun oleh – risk-free rate (RF) – risk premium ( i [ E(RM) - RF ]) • Market risk premium yang disesuaikan dengan sekuritas tertentu ki = RF + i [ E(RM) - RF ] – Lebih besar systematic risk, lebih besar required return
Mengestimasi SML • Rate Surat Perbendaharaan Negara (SPSN) digunakan untuk mengestimasi RF • Expected market return tidak dapat diobservasi – Diestimasi menggunakan market returns masa lalu dan dihitung sebagai sebuah expected value • Mengestimasi beta sekuritas individual sulit – Hanya faktor spesifik perusahaan di CAPM – Memerlukan proyeksi spesifik aset
Estimating Beta • Market model – Menghubungkan return masing-masing saham dengan return dari pasar, mengasumsikan suatu hubungan linier Ri = i + i RM +ei • Garis karakteristik – Garis pada total returns dari sebuah sekuritas relatif terhadap total returns dari market index
Seberapa Akurat Estimasi Beta? • Beta berubah berdasarkan kondisi perusahaan – Tidak tetap sepanjang waktu • Mengestimasi beta di masa depan – Mungkin berbeda dari data historis • RM melambangkan total dari marketable assets dalam ekonomi. Dikira-kira dengan stock market index – Mengira-ngira return seluruh common stocks
Seberapa Akurat Estimasi Beta? • Tidak ada jumlah observasi dan periode waktu yang benar untuk menghitung beta • Penghitungan regresi dari dan sebenarnya dari garis karakteristik tergantung pada estimation error • Beta portfolio lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan beta sekuritas individual
Market Model : Single Index Model • • • Salah satu kesulitan dalam menerapkan model CAPM adalah karena model ini berbasis ekspektasi (ex-ante), sementara data ekspektasi dalam jumlah besar sulit diperoleh. Namun demikian model ini dapat didekati dengan market model menggunakan data-data statistik (ex-post) untuk mengetahui hubungan antara aktual return suatu sekuritas dengan aktual market return. Persamaan market model diperoleh dari regresi data-data tersebut sehingga diperoleh persamaan sbb: Market Model di atas disebut juga single index model karena hanya memperhitungkan satu faktor yaitu market return dalam mengestimasi ekspected return suatu sekuritas.
Market Model : Multi Index Model (APT Model) • Salah satu kelemahan dari Single Index Model adalah model ini hanya memperhitungkan satu faktor saja dalam mengestimasi return sekuritas. Sementara banyak faktor yang ikut mempengaruhi. • Untuk mengatasi masalah ini timbul suatu model baru yang juga memperhitungkan faktor-faktor lain seperti inflasi, exchange risk dll. Model ini disebut Multi Index Model atau sering juga disebut APT (Arbitrage Pricing Theory). Persamaannya adalah sbb: • Kelemahan dari model ini adalah belum ada standardisasi mengenai faktor-faktor apa saja selain market return yang harus ikut dilibatkan dalam estimasi return suatu sekuritas.
- Capm formula
- Multi factor pricing model
- Capital asset pricing model
- Capm formula excel
- Risk return and capital asset pricing model
- Tujuan manajemen keuangan syariah
- Ruang lingkup manajemen keuangan syariah
- Contoh kasus manajemen risiko bank
- Macam macam modal bank syariah
- Ruang lingkup manajemen keuangan syariah
- Tujuan manajemen likuiditas
- Silabus bank dan lembaga keuangan
- Tujuan manajemen bank
- Investasi
- Mata kuliah manajemen investasi dan pasar modal
- Mata kuliah manajemen investasi
- Manajemen risiko investasi
- Pengertian manajemen investasi
- Manajemen investasi
- Abb ability asset suite
- Trading costs of asset pricing anomalies
- Fundamental theorem of asset pricing proof
- Portfolio return formula
- Efficient diversification
- Portfolio variance
- Variance of 3 asset portfolio formula
- Divided and selective attention
- Modifikasi dari model seleksi awal broadbent
- Mission statement examples for students
- Sistem lingkaran terbuka dan tertutup
- Perbedaan manajemen data dan manajemen data kesehatan
- Kaitan pengelolaan persediaan dengan manajemen keuangan
- Manajemen informasi dan manajemen internasional
- Manajemen usaha kecil dan manajemen organisasi nirlaba
- Jaggi and love group based valuation model
- Software asset management maturity model
- Contoh struktur algoritma pemilihan
- Seleksi dan penempatan tenaga kerja
- Seleksi dan penempatan sdm
- Pengertian seleksi
- Tahapan seleksi desain produk
- Kelebihan dan kekurangan metode seleksi klinikal
- Sebutkan tujuan seleksi