MAKALAH Pendekatan Regulatori dalam Formulasi Teori Akuntansi BAB
MAKALAH Pendekatan Regulatori dalam Formulasi Teori Akuntansi BAB 3 UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012/2013 ‘ 12 1 Teori Akuntansi Dr Istianingsih Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http: //www. mercubuana. ac. id
Pendekatan Regulatori dalam Formulasi Teori Akuntansi A. Sifat – Sifat Standar Akuntansi Standar menyajikan petunjuk yang praktis dan mudah yang terkait dengan tugas-tugas akuntan. Standar akuntansi terdiri dari : Uraian masalah yang harus diatasi Pembahasan dengan penalaran Sejalan dengan keputusan/teori, dan solusi ditetapkan Edey membedakan persyaratan standar ke dalam 4 tipe: Tipe 1 menyatakan bagwa akuntan harus melaporkan pada masyarakat tentang apa yang mereka lakukan dengan mengungkapkan metode-metode serta asumsi-asumsi yang digunakan Tipe 2 mengarah pada pencapaian keseragaman penyajian laporan keuangan Tipe 3 melakukan pengungkapan terhadap hal-hal khusus di mana para pengguna diminta untuk melakukan pengujian terhadap kebijakan yang dibuat Tipe 4 memerlukan pembuatan keputusan baik secara eksplisit maupun implicit tentang persetujuan penilaian asset dan penetapan income Pertimbangan dalam penetapan standar yang harus diperhatikan: Standar menyajikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah perusahaan bagi seluruh pengguna informasi. Standar menyajikan petunjuk dan aturan tindakan bagi akuntan publik yang memungkinkan pengujian secara hati-hati (due care) dan independen saat menggunakan keahlian dan integritasnya dalam mengaudit laporan perusahaan serta saat membuktikan kewajarannya Standar menyajikan kumpulan data bagi pemerintah tentang berbagai variabel yang patut dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi perusahaan, perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial lainnya. Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi. Penyebarluasan standar menghasilkan banyak kontroversi dan perdebatan baik dalam lingkungan praktik maupun akademik sebuah keadaan yang lebih baik daripada apatis. ‘ 12 3 Teori Akuntansi Dr Istianingsih Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http: //www. mercubuana. ac. id
4. Akuntansi Sebagai Realita Ekonomi Saat Ini Argumen yang mendasarinya adalah bahwa baik neraca maupun laporan laba-rugi seharusnya didasarkan pada taksiran yang menggambarkan realitas ekonomi daripada kos histories. 5. Akuntansi Sebagai Sistem Informasi Akuntansi sebagai proses yang menghubungkan sumber informasi atau transmitter (biasanya akuntan), saluran komunikasi, dan sekumpulan penerima (pengguna eksternal). Pandangan ini memberikan manfaat yang penting baik secara konseptual maupun secara empiris, (1) pandangan ini mengasumsikan bahwa system akuntansi merupakan satu-satunya system pengukuran formal dalam organisasi, (2) pandangan ini memunculkan kemungkinan desain system akuntansi yang optimal yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat. 6. Akuntansi Sebagai Komoditas Sebagai sebuah komoditas umum, akuntansi menjadi dasar ideal untuk pengaturan yang berdampak terhadap kebijakan umum dan memantau seluruh bentuk perjanjian antarorganisasi dengan lingkungannya. PENYUSUNAN DAN PEMBUKUAN TEORI Walaupun akuntansi merupakan sekumpulan teknik yang dapat digunakan dalam bidang spesifik, namun praktiknya dilakukan dalam kerangka konseptual implicit yang terdiri dari prinsip-prinsip dan praktik-praktik yang telah diterima oleh profesi, dikarenakan oleh kegunaan dan logika yang dikandungnya. Petunjuk yang disebut sebagai ‘prinsip-prinsio akuntansi berterima umum/PABU’ (Generally Accepted Accounting Principles/GAAP) ini mengarahkan profesi akuntansi dalam pemilihan teknik-teknik akuntansi dan dalam penyiapan laporan keuangan dengan suatu cara yang dianggap sebagai praktek terbaik. Teori seharusnya tunduk terhadap pengujian yang bersifat logis dan empiris untuk membuktikan keakuratannya. Jika suatu teori bersifat matematis, pembuktian sebaiknya diprediksi melalui konsistensi logis. Apabila teori didasarkan pada fenomena fisik atau social, pembuktiannya sebaiknya diprediksi melalui hubungan antara kejadian-kejadian dan observasi-observasi sesungguhnya yang digunakan untuk membuat kesimpulan. Suatu teori akuntansi seharusnya dapat menjelaskan dan memprediksi fenomena akuntansi yang ada: saat sejumlah fenomena muncul, fenomena-fenomena tersebut diharapkan dapat membuktikan kebenaran teori tersebut. SIFAT DASAR TEORI AKUNTANSI Pada awalnya tidak ada teori akuntansi yang komprehensif. Banyak teori muncul karena dipakainya pendekatan-pendekatan yang berbeda dalam penyusunan teori akuntansi atau dari upaya pengembangan teori yang sudah ada sebelumnya dan bersifat setengah jadi (middle range), daripada melalui pengembangan suatu teori yang komprehensif. ‘ 12 5 Teori Akuntansi Dr Istianingsih Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http: //www. mercubuana. ac. id
- Slides: 3