MAHASISWA DAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Oleh SURYA PRAHARA

  • Slides: 18
Download presentation
MAHASISWA DAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Oleh : SURYA PRAHARA, S. H. , M. H

MAHASISWA DAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Oleh : SURYA PRAHARA, S. H. , M. H

Mahasiswa bisa menghasilkan Hak Kekayaan Intelektual apa saja selama kuliah?

Mahasiswa bisa menghasilkan Hak Kekayaan Intelektual apa saja selama kuliah?

Karya Ilmiah/Karya Tulis 1. Artikel Ilmiah • • Skripsi Artikel Jurnal

Karya Ilmiah/Karya Tulis 1. Artikel Ilmiah • • Skripsi Artikel Jurnal

2. Tugas Kuliah/Project • • • Project Tugas Akhir (Paten) Poster Video Pendek

2. Tugas Kuliah/Project • • • Project Tugas Akhir (Paten) Poster Video Pendek

 • Pasal 1 angka 3 UU 28/2014, ciptaan adalah setiap hasil karya cipta

• Pasal 1 angka 3 UU 28/2014, ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata. • Ciptaan yang dilindungi meliputi ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang di antaranya berupa buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lainnya. Dasar Hukum

Karya Tulis Mahasiswa dan Permasalahannya “khusus mengenai karya tulis Mahasiswa” 1. Plagiarisme

Karya Tulis Mahasiswa dan Permasalahannya “khusus mengenai karya tulis Mahasiswa” 1. Plagiarisme

Pasal 1 angka 1 Permendiknas 17/2010 • adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja

Pasal 1 angka 1 Permendiknas 17/2010 • adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Dasar Hukum Pasal 2 ayat [1] Permendiknas 17/2010: • mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai; • mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai; • menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai; • merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai; • menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai

Tipe-tipe plagiarisme • • Copy Paste karya orang lain secara keseluruhan Copy Paste sebagian

Tipe-tipe plagiarisme • • Copy Paste karya orang lain secara keseluruhan Copy Paste sebagian karya orang lain lalu dicampurkan ke karya sendiri, dan mengklaim bahwa potongan ter-copy paste tadi adalah buah pemikirannya sendiri. Makin besar porsinya dibandingkan keseluruhan karya kita, makin fatal.

1. Parafrase • Parafrase apakah sebuah Plagiarisme? • Kekeliruan dalam menetapkan Plagiarisme • Sebagian

1. Parafrase • Parafrase apakah sebuah Plagiarisme? • Kekeliruan dalam menetapkan Plagiarisme • Sebagian orang mengira bahwa apabila kita mengambil sepotong dari tulisan orang lain, lalu diparafrase sedemikian rupa sehingga tidak kelihatan sama persis kalimatnya, maka dikiranya itu bukan merupakan plagiarisme. Parafrase biasanya akan lolos dari mesin/program anti plagiarisme (Turnitin)

Contoh: • Buku Karya Tulis Asing yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, kemudian terjemahkan

Contoh: • Buku Karya Tulis Asing yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, kemudian terjemahkan kembali ke Bahasa Inggris. Kemudian diterbitkan dengan menggunakan nama anda sebagai penulis • Maka Tulisan tersebut akan tetap disebut sebagai plagiat • Alasannya : Plagiat pada Ide dalam tulisan tersebut yang diambil dari penulis yang sebenarnya

Cara menghindari Parafrase • Sebagian orang mengira bahwa apabila kita mengambil sepotong dari tulisan

Cara menghindari Parafrase • Sebagian orang mengira bahwa apabila kita mengambil sepotong dari tulisan orang lain, lalu diparafrase sedemikian rupa sehingga tidak kelihatan sama persis kalimatnya, maka dikiranya itu bukan merupakan plagiarisme. • Maka setiap ide yang diambil dari tulisan aslinya maka wajib menyertakan identitas dari penulis yang bersangkutan dalam bentuk (footnote atau endnote atau bodynote, sesuai format yang diperlukan). Terlepas dari apakah kita melakukan parafrase atau tidak,

Contoh: 2. Persepsi “kalau gak sengaja, gak apa dan gak masalah” • Bayangkan sebuah

Contoh: 2. Persepsi “kalau gak sengaja, gak apa dan gak masalah” • Bayangkan sebuah situasi di mana seseorang menerbitkan sebuah buku, kemudian ketahuan bahwa buku tersebut 70%-nya adalah sama plek dengan buku lain (dan buku lain itu tidak dirujuk dengan baik di daftar pustakanya). Lalu, penulisnya mengatakan “saya tidak sengaja” Kasus yang sering terjadi • Teknik pengutipan • Sebuah tulisan dapat dianggap plagiat ketika mengutip langsung beberapa kalimat tanpa memberikan tanda kutip “…” kemudian hanya memberikan footnote di kalimat terakhir (yang begini biasanya terdeteksi di software anti-plagiarisme).

ada hal-hal yang rasanya tidak mungkin tidak sengaja/memang sengaja dilakukan Persoalan Di sisi lain,

ada hal-hal yang rasanya tidak mungkin tidak sengaja/memang sengaja dilakukan Persoalan Di sisi lain, ada hal-hal yang bisa saja tidak sengaja (rasanya tidak mungkin pada hal-hal yang besar) ketidaktahuan akibat sistem Pendidikan yang tidak detil mengajarkan soal etika penulisan (ini PR bagi sekolah dan universitas dalam penyusunan kurikulum).

“Para akhirnya, bersalah atau tidaknya pelaku plagiarisme ‘tidak sengaja’ ini biasanya tidak terlalu relevan”

“Para akhirnya, bersalah atau tidaknya pelaku plagiarisme ‘tidak sengaja’ ini biasanya tidak terlalu relevan” “Karya tersebut biasanya akan tidak dinilai ataupun ditolak, karena walaupun ‘tidak sengaja’ tetap saja karya tersebut tidak murni hasil kerja pelaku”

3. Kesalahan persepsi Copy paste semua dan kasih footnote maka “tulisan akan aman” •

3. Kesalahan persepsi Copy paste semua dan kasih footnote maka “tulisan akan aman” • untuk menghindari plagiarisme, seseorang akan memberikan footnote untuk rujukan sumber informasi yang ia kutip dalam papernya. • Walaupun ini tidak bermasalah secara etika penulisan, tapi kemungkinan besar • • (a) nilainya jelek, dan/atau (b) papernya akan ditolak.

“hal ini dikarenakan tidak ada ide original dari sesorang tersebut di dalam karya ilmiah

“hal ini dikarenakan tidak ada ide original dari sesorang tersebut di dalam karya ilmiah yang dibuatnya, melainkan hanya merangkum beberapa karya ilmiah milik orang lain”

 • Bagaimana jika karya tulis ilmiah mahasiswa terindikasi plagiat? Pasal 10 Permendiknas 17/2010,

• Bagaimana jika karya tulis ilmiah mahasiswa terindikasi plagiat? Pasal 10 Permendiknas 17/2010, yang berbunyi: 1. 2. 3. 4. 5. Dalam hal diduga telah terjadi plagiat oleh mahasiswa, ketua jurusan/departemen/bagian membuat persandingan antara karya ilmiah mahasiswa dengan karya dan/atau karya ilmiah yang diduga merupakan sumber yang tidak dinyatakan oleh mahasiswa. Ketua jurusan/departemen/bagian meminta seorang dosen sejawat sebidang untuk memberikan kesaksian secara tertulis tentang kebenaran plagiat yang diduga telah dilakukan mahasiswa. Mahasiswa yang diduga melakukan plagiat diberi kesempatan melakukan pembelaan di hadapan ketua jurusan/departemen/bagian. Apabila berdasarkan persandingan dan kesaksian telah terbukti terjadi plagiat, maka ketua jurusan/departemen/bagian menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa sebagai plagiator. Apabila salah satu dari persandingan atau kesaksian, ternyata tidak dapat membuktikan terjadinya plagiat, maka sanksi tidak dapat dijatuhkan kepada mahasiswa yang diduga melakukan plagiat.

Implikasi hukum Plagiarisme “Apabila mahasiswa terbukti melakukan plagiat sedangkan ia telah lulus suatu program

Implikasi hukum Plagiarisme “Apabila mahasiswa terbukti melakukan plagiat sedangkan ia telah lulus suatu program studi, maka sanksi yang diterima adalah pembatalan ijazah (Pasal 12 ayat [1] huruf g Permendiknas 17/2010)” “Akan tetapi, bila tidak terbukti melakukan plagiat sebagaimana dituduhkan, maka pemimpin perguruan tinggi melakukan pemulihan nama baik yang bersangkutan (Pasal 14 Permendiknas 17/2010)”