MACAMMACAM SYIRKAH H M Shiddiq Al Jawi S

  • Slides: 26
Download presentation
MACAM-MACAM SYIRKAH H. M. Shiddiq Al Jawi, S. Si, MSI STEI HAMFARA JOGJA

MACAM-MACAM SYIRKAH H. M. Shiddiq Al Jawi, S. Si, MSI STEI HAMFARA JOGJA

PENGERTIAN SYIRKAH ﺍﻟﻨﺼﻴﺒﻥ ﺍﻟﺸﺮﻛﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻐﺔ ﺧﻠﻂ w ﻻ ﻳﺘﻤﻴﺰ ﺍﻟﻮﺍﺣﺪ ﻓﺼﺎﻋﺪ ﺑﺤﻴﺚ ﺍﻵﺨﺮ

PENGERTIAN SYIRKAH ﺍﻟﻨﺼﻴﺒﻥ ﺍﻟﺸﺮﻛﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻐﺔ ﺧﻠﻂ w ﻻ ﻳﺘﻤﻴﺰ ﺍﻟﻮﺍﺣﺪ ﻓﺼﺎﻋﺪ ﺑﺤﻴﺚ ﺍﻵﺨﺮ ﻋﻦ Syirkah menurut pengertian bahasa = mencampurkan dua bagian atau lebih sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi dibedakan satu bagian dengan bagian lainnya. (An-Nabhani, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, hal. 134).

PENGERTIAN SYIRKAH ﺷﺮﻋ ﻫﻲ ﺑﻴﻦ ﺍﺛﻨﻴﻦ ﺑﻌﻤ ﺑ ﺍ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ﺍﻟ ﻭﺍﻟﺸﺮﻛﺔ w

PENGERTIAN SYIRKAH ﺷﺮﻋ ﻫﻲ ﺑﻴﻦ ﺍﺛﻨﻴﻦ ﺑﻌﻤ ﺑ ﺍ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ﺍﻟ ﻭﺍﻟﺸﺮﻛﺔ w ﻓﺄﻜ ﻣﺎﻟ Adapun menurut makna syariat, syirkah adalah suatu akad antara dua pihak atau lebih, yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha/bisnis

HUKUM SYIRKAH w w Hukumnya jâ’iz (mubah). Dalilnya As-Sunnah, a. l. (1) Nabi SAW

HUKUM SYIRKAH w w Hukumnya jâ’iz (mubah). Dalilnya As-Sunnah, a. l. (1) Nabi SAW men-taqrir muamalah syirkah. (2) Nabi SAW bersabda : ﺃﺤﻫﻤﺎ ﻥ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻨﺎ ﺛﺎﻟﺚ ﺍﻟﺸﺮﻳﻜﻴﻦ ﻣﺎ ﻟﻢ ﺧﺮﺟ ﻣﻦ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﻓﺈﻥ ﺧﺎﻥ ، ﺻﺎﺣﻩ w "Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman: Aku adalah pihak ketiga dari dua pihak yang bersyirkah selama salah satunya tidak mengkhianati yang lainnya. Kalau salah satunya berkhianat, Aku keluar dari keduanya. " [HR. Abu Dawud, al-Baihaqi, dan ad. Daruquthni]

RUKUN & SYARAT SYIRKAH w Rukun syirkah ada 3 (tiga) : 1. Dua pihak

RUKUN & SYARAT SYIRKAH w Rukun syirkah ada 3 (tiga) : 1. Dua pihak yang berakad (‘âqidâni), syaratnya : memiliki ahliyah attasharruf (kecakapan melakukan tindakan hukum); akil, mumayyiz, mukhtar. 2. Obyek akad (ma’qûd ‘alayhi), mencakup pekerjaan (amal) dan/atau modal (mâl); 3. Shighat (ijab-kabul).

MACAM-MACAM SYIRKAH w Secara garis besar ada 2 (dua) macam syirkah : 1. SYIRKAH

MACAM-MACAM SYIRKAH w Secara garis besar ada 2 (dua) macam syirkah : 1. SYIRKAH AMLAK= kepemilikan bersama oleh dua pihak atau lebih atas suatu barang yang diperoleh melalui salah satu sebab kepemilikan, seperti hibah, jual beli, waris, dll. 2. SYIRKAH AKAD = akad antara dua pihak atau lebih dalam pekerjaan (amal) dan/atau modal (mal) atau keuntungan.

MACAM-MACAM SYIRKAH w Syirkah Akad dapat dibagi lagi menjadi 5 (lima) macam : (1)

MACAM-MACAM SYIRKAH w Syirkah Akad dapat dibagi lagi menjadi 5 (lima) macam : (1) SYIRKAH INAN (2) SYIRKAH ABDAN (3) SYIRKAH MUDHARABAH (4) SYIRKAH WUJUH (5) SYIRKAH MUFAWADHAH

MODEL SYIRKAH INAN w ADALAH SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU : PIHAK PERTAMA,

MODEL SYIRKAH INAN w ADALAH SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU : PIHAK PERTAMA, PENGELOLA SEKALIGUS PEMODAL PIHAK KEDUA, PENGELOLA SEKALIGUS PEMODAL PENGELOLA & PEMODAL

SYIRKAH INAN w Syirkah Inan adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing

SYIRKAH INAN w Syirkah Inan adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing memberi konstribusi kerja (‘amal) dan modal (mâl). w Modal harus berupa uang (nuqûd); barang (‘urûdh) (misal rumah) tidak boleh dijadikan modal syirkah, kecuali jika barang itu dihitung nilainya (qîmah al-‘urûdh) pada saat akad.

SYIRKAH INAN w w w Keuntungan didasarkan pada kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung oleh masing

SYIRKAH INAN w w w Keuntungan didasarkan pada kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung oleh masing -masing mitra usaha (syarîk) berdasarkan porsi modal. Diriwayatkan oleh Abdur Razaq dalam kitab Al-Jâmi’, Ali bin Abi Thalib ra. berkata : ﺍﻟﻮﺿﻴﻌﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻭ ﺍﻟﺮﺑﺢ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺍﺻﻄﻠﺤﻮﺍ ﻋﻠﻴﻪ w "Kerugian didasarkan atas besarnya modal, sedangkan keuntungan didasarkan atas kesepakatan mereka (pihak-pihak yang bersyirkah). " (An-Nabhani, 1990: 151).

MODEL SYIRKAH ABDAN w ADALAH SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU : PIHAK PERTAMA,

MODEL SYIRKAH ABDAN w ADALAH SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU : PIHAK PERTAMA, BERKONTRIBUSI AMAL (PEKERJAAN) PIHAK KEDUA, BERKONTRIBUSI AMAL (PEKERJAAN) PELAKSANA Pelaksana di sini, maksudnya orang yang berkontribusi kerja (‘amal), tanpa memberi modal (maal).

SYIRKAH ABDAN w Konstribusi kerja dapat berupa kerja pikiran (seperti penulis) ataupun kerja fisik

SYIRKAH ABDAN w Konstribusi kerja dapat berupa kerja pikiran (seperti penulis) ataupun kerja fisik (seperti pekerjaan tukang kayu, sopir, pemburu, nelayan, dst) w Tidak disyaratkan kesamaan keahlian, boleh berbeda profesi. Jadi, boleh misalnya terdiri dari beberapa tukang kayu dan tukang batu.

SYIRKAH ABDAN w Namun, disyaratkan bahwa pekerjaan yang dilakukan merupakan pekerjaan halal. Tidak boleh

SYIRKAH ABDAN w Namun, disyaratkan bahwa pekerjaan yang dilakukan merupakan pekerjaan halal. Tidak boleh berupa pekerjaan haram, misalnya, merampok, membunuh, berburu babi hutan (celeng), dll w Keuntungan yang diperoleh dibagi berdasarkan kesepakatan; nisbahnya boleh sama dan boleh juga tidak sama di antara mitra-mitra usaha (syarîk).

SYIRKAH MUDHARABAH w w Syirkah mudhârabah = syirkah antara dua pihak atau lebih dengan

SYIRKAH MUDHARABAH w w Syirkah mudhârabah = syirkah antara dua pihak atau lebih dengan ketentuan, satu pihak memberikan konstribusi kerja (‘amal), sedangkan pihak lain memberikan konstribusi modal (mâl) Dalam syirkah ini, kewenangan melakukan tasharruf hanyalah menjadi hak pengelola (mudhârib/‘âmil). Pemodal tidak berhak turut campur dalam tasharruf. Namun pengelola terikat dengan syarat yang ditetapkan pemodal.

MODEL MUDHARABAH I w MODEL PERTAMA : SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU :

MODEL MUDHARABAH I w MODEL PERTAMA : SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU : PIHAK PERTAMA, PEMODAL (SHAHIBUL MAL), PIHAK KEDUA, PENGELOLA (AMIL / MUDHARIB) PEMODAL PENGELOLA

MODEL MUDHARABAH II w MODELKEDUA: SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU : PIHAK PERTAMA,

MODEL MUDHARABAH II w MODELKEDUA: SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU : PIHAK PERTAMA, PEMODAL, PIHAK KEDUA, PENGELOLA SEKALIGUS PEMODAL PENGELOLA & PEMODAL

MODEL MUDHARABAH III w MODEL KETIGA : SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU :

MODEL MUDHARABAH III w MODEL KETIGA : SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU : PIHAK PERTAMA, GABUNGAN DUA PEMODAL ATAU LEBIH PIHAK KEDUA, PENGELOLA PEMODAL

SYIRKAH MUDHARABAH w w w Dalam syirkah mudhârabah, Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan di antara

SYIRKAH MUDHARABAH w w w Dalam syirkah mudhârabah, Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan di antara pemodal dan pengelola modal, sedangkan kerugian ditanggung hanya oleh pemodal. Namun pengelola modal turut menanggung kerugian, jika kerugian itu terjadi karena kesengajaannya atau karena melanggar syarat-syarat yang ditetapkan oleh pemodal. (Al-Khayyath, Asy-Syarîkât fî asy-Syarî‘ah al -Islâmiyyah, 2/66).

SYIRKAH WUJUH w Syirkah wujûh adalah syirkah yang didasarkan pada wujûh (kedudukan, ketokohan, atau

SYIRKAH WUJUH w Syirkah wujûh adalah syirkah yang didasarkan pada wujûh (kedudukan, ketokohan, atau keahlian) seseorang di tengah masyarakat. w Terdapat 2 (dua) bentuk/model syirkah wujuh : w 1. Syirkah wujuh yang termasuk kategori syirkah mudharabah. w 2. Syirkah wujuh yang termasuk kategori syirkah abdan. .

SYIRKAH WUJUH MODEL I w MODEL PERTAMA : SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU

SYIRKAH WUJUH MODEL I w MODEL PERTAMA : SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU : PIHAK PERTAMA, GABUNGAN DUA PENGELOLA ATAU LEBIH PIHAK KEDUA, PEMODAL PENGELOLA

SYIRKAH WUJUH w w Syirkah wujûh model pertama ini, adalah syirkah antara dua pihak

SYIRKAH WUJUH w w Syirkah wujûh model pertama ini, adalah syirkah antara dua pihak (misal A dan B) yang sama-sama memberikan konstribusi kerja (‘amal), dengan pihak ketiga (misalnya C) yang memberikan konstribusi modal (mâl). Pihak A dan B adalah tokoh masyarakat. Syirkah semacam ini hakikatnya termasuk dalam syirkah mudhârabah sehingga berlaku ketentuan-ketentuan syirkah mudhârabah padanya

SYIRKAH WUJUH MODEL II w MODEL KEDUA : SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU

SYIRKAH WUJUH MODEL II w MODEL KEDUA : SYIRKAH ANTARA 2 (DUA) PIHAK YAITU : PIHAK PERTAMA, PENGELOLA (A) PIHAK KEDUA, PENGELOLA (B) MEMBELI BARANG SECARA KREDIT DARI C. PENGELOLA (A) PEDAGANG © PENGELOLA (B)

SYIRKAH WUJUH w w w Syirkah wujûh model kedua, adalah syirkah antara dua pihak

SYIRKAH WUJUH w w w Syirkah wujûh model kedua, adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang ber-syirkah dalam barang yang mereka beli secara kredit, atas dasar kepercayaan pedagang kepada keduanya, tanpa konstribusi modal dari masing-masing pihak (An. Nabhani, 1990: 154). Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, bukan berdasarkan prosentase barang dagangan yang dimiliki; sedangkan kerugian ditanggung oleh masing-masing mitra usaha berdasarkan prosentase barang dagangan yang dimiliki, bukan berdasarkan kesepakatan. Syirkah wujûh kedua ini hakikatnya termasuk dalam syirkah ‘abdan (An-Nabhani, 1990: 154).

SYIRKAH MUFAWADHAH w w Syirkah mufâwadhah = syirkah antara dua pihak atau lebih yang

SYIRKAH MUFAWADHAH w w Syirkah mufâwadhah = syirkah antara dua pihak atau lebih yang menggabungkan semua jenis syirkah di atas (syirkah inân, ‘abdan, mudhârabah, dan wujûh). (An. Nabhani, 1990: 156; Al-Khayyath, 1982: 25). Syirkah mufâwadhah dalam pengertian ini, menurut An-Nabhani adalah boleh. Sebab, setiap jenis syirkah yang sah ketika berdiri sendiri, maka sah pula ketika digabungkan dengan jenis syirkah lainnya. (An-Nabhani, 1990: 156).

SYIRKAH MUFAWADHAH w w w Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan kesepakatan. Kerugian ditanggung

SYIRKAH MUFAWADHAH w w w Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan kesepakatan. Kerugian ditanggung sesuai dengan jenis syirkah-nya; 1. Ditanggung oleh para pemodal sesuai porsi modal, jika berupa syirkah inân, 2. Ditanggung pemodal saja, jika berupa syirkah mudhârabah, 3. Ditanggung mitra-mitra usaha berdasarkan persentase barang dagangan yang dimiliki, jika berupa syirkah wujûh.

WASSALAAM

WASSALAAM