LOST GRIEF KEHILANGAN KEMATIAN By Lisna Annisa Fitriana
LOST & GRIEF KEHILANGAN & KEMATIAN By: Lisna Annisa Fitriana, S. Kep. , Ners, M. Kes 11/26/2020
A. PENGERTIAN • Kehilangan & Kematian : peristiwa dari pengalaman manusia yg bersifat universal dan unik secara individual. • Kehilangan karena kematian : suatu keadaan pikiran, perasaan, dan aktivitas yg mengikuti kehilangan. • Dukacita : proses mengalami reaksi psikologis, sosial, dan fisik thd kehilangan yg dipersepsikan (Rando, 1991). 11/26/2020
• Berkabung : proses yg mengikuti suatu kehilangan dan mencakup berupaya untuk melewati dukacita • Kehilangan terjadi ketika sst atau sso tidak dapat lagi ditemui, diraba, didengar, diketahui, atau dialami. 11/26/2020
Kehilangan : 1. Kehilangan maturasional : kehilangan yg diakibatkan oleh transisi kehidupan normal untuk pertama kalinya. 2. Kehilangan situasional : kehilangan terjadi secara tiba 2 dalam merespons kejadian eksternal spesifik seperti kematian mendadak dari orang yg dicintai. 11/26/2020
Sumber Kehilangan : 1. Kehilangan objek eksternal 2. Kehilangan lingkungan yg telah dikenal 3. Kehilangan orang terdekat 4. Kehilangan aspek diri 5. Kehilangan hidup 11/26/2020
Respon Dukacita : 1. Dukacita adaptif : proses berkabung, koping, interaksi, perencanaan, dan pengenalan psikososial. 2. Dukacita terselubung : mengalami kehilangan yg tidak atau tidak dapat dikenali, rasa berkabung yang luas, atau didukung secara sosial. 11/26/2020
Proses Berduka : ENGEL (1964) : a. Syok dan Tidak Berdaya : menarik diri, duduk tdk bergerak, menerawang, pingsan, berkeringat, mual, diare, HR me , gelisah, insomnia, & keletihan b. Mengembangkan kesadaran c. Mengenali dan restitusi 11/26/2020
• KUBLER-ROSS (1969) : a. Menyangkal (Denial) : tremor, menghela nafas, dingin, pucat, berkeringat >>, anoreksia, ketidaknyamanan b. Marah (Anger) c. Tawar-menawar (Bergaining) d. Depresi (Depretion) : rawan bunuh diri e. Penerimaan (Acceptence) 11/26/2020
• RANDO (1991) : a. Penghindaran : syok, menyangkal, & ketidakpercayaan b. Konfrontasi : luapan emosi >>, melawan kehilangan c. Akomodasi : penurunan kedukaan akut, mulai memasuki emosional dan kehidupan sosial sehari-hari. 11/26/2020
ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian ü Hindari asumsi perawat beri kesempatan pd klien untuk menceritakan apa yg sedang terjadi dgn cara mereka sendiri ü Makna kehilangan ü Kaji bagaimana K bereaksi bukan bagaimana K seharusnya bereaksi ü Fase dukacita : berurutan, tidak urut, terjadi berulang 11/26/2020
• Yg mempengaruhi respons thd kehilangan : 1. Karakteristik personal : usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, & pendidikan 2. Sifat hubungan : suami-istri, ortu-anak 3. SIfat kehilangan : permanen-sementara 4. Keyakinan kultural & spiritual 5. Sistem pendukung sosial 6. Kehilangan tujuan hidup pribadi 11/26/2020
ü Harapan ü Fase Dukacita ü Dukacita klien menjelang ajal & keluarganya ü Faktor resiko pd org yg ditinggal ü Dukacita perawat 11/26/2020
2. Diagnosa Keperawatan ü Dukacita adaptif b. d. potensial kehilangan org terdekat ü Dukacita maladaptif b. d. tidak ada antisipasi thd berduka ü Ggn penyesuaian b. d. berduka yg tidak selesai ü Perubahan nutrisi : < kebutuhan tubuh b. d. respon dukacita yg tertahan ü Perubahan koping keluarga ü Perubahan proses klg ü Keputusasaan b. d. stres jangka panjang ü Isolasi sosial b. d. sumber pribadi tdk adekuat ü Distress spiritual ü Ggn pola tidur 11/26/2020
3. Perencanaan 4. Implementasi ü Komunikasi terapeutik ü Pemeliharaan harga diri ü Peningkatan kembalinya aktivitas kehidupan ü Merawat klien menjelang ajal & keluarganya ü Perawatan setelah kematian ü Perhatian untuk perawat 5. Evaluasi 11/26/2020
DYING Durasi b`variasi, menit sampai minggu. Tanda Klinis Dying : ü Refleks menghilang ü Respirasi > cepat, dyspnea, kadang cheyne stokes ü Kulit dingin, lembab, tp suhu inti tubuh me ü Pupil dilatasi & terfiksasi sampai diameter tt ü Nadi cepat & lemah ü TD ü Pe kesadaran ü Wajah tampak kurus - cyanosis 11/26/2020
Intervensi Kep Klien Dying a. Emotional Intervention ü Bebaskan klien dr kesendirian, rasa takut & depresi butuh sso u/mhabiskan waktu ü Pelihara keamanan, kepercayaan diri, & martabat klien jangan diabaikan ü Peliharapan klien ü Spiritual support terutama malam hari 11/26/2020
b. Physiologic Intervention ü Analgesic ü Pe kemampuan mengontrol defekasi & urination gunakan handuk & kateter ü Akumulasi secret/mucus suction ü Lubrikasi mukosa mulut air, juice akibat kekeringan & pe suhu tubuh ü Atur posisi tonus otot ü Posisi fowler (pasien sadar) membantu mempermudah respirasi Posisi sim`s (pasien tdk sadar) membantu mengeluarkan secret ü Ciptakan lingk kondusif penerangan cukup (pe fungsi penglihatan) 11/26/2020
PERUBAHAN FISIOLOGIS SESUDAH KEMATIAN 1. Rigor mortis : ü Kekakuan tbh 2 -4 jam sampai 96 jam setelah kematian ü Muncul akibat pe sintesis ATP ü ATP penting u/ relaksasi otot ATP : relaksasi otot terganggu otot kontraksi/kaku ü Rigor mortis dimulai dari otot 2 involunter (jantung, bladder, dll) lalu ke kepala, leher, rahang, & ektremitas. posisikan tbh dlm posisi anatomis, tu 2 p mata & mulut, copot gigi palsu 11/26/2020
2. Algor mortis : ü Seiring penurunan TD & fungsi hipothalamus suhu tubuh 1 C/jam sampai di bawah suhu ruangan ü Pada waktu yg sama elastisitas kulit berkurang kulit mudah rusak & robek Lepaskan plester& balutan scr perlahan 11/26/2020
3. Postmortem Decomposition ü Livor mortis : sirkulasi darah kulit discolored (PD rusak sel darah rusak Hb mewarnai jaringan sekitar) warna kulit tidak merata, bercak kebiruan terutama daerah > bawah Tinggikan kepala u/mcegah perub warna pd wajah ü Terjadi penguraian o/bakteri terutama pd jaringan lunak ü Penguraian o/bakteri bisa dipercepat o/suhu yg meningkat ü Suhu rendah menghambat penguraian Simpan dlm tempat yg dingin di RS 11/26/2020
SELAMAT BELAJAR !!! 11/26/2020
- Slides: 21