LOGO AGAMA ISLAM MUNAKAHAT SMAN 4 BATAM 20122013
L/O/G/O AGAMA ISLAM MUNAKAHAT SMAN 4 BATAM 2012/2013
MUNAKAHAT Standar Kompetensi: Memahami hukum islam tentang hukum keluarga Kompetensi Dasar: 1. Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam islam 2. Menjelaskan hikmah perkawinan 3. Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundangan di Indonesia
APA ITU MUNAKAHAT ? Munakahat berarti pernikahan atau perkawinan. Dalam istilah syari’at nikah berarti melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang laik-laki dan seorang perempuan serta menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar sukarela dan persetujuan bersama demi terwujudnya keluarga yang bahagia yang diridhai oleh Allah swt. “Saya shalat, tidur, berpuasa, makan dan menikahi wanita. Barang siapa yang tidak suka dengan perbuatan(sunnah)ku maka dia bukanlah dari golonganku” (H. R. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik r. a)
HUKUM MENIKAH 1. Mubah/Jaiz, artinya dibolehkan dan inilah yang menjadi dasar “Wahai para pemuda, jika diantara kamu hukum nikah. 2. Wajib, yaitu orang kemampuan yang telah untuk mampu/sanggup sudah memiliki menikah, menikah sedangkan bila tidak menikah khawatir akan terjerumus ke dalam hendaklah ia menikah, karena pernikahan perzinaan. itu dapat menjaga pandangan mata dan 3. Sunat, yaitu orang yang sudah mampu menikah namun masih memelihara dirinya kemaluan sanggup lebih mengendalikan dari (kehormatan) godaan yang menjurus dan barangsiapa tidak mampu menikah kepada perzinaan. 4. Makruh, yaitu orang yang akan melakukan pernikahan dan hendaklah ia berpuasa. Sebab puasa itu telah memiliki keinginan atau baginya. ” hasrat tetapi ia belum mempunyai penjaga bekal untuk memberikan nafkah tanggungan-nya. (H. R, bukhari dan Muslim) 5. Haram, yaitu orang yang akan melakukan perkawinan tetapi ia mempunyai niat yang buruk, seperti niat menyakiti perempuan atau niat buruk lainnya.
TUJUAN MENIKAH 1. Sunnah Nabi ﺍ ﻻ ﻥ ﺍ ﺍﺍ Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. (QS. Ar-Ra'd : 38). Dari Abi Ayyub ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Empat hal yang merupakan sunnah para rasul : [1] Hinna', [2] berparfum, [3] siwak dan [4] menikah. (HR. At-Tirmizi 1080)
TUJUAN MENIKAH 2. Tanda Kekuasan Allah ﻱ آﺍ ﻭ آﺍ ﻡ ﻧ ﺍﺍ ﻭﺍ ﺍ ﻡ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan. Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-Ruum : 21)
TUJUAN MENIKAH 3. Jalan Menjadi Kaya ﻧﻭﺍ ﺍﻷﺍﻯ ﻧ ﺍﻟ ﺍﻳ ﺍ ﺍ ﻥ ﻭﻭﺍ ﺍﺀ ﺍﻟ ﻥ ﺍﻟ ﺍ ﻳ Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nur : 32)
TUJUAN MENIKAH 4. Ibadah & Setengah Dari Agama Dari Anas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang diberi rizki oleh Allah SWT seorang istri shalihah berarti telah dibantu oleh Allah SWT pada separuh agamanya. Maka dia tinggal menyempurnakan separuh sisanya. (HR. Thabarani dan Al-Hakim 2/161). 5. Tidak Ada Pembujangan Dalam Islam ﺍﻳ ﻻ ﺍﻟ ﻭ ﻻ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﻭ ﻻ آﻭ ﺍﻳ ﺍ ﺍ Hai orang-orang yang beriman! Jangan kamu mengharamkan yang baik-baik dari apa yang dihalalkan Allah untuk kamu dan jangan kamu melewati batas, karena sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melewati batas. (QS. Al. Maidah: 87) Mujahid berkata: Ada beberapa orang laki-laki, di antaranya Usman bin Madh'un dan Abdullah bin Umar bermaksud untuk hidup membujang dan berkebiri serta memakai kain karung goni. Kemudian turunlah ayat di atas.
TUJUAN MENIKAH 6. Menikah : Ciri Khas Makhluk Hidup ﺍ ﺍﻱ ﺍﻷﺍ ﺍ ﺍ ﻧ ﺍﻷ ﻧ ﺍ ﻻ ﻭ Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (QS. Yaasin : 36)
RUKUN NIKAH RUKUN SYARATNYA 1. Calon Suami Beragama Islam Atas kehendak sendiri Bukan muhrim Tidak sedang ihrom haji Beragama Islam Tidak terpaksa Bukan Muhrim Tidak bersuami Tidak sedang dalam masa idah Tidak sedang ihrom haji atau umroh 2. Calon Istri 4. Adanya 2 Orang Saksi a. Mukallaf (Islam, dewasa, sehat akal) (Ali Imron : 28) b. Laki-laki merdeka c. Adil d. Tidak sedang ihrom haji atau umroh - Syaratnya sama dengan no : 3 5. Adanya Ijab dan Qobul Dengan kata-kata " nikah " atau yang semakna dengan itu. 3. Adanya Wali Berurutan antara Ijab dan Qobul
PEMBAGIAN WALI NIKAH Yaitu, kepala negara yang Ada wali nikah. Yaitu wali yang menikahkan mempelai beragama islam. Di laki-laki dengan Indonesia mempelai wanita atau mengizinkan penikahannya. wewenang Wali Yaitu, wali presiden sebagai Nikah yang wali hakim mempunyai dilimpahkan Wali pertalian kepada Nasab Hakim darah dengan pembantunya yaitu mempelai menteri agama. Syarat-Syarat seorang wali nikah: wanita yang Dan menteri a. Beragama islam akan agama b. Laki-laki dinikahkannya melimpahkan c. Baligh dan berakal kepada d. Merdeka dan bukan hamba pembantunya sahaya kepala kantor e. Bersifat adil urusan agama di f. Tidak sedang ihram haji atau setiap kecamatan umrah
SUSUNAN WALI DALAM MUANAKAHAT • Bapaknya • Datuknya/Kakeknya (bapak dari bapak mempelai perempuan) • Saudara laki-laki yang seibu-sebapak dengan dia • Saudara laki-laki yang sebapak saja dengan dia • Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang seibusebapak dengannya. • Saudara bapak yang laki-laki (paman dari pihak bapak). • Anak laki-laki dari pamannya yang dari pihak bapak. • Hakim.
WALI YANG ENGGAN ATAU KEBERATAN (WALI ADLOL) Apabila seorang mempelai wanita meminta walinya untuk menikahkan dirinya dengan pria yang sekufu, namun walinya menolak tanpa alasan yang benar, maka hakim berhak menikahkannya, setelah keduanya sekufu dan ia usai memberikan nasihat wali supaya dia mau mencabut keberatannya. Apabila dia keberatan; maka hakim berhak menikahkan perempuuan itu.
SYARAT SAKSI DAN AKAD SYARAT 2 ORANG SAKSI • • beragama islam laki-laki baligh dan berakal sehat dapat mendengar dapat melihat dapat berbicara adil tidak dalam keadaan ihram haji atau umrah AKAD NIKAH • • • yaitu ucapan ijab kabul. Ijab adalah ucapan wali (dari pihak mempelai wanita) sebagai penyerahan kepada laki-laki Kabul adalah ucapan mempelai laki-laki sebagai tanda penerimaan.
CONTOH IJAB & KABUL • Contoh Ijab : Wali perempuan berkata kepada pengantin laki-laki : "Aku nikahkan anak perempuan saya bernama si Fulan binti …… dengan. . . . dengan mas kawin seperangkat sholat dan 30 juz dari mushaf Al-Qur’an". ﻻ ﻻ ﺍ ﺍ ﺍﻻ ﺍ ﺍﻟ . . . ﻻﺓ • Contoh Qobul : Calon suami menjawab: "Saya terima nikah dan perjodohannya dengan diri saya dengan mas kawin tersebut di depan". Bila dilafalkan dengan bahasa arab sebagai berikut : ﺍﺍﻯﺍﺍ Perempuan yang menikah tanpa seizin walinya maka nikahnya tidak syah. Rasulullah saw, bersabda : Artinya : "Perempuan mana saja yang menikah tanpa seizin walinya maka pernikahan itu batal (tidak syah)". (HR. Empat Ahli Hadits kecuali Nasai).
Wanita Yang Boleh Dipinang Wanita-wanita yang boleh dipinang apabila memenuhi syarat; ada dua macam untuk meminang wanita , yaitu : 1. Syarat mustahsinah 2. Syarat lazimah > Syarat mustahsinah ialah syarat yang berupa anjuran kepada seorang pria yang akan meminang wanita untuk meneliti lebih dulu wa nita yang akan dipinang agar lebih terjamin kelangsungan rumah tangganya setelah memasuki pintu gerbang perkawinan.
SYARAT MUSTAHSINAH * Adapun Syarat-syarat Mustahsinah: 1. Wanita yang dipilih bukan hanya karena kecantikannya, kekayaan, dan kebangsawanannya tetapi semata-mata keshalehannya. 2. Wanita yang dipinang hendaknya mempuyai watak kasih sayang dan mempunyai banyak keturunan. 3. Wanita yang akan dipinang mempunyai hubungan darah yang jauh. • Syarat lazimah adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum dilaksanakan peminangan; termasuk didalamnya adalah 1. Wanita yang tidak dipinang oleh laki-laki lain, atau laki-laki tersebut telah melepaskan hak pinanannya. 2. Wanita yang tidak dalam masa iddah raj’iyah. 3. Wanita yang dipinang bukan mahram pria yang meinang.
SYARAT LAZIMAH Syarat lazimah adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum dilaksanakan peminangan termasuk didalamnya adalah : 1. Wanita yang tidak dipinang oleh laki-laki lain, atau laki-laki tersebut telah melepaskan hak pinanannya. 2. Wanita yang tidak dalam masa iddah raj’iyah. 3. Wanita yang dipinang bukan mahram pria yang meinang.
WANITA YANG HARAM DINIKAHI Pengertian Muhrim secara bahasa berarti diharamkan. Dalam masalah fikih muhrim bermakna wanita yang haram untuk di nikahi Karena hubungan sepersusuan: a. Ibu yang menyusui b. Saudara perempuan sesusuan Karena perkawinan: a. Ibu dari istri b. Anak tiri, apabila suami sudah berkumpul dengan ibunya c. Ibu tiri baik sudah dicerai atau belum d. Menantu. Baik yang sudah dicerai atau belum a. b. Wanita yang haram dinikahi c. d. e. Karena ada pertalian muhrim dengan istri Karena keturunan: Ibu kandung dan seterusnya keatas Anak perempuan kandung dan seterusnya ke bawah Saudara perempuan (sekandung, sebapak atau seibu) Anak perempuan dari saudara laki-laki dan seterusnya ke bawah Anak perempuan dari saudara perempuan dan seterusnya ke bawah
ALLAH BERFIRMAN TENTANG MUHRIM DAN NIKAH Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q. s an Nisa: 23)
KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI Kewajiban suami a. Memberi nafkah b. Memimpin serta membimbing istri dan anak-anak c. Bergaul dengan istri dan anak-anak yang baik d. Menjaga istri dan anak dari bencana e. Membantu istri dalam tugas sehari-hari Kewajiban istri a. Taat pada suami dalam batas yang sesuai dengan ajaran islam b. Memelihara diri serta kehormatan dan harta benda suami c. Membantu suami dalam memimpin keselamatan dan kesejahteraan keluarga d. Menerima dan menghormati pemberian suami e. Hormat dan sopan pada suami dan keluarganya f. Memelihara, mengasuh dan mendidik anak
pembatalan pernikahan HAL YANG MEMUTUSKAN PERNIKAHAN antara suami dan istri melepaskan ikatan sumpah suami yang menuduh karena sebab-sebab pernikahan dengan istrinya berzina dikarenakan suami tertentu mengucapkan secara tidak bisa mendatangkan 4 orang sukarela oleh pihak suami saksi Fasakh Talak Li’an sumpah suami yang talak yang dijatuhkan Hal-hal yang mengatakan bahwa ia dapat suami kepada istrinya tidak akan meniduri memutuskan atas permintaan pernikahanistrinya selama 4 bulan atau lebih istrinya. Zihar ucapan suami yang menyerupakan istrinya dengan ibunya Khulu’ Ila’
TALAK Talak dari bahasa Arab dari kata thalaqo berarti melepaskan , sedang yang dimaksudkan disini adalah melepaskan ikatan perkawinan. Hukum talak antara lain : 1. Wajib, bila terjadi perselisihan suami–istri oleh hakim yang mengurusnya su-dah memandang perlu supaya keduanya bercerai. 2. Sunnah, apabila suami tidak sangup memberi nafkah yang cukup atau perempuan tidak menjaga kehormatan dirinya. 3. Haram (bid’ah) : Dalam dua keadaan : pertama; menjatuhkan talak istri dalam keadaan haid. kedua ; menjatuhkan talak istri sewaktu dalam keadaan suci dan dia telah menggaulinya dalam keadaan suci tersebut. 4. Makruh; hukum asal dari talak.
BILANGAN TALAK Setiap orang merdeka berhak mentalak istrinya dari talak satu sampai talak tiga. talak satu atau dua masih boleh rujuk (kembali) sebelum habis iddahnya dan boleh kawin kembali sesudah iddah. Adapun talak tiga tidak boleh rujuk atau kawin kembali, kecuali apabila wanita tersebut telah menikah dengan orang lain dan setelah di talak pula oleh suaminya kedua.
PENDAPAT ULAMA TENTANG BILANGAN TALAK • Menjatuhkan talak tiga kali pada waktu yang berlainan. Seperti suami mentalak istrinya talak satu, pada masa iddah ditalak lagi talak satu pada masa iddah kedua ini ditalak lagi talak satu • Suami mentalak istri dengan talak satu sehabis masa iddahnya dinikahi lagi, kemudian ditalak lagi, sehabis masa iddahnya dinikahi lagi kemudian ditalak lagi yang ketiga kalinya. • Suami mentalak istrinya dengan perkataan: saya talak engkau talak tiga kali atau saya talak engkau dengan berurutan perkataan itu berulang tiga kali. * Pendapat pertama: jatuh talak tiga, berlaku segala hukum talak tiga seperti diatas. * Pendapat kedua: tidak jatuh sama sekali, artinya istrinya itu belum bertalak; karena talak tiga bukan perintah Rasul berarti tidak sah. * Pendapat ketiga: jatuh talak satu, berarti berlaku hukum talak satu; sehingga suami boleh rujuk kembali kepada istrinya.
IDDAH Iddah berarti masa menunggu bagi istri yang ditinggal mati atau bercerai dari suaminya untuk bisa mneikah kembali Lama masa iddah 1. Karena suami wafat a. 4 bulan sepuluh hari bagi istri yang tidak hamil. Baik sudah bercampur atau belum b. Sampai melahirkan jika istri sedang hamil 2. Karena talak, fasajh dan khulu’ a. Tidak ada iddah bagi istri yang belum bercampur b. bagi yang sudah bercampur: - 3 kali suci. Bagi yang masih menstruasi - 3 bulan. Bagi yang sudah berhenti menstruasinya - sampai melahirkan jika istri sedang hamil
RUJUK Rujuk berarti kembalinya suami kepada ikatan pernikahan dengan istrinya yang dicerai dalam masa iddah Rukun rujuk a. Istri sudah bercampur dengan suami yang mentalaknya dan masih berada dalam masa iddah b. Keinginan rujuk suami atas kehendaknya sendiri c. Ada dua orang laki-laki yang adil sebagai saksi d. Ada shigat atau ucapan rujuk
HUKUM RUJUK WAJIB MAKRUH jika sebelum mentalak suami belum menyempurnakan pembagian waktunya Sunnah jika rujuknya suami dengan niat karena Allah jika perceraian lebih mashlahat Haram jika perceraian lebih mashlahat
MUNAKAHAT MENURUT UNDANG-UNDANGL • Garis besar Isi UU No : 1 tahun 1974 tentang Perkawinan terdiri dari 14 Bab dan 67 Pasal. • Pencatatan Perkawinan. Dalam pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa : "Tiaptiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku". Ketentuan tentang pelaksanaan pencatatan perkawinan ini tercantum dalam PP No : 9 Tahun 1975 Bab II pasal 2 sampai 9. • Syahnya Perkawinan. Dalam pasal 2 ayat 1 ditegaskan bahwa : "Perkawina adalah syah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaanya itu". • Tujuan Pekawinan. Dalam Bab 1 pasal 1 dijelaskan bahwa tujuan perkawina adalah untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
MUNAKAHAT MENURUT UNDANG-UNDANGL • Talak. Dalam Bab VIII pasal 29 ayat 1 dijelaskan bahwa : "Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah fihak. • Batasan Dalam Berpoligami. · Dalam pasal 3 ayat 1 diljelaskan bahwa : "Pada dasarnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri. Seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami". · Dalam pasal 4 dan 5 ditegaskan bahwa dalam hal seorang suami akan beristri lebih dari seorang ia wajib mengajukan permohonan kepada pengadilan di daerah tempat tinggalnya.
MUNAKAHAT MENURUT UNDANG-UNDANGL Pengadilan hanya memberi ijin berpoligami apabila : • Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri. • Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak bisa disembuhkan. • Istri tidak dapat melahirkan keturunan. • Dalam pengajuan berpoligami harus dipenuhi syarat-syarat : • Adanya persetujuan dari istri. • Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan hidup istri-istri dan anak-anak mereka. • Adanya jaminan bahwa suami akan belaku adil terhadap istri-istri dan anak-anak mereka.
L/O/G/O KETUA : ANDRE NURROHMAN ANGGOTA YORISEP TRI MULYA DEBY SEPTIA ANGGRAINI MANDA M. ILHAM SAPUTRA GALIH PRADANA RISJAD ERIK NURUL ANISA AGUSTIA PERTIWI XII IPA 1, 2012/2013 Thank You!
- Slides: 32