LOGIKA ILMU MENALAR LOGIKA ilmu dan kecakapan menalar

LOGIKA ILMU MENALAR • LOGIKA: ilmu dan kecakapan menalar, berpikir dengan tepat • BERPIKIR: kegiatan akal untuk mengolah pengetahuan yang telah diterima melalui panca indera, dan ditunjukkan untuk mencapai suatu kebenaran • BERPIKIR = MELAMUN ? Mengapa ? • Analisis dan pikirkan pernyataan ini: Aku tak dapat membeli rumah itu karena mahal. Unsur-unsur pokok pikiran apa yang terkandung?

Pemikiran ? Apa interpretasi Anda tentang gambar di samping ini ? Apa pendapat Anda tentang fakta di samping ini? Adakah hubungan antara fakta dalam gambar ini dengan fakta yang lain? Selama Anda menganalisis gambar di samping ini, adakah penalaran / pemikiran / penyimpulan ? Jika ada hubungan antar fakta, cara apa saja yang dapat digunakan ?

Bagaimana cara menyatakan hubungan antar fakta ? • Kalimat berita atau putusan: Hubungan antara dua hal diucapkan secara positif: “ini adalah demikian” atau “ini tidak demikian”. Misalnya: ……………; ……………… • Hubungan sebab akibat: “Ini demikian karena ……! Misalnya: …………. . , karena………. • Hubungan maksud-tujuan (final) “Ini demikian untuk …… Misalnya: …… untuk ………. • Hubungan bersyarat: “Kalau ini begini, maka itu begitu” Misalnya: Kalau …………………. , maka ……………

Bagaimana untuk menguji suatu pemikiran? • Ada 4 pertanyaan yang harus diajukan: 1. Apa yang hendak ditegaskan (pokok pernyataan) yang diajukan: kesimpulan 2. Bagaimana hal itu: atas dasar apa pertanyaan itu diajukan? Apa titik pangkalnya? Apa alasan-alasannya? : premis-premis 3. Bagaimana jalan pemikiran yang mengaitkan alasan-alasan yang diajukan dan kesimpulan yang ditarik? Bagaimana langkahnya? Apakah kesimpulan itu ‘sah’? 4. Apakah kesimpulan atau penjelasn itu benar? Apakah pasti? Ataukah mungkin benar? Sangat mungkin tidak benar?

Syarat-syarat untuk mengambil kesimpulan • Pemikiran harus berpangkal dari kenyataan (titik pangkal yang benar) • Alasan-alasan yang diajukan harus tepat dan kuat • Jalan pikiran harus logis atau lurus ‘sah’

Cara berpikir ? Pengetahuan yang lebih umum INDUKSI DEDUKSI KENYATAAN Pengetahuan yang lebih Konkret dan khusu