LOGIKA ETIKA DAN ESTETIKA Oleh Iffan Ahmad Gufron

  • Slides: 16
Download presentation
LOGIKA, ETIKA DAN ESTETIKA Oleh: Iffan Ahmad Gufron, M. Phil.

LOGIKA, ETIKA DAN ESTETIKA Oleh: Iffan Ahmad Gufron, M. Phil.

logika �Logika merupakan bagian dari kajian epistemologi �Pembahasan masalah pengetahuan, pasti akan melibatkan masalah

logika �Logika merupakan bagian dari kajian epistemologi �Pembahasan masalah pengetahuan, pasti akan melibatkan masalah logika. �Logika diambil dari bahasa Yunani, logos artinya kata atau pikiran atau berpikir. Logis adalah berkata benar, tepat, jernih dan lurus. �Pengetahuan disebut benar jika ia diperoleh melalui cara yang bertanggung jawab dan menunjukkan adanya kesesuaian dengan yang kenyataan. Bertanggung jawab artinya secara formal bisa diterima oleh akal sehat. Sedang sesuai dengan kenyataan artinya pengetahuan yang secara materiil bisa dibuktikan pada kenyataan.

Lanjutan… �Dalam proses pengetahuan, Logika berperan pada posisi yang pertama, yaitu sebagai jalan atau

Lanjutan… �Dalam proses pengetahuan, Logika berperan pada posisi yang pertama, yaitu sebagai jalan atau cara yang sehat untuk memperoleh pengetahuan yang benar. �Logika menjanjikan hanya akan diperoleh pengetahuan yang tepat. Disebut tepat karena telah melalui hukum pikir yang sehat (logis), tetapi bisa jadi belum tentu benar pada kenyataannya. �Contoh: semua mahasiswa pai di iai bunga bangsa memakai jas almamater ketika uas, sementara dewi adalah mahasiswa pai di iai bunga bangsa. Berarti dewi memakai jas almamater ketika uas (ini tepat tapi belum tentu benar). Pengetahuan ini baru disebut benar, jika ada bukti nyata bahwa tidak ada satupun mahasiswa pai di iai bbc yang tidak memakai seragam batik dan dewi yang dimaksud memang mahasiswa pai iai bbc.

Lanjutan �Logika terdiri dari: � 1. logika natural (pola pikir teratur yang tumbuh secara

Lanjutan �Logika terdiri dari: � 1. logika natural (pola pikir teratur yang tumbuh secara alami) � 2. logika saintifika (logika yang diperoleh melalui belajar untuk membangun pengetahuan dan berargumen dengan tepat) �Secara historis: � 1. tradisional (deduktif/menekankan pada analisis bahasa) � 2. modern (induktif)

lanjutan �Filsafat mengandaikan bahwa logika itu sesuai dengan hukum-hukum alam. �Orang logis = orang

lanjutan �Filsafat mengandaikan bahwa logika itu sesuai dengan hukum-hukum alam. �Orang logis = orang waras �Jika firman mengatakan bahwa batu yang dilemparkannya ke atas itu tidak akan jatuh ke bawah, maka orang lantas mempertanyakan kewarasannya. �Logika berbicara apa yang seharusnya, bukan apa adanya. Orang harus mengikutinya, jika tidak mau, dikatakan tidak waras.

Lanjutan… �Hubungan logika dan bahasa sangat berkaitan karena bahasa adalah simbol dari pemikiran dan

Lanjutan… �Hubungan logika dan bahasa sangat berkaitan karena bahasa adalah simbol dari pemikiran dan apa yang dipikirkan manusia bisa disimbolkan dengan bahasa. �Logika membicarakan hukum-hukum pikiran. �Apa yang dipikirkan manusia mesti bisa dibahasakan disampaikan serta dipahamkan diujikan kepada banyak orang. Jika umum mengakui, itu berarti logis. �Dalam logika, orang disebut mengetahui jika ia bisa membahasakannya atau menunjukkannya dengan sarana bahasa sebagai simbolnya. Simbol minimal dari pengetahuan manusia itu adalah apa yang disebut dengan proposisi. �Proposisi adalah kalimat berita yang sempurna (mengandung benar atau salah).

Lanjutan… �Proposisi memang berbentuk kalimat, tapi tidak semua kalimat bisa disebut proposisi (kalimat, perintah,

Lanjutan… �Proposisi memang berbentuk kalimat, tapi tidak semua kalimat bisa disebut proposisi (kalimat, perintah, kalimat larangan, kalimat sanjungan, kalimat permohonan). �Apa kriteria benar-salah itu? �Ada 2: 1) dilihat dari ada tidaknya pertentangan dalam kalimat itu ( jambu adalah sejenis buah-buahan). 2) ada tidaknya kesesuaian dengan kenyataan. (kelas itu bersih)

Lanjutan… �Yang pertama disebut Proposisi apriori: benar-salahnya sudah ketahuan tanpa membuktikan di lapangan. Sedang

Lanjutan… �Yang pertama disebut Proposisi apriori: benar-salahnya sudah ketahuan tanpa membuktikan di lapangan. Sedang yang kedua disebut proposisi a posteriori: benar-salahnya baru diketahui setelah membuktikan di lapangan. �Selain rasio, Logika sebenarnya menggunakan imajinasi juga. Dan hanya orang yang punya imajinasi yang bisa menangkap pesan dari sebuah tayangan/peristiwa. �Jika dari suatu arah terlihat asap tebal, orang akan berteriak: kebakaran…kebakaran! Ini namanya lompatan berfikir dan hanya orang yang peka imajinasinya yang bisa melakukannya. Karena di kepalanya sudah ada kesadaran setiap ada asap mesti ada api (belum tentu tapi kebanyakan)

Lanjutan… �Lompatan berfikir itu dalam logika termasuk ke dalam pembahasan silogisme. Yaitu terdiri dari

Lanjutan… �Lompatan berfikir itu dalam logika termasuk ke dalam pembahasan silogisme. Yaitu terdiri dari tiga proposisi, dua proposisi pertama disebut premis (mayor (pangkal tolak berfikir/pandangan umum) dan minor (penghubung/sarana)) dan proposisi ketiga disebut kesimpulan. �Dengan silogisme kita bisa meramalkan (jika-maka) �Jika semua santri gontor tinggal di asrama (pandangan umum, sementara firman adalah santri gontor (penghubung); maka firman pasti tinggal di asrama (natijah).

ETIKA � Etika merupakan bagian dari kajian aksiologi � Bidang kajian filsafat (pemikiran filosofis)

ETIKA � Etika merupakan bagian dari kajian aksiologi � Bidang kajian filsafat (pemikiran filosofis) yang terkait dengan persoalan nilai moral perilaku manusia. � Nilai moral adalah kualitas perilaku baik dari manusia (bagaimana berprilaku dengan kualitas baik (akhlak)). � Kalau moralitas/akhlak menghendaki supaya manusia berprilaku baik sesuai dengan yang diajarkan, etika menghendaki supaya manusia melakukan tindakan baik itu dengan kesadaran dan kepahamannya (kenapa dilakukan dan apa konsekuensinya). � Ada dua macam kajian etika: � 1) etika deskriptif: etika yang terlibat analisis kritis tentang sikap dan prilaku manusia serta (nilai) apa yang ingin dicapai dalam hidup ini, tanpa terlibat upaya memberikan penilaian. (prilaku apa adanya). � 2) etika normatif: etika ini berusaha menetapkan berbagai sikap dan prilaku ideal yang seharusnya dimiliki dan dijalankan manusia, serta tindakan apa yang seharusnya diambil untuk menggapai sesuatu yang bernilai dalam hidup ini.

Lanjutan… �Dalam etika, nilai prilaku manusia dapat dibedakan dari dua sudut pandang, yaitu: �

Lanjutan… �Dalam etika, nilai prilaku manusia dapat dibedakan dari dua sudut pandang, yaitu: � 1) perilaku yang dilihat dari sudut tujuannya. (teleologis). � 2) perilaku yang dilihat dari prosesnya (deontologis).

�Apa yang dimaksud dengan tujuan yang baik dan proses yang baik? � 1) tujuan

�Apa yang dimaksud dengan tujuan yang baik dan proses yang baik? � 1) tujuan baik ketika seseorang mencapai kebaikan yang hakiki (ideal), karena cinta kebaikan akan menuju ke Yang maha baik (idealisme transenden). (di alam sana) � 2) tujuan yang baik bukan yang dirasakan nanti tapi kesenangan yang mesti bisa dirasakan sekarang di dunia ini (hedonisme: materiil dan psikis serta stoisisme (penderitaan telah dialami)). � 3) tujuan yang baik itu ketika diraih banyak manfaat bagi kehidupan (utilitarisme)/

Lanjutan… �Mengenai proses: � 1) perbuatan disebut baik jika perbuatan itu dijalankan sebagai keniscayaan

Lanjutan… �Mengenai proses: � 1) perbuatan disebut baik jika perbuatan itu dijalankan sebagai keniscayaan objektif. Atas tata aturan atau hukum-hukum moral. Jika berasal dari Tuhan disebut etika metafisik teologis/ religius. Klo yang datang dari hukum rasio, disebut etika metafisik-rasionalis. �Ditentang Hume, perbuatan yang baik tidak perlu menunggu tata aturan yang objektif, tetapi sejauh pengalaman merasakan baik (termasuk tindakan spontan), disebut etika empiris. �Menurut Kant, perbuatan baik adalah yang bersumber dari adanya keinsyafan penuh atas kewajiban. (karena sumber perbuatan moral manusia tampil sebagai perintah dalam kesadaran manusia.

ESTETIKA �Estetika adalah bagian dari kajian aksiologi �Estetika mengkaji tentang nilai keindahan. �Apa sebenarnya

ESTETIKA �Estetika adalah bagian dari kajian aksiologi �Estetika mengkaji tentang nilai keindahan. �Apa sebenarnya indah itu? �Dari mana sumber keindahan? �Bagaimana ekspresi manusia tentang keindahan? �Ada sebuah taman yang terlihat rindang dan sejuk, setiap orang yang melihat terpesona (Nilai indah itu bersifat universal (tanpa mengenal batas)).

Lanjutan… �Ada 2 pendapat: � 1) nilai indah itu ada karena memang objek itu

Lanjutan… �Ada 2 pendapat: � 1) nilai indah itu ada karena memang objek itu sendiri indah (meski tidak diketahui manusia). (indah, mungkin karena tata taman yang rapi dan teratur) � 2) nilai indah itu sebenarnya adalah ungkapan perasaan. Apa yang dilihatnya hanyalah sebagai penyulut dari pengungkapan perasaan itu. Maka hakikat nilai indah bukanlah pada objek, tetapi pada subjek yang perasaannya terungkap. Hanya orang yang memiliki kehalusan perasaan yang mempunyai kepekaan terhadap nilai indah itu.

Lanjutan… � 3) nilai indah itu merupakan kenikmatan yang diobjektivikasikan. Maksudnya terbuktinya rasa nikmat

Lanjutan… � 3) nilai indah itu merupakan kenikmatan yang diobjektivikasikan. Maksudnya terbuktinya rasa nikmat itu dalam pengalaman. Kenikmatan yang teralami itulah nilai indah itu. � 4) nilai indah itu adalah nilai keberhasilan dari suatu proses pengalaman yang panjang. Nilai indah itu tidak tiba-tiba, tetapi ada proses pengalaman sampai akhirnya keberhasilan dapat dicapai. � 5) nilai indah itu terkait dengan pertimbangan metafisik/teologis-religius.