LISTRIK OTOMOTIF AC SISTEM BAHAN BAKAR STEP 3
LISTRIK OTOMOTIF & AC SISTEM BAHAN BAKAR STEP 3 INJEKSI IR. RINSON SITANGGANG, MT WIDYAISWARA OTOMOTIF PPPGT/VEDC MALANG HP. 08123306589 E-Mail: rinsonsitanggang@vedcmlg. itgo. com rinson_sitanggang@yahoo. co. id
Pengantar n Sejarah singkat percobaan sistem injeksi pada motor bensin n Sejak Robert Bosch berhasil membuat pompa injeksi Diesel putaran tinggi (1922 -1927), maka dimulailah percobaan-percobaan untuk memakai pompa injeksi tersebut pada motor bensin. Pada mulanya pompa injeksi motor bensin dicoba, bensin langsung disemprotkan ke ruang bakar (seperti motor Diesel). Kesulitan akan terjadi waktu motor masih dingin, karena bensin akan sukar menguap karena temperatur rendah, akibatnya bensin akan mengalir ke ruang poros engkol dan bercampur dengan oli , bila motor sudah panas masalah ini tidak ada lagi.
Untuk mengatasi kesulitan ini, maka penyemprotan langsung pada ruang bakar, diganti dengan penyemprotan pada saluran masuk. Elemen pompa juga harus diberi pelumasan sendiri, karena bensin tidak dapat melumasi elemen pompa seperti solar, itu berarti pembuatan konstruksi elemen lebih sulit dan mahal. n Para ahli konstruksi terus berusaha merancang suatu sistem injeksi bensin yang berbeda dari sistem – sistem terdahulu ( tanpa memakai pompa injeksi seperti motor Diesel ), terutama untuk pesawat terbang kecil cukup tertarik memakai sistem injeksi bensin, karena pesawat terbang yang memakai karburator akan mengalami kesulitan antara lain : Saluran masuk tertutup es Posisi dan gerakan pesawat mempengaruhi kerja karburator n
n Untuk efisiensi pemakaian bahan bakar, motor 2 tak & motor rotari (Wankel) juga suka memakai sistem injeksi. Prinsip dasar sistem injeksi yang dipakai pada mobil saat ini mulai selesai sekitar tahun 1960, dan tahun 1967 industri Mobil VW mulai memakai sistem injeksi D (D-Jetronik), sistem ini pertama kali memakai Unit Pengontrol Elektronika. Dari tahun 1973 sampai saat ini sistem injeksi K (K-Jetronik) & L-Jetronik serta Mono-Jetronik sudah dipakai pada mobil. Sistem-sistem injeksi ini merupakan pilihan lain dari sistemkarburator, terutama pada negara-negara yang mempunyai aturan yang ketat terhadap kondisi gas buang.
Mercedes – Benz C 111 (tipe motor wankel) memakai pompa injeksi bensin , penyemprotan langsung pada ruang bakar. Mercedes – Benz 230 SL, memakai sistem pompa injeksi bensin penyemprotan pada saluran masuk.
Macam – macam Sistem Injeksi Bensin Injeksi bensin Mekanis (Injeksi K) Injektor membuka terus menerus pada tekanan tertentu Mekanis Elektronis (Injeksi KE) Injeksi K yang memakai unit pengontrol elektronika Elektronis Injeksi EFI (L – Jetronik) Injektor membuka secara elektromagnetis yang diatur oleh unit pengontrol elektronika
Injeksi bensin elektronis Memakai satu injektor untuk semua silinder motor (Mono Jetronik) Memakai satu injektor untuk satu silinder motor Materi inilah yang akan dibahas pada LP selanjutnya Keterangan K = Berasal dari kata “Kontinuierlich” artinya Continyu / terus menerus L/EFI= L, berasal dari kata “Luft” artinya “Udara”. Volume udara yang dihisap motor diukur dan diinformasikan ke unit. pengontrol elektronika. EFI= Electronic Fuel Injection
Perbandingan Sistem Injeksi Bensin dengan Karburator Efisiensi isi silinder n n Motor dengan sistem injeksi memakai banyak injektor akan memungkinkan pembuatan saluran masuk dengan diameter lebih besar dan panjang serta sama setiap silindernya. Hal ini menguntungkan, karena udara yang dihisap untuk semua silinder lebih baik dan merata.
n n Gambar A memperlihatkan motor 4 silinder 1 karburator, panjang saluran masuk tidak sama, akibatnya pengisian tiap silinder agak kurang merata. Perbaikan dapat dilakukan seperti gambar B. Motor, 6 silinder model V dengan 3 karburator Ganda (Dobel), menghasilkan diameter dan panjang saluran masuk menjadi sama. Tapi penyetelan putaran idel pada masing – masing karburator, dan mekanisme pengerak katub gas lebih rumit.
Daya Maksimum & Momen Putar
n n Daya maksimum sistem injeksi bensin sedikit lebih besar, ini disebabkan karena konstruksi saluran masuk, saluran gas buang, tekanan kompresi dan lain – lain, dibuat berbeda dengan motor karburator. Itu juga berarti pada sistem injeksi bensin momen putar dapat sedikit diperbesar. Karena campuran bensin / udara lebih baik pada putaran rendah bahan bakar lebih hemat. Bila konstruksi – konstruksi di atas pada motor karburator juga diperbaiki maka daya maksimum dan momen putar yang dihasilkan sama dengan motor injeksi bensin. Pertanyaan : apa kelemahan utama sistem injeksi ? n n n Harga lebih mahal. Perbaikan lebih sulit Sistem injeksi yang memakai unit kontrol elektronika, kerusakan kecil pada kelistrikan dapat mengakibatkan motor mati. Alternator lebih besar ( 20 A ). Sensitif terhadap kotoran dan air dalam sistem.
Sistem Pengaliran Bahan Bakar n Secara prinsip pengaliran bahan bakar pada semua sistem injeksi bensin adalah sama, dan bagian dari komponen tertentu dapat dipakai pada sistem injeksi yang berbeda.
Sistem pengaliran bahan bakar injeksi EFI n Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. n n Tangki bensin Pompa bensin listrik Filter Pipa pembagi Pengatur tekanan Injektor start dingin Berilah nomor bagian sistem pengaliran bahan bakar injeksi EFI, sesuai dengan nomor urut seperti gambar pertama! Arah aliran bahan bakar lihat tanda panah
Sistem pengaliran bahan bakar injeksi K n Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tangki bensin Pompa bensin listrik Penyimpanan tekanan Saringan / Filter Pembagian bahan bakar Injektor start dingin Regulator panas mesin Pengontrol tekanan bahan bakar
n Berilah nomor bagian-bagian sistem pengaliran bahan bakar injeksi K, sesuai dengan nomor urut pada gambar diatas!
1. Tangki bensin Konstruksi tangki sedikit agak berbeda dengan mesin karburator, tapi tangki mesin karburator masih dapat dipakai untuk sistem injeksi. n Pompa pengalir dipasang tangki bersama sender pengukur bahan bakar. n Pompa pengalir berfungsi untuk menekan bensin ke pompa bensin listrik, karena pompa bensin listrik tidak mempunyai daya hisap.
Macam-macam bentuk tangki khusus untuk mesin sistem injeksi n n n Penempatan tangki pada posisi berdiri, pompa bensin listrik pada posisi berdiri dengan demikian tinggi permukaan bensin akan cukup mengisi penuh ruang pompa. Pompa bensin listrik ditempatkan dalam tangki-tangki supaya dalam tangki ada tekanan maka dipasang sebuah katup ventilasi yang membuka kalau bensin pada tangki sudah mencapai tekanan tertentu. Katup ventilasi dan pompa bensin listrik diluar tangki.
2. Pompa tekanan listrik. Mengalirkan bahan bakar dengan tekanan tinggi sehingga bisa diinjeksikan ke saluran masuk
n Rangkaian listrik pompa harus direncanakan agar pada waktu kunci kontak “ON” pompa bekerja beberapa detik, selama start dan mesin hidup pompa bekerja terus sesuai dengan aturan: bila mobil terjadi kecelakaan, bensin tidak boleh tertumpah, maka meskipun kunci kontak “ON” pompa harus tidak bekerja bila mesin mati.
n n n Besar arus listrik yang mengalir pada pompa saat beban penuh 8 -10 A tegangan 12 Volt oleh karena itu pada mesin-mesin injeksi bensin alternator harus lebih besar Katup pembatas akan terbuka bila tekanan bahan bakar pada sistem sudah melebihi 8 bar Katup pengembali berfungsi mengontrol bensin agar tetap penuh pada ruang pompa. Apa sebabnya bensin harus tetap penuh pada ruang pompa? Karena bensin berfungsi sebagai pelumas dan pendingin pompa oleh sebab itu bensin dengan sistem injeksi tidak baik kalau tangki kosong.
3. Penyimpanan tekanan (injeksi K) Berfungsi untuk menyimpan / mempertahankan tekanan bahan bakar yang dipompakan oleh pompa bensin listrik pada waktu motor mati Plat dan saluran peredam getaran n Saluran pengatur n Ruang pegas n Ruang penyimpan n Membran n Pegas n Ventilasi n Tekanan bahan bakar perlu disimpan pada penyimpan tekanan supaya: bahan bakar masih tetap berbentuk cair pada waktu motor panas(lihat grafik!) Contoh: n Bensin dengan tekanan 3 bar, masih berbentuk cair pada suhu 160 o. C n
4. Saringan/ Filter Untuk menyaring kotoran yang ada pada bensin n n 1. Kertas elemen saringan 2, 3. Penyaring kasar Bila arah pemasangan saringan terbalik, secara fungsi pengaliran bahan bakar tidaklah mengganggu tapi fungsi saringan menjadi salah, karena: kotoran-kotoran yang disebabkan elemen saringan akan ikut ke dalam aliran sistem bahan bakar.
5. Pipa pembagi (Injeksi EFI) Fungsi: Menyalurkan tekanan bahan bakar agar sama pada setiap injektor.
6. Pengatur / Regulator tekanan (Injeksi EFI) n Fungsi: Menentukan tekanan dalam sistem aliran n Menyesuaikan tekanan injeksi dengan tekanan saluran masuk. Konstruksi: n Saluran masuk bahan bakar dari pipa pembagi n Saluran pengembali ke tangki n Plat katup n Membran n Hubungan vakum dari saluran masuk n
n n n Cara kerja: Fungsi pertama: Bila tekanan bahan bakar dari pompa bensin listrik > dari tekanan pegas membran tertekan, saluran pengembali terbuka dengan demikian tekanan bahan bakar pada pipa pembagi jadi konstan. Fungsi kedua: Pada waktu katup gas tertutup kevakuman saluran masuk menjadi besar, membran tertarik ke bawah saluran pengembali terbuka, tekanan bahan bakar pada pipa pembagi turun, bahan bakar yang diinjeksikan lebih sedikit.
7. Pembagi bahan bakar (Injeksi K) n Fungsi: Mendistribusikan bahan bakar pada setiap silinder motor dengan tekanan yang sama pada setiap injektor
8. Pengontrol tekanan bahan bakar (Injeksi K) n n 1. 2. 3. 4. 5. Fungsi: Mengontrol tekanan bahan bakar dalam sistem Tekanan bahan bakar dari pompa bensin listrik Saluran pengembali ke tangki Plunyer Katup Saluran bahan bakar dari regulator panas mesin
1. Saluran pengembali tertutup Pada waktu mesin dimatikan saluran pengembali tertutup, dengan demikian meskipun mesin panas bensin pada pipa-pipa injektor masih berbentuk cair, karena bensin masih mempunyai tekanan (lihat grafik halaman 5) 2. Saluran pengembali terbuka Pada waktu mesin hidup dan tekanan bahan bakar jauh lebih besar dari tekanan pembukaan injektor, maka saluran pengembali terbuka, bersamaan dengan membukanya saluran bahan bakar dari regulator panas mesin.
9. Injektor n n Menginjeksikan bahan bakar pada saluran masuk Injeksi K : Pembukaan katup injektor oleh tekanan bahan bakar Injeksi EFI : Pembukaan katup injektor diatur secara elektromagnetis sama seperti injektor start dingin Catatan: Bagian-bagian lain yang belum diuraikan, akan disampaikan secara terperinci pada LP: KJetronik, L-Jetronik dan Mono-Jetronik.
Pengukur Jumlah Udara n Ada 3 macam cara pengukuran udara yang diisap oleh motor, agar perbandingan campuran udarabensin dapat sesuai dengan kebutuhan 1. Mengukur tekanan udara pada saluran isap Cara ini dipakai pada sistem injeksi D (D-Jetronik), tekanan udara diukur melalui sebuah Dos Vakum yang menggerakkan inti besi dalam kumparan elektromagnetis. Sinyal gerakan inti besi itu diterima oleh unit pengontrol elektronika sehingga volume bahan bakar yang diinjeksikan dapat diatur.
2. Mengukur massa udara yang diisap motor n n n Di dalam unit pengatur massa udara terdapat elemen kawat yang dipanaskan dengan arus listrik dalam suhu tetap. Massa udara yang diisap akan mendinginkan elemen kawat konstant. Besar arus yang mengalir dapat menentukan massa udara yang diisap Tahanan yang dihubungkan seri akan merubah arus yang mengalir menjadi sinyal tegangan yang diterima oleh unit pengontrol elektronika.
3. Mengukur jumlah udara n Secara mekanis (Injeksi K) Bagian-bagian: a. b. c. d. e. f. Saringan udara Piring/Plat sensor Konisitas Katup gas Sekrup penyetel CO Plunyer pengontrol
n n Pk = Tekanan bensin di atas plunyer sebagai pengontrol Pu = Aliran udara yang diisap Pg = Berat piring/ Plat sensor G = Berat bobot pengimbang Agar terjadi keseimbangan maka Pu + G = Pg + Pk Katup gas menutup Pu + G < Pg + Pk Katup gas terbuka Pu + G > Pg + Pk Dan plunyer pengontrol terangkat dalam saluran isap. Plat sensor menutup konisitas Piring/ Plat sensor Bensin akan diinjeksikan ke
n n n Jumlah udara yang mengalir kecil saja piring/ plat sensor dan plunyer terangkat sedikit, bensin yang diinjeksikan juga sedikit. Udara yang mengalir lebih besar piring/ plat sensor dan plunyer pengontrol terangkat lebih tinggi. Bensin yang diinjeksikan lebih banyak
Kesimpulan: Jumlah udara yang mengalir tergantung dari tinggi pengangkatan piring/ plat sensor dan bentuk konisitas Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan tergantung dari jumlah udara yang mengalir
Konstruksi bagian konisitas a. Konisitas lurus n Dengan konstruksi konisitas lurus kebutuhan pengisian silinder motor belum sesuai dengan kurva isi silinder
b. Konisitas bertingkat n Untuk menyesuaikan kebutuhan udara bensin yang diinjeksikan, maka bentuk konisitas dibuat bertingkat, dengan demikian tinggi pengangkatan piring/ plat sensor disesuaikan dengan jumlah udara yang mengalir dan volume penyemprotan bensin.
Secara mekanis-elektris injeksi EFI Mengukur jumlah udara secara mekanis-elektris, berarti gerakan pengukur udara dirubah menjadi signal listrik yang diterima oleh unit pengontrol elektronika. n n n Pedal ditekan untuk membuka katup gas. Udara diisap oleh motor jumlah udara yang mengalir diukur oleh pengukur jumlah udara. Pengukur aliran udara memberikan informasi utama secara elektris ke unit pengontrol elektronika. Volume bensin yang diinjeksikan diatur oleh unit pengontrol elektronika.
Saringan udara Pengukur jumlah udara Unit pengontrol elektronika Silinder motor Injektor
Konstruksi Pengukur Jumlah Udara Injeksi EFI
Bagian elektris n n Plat pengukur udara akan menggerakkan potensiometer. Terminal 6, 7, 8, 9 dihubungkan dengan terminal yang sama pada unit pengontrol elektronika. Terminal 36 dan 39 dihubungkan ke terminal 86 b dan 88 a relai kombinasi. V 1 = Pengukur temperatur udara yang diisap
Lengkapi gambar rangkaian ini!
Bagian mekanis n Konstruksi 1. Rumah 2. Plat kompensasi 3. Ruang kompensasi 4. Potensio meter 5. Sender pengukur suhu udara 6. Saluran masuk udara idle 7. Plat pengukur aliran udara 8. “By pass” udara idle 9. Sekrup penyetel campuran idle 10. Jet udara idle
Fungsi ruang & Plat kompensasi Tanpa ruang & plat kompensasi: Pada waktu katup gas dibuka dan ditutup secara cepat mengakibatkan plat pengukur bergetar beberapa waktu. Dengan rumah & plat kompensasi kesalahan diatas dapat diperbaiki, plat pengukur aliran udara bergerak tanpa getaran.
K – Jetronik n Tulislah nama – nama bagian sistem injeksi K pada halaman 2, warnailah gambar sesuai dengan fungsinya !
Keterangan gambar Fungsi (no. 1 -6 dan 9, No Nama bagian / komponen lihat LP sebelum ini ) 1. Tangki bensin Menyimpan bahan bakar 2. Pompa bensin listrik Mengalirkan bahan bakar 3. Penyimpanan tekanan Mempertahankan tekanan BB waktu mesin di matikan 4. Sarungan / Filter Menyaring bahan bakar
6. Pengukur jumlah udara & pembagi bahan bakar a. Pengukur jumlah udara b. Pembagi bahan bakar Injektor 7. Regulator panas mesin 8. Katup pengatur udara tambahan Injektor start dingin 5. 9. Mengukur jumlah udara dan membagi BB ke tiap injektor pada volume yang sama Menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk Mengatur perbandingan Menyemprotkan bahan bakar waktu start dingin
10. Sakelar waktu start dingin 11. Baterai 12. Kunci kontak 13. Distributor 14. Relai pompa bensin 15. Katup gas Memutuskan / menghubungkan arus ke injektor start dingin Menampung arus sementara Mengatur putaran mesin saat idle ingin(menambah udara saat mesin dingin) Memberi informasi ke relay pompa bensin Menghubungkan arus ke pompa bensin Mengatur banyaknya udara yang di isap motor
Unit pembagi bahan bakar
Konstruksi : Plunyer pengontrol & celah pengatur P 1 = Tekanan diatas membran Saluran ke Injektor P 2 = Tekanan dibawah membran Katup membran Saluran dari pompa bensin listrik n 1. 2. 3. 4. n n Dengan adanya katup membran maka perbedaan tekanan P 1 dan P 2 tidak besar dan tetap pada setiap posisi plunyer pengontrol. Gambar I Celah terbuka sedikit katup membran membuka kecil, bensin yang disemprotkan sedikit. Gambar II Celah dan membran terbuka lebar, bensin yang disemprotkan banyak Konstruksi Barel & Plunyer pengontrol.
1. 2. 3. 4. 5. Barel Plunyer pengontrol Celah pengantur Tepi pengontrol Ukuran lebar celah 0, 2 mm
Injektor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Katup jarum Ruangan katup jarum Saringan halus Ring – O – Rumah / bodi Saluran masuk bahan bakar b, c, d = bentuk penyemprotan yang salah Katup jarum akan membuka secara terus – menerus, apabila tekanan bensin sudah mencapai 3, 3 bar. Tekanan dan volume bensin yang masuk ke injektor diatur oleh Unit Pembagi Bahan Bakar.
Sistem start dingin n n Sistem start dingin terdiri dari 2 komponen yaitu : injektor start dingin dan saklar waktu start dingin. Injektor bekerja secara elektromagnetis yang mendapatkan arus listrik dari terminal 50. Lamanya penyemprotan diatur oleh sakelar waktu start dingin yang memutus dan menghubungkan massa kumparan magnet listrik injektor.
Injektor start dingin 1. Terminal kabel 2. Saringan 3. Saluran masuk 4. Inti besi (katup elektromagnetis) 5. Magnet listrik 6. Suplayer Bensin dapat diinjeksikan pada waktu start , selama ada hubungan ke massa yang diatur oleh sakelar waktu start dingin Sakelar waktu start dingin 1. Terminal dari injektor start dingin 2. Rumah 3. Bimetal 4. Elemen pemanas bimental 5. Kontak pemutus Lamanya kontak pemutus meng hubung diatur oleh elemen pemanas dan temperatur motor
Katup pengatur udara tambahan Berfungsi untuk memberikan udara pada waktu start dingin agar putaran waktu dingin sedikit naik. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Terminal Elemen pemanas Bimetal Katup penutup saluran Saluran masuk udara tambahan Pegas penarik Saluran udara tambahan akan membuka waktu motor dingin, dan elemen pemanas akan menutup saluran kembali bila motor sudah panas.
Regulator panas mesin n 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bersamaan dengan katup pengatur udara tambahan, regulator panas mesin akan mengatur perbandingan campuran waktu motor belum panas. Terminal Elemen pemanas Bimental Katup membran Saluran pengontrol tekanan bahan bakar Saluran ke pluyer pengontrol Pegas Ventilasi Pada waktu dingin membran melengkung ke bawah Pk jadi kecil, piring plat sensor mudah terangkat. Bila motor sudah panas, pegas akan menekan membran pada posisi lurus.
Rangkaian listrik Lengkapilah rangkaian listrik sistem injeksi K ini ! ( - ) koil
1. 2. 3. Kunci kontak Injektor start dingin Sakelar waktu start dingin 4. Relai pompa bensin Cara Kerja Posisi kunci kontak ON/15 mesin mati Start 50 ON/15 mesin hidup 5. 6. 7. Pompa bensin lstrik Regulator panas mesin Katup pengatur udara tambahan Komponen yang bekerja Semua komponen tidak bekerja karena impuls dari terminal 15 tidak ada Semua komponen bekerja Pompa bensin bekerja terus 6, 7 sementara
L – Jetronik (EFI)
1. Tangki bahan bakar 2. Pompa bensin listrik 3. Saringan bensin 4. Pembagi bahan bakar 5. Regulator tekanan 6. Kontrol unit elektronika 7. Katup gas 8. Penimbang udara 9. Relai pompa bensin 10. Sensor oksigen 12. Kontrol unit elektronika 13. Injektor 14. Injektor start dingin 15. Sekrup penyetel idle 16. Saklar posisi katup gas 17. Sensor pendingin 18. Distributor 19. Katup penambah udara 20. Sekrup penyetel Co 21. Baterai
Skema signal input & output unit pengontrol elektronika
QL = Debit udara yang dihisap motor VL = Sensor temperatur udara masuk n = Sensor Rpm p = Sensor posisi throttle Vm = Sensor temperatur air pendingin Cold 1 K � Hot VE = QBB = Debit Bensin QLS = Debit udara tambahan VES = Debit bensin dingin UB = Tegangan baterai 200 � Unit pengontrol QL, VL, P, n. VE, Vm, Relai Elektronika
Mekanisme Katup Unit katup gas terdiri dari dua bagian n. Bagian mekanisme (trotel) untuk mengatur jumlah udara yang masuk ke silinder motor. Pada bagian ini terdapat mekanisme penggerak katup gas (1) dan sekrup penyetel putaran idle (2) n. Bagian elektris (3) adalah berupa sakelar yang memberi informasi pada unit pengontrol elektronika waktu mesin idle dan beban penuh
Konstruksi : 1. Tuas kontak putaran idle 2. Sepatu kontak 3. Kontak beban penuh 4. Rumah 5. Terminal 2 6. Terminal 18 7. Terminal 3 8. Poros katup gas 9. Kontak putaran idle 10. Posisi kontak putaran idle 11. B Posisi kontak beban penuh Masing – masing terminal pada bagian elektris katup gas dirangkaikan ke unit pengontrol elektronika dengan terminal yang sama
Relai kombinasi n n n Relai ini terdiri dari 11 terminal dengan kode sebagai berikut : 85 =ke massa 86 =ke terminal 4 unit pengontrol elektronika dan terminal 47 injektor start dingin 86 a = dari klem 50 86 b = ke terminal 20 unit pengontrol elektronika dan terminal 36 pengukur jumlah udara
n n n 86 c = dari klem 15 koil pengapian 88 a = ke unit pengontrol elektronika terminal 10 dan pengukur jumlah udara terminal 39 88 b = ke injektor, 88 d = ke pompa bensin 88 c = ke terminal 48 katup pengatur udara tambahan 88 y = dari klem 30, 88 z = dari terminal + baterai
Tulislah nama bagian dan kode terminal rangkai relai ini !
Injektor bekerja berdasarkan elektromagnetis yang diatur oleh unit pengontrol elektronika n Konstruksi 1. = Lubang penyemprot 2. = Batang katup jarum 3. = Kumparan magnet listrik 4. = Pegas 5. = Terminal 6. = Saringan 7. = Saluran masuk bensin X = Celah pengangkatan katup jarum n
Unit pengontrol elektronika n n Dengan unit pengontrol elektronika diatur waktu dan volume bahan bakar yang diinjeksikan, berdasarkan informasi dari = pengukur jumlah udara, katup gas, putaran motor dan relai kombinasi Kesalahan pada unit pengontrol elektronika jarang terjadi untuk memeriksanya ada tester khusus, atau dengan mengetes komponen diluar unit pengontrol elektronika
Pengaturan injeksi oleh unit pengontrol elektronika Penyemprotan dilakukan serentak untuk semua silinder dalam satu kali periode setiap 360 poros engkol.
Rangkaian lengkap a. Relai kombinasi b. Pompa bensin listrik c. Pengukur temperatur udara masuk d. Saklar waktu start dingin e. Injektor start dingin f. /g/h/i Injektor j. Pengukur jumlah udara k. Katup pengatur udara tambahan l. Sakelar katup gas m. Unit pengontrol
Mono Jetronik n n n Berilah nama bagian/komponen dari mono jetronik ini, dan jelaskan arah aliran bahan bakar !. Tangki bensin pompa bensin listrik saringan injektor pengatur tekanan tangki. Tekanan bensin dalam sistem diatur oleh regulator / pengatur tekanan.
Pengukur jumlah udara
Konstruksi dan nama bagian 1. Pembentuk pusaran udara 1. Penerima gelombang 2. Plat petistabil pusaran 2. Penguat udara (amplifayer) 3. Bagian pemancar 3. Saluran Pass Bagiangelombang 1 & 2 berfungsi untuk membuat pusaran udara. By yang akan diukur melalui pemancar & penerima gelombang frekuensi tinggi. Dengan sebuah penguat , gelombang frekuensi tinggi pada bagian penerima diubah bentuknya menjadi impul tegangan yang diterima oleh komputer. Pertanyaan Apa fungsi saluran By – Pass ? Agar udara dapat masuk lebih banyak kedalam silinder, dengan perbandingan diameter By Pass tertentu maka udara yang diukur cukup sebagian yang dilalui oleh gelombang suara frekuensi tinggi.
Relai pompa bensin listrik/relai kombinasi n 1. 2. 3. 4. Kode terminal & hubungan kabel Ke pompa bensin Komputer Injektor Massa 5. Komputer 6. Terminal 50 7. Baterai 30 8. Kunci kotak 15
Berilah nama-nama komponen rangkaian relai ini ! a. Relai pompa d. Kunci kontak g. Ke busi bensin b. Pompa bensin c. Baterai e. Koil h. Ke pengapian f. Komputer Injektor
Injektor Gambar I Katup jarum menutup Gambar II Injektor menyemprotkan bensin
n Keterangan Saluran masuk / filter 2. Gulungan magnit listrik 3. Pegas 4. Badan 5. Torak 6. Ring pembatas 7. Nozel 8. Katup jarum 9. Jarak pembukaan katup jarum Pertanyaan : Apa sebabnya pada mono jetronik, kadang memakai dua injektor? Untuk menyesuaikan kebutuhan campuran bahan bakar dengan volume motor. 1. n n
Skema sinyal masuk dan keluar komputer Sinyal masuk 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pengukur udara Sensor temperatur udara masuk Temperatur air pendingin Posisi katup gas Sensor tahanan Co Tegangan baterai Sakelar putaran idle Putaran motor Kunci kontak terminal 50 Tekanan saluran isap Sinyal keluar 11. 12. Injektor Pompa bensin
- Slides: 79