LINGKUNGAN EKSTRASELULER DAN DINDING SEL ADAPTASI SEL PADA

  • Slides: 22
Download presentation
LINGKUNGAN EKSTRASELULER DAN DINDING SEL

LINGKUNGAN EKSTRASELULER DAN DINDING SEL

ADAPTASI SEL PADA LINGKUNGAN DIPENGARUHI OLEH : Habitat potensial Faktor genetik Kemampuan untuk berubah

ADAPTASI SEL PADA LINGKUNGAN DIPENGARUHI OLEH : Habitat potensial Faktor genetik Kemampuan untuk berubah Faktor lingkungan berpengaruh terhadap: struktur sel dan aktivitas sel LINGKUNGAN EKSTRASELULER

ADAPTASI SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK PROKARIOTIK Lebih cepat beradaptasi Sistem genetik yang sederhana Memproduksi

ADAPTASI SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK PROKARIOTIK Lebih cepat beradaptasi Sistem genetik yang sederhana Memproduksi enzim untuk beradaptasi EUKARIOTIK Adaptasi tergantung lingkungan dan sel lainnya Sistem genetik lebih kompleks mempunyai sistem internal khusus untuk perkembangan sistem jaringan/organ mampu menghadapi keadaan yang ekstrem karena multiseluler

 Lingkungan yang normal pada organisme mungkin dapat ekstrem pada organisme lain Lingkungan yang

Lingkungan yang normal pada organisme mungkin dapat ekstrem pada organisme lain Lingkungan yang ekstrem tidak absolut, tetapi relatif pada organisme tergantung pada struktur atau aktivitas Faktor-faktor yang membuat kondisi lingkungan ekstrem, yaitu : (1) Air, (2) Salinitas, (3) Tekanan hidrostatik, (4) p. H, (5) Temperatur LINGKUNGAN EKSTREM

 Kehidupan membutuhkan air untuk aktivitas metabolisme seperti tumbuh dan reproduksi. Jika air kurang

Kehidupan membutuhkan air untuk aktivitas metabolisme seperti tumbuh dan reproduksi. Jika air kurang akan mengganggu metabolisme Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas air : penyerapan permukaan sel dan hidrasi Aktivitas lingkungan yang rendah terdapat pada : lingkungan kering dan lingkungan dengan kadar garam tinggi AIR

 Salinitas menurunkan aktivitas air pada organisme Salinitas yang tinggi menyebabkan sel dehidrasi Halophile:

Salinitas menurunkan aktivitas air pada organisme Salinitas yang tinggi menyebabkan sel dehidrasi Halophile: organisme yang menyukai salinitas yang tinggi. Contoh: Halobacterium salinarium, membutuhkan sodium (Na+) untuk pertumbuhan SALINITAS

 Tekanan hidrostatik tertinggi berada di dasar laut. Tekanan hidrostatik = 1 atm berada

Tekanan hidrostatik tertinggi berada di dasar laut. Tekanan hidrostatik = 1 atm berada ± 10 m di bawah permukaan air. Tekanan hidrostatik yang tinggi akan menghambat replikasi sel, menghambat metabolisme, dan menekan aktivitas enzimatis. Barotolerant : organisme yang toleran pada tekanan tinggi. Cara adaptasi: (1) menghasilkan enzim dan (2) mempunyai membran yang tidak peka terhadap tekanan yang tinggi. Truly Barophilic : organisme yang toleran pada tekanan ekstrem. TEKANAN HIDROSTATIK

 Mempengaruhi struktur dan metabolisme. Habitat geothermal, vulkanik, rawa : lingkungan asam. Laut: p.

Mempengaruhi struktur dan metabolisme. Habitat geothermal, vulkanik, rawa : lingkungan asam. Laut: p. H 8, sungai danau : p. H 5 -6, lingkungan sulfurik (geothermal): p. H 2 Taman nasional Yellowstone p. H 0, 05: alga, jamur, dan bakteri Lingkungan hidup tanaman tinggi >3, ikan dalam air >4. p. H

 Organisme hidup pada suhu normal, tetapi ada yang hidup dibawah 0 o. C

Organisme hidup pada suhu normal, tetapi ada yang hidup dibawah 0 o. C dan ada yang hidup pada temperatur ekstrem Thermophilic: hidup di 40 -90 o. C atau lebih Psychrophiles: hidup di lingkungan di bawah 20 o. C Mesophiles: hidup di 20 -50 o. C Adaptasi sel pada temperatur yang tinggi adalah: mempunyai thermostable (1) enzim dan (2) membran TEMPERATUR

FUNGSI: perlindungan, transportasi, dan memberi bentuk sel PROKARIOTA • Tidak semua mempunyai dinding sel.

FUNGSI: perlindungan, transportasi, dan memberi bentuk sel PROKARIOTA • Tidak semua mempunyai dinding sel. • Punya dinding sel : bakteri dan blue-green algae/cyanobacteria • Tidak punya dinding sel : Mycoplasma dan bakteri bentuk L DINDING SEL

 Perlindungan terhadap tekanan osmotik (mencegah lisis sel dalam media hipotonis) Menambah kekakuan dan

Perlindungan terhadap tekanan osmotik (mencegah lisis sel dalam media hipotonis) Menambah kekakuan dan bentuk sel Barier penetrasi beberapa molekul FUNGSI DINDING SEL PROKARIOTA

 Dinding sel Cyanobacteria menyerupai Gram , kecuali yang melakukan fotosintesis. Dinding sel bakteri

Dinding sel Cyanobacteria menyerupai Gram , kecuali yang melakukan fotosintesis. Dinding sel bakteri tersusun oleh makromolekul peptidoglikan, suatu polimer yang tersusun dari N-asetil glukosamin(AGA), N-asetil muramat (AAM) dan peptida (alanin, asam glutarat, dan lisin). Fungsi peptidoglikan adalah mengendalikan atau mencegah terjadinya lisis osmotik protoplasma pada media atau lingkungan hipotonik. DINDING SEL BAKTERI

 GRAM Ungu POSITIF pada pewarna Gram Peptidoglikan lebih tebal. Punya asam tekoat yang

GRAM Ungu POSITIF pada pewarna Gram Peptidoglikan lebih tebal. Punya asam tekoat yang terikat pada peptidoglikan. GRAM NEGATIF Pink pada pewarna Gram Peptidoglikan lebih tipis, tetapi mempunyai membran luar yang tersusun dari lipid polar dan lipopolisakarida DINDING SEL BAKTERI GRAM + DAN -

 Bahan utama berupa kitin pada hifa dan β-glukan pada ragi. Bahan tertanam dalam

Bahan utama berupa kitin pada hifa dan β-glukan pada ragi. Bahan tertanam dalam suatu komplek protein-manan Manan= suatu polisakarida yang terdiri atas polimer manosa yang bercabang atau lurus DINDING JAMUR

 ORGANISME NON -FOTOSINTESIS Fungi uniseluler (Baker’s Yeast) dan fungi multiseluler Dinding sel terdiri

ORGANISME NON -FOTOSINTESIS Fungi uniseluler (Baker’s Yeast) dan fungi multiseluler Dinding sel terdiri dari polimer, kitin, dan glucan. ORGANISME FOTOSINTESIS Tanaman tinggi Jika di air berfungsi untuk proteksi protoplas dari lisis. Jika di darat berfungsi untuk proteksi terhadap dehidrasi. Dinding sel tersusun dari selulose, hemi-selulose, pektin, dan protein. DINDING SEL EUKARIOTA

MEMBRAN PLASMA

MEMBRAN PLASMA