Lina Lukitasari dr M Si VITAMIN PENDAHULUAN Tahun

  • Slides: 95
Download presentation
Lina Lukitasari, dr. , M. Si VITAMIN

Lina Lukitasari, dr. , M. Si VITAMIN

PENDAHULUAN Tahun 1880: pelaut Jepang kena beri diet dengan daging, susu, makan nabati Scurvy:

PENDAHULUAN Tahun 1880: pelaut Jepang kena beri diet dengan daging, susu, makan nabati Scurvy: pelaut Inggris + jeruk sembuh Kesimpulan: manusia perlu vitamin, selain karbohidrat, protein, lemak, mineral dan air dalam makanannya Istilah vitamin: thn 1911 oleh Casimir Funk vita =hidup/vital, amine = senyawa amine/amina

VITAMIN ? Fungsi selengkapnya vitamin dalam tubuh masih belum seluruhnya diketahui Penggolongan vitamin berdasarkan

VITAMIN ? Fungsi selengkapnya vitamin dalam tubuh masih belum seluruhnya diketahui Penggolongan vitamin berdasarkan kelarutannya: Vitamin yang larut dalam lemak: A, D, E, K Vitamin yang larut dalam air: B complex, C Faktor nutrisi essensial lainnya: kholin, inositol, PABA, bioflavonoid, asam lipoat

VITAMIN ? Vitamin 1. 2. 1. adalah suatu senyawa organik penting, yang ada dalam

VITAMIN ? Vitamin 1. 2. 1. adalah suatu senyawa organik penting, yang ada dalam diet, bukan karbohidrat, lemak, protein, maupun mineral, yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berjalannya fungsi tubuh yang normal tidak dapat disintesis oleh tubuh (manusia maupun sebagian besar hewan) suplay dari makanan Tumbuh-tumbuhan dan mikroorganisme dapat mensintesis vitamin

VITAMIN LARUT LIPID Vitamin larut lipid merupakan bentuk apolar hidrofobik yang hanya dapat diabsorpsi

VITAMIN LARUT LIPID Vitamin larut lipid merupakan bentuk apolar hidrofobik yang hanya dapat diabsorpsi apabila ada absorpsi lipid Sirkulasi darah: vitamin dibawa dalam lipoprotein atau terikat pada specific binding proteins. Fungsi vitamin : vitamin A, vision; vitamin D, calcium and phosphate metabolism; vitamin E, antioxidant; Vitamin K, blood clotting Fungsi selengkapnya vitamin dalam tubuh masih belum seluruhnya diketahui

VITAMIN LARUT LIPID Vitamin larut lipid tergantung dari pencernaan dan absoprsi lipid—kasus steatorrhea dan

VITAMIN LARUT LIPID Vitamin larut lipid tergantung dari pencernaan dan absoprsi lipid—kasus steatorrhea dan gangguan sistem empedu defisiensi vitamin larut lipid : Buta senja dan xerophthalmia vitamin A; Rickets pada anak dan osteomalacia pada dewasa vitamin D Gangguan neurologis dan anemia neonatus vitamin E; Perdarahan neonatus vitamin K. Keracunan vitamin : intake berlebih ? ? ? ? ? vitamins A dan D Vitamin A dan β-carotene (provitamin A) atherosklerosis dan cancer prevention.

VITAMIN LARUT AIR Vitamin larut air: vitamin B kompleks dan vitamin C fungsi kofaktor

VITAMIN LARUT AIR Vitamin larut air: vitamin B kompleks dan vitamin C fungsi kofaktor enzim Defisiensi salah satu dari vitamin B kompleks jarang terjadi karena terkandung dalam makanan Defisiensi vitamin larut air: Beriberi thiamin; Cheilosis, glossitis, seborrhea riboflavin; Pellagra niacin; Peripheral neuritis pyridoxine; Megaloblastic anemia, methylmalonic aciduria, dan pernicious anemia vitamin B 12; Megaloblastic anemia folic acid scurvy Vitamin C

DEFINISI VITAMIN Vitamin adalah komponen/ bahan organik yang harus ada dalam makanan dibutuhkan dalam

DEFINISI VITAMIN Vitamin adalah komponen/ bahan organik yang harus ada dalam makanan dibutuhkan dalam jumlah sedikit supaya metabolisme tubuh berjalan normal Kasus defisiensi vitamin pencegahan & terapi: asupan vitamin dari luar atau makanan

VITAMIN LARUT LIPID

VITAMIN LARUT LIPID

VITAMIN A

VITAMIN A

VITAMIN A (RETINOID): RETINOL, RETINAL, ASAM RETINOAT Sifat fisik dan kimiawi: stabil pada temperatur

VITAMIN A (RETINOID): RETINOL, RETINAL, ASAM RETINOAT Sifat fisik dan kimiawi: stabil pada temperatur yang agak tinggi bagi manusia, vitamin A tersedia dalam bentuk: 1. 2. vitamin A sendiri precursor/ provitamin A

VITAMIN A SENDIRI didapat pada diet hewani sebagai ester retinol dengan asam lemak rantai

VITAMIN A SENDIRI didapat pada diet hewani sebagai ester retinol dengan asam lemak rantai panjang yang ditimbun di berbagai jaringan hewan (ginjal, paru, hati) bentuk isomer yang penting: 1. vitamin A 1 = retinol 1 rumus molekul C 20 H 29 OH banyak terdapat di hati ikan laut 2. vitamin A 2 = retinol 2 = 3 dehidro retinol – 1 rumus molekul C 20 H 27 OH ikatan rangkap A 2 > A 1 banyak terdapat dalam hati ikan air tawar aktivitas fisiologi vit A 2 = A 1

PRECURSOR/ PROVITAMIN A adalah pigmen-pigmen karotenoid yang disebut karoten, yang merupakan bagian dari pigmen

PRECURSOR/ PROVITAMIN A adalah pigmen-pigmen karotenoid yang disebut karoten, yang merupakan bagian dari pigmen tumbuh-tumbuhan berwarna hijau atau kuning Di dinding usus: karoten diubah menjadi vitamin A Karotenoid sendiri tidak mempunyai aktivitas sebagai vitamin A Sumber vitamin A yang aktif: dari hewan Yang penting untuk pembentukan vitamin A: α, β, γ karoten dan kriptosantin (terutama β karoten) Diet nabati: vitamin A terutama sebagai β karoten pada pigmen yang kuning

PRO VITAMIN A Pro-Vitamin A = carotenoids Retinoid = retinol = retinaldehyde = retinoic

PRO VITAMIN A Pro-Vitamin A = carotenoids Retinoid = retinol = retinaldehyde = retinoic acid hanya didapatkan pada makanan dari hewan; carotenoids didapatkan pada makanan dari tumbuhan Mengukur kadar vitamin A dalam makanan: equivalent dengan jumlah retinol per mikrogram (6 μg β-carotene ~1 μg retinol)

METABOLISME VITAMIN A

METABOLISME VITAMIN A

METABOLISME VITAMIN A DI USUS Β carotene provitamin A carotenoid carotene dioxygenase retinaldehyd e

METABOLISME VITAMIN A DI USUS Β carotene provitamin A carotenoid carotene dioxygenase retinaldehyd e Esterfikasi retinol Retinol masuk kilomikron

METABOLISME VITAMIN A

METABOLISME VITAMIN A

METABOLISME VITAMIN A DI LUMEN USUS ester retinol dari diet hewani dihidrolisa oleh enzim

METABOLISME VITAMIN A DI LUMEN USUS ester retinol dari diet hewani dihidrolisa oleh enzim esterase (disekresikan oleh pankreas), kemudian diabsorbsi langsung dalam bentuk retinol proses absorbsi butuh garam empedu

FUNGSI VITAMIN A β karoten: sebagai anti oksidant lemak retinol: reproduksi (sebagai hormon sterol)

FUNGSI VITAMIN A β karoten: sebagai anti oksidant lemak retinol: reproduksi (sebagai hormon sterol) penglihatan (prazat pigmen penglihatan) fungsi retinol dalam penglihatan dapat dibantu oleh retinal

FUNGSI VITAMIN A retinal: merupakan komponen penglihatan rhodopsin pada sel-sel batang (rod cells) retinoid

FUNGSI VITAMIN A retinal: merupakan komponen penglihatan rhodopsin pada sel-sel batang (rod cells) retinoid acid: asam retinoat diperlukan untuk pertumbuhan, yaitu menimbulkan respon penambahan jumlah reseptor merangsang diferensiasi sel Ca embrional dan secara reversibel menghambat pertumbuhan sel kanker mammae manusia.

DEFISIENSI VITAMIN A Buta senja : buta warna hijau buta warna muda night blindness.

DEFISIENSI VITAMIN A Buta senja : buta warna hijau buta warna muda night blindness. Kronis defisiensi : xerophthalmia: keratinisasi kornea dan kulit Differensiasi sistem immune menurun.

KERACUNAN VITAMIN A Kemampuan tubuh dalam memetabolisir vitamin A sedikit Gejala keracunan: Tekanan intra

KERACUNAN VITAMIN A Kemampuan tubuh dalam memetabolisir vitamin A sedikit Gejala keracunan: Tekanan intra kranial meningkat: headache, nausea, ataxia, dan anorexia, Hepatomegali dan perubahan histologi hepar Calcium homeostasis terganggu : penebalan tulang panjang, hypercalcemia dan kalsifikasi jaringan lunak, Kulit : kering, desquamasi, dan alopecia

 Sumber Vitamin A: sayuran dan buah yang berwarna hijau dan kuning (kaya karoten)

Sumber Vitamin A: sayuran dan buah yang berwarna hijau dan kuning (kaya karoten) sumber pro vitamin A margarin, susu, kuning telur, keju, ginjal, hati ikan Penentuan kualitatif: vitamin A: reaksi Carr – Price (vit. A + Sb. Cl 3 + CHCl 3 biru ungu) kuantitatif: reaksi Carr – Price, spektrofotometri, fluorometri, dl

KEBUTUHN VITAMIN A Laki-laki : 5. 000 IU/hr Wanita : 4. 000 IU/hr Anak-anak

KEBUTUHN VITAMIN A Laki-laki : 5. 000 IU/hr Wanita : 4. 000 IU/hr Anak-anak : 1. 400 – 3. 500 IU/hr Bumil : 6. 000 IU/hr Buteki : 8. 000 IU/hr 1 IU ekivalen dengan aktivitas 0, 3 μg retinol Kadar vitamin A darah: 50 – 200 IU / 100 ml darah

VITAMIN D = CALCIFEROL

VITAMIN D = CALCIFEROL

VITAMIN D ADALAH HORMON Vitamin D dapat disintesis di kulit tergantung sunlight 7 -Dehydrocholesterol

VITAMIN D ADALAH HORMON Vitamin D dapat disintesis di kulit tergantung sunlight 7 -Dehydrocholesterol (bahan intermediate dari sintesis kolesterol yang menumpuk di bawah kulit) reaksi nonenzymic terpapar ultraviolet light 258 -300 nm, terbentuk previtamin D (cholecalciferol) Iklim dengan suhu panas: konsentrasi vitamin D dalam plasma meningkat

BENTUK VITAMIN D Bentuk pro vitamin D yang terpenting: ergosterol: dari tumbuh-tumbuhan (ergot dan

BENTUK VITAMIN D Bentuk pro vitamin D yang terpenting: ergosterol: dari tumbuh-tumbuhan (ergot dan ragi) 7 -dehidro kholesterol: dari hewan (pada kulit) penyinaran ergosterol: langsung oleh sinar UV pada: menghasilkan ergokalsiferol = vit. D 2 7 -dehidro kholesterol: menghasilkan kholekalsiferol = vit. D 3 ergokalsiferol dan kholekalsiferol

SINTESIS VITAMIN D

SINTESIS VITAMIN D

VITAMIN D Cholecalciferol (Vitamin D 3) hasil sintesis di kulit hepar: hidroksilasi menjadi 25

VITAMIN D Cholecalciferol (Vitamin D 3) hasil sintesis di kulit hepar: hidroksilasi menjadi 25 -hydroxy cholecalciferol aliran darah: terikat pada vitamin D-binding globulin ren: hidroksilasi menjadi active metabolite 1, 25 -dihydroxy cholecalciferol atau inactive metabolite 24 hydroxycalcidiol Ergocalciferol yang diperoleh dari tanaman hidroksilasi menjadi ercalcitriol.

METABOLISME VITAMIN D

METABOLISME VITAMIN D

FUNGSI VITAMIN D Metabolisme vitamin D tergantung pada konsentrasi kalsium dan fosfat palsma Fungsi

FUNGSI VITAMIN D Metabolisme vitamin D tergantung pada konsentrasi kalsium dan fosfat palsma Fungsi utama vitamin D : mengontrol homeostasis kalsium: Meningkatkan absorpsi kalsium di intestinal Menurunkan ekskresi kalsium Memobilisasi bone mineral Terlibat dalam: Sekresi insulin Sintesis dan sekresi parathyroid and thyroid hormones Menghambat produksi interleukin yang diaktivasi oleh sel T dan sel B Differensiasi monocyte precursor cells proliferasi

MASALAH KESEHATAN VITAMIN D Defisiensi vitamin D: pada anak-anak: Ricketsia (gangguan proses penulangan /

MASALAH KESEHATAN VITAMIN D Defisiensi vitamin D: pada anak-anak: Ricketsia (gangguan proses penulangan / osifikasi sehingga tulang melengkung kaki berbentuk X atau O) pada dewasa: osteomalacia (tulang rapuh, kadar Ca darah menurun sehingga terjadi perubahan ratio Ca / P karena ekskresi kalsium lebih besar dari ekskresi fosfat Hipervitaminosis D: pemberian vitamin D dalam jumlah besar pada umumnya tidak berbahaya, tetapi juga tidak menguntungkan: pada bayi kalsifikasi jaringan-jaringan lunak seperti paru-paru dan ginjal hiperkalsemia Pada dewasa kerapuhan tulang dan batu ginjal

VITAMIN D Sumber vitamin D: hati ikan, susu, telur penambahan vitamin D dari luar

VITAMIN D Sumber vitamin D: hati ikan, susu, telur penambahan vitamin D dari luar pada diet penyinaran makanan yang mengandung provitamin D Pada manusia, penyinaran kulit oleh sinar UV menghasilkan vitamin D Keunikan vitamin D: makanan yang mengandung vitamin D hanya sedikit jenisnya dapat dibentuk sendiri oleh tubuh, yaitu dengan penyinaran UV (dari lampu atau matahari) pada kulit Kebutuhan vitamin D: Anak-anak: 400 – 800 IU/hr (1 IU = aktivitas 0, 025 μg kristal murni vitamin D 3)

Tocopherol VITAMIN E

Tocopherol VITAMIN E

VITAMIN E Berasal dari bahasa Yunani: tokos = melahirkan, phero =membawa, ol = alkohol

VITAMIN E Berasal dari bahasa Yunani: tokos = melahirkan, phero =membawa, ol = alkohol Di alam ada 6 macam tocoferol: alfa, beta, gama, delta, eta, zeta Paling banyak di alam dan mempunyai aktivitas biologis yang terbesar sebagai vitamin: α-tocoferol (= 5, 7, 8 trimetil tocol) 80% minyak kekuningan yang larut dalam lemak, stabil terhadap panas dan asam, kurang stabil terhadap basa dan mengalami oksidasi secara lambat Aktivitasnya dapat dirusak oleh sinar UV

FUNGSI VITAMIN E hewan tingkat tinggi (unggas, sapi): diperlukan untuk kesuburan sehingga disebut vitamin

FUNGSI VITAMIN E hewan tingkat tinggi (unggas, sapi): diperlukan untuk kesuburan sehingga disebut vitamin antisterilitas atau faktor kesuburan (fertility factor manusia ? ? ? ? sebagai antioksidan Fungsi biokimiawi vitamin E dan selenium adalah mencegah kerusakan elemen-elemen seluler dan subseluler oleh peroksidase sebagai kofaktor dalam transfer elektron pada respirasi sel dan membran eritrosit ikut mempertahankan integritas otot-otot, jaringan hati dan sel darah merah

KONSENTRASI VITAMIN E Kadar vitamin E pada lipoprotein dalam plasma dan fosfolipid organel, tergantung

KONSENTRASI VITAMIN E Kadar vitamin E pada lipoprotein dalam plasma dan fosfolipid organel, tergantung pada faktor-faktor: jumlah α-tocoferol yang dikonsumsi kadar pro oksidant dan anti oksidant pada diet kadar selenium dalam diet masukan asam amino yang mengandung S dalam diet

METABOLISME VITAMIN E tocoferol mudah diabsorbsi di usus halus, kemudian ditransport ke hati dalam

METABOLISME VITAMIN E tocoferol mudah diabsorbsi di usus halus, kemudian ditransport ke hati dalam khilomikron. Untuk mencapai jaringan perifer, vitamin E diangkut oleh lipoprotein fosfolipid dari mitokondria, endoplasmik retikulum dan membran plasma mempunyai afinitas yang spesifik terhadap α-tocoferol

MASALAH KESEHATAN VITAMIN E Defisiensi vitamin E: gangguan reproduksi distrofi otot (karena gangguan integritas

MASALAH KESEHATAN VITAMIN E Defisiensi vitamin E: gangguan reproduksi distrofi otot (karena gangguan integritas otot) gangguan eritrosit (mudah terhemolisis) Hipervitaminosis vitamin E: E relatif non toksik pada manusia pada dosis yang sangat besar mata kabur dan pusing

 Sumber vitamin E: tumbuh-tumbuhan: bibit gandum, padi, minyak kacang, minyak jagung, minyak biji

Sumber vitamin E: tumbuh-tumbuhan: bibit gandum, padi, minyak kacang, minyak jagung, minyak biji kapas, kecambah hewan: daging, mentega, susu, telur Kebutuhan vitamin E: dewasa: laki-laki = 15 IU; wanita = 12 IU kebutuhan bumil & buteki lebih banyak anak-anak: 4 – 15 IU (tergantung umur dan jenis kelamin) 1 IU α tocoferol ~ aktivitas biologis 0, 67 mg tocoferol

VITAMIN K

VITAMIN K

VITAMIN K Disebut vitamin koagulasi Vitamin yang larut dalam lemak, stabil terhadap panas ,

VITAMIN K Disebut vitamin koagulasi Vitamin yang larut dalam lemak, stabil terhadap panas , peka terhadap sinar (sehingga botol penyimpanannya harus berwarna gelap) Ada 3 macam: vitamin K 1 = Filoquinon pd minyak tumbuhan daun berwarna hijau vitamin K 2 = Menaquinon (misal: Farnoquinon) pd jaringan hewan dapat disintesa bakteri usus vitamin K 3 = Menadion vitamin K yang diproduksi sintetis dan larut air

FUNGSI VITAMIN K untuk memelihara kadar normal dari faktor-faktor pembekuan darah (yakni faktor II,

FUNGSI VITAMIN K untuk memelihara kadar normal dari faktor-faktor pembekuan darah (yakni faktor II, VII, IX, X yang disintesa di hati dalam bentuk prekursor yang inaktif) Pengaktifan faktor-faktor tersebut perlu vitamin K sebagai komponen koenzim dalam proses fosforilasi oksidasi

METABOLISME VITAMIN K gangguan absorbsi lemak terjadi defisiensi vitamin K bakteri usus banyak yang

METABOLISME VITAMIN K gangguan absorbsi lemak terjadi defisiensi vitamin K bakteri usus banyak yang mati defisiensi vitamin K filoquinon dan menaquinon hanya diabsorbsi bila ada garam empedu, kemudian ke pembuluh limfe menadion (karena larut dalam air) dapat diabsorbsi tanpa adanya garam empedu, kemudian ke peredaran darah menadion untuk pengobatan disimpan di hati (>>) dan jaringan perifer (<)

DEFISIENSI VITAMIN K & HIPERVITAMINOSIS K Defisiensi Vitamin K: hampir tidak ada Hipervitaminosis K:

DEFISIENSI VITAMIN K & HIPERVITAMINOSIS K Defisiensi Vitamin K: hampir tidak ada Hipervitaminosis K: pemberian dosis menadion berlebihan: pemecahan eritrosit berlebihan (tidak terjadi pada vitamin K 1)

 Sumber vitamin K: tumbuh-tumbuhan berwarna hijau, tomat keju, kuning telur, hati disintesa oleh

Sumber vitamin K: tumbuh-tumbuhan berwarna hijau, tomat keju, kuning telur, hati disintesa oleh bakteri usus Kebutuhan belum vitamin K: dapat ditentukan dengan pasti karena defisiensi vitamin K jarang terjadi

VITAMIN LARUT AIR

VITAMIN LARUT AIR

VITAMIN LARUT AIR Mempunyai struktur kimia yang bermacam-macam dan mempunyai bagian molekul yang polar

VITAMIN LARUT AIR Mempunyai struktur kimia yang bermacam-macam dan mempunyai bagian molekul yang polar Dapat disintesis oleh tumbuh-tumbuhan (kecuali vitamin B 12): kacang-kacangan, padi-padian, tumbuhan berdaun hijau. Juga terdapat di sel ragi, daging dan susu Terdiri dari: vitamin B complex vitamin C Karena larut dalam air, maka tidak stabil dalam penyimpanan sehingga harus selalu ada dalam diet (kecuali vitamin B 12 yang dapat disimpan beberapa tahun di hati manusia normal sehingga hati dapat menyuplai vitamin B 12) Berperan sebagai koenzim adatu kofaktor pada reaksi enzimatik, Dapat diekskresi melalui urine tidak menyebabkan keracunan

VITAMIN B

VITAMIN B

VITAMIN BC YANG PENTING DAN TERDAPAT DALAM MAKANAN B 1 = tiamin / aneurin

VITAMIN BC YANG PENTING DAN TERDAPAT DALAM MAKANAN B 1 = tiamin / aneurin / faktor anti beri-beri B 2 = riboflavin / laktoflavin B 3 = asam pantotenat B 5 = niasin / asam nikotinat / P. P faktor = vitamin G B 6 = piridoksin B 7 = biotin = vitamin H B 9 = asam folat / asam pteroil glutamat B 12 = siano kobalamin / anti anemia pernisiosa

VITAMIN B 1

VITAMIN B 1

VITAMIN B 1/ TIAMIN merupakan kristal putih yang sedikit larut alkohol, bau dan rasanya

VITAMIN B 1/ TIAMIN merupakan kristal putih yang sedikit larut alkohol, bau dan rasanya seperti ragi mudah dioksidir sehingga terjadi tiokhrom (tiokhrom dipakai untuk penentuan kadar tiamin) inaktif bila direduksi atau kena sinar UV relatif stabil terhadap asam atau pemanasan kering sampai 100°C, tetapi mengalami destruksi lambat pada pemanasan basah enzim tiaminase (dalam ikan mentah tertentu) bersifat tidak tahan panas, dapat membuat tiamin menjadi inaktif di alam bebas terdapat dalam bentuk tiamin HCl

METABOLISME TIAMIN/B 1 tiamin dapat disintesa tumbuhan dan jasad renik (termasuk bakteri dalam usus

METABOLISME TIAMIN/B 1 tiamin dapat disintesa tumbuhan dan jasad renik (termasuk bakteri dalam usus manusia dalam bentuk bebas mudah diabsorbsi di usus tidak dapat disimpan tubuh dalam jumlah besar kelebihan tiamin akan diekskresi melalui urine tidak keracunan setelah diabsorbsi di otak dan hati, tiamin mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktifnya, yaitu tiamin pirophosphat (TPP) fosforilasi terjadi atas bantuan enzim tiamin pirofosfotransferase (tiamin pirofosfokinase)

DEFISIENSI VITAMIN B 1 gangguan pertumbuhan pada hewan muda polineuritis yang ada pada manusia

DEFISIENSI VITAMIN B 1 gangguan pertumbuhan pada hewan muda polineuritis yang ada pada manusia dapat disertai perubahan kardiovaskuler dan edema. Gejala utama pada manusia dapat dibagi 3: gejala susunan saraf = dry beri-beri gejala edema = wet beri-beri gejala jantung = acute pernicious beri-beri gangguan saluran cerna, misal: turunnya nafsu makan, gangguan pencernaan dan obstipasi

SUMBER VITAMIN B 1 terdapat pada hampir semua tumbuhan dan semua jaringan hewan yang

SUMBER VITAMIN B 1 terdapat pada hampir semua tumbuhan dan semua jaringan hewan yang dimakan didapati berlimpah pada padi-padian yang tidak terlalu dibersihkan kulit arinya, hati dan daging makanan tertentu yang diperkaya vitamin B 1: tepungan, mentega, jagung dan makaroni

KEBUTUHAN VITAMIN B 1 manusia dewasa: rata-rata 0, 5 mg / 1000 kal kebutuhan

KEBUTUHAN VITAMIN B 1 manusia dewasa: rata-rata 0, 5 mg / 1000 kal kebutuhan tergantung: umur: anak-anak > dewasa aktivitas: makin besar kebutuhan kalori, makin besar pula kebutuhan akan vitamin B 1 besarnya tubuh: makin besar tubuh, kebutuhan vitamin B 1 semakin besar pula kehamilan dan laktasi: kebutuhan > diet lemak dan protein mengurangi kebutuhan tiamin; diet karbohidrat meningkatkan kebutuhan tiamin pada keadaan demam: kebutuhan meningkat

VITAMIN B 2/ RIBOFLAVIN

VITAMIN B 2/ RIBOFLAVIN

VITAMIN B 2 merupakan kristal berwarna kuning orange yang larut dalam air dan berfluorescensi

VITAMIN B 2 merupakan kristal berwarna kuning orange yang larut dalam air dan berfluorescensi kuning kehijauan tidak mudah teroksidasi stabil pada pemanasan dan asam, tetapi peka terhadap sinar UV di alam didapati sebagai pigmen bebas riboflavin fosfat atau sebagai penyusun flavoprotein

METABOLISME Setelah diabsorbsi dalam mukosa usus , riboflavin mengalami fosforilasi (oleh enzim flavokinase )menjadi:

METABOLISME Setelah diabsorbsi dalam mukosa usus , riboflavin mengalami fosforilasi (oleh enzim flavokinase )menjadi: riboflavin fosfat atau riboflavin mononukleotida Walaupun penimbunan relatif terbatas, riboflavin didapati dalam hati dan ginjal dalam jumlah yang lebih banyak Riboflavin adalah komponen dari koenzim: FMN (Flavin Mono Nukleotida): yang dibentuk dengan reaksi fosforilasi riboflavin dan memerlukan ATP rantai respirasi FAD (Flavin Di Nukleotida): yang dibentuk dari FMN ditambah bagian AMP dari molekul ATP lain rekasi pada asam-asam amino, asam lemak dan karbohidrat Diekskresi melalui faeces (terutama) dan melalui urine. tidak terjadi keracunan riboflavin Riboflavin bebas tidak dapat melewati placenta tetapi pada hewan yang hamil estrogen menginduksi pembentukan protein pengemban riboflavin dan akan mentransport riboflavin menembus placenta, masuk peredaran darah bayi

DEFISIENSI VITAMIN B 2 fisura pada sudut mulut (cheilosis), pada lipatan telinga dan hidung,

DEFISIENSI VITAMIN B 2 fisura pada sudut mulut (cheilosis), pada lipatan telinga dan hidung, lidah bengkak dan merah (glossitis) perlukaan-perlukaan kulit vaskularisasi kornea, fotofobi, mata kering dan merah

 Sumber vitamin B 2: susu, daging, hati, ginjal, jantung, ikan dan telur, buahan

Sumber vitamin B 2: susu, daging, hati, ginjal, jantung, ikan dan telur, buahan vitamin B 2 dapat disintesa semua tumbuhan dan banyak mikroorganisme, tetapi tidak dapat disintesa oleh hewan tingkat tinggi Kebutuhan pada vitamin B 2: anak-anak dan dewasa: 0, 4 – 1, 8 mg/hr

NIASIN/NIACIN/VITAMIN B 5

NIASIN/NIACIN/VITAMIN B 5

VITAMIN B 5 Niasin adalah nama umum dari asam nikotinat yang mudah berubah menjadi

VITAMIN B 5 Niasin adalah nama umum dari asam nikotinat yang mudah berubah menjadi nikotin amida yaitu komponen tak beracun dari alkaloid nikotin tembakau yang toksik berupa kristal putih berbentuk jarum larut dalam air dan stabil terhadap panas

METABOLISME NIASIN Asam nikotinat diabsorbsi di usus halus sebagai nikotinat Sitosol sel : nikotinat

METABOLISME NIASIN Asam nikotinat diabsorbsi di usus halus sebagai nikotinat Sitosol sel : nikotinat mengalami fosforilasi menjadi NMN (Nikotinat Mono Nukleotida) adenilasi oleh ATP dan penambahan gugus amida dari glutamin membentuk koenzim NAD+ (Nikotin amida Adenin Dinukleotida). NAD+ dapat mengalami fosforilasi menjadi NADP+ koenzim Niasin diekskresi melalui urine

VITAMIN B 5 Fungsi vitamin B 5: NAD+ dan NADP+ berperan sebagai koenzim pada

VITAMIN B 5 Fungsi vitamin B 5: NAD+ dan NADP+ berperan sebagai koenzim pada reaksi transfer elektron Defisiensi vitamin B 5: pellagra (dermatitis) Gangguan saraf, lidah kemerahan, Diare kemunduran mental Hipervitaminosis B 5: hipervitaminosis asam nikotinat (bukan niasin amida) dapat menyebabkan kulit kemerahan, gatal,

 Sumber vitamin B 5: daging, hati, ikan, telur, tumbuh-tumbuhan yang mengandung asam nikotinat

Sumber vitamin B 5: daging, hati, ikan, telur, tumbuh-tumbuhan yang mengandung asam nikotinat (gandum, ragi, kulit ari beras dan kacang-kacangan) merupakan sumber niasin yang baik buah dan sayuran hanya sedikit mengandung niasin sebagian besar hewan dan tumbuhan dapat mensintesa niasin dari triptofan (tetapi pada jagung kandungan triptofan rendah niasin juga rendah) Kebutuhan vitamin B 5: anak-anak : 5 – 16 mg/hr dewasa : 12 – 20 mg/hr bumil & buteki : > dipengaruhi oleh jumlah protein (AA triptofan dalam

VITAMIN B 6/ PIRIDOKSIN

VITAMIN B 6/ PIRIDOKSIN

PIRIDOKSIN 3 bentuk : piridoksin piridoksal (bentuk aldehid) piridoksamin (bentuk amin) ketiga bentuk ini

PIRIDOKSIN 3 bentuk : piridoksin piridoksal (bentuk aldehid) piridoksamin (bentuk amin) ketiga bentuk ini sama aktifnya sebagai prazat piridoksal fosfat larut dalam air dan alkohol, sedikit larut dalam pelarut lemak peka terhadap sinar UV dan alkali piridoksin tahan pemanasan, tetapi piridoksal dan piridoksamin tidak

METABOLISME VITAMIN B 6 mudah diabsorbsi usus dan didapati pada semua jaringan tubuh dalam

METABOLISME VITAMIN B 6 mudah diabsorbsi usus dan didapati pada semua jaringan tubuh dalam sitoplasma ketiganya mengalami fosforilasi Menjadi piridoksin fosfat, piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat Piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat koenzim dalam metabolisme tubuh Piridoksal fosfat merupakan metabolit utama yang ada dalam plasma Metabolit utama yang diekskresi melalui urine adalah asam piridoksat

FUNGSIN VITAMIN B 6 piridoksal fosfat diperlukan pada: sintesa niasin dari AA triptofan transport

FUNGSIN VITAMIN B 6 piridoksal fosfat diperlukan pada: sintesa niasin dari AA triptofan transport aktif dalam absorbsi AA masuk sel sintesa hemoglobin, yaitu penggabungan AA ke heme piridoksin juga berperan pada reaksi transulfurasi, yaitu transfer sulfur dari metionin ke AA serin membentuk sistein

DEFISIENSI VITAMIN B 6 jarang terjadi dapat terjadi pada: penyakit TBC dengan pemberian obat

DEFISIENSI VITAMIN B 6 jarang terjadi dapat terjadi pada: penyakit TBC dengan pemberian obat INH jangka panjang INH + piridoksal akan membentuk piridoksal hidrason yang cepat diekskresi pellagra, mengingat sintesa niasin dari triptofan memerlukan piridoksal fosfat Bayi : pemnasan susu kerusakan piridoksal dan piridoksamin. Terjadi gejala muntah, diare, pembesaran perut dan kejang Orang dewasa dan bumil sulit diketahui. Hipervitaminosis B 6: dosis piridoksin 1 – 2 g/hr dapat meracuni saraf

 Sumber vitamin B 6: kuning telur, daging, ikan, susu, hati kacang-kacangan, padi-padian, gandum,

Sumber vitamin B 6: kuning telur, daging, ikan, susu, hati kacang-kacangan, padi-padian, gandum, kubis bakteri usus juga memproduksi piridoksin, tetapi belum ditentukan seberapa jauh dapat digunakan tubuh Kebutuhan vitamin B 6: pada orang dewasa yang makan protein ± 100 g/hr, pemberian piridoksin diperkirakan cukup 2 mg/hr anak-anak : 0, 3 – 1, 2 mg/hr bumil & buteki : 2, 5 mg/hr

VITAMIN B 9/ ASAM FOLAT

VITAMIN B 9/ ASAM FOLAT

ASAM FOLAT berasal dari kata folium (bahasa Yunani) = daun terdiri dari: cincin heterobisiklik

ASAM FOLAT berasal dari kata folium (bahasa Yunani) = daun terdiri dari: cincin heterobisiklik pteridin asam glutamat para amino asam bensoat (PABA) merupakan kristal kuning yang sedikit larut air stabil pada pemanasan dalam suasana netral dan alkali

ASAM FOLAT sel hewan tidak dapat mensintesa PABA selalu dibutuhkan asam folat dalam dietnya

ASAM FOLAT sel hewan tidak dapat mensintesa PABA selalu dibutuhkan asam folat dalam dietnya dalam tumbuh-tumbuhan, asam folat terdapat dalam bentuk poliglutamat yang mengandung 3 s/d 7 gugusan glutamat sukar diabsorbsi : harus dihidrolisis di usus oleh enzim folil poliglutamat hidrolase) pteroil mono glutamat pada manusia normal, setelah pemberian per oral asam folat dalam plasma (+2/3 asam folat terikat protein) asam folat diekskresi melalui urine dan empedu

DEFISIENSI VITAMIN B 9: menyebabkan anemi megaloblastik, glositis dan gangguan GIT karena masukan yang

DEFISIENSI VITAMIN B 9: menyebabkan anemi megaloblastik, glositis dan gangguan GIT karena masukan yang kurang adekuat, absorbsi yang terganggu dan metabolisme yang abnormal pemberian asam folat pada anemi pernisiosa (karena defisiensi vitamin B 12) dapat menyembuhkan aneminya tetapi tidak menyembuhkan gejala neurologisnya. eratnya hubungan metabolisme kobalamin (B 12) dan asam folat (B 9) pada anemia megaloblastik gejala klinik defisiensi kedua vitamin ini sukar dibedakan pemberian asam folat 300 – 500 μg/hr pada anemi karena defisiensi asam folat akan memberi respon hematologi yang baik, tetapi dosis ini belum memberi respon pada defisiensi vitamin B 12

 Sumber vitamin B 9: tumbuh-tumbuhan / sayuran ( sumber utama), ragi, hati dan

Sumber vitamin B 9: tumbuh-tumbuhan / sayuran ( sumber utama), ragi, hati dan ginjal sumber lainnya: daging, gandum, umbian, tomat, pisang, nasi dan jagung Kebutuhan dewasa vitamin B 9: : 400 μg/hr bumil & buteki : > anak-anak : tergantung umur dan BB

VITAMIN B 12= VITAMIN PERNICIOUS ANEMI = FAKTOR EKSTRINSIK DARI CASTLE

VITAMIN B 12= VITAMIN PERNICIOUS ANEMI = FAKTOR EKSTRINSIK DARI CASTLE

VITAMIN B 12 terdiri dari: Bentuk : cincin tetra pirol dari porfirin dengan ion

VITAMIN B 12 terdiri dari: Bentuk : cincin tetra pirol dari porfirin dengan ion cobalt di tengahnya 5, 6 dimetil benzimidazol ribosa fosfat vitamin B 12 a (siano kobalamin) bila pada kobalt terdapat sianida vitamin B 12 b (aquoko balamin = hidrokso kobalamin) bila pada kobalt terdapat hidroksil vitamin B 12 c (nitrito kobalamin) bila pada kobalt terdapat nitrit vitamin B 12 b dan B 12 c akan berubah menjadi vitamin B 12 a bila ada sianida sianokobalamin merupakan bentuk yang stabil terhadap panas dan larut dalam air berupa kristal yang tidak punya rasa dan bau

FUNGSI VITAMIN B 12 sebagai koenzim: berperan pada hematopoiesis, yaitu kobalamin berperan tidak langsung

FUNGSI VITAMIN B 12 sebagai koenzim: berperan pada hematopoiesis, yaitu kobalamin berperan tidak langsung pada pembentukan sel-sel darah melalui aktivasi koenzim asam folat pada hewan: mempercepat pertumbuhan

DEFISIENSI VITAMIN B 12 karena malabsorbsi atau pelepasan kobalamin pada jaringan terganggu menyebabkan: anemi

DEFISIENSI VITAMIN B 12 karena malabsorbsi atau pelepasan kobalamin pada jaringan terganggu menyebabkan: anemi megaloblastik karena akibat gangguan gejala neurologis bila terjadi defisiensi faktor intrinsik dari Castle

 Sumber vitamin B 12: hati, susu, daging, telur, ikan, tiram disintesa bakteri. Pada

Sumber vitamin B 12: hati, susu, daging, telur, ikan, tiram disintesa bakteri. Pada hati hewan dan hasil sintesa bakteri, kobalamin terdapat dalam bentuk metil kobalamin tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kobalamin Kebutuhan dewasa vitamin B 12: : 3 μg/hr bumil & buteki : 4 μg/hr

VITAMIN C/ ASAM ASKORBAT

VITAMIN C/ ASAM ASKORBAT

VITAMIN C merupakan derivat monosakarida yang mempunyai gugus enediol 2 bentuk : asam askorbat

VITAMIN C merupakan derivat monosakarida yang mempunyai gugus enediol 2 bentuk : asam askorbat dehidro asam askorbat terbentuk karena oksidasi spontan dari udara. Keduanya merupakan bentuk aktif yang terdapat dalam cairan tubuh merupakan kristal putih tidak berbau yang larut dalam air (tetapi kurang stabil) stabil dalam larutan dan penyimpanan dingin peka terhadap pemanasan dan oksidasi

METABOLISME VITAMIN C mudah diabsorbsi di usus. Pada manusia tidak dikenal keracunan vitamin C

METABOLISME VITAMIN C mudah diabsorbsi di usus. Pada manusia tidak dikenal keracunan vitamin C dapat diubah menjadi oksalat. Garam kalsium oksalat tidak larut sehingga dapat terbentuk batu ginjal maupun batu kandung kencing vitamin C tidak disimpan dalam jaringan tertentu, tetapi didistribusikan di seluruh jaringan tubuh, walaupun pada jaringan-jaringan tertentu (kelenjar adrenal, otak, ginjal, hati, pankreas, timus dan limpa) kadar vitamin C lebih tinggi ekskresi dalam urine dalam bentuk asam askorbat (terutama), asam dehidroaskorbat dan asam oksalat

FUNGSI VITAMIN C pembentukan jaringan kolagen, jaringan ikat, dinding kapiler maupun matrix tulang anti

FUNGSI VITAMIN C pembentukan jaringan kolagen, jaringan ikat, dinding kapiler maupun matrix tulang anti oksidant anti stress Berkaitan dengan fungsi tersebut di atas, maka vitamin C sangat diperlukan pada: penyembuhan luka: sesudah operasi, luka bakar, dsb keadaan panas dan infeksi (dosis tinggi: mencegah common cold) reaksi stress (misal: patah tulang, sakit berat, shock) periode pertumbuhan

DEFISIENSI VITAMIN C disebabkan karena masukan yang kurang terjadi gangguan pembentukan jaringan kolagen dan

DEFISIENSI VITAMIN C disebabkan karena masukan yang kurang terjadi gangguan pembentukan jaringan kolagen dan dinding kapiler sehingga mudah terjadi pendarahan dan anemi bentuk simpanan vitamin C tidak dapat cepat dikosongkan dari tubuh sehingga 3 – 4 bulan keadaan makanan tanpa vitamin C baru terjadi scurvy (scorbut)

 Sumber vitamin C: buah-buahan (jeruk, tomat, dll) dan sayuran segar berdaun hijau asam

Sumber vitamin C: buah-buahan (jeruk, tomat, dll) dan sayuran segar berdaun hijau asam askorbat dapat disintesa pada berbagai tumbuhan dan hampir semua hewan, kecuali primata dan marmot yang diduga kekurangan enzim untuk merubah asam L gulonat menjadi asam askorbat Kebutuhan vitamin C: dewasa : 45 mg/hr anak-anak : 35 mg/hr bumil & buteki : 60 mg/hr

MACAM DEFISIENSI VITAMIN Defisiensi vitamin (avitaminosis) terjadi secara: 1. Primer: disebabkan oleh kurangnya masukan

MACAM DEFISIENSI VITAMIN Defisiensi vitamin (avitaminosis) terjadi secara: 1. Primer: disebabkan oleh kurangnya masukan misal: kurangnya vitamin dalam diet alkoholisme kronis 2. Sekunder: diakibatkan oleh gangguan lainnya yaitu: - gangguan saluran pencernaan - gangguan pada gigi - pengeluaran yang berlebihan - malabsorbsi - alergi

VITAMIN Akibat avitaminosis secara bertahap terjadi: 1. 2. 3. 4. Penurunan vitamin dalam jaringan

VITAMIN Akibat avitaminosis secara bertahap terjadi: 1. 2. 3. 4. Penurunan vitamin dalam jaringan Lesi biokimia (misal: penurunan kadar enzim) Lesi anatomis Perubahan patologis dan penyakit Fungsi selengkapnya vitamin dalam tubuh masih belum seluruhnya diketahui Penggolongan vitamin berdasarkan kelarutannya: Vitamin yang larut dalam lemak: A, D, E, K Vitamin yang larut dalam air: B complex, C Faktor nutrisi essensial lainnya: kholin, inositol, PABA, bioflavonoid, asam lipoat

The end TERIMAKASIH

The end TERIMAKASIH