LEMPAR LEMBING DISUSUN OLEH DAHLIA DEVI 05 DEWI
LEMPAR LEMBING DISUSUN OLEH : • DAHLIA DEVI (05) • DEWI ASTARINA (07) • FEBRIANA T (09) • SEPTI INDRIA N (29) • LINA ANDRIA (12)
A. SEJARAH LEMPAR LEMBING Di zaman dahulu lempar lembing dilakukan dengan berbagai cara : berdiri, dengan ancang-ancang, dengan satu dan dua tangan, untuk mengenai suatu sasaran. Lembing lama terbuat dari kayu dengan ujung dari besi. Bahan ini dirasakan terasa berat untuk itu diganti dengan kayu ringan dari swedia. Kemudian ditemukan lembing modern dari logam dan serat kaca (fiberglass). Selama berpuluh-puluh tahun pelempar lembing dari Firlandia menjuarai perlombaan lempar lembing. Dari tahun 1914 -1938 rekor dunia hampir hanya diperbaikioleh atlet firlandia. kelangsungan gerak pada lempar lembing dapat dirincikan sbb : 1) awalan , 2) lemparan dan lepasnya lembing, dan 3)memelihara keseimbangan.
B. TEKNIK LEMPAR LEMBING 1) LATIHAN MEMEGANG LEMBING Ada 2 cara teknik memegang yang banyak digunakan oleh pelempar lembing : a) Cara Finlandia 1) Jari tengah melingkari pegangan lembing pada bagian tepi belakangdan bersentuhan dengan ibu jari yang lurus memegang tempat itu juga. 2) Jari telunjuk memegang lembing dibelakang pegangan agak lurus dan sejajar lengan. 3) 2 jari yang lain berimpit memegangi pegangan lembing agak renggang dengan jari tengah. Dengan cara ini tarikan pada bagian tepi belakang pegangan lembing dilakukan oleh jari tengah. b) Cara Amerika 1) Jari telunjuk memegang bagian tepi belakang pegangan lembing. 2) Ibu jari dalam keadaan lurus diletakkan pada lembing dibelakang tepi pegangan, 3) 3 Jari yang lain berimpit agak renggang dengan jari telunjuk memegang pada pegangan lembing, . Dengan cara ini yang memegang peranan dalam melempar adalah jari telunjuk.
2) LATIHAN MEMBAWA LEMBING Ada 3 cara membawa lembing sewaktu melakukan awalan. a) Dibawa diatas bahu dengan mata lembing mengarah serong keatas. Cara ini umumnya digunakan oleh pengguna awalan dengan gaya amerika atau americanhop. b) Dibawa dimuka bahu dengan mata lembing mengarah serong kebawah. Cara ini banyak digunakan oleh pelempar yang menggunakan langkah silang atau gaya firlandia. c) Dibawa dengan mata lembing dibawah. Lengan kanan yang memegang lembing lurus kebawah. Mata lembing arahnya serong keatas, ekor lembing dekat tanah. Cara ini untuk memudahkan pelempar memperoleh posisi siap melakukan lemparan setelah melakukan awalan.
3. LATIHAN LEMPAR LEMBING TANPA AWALAN DENGAN AWALAN LANGKAH SINGKAT a) Latihan Lempar Lembing Tanpa Awalan 1) Lembing dipegang sesuai cengan keinginan. 2) Langkahkan kaki kanan kebelakang cukup lebar, disertai dengan kemiringan badan belakang, berat badan dikaki kanan. 3) Tangan yang memegang lembing lurus dibelakang serong kebawah, dan teknik lutut kaki kanan dan kiri lurus. Pandangan sebentar melihat kearah tangan kanan, kemudian melihat kearah samping kiri serong keatas, dan pandangan kearah sasaran lemparan. 4) Tangan yang memegang lembing digerakkan dengan gerakan melempar, dan disertai dengan memutar badan kekiri sehingga posisi badan menghadap kedepan. Arah lembing menuju serong keatas depan, serta melewati diatas bidang bahu. 5) Kemudian meluruskan kaki depan dan belakang pada saat itu lembing segera dsilepaskan dari genggaman disertai gerak lucutan pergelangan tangan. 6) setelah lembing lepas dari tangan kanan, kaki kanan disilangkan kedepan untuk menggantikan posisi kaki kiri, untuk menjaga keseimbangan tubuh agar badan tidak jatuh kedepan.
b) Latihan Lempar Lembing Dengan Awalan Langkah Jingkat 1) Awalan dapat dilakukan dengan berlari sebanyak 13 langkah, kemudian ditambah 3 langkah untuk persiapan dan melakukan lemparan. Dari 13 langkah ini, terbagi menjadi 2 bagian, yaitu 7 langkah dilakukan dengan 1/3 kecepatan dan 6 langkah dengan ¾ kecepatan. Pembagian ini sekedar untuk pedoman saja, tapi pada prakteknya boleh kurang atau ditambah jumlah langkahnya. 2) Saat Langkah Jingkat Setelah awalan lari, pada langkah ke-5, saat kaki kanan sampai pada tanda yang ke-2, tangan kanan meluruskan lembing kebelakang bawah. Pada saat kaki kiri melangkah, mulai dari kaki kanan melakukan jingkat dengan langkah lebar atau panjang sambil menarik badan kesamping. Gerakan jingkat dilakukan dari mulai langkah kelima sampai langkah ketuju, atau dilakukan kurang lebih 2 -4 langkah. 3) Sikap Melempar Dimulai dari tangan kanan membawa lembing, kemudian lembing dijulurkan langsung dari atas pundak dibelakang badan. Kaki kiri dilangkahkan jauh kedepan, badan diputar kekanan bersamaan dengan gerakan lembing kebelakang. Langkagh ke-3 dengan kaki kanan merupakan langkah untuk melempar lembing keatas serong kedepan, dengan sudut lemparan kukang lebih 40 derajat. Lembing dilepas diatas, agak kemuka sedikit dari pundak kanan.
4)LEPASNYA LEMBING a) Begitu kaki kiri mendarat dengan ujung kaki menjurus kearah lemparan, kaki kanan diputar dan digerakkan keatas muka. Panggul diputar kekiri dan badan tegak. b) Lembing terangkat keatas, siku dibengkokkan sedikit, dengan gerakan ini lemparan sudah dimulai. Lengan kiri dibawa kesamping, boleh lurus/ benmgkok dan kepala sudah menghadap kearah lemparan lembing. c) Badan kedepan, bersama dengan penekukan siku kanan, siku ini mendahului tangan yang memegang lembing. Dengan didahului oleh siku kanan lembing dapat dilempar sekuat-kuatnya. d) Lepaskan lembing kira-kira diatas dan agak kedepan sedikit dari pundak kanan. 5) SIKAP AKHIR MELEMPAR LEMBING Untuk dapat menjaga keseimbangan, badan tetap baik, setelah melepaskan lembing saat kaki kanan dilangkahkan kedepan, menggantikan posisi kaki kiri yang diayun kebelakang, kaki kanan ikut mengerem lajunya badan kemuka dengan jalan dipindahkan kedepan dekat garis batas lemparan, dan kaki kiri ditarik lurus kebelakang atau agak kesamping kiri.
C. PERATURAN PERLOMBAAN LEMPAR LEMBING 1) Bahan /materi Lembing Ada 3 bagian lembing, yaitu mata lembing (dari metal), badan lembing (dari kayu/metal), dan tali pegangan lembing yang terletak melilit titik pusat grafitasi lembing. Ukuran lembing : a) Putra, panjang lembing = 2, 6 -2, 7 m b) Putri, panjang lembing = 2, 2 -2, 3 m 2) Lintasan awalan a) Lintasan awalan harus dibatasi garis 5 cm terpisah 4 m b) Pnjang lintasan awalan min : 30 m- max 36, 5 m 3) Lengkung Lemparan Lengkung harus dibuat dari kayu/metal, cicat putih lebar 7 cm, datar dengan tanah sekelilingdan merupakan busur dari lingkaran dengan r=8 m. Garis 1, 5 m dibuat dari titik temu garis lintasan awalan dengan lengkung lemparan, menyiku keluar. 4) Sudut Lemparan Dibentuk 2 garis dari titik pusat lengkung-lemparan dengan sudut 29 derajat memotong kedua ujung lengkung lemparan , tebal dari sektor 5 cm.
5) Peraturan-peraturan Umum a) Lembing harus dipegang pada tempat pegangan. b) Lemparan yang sah, mata lembing harus menatap /menggores tanah disektor lemparan. c) Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan, atau garis 1, 5 m samping/menyentuh tanah didepan lengkung lemparan. d) Sekali pelempar mulai melempar, pelempar tidak boleh memutar badansepenuhnya sehingga punggung menghadap kearah lengkung lemparan. e) Lemparan harus dibuat lewat diatas bahu. f) Jumlah lemparan yang diperoleh sama seperti pada tolak peluru dan lempar cakram.
- Slides: 15