Learning Process Part II Teori Belajar Mengajar dalam
Learning Process; Part II Teori Belajar Mengajar dalam Pendidikan Kesehatan Masyarakat By. Siti Masfiah, SKM, M. Kes, MA Universitas Jenderal Soedirman
Faktor yang mempengaruhi proses belajar 1. 2. 3. 4. Faktor manusia a. Kematangan (fisik, psikis, sosial) b. Pengetahuan sebelumnya c. Motivasi Faktor beban tugas dan materi pendidikan kesehatan a. Bentuk beban tugas b. Banyaknya materi beban tugas c. Kejelasan materi d. Lingkungan Cara pelaksanaan a. Fasilitas dan sumber b. Rutinitas c. Minat dan motivasi d. Persiapan mental Feed back / umpan balik
Faktor yang mempengaruhi proses belajar INPUT Subject / sasaran pendidikan PROSES OUTPUT Metode, fasilitas, materi, fasilitator, kurikulum dll Perubahan baru / tujuan pendidikan
Jenis Perubahan dalam proses belajar 1. Perubahan kognitif (bertambahnya pengetahuan) 2. Perubahan motivasi (lebih suka atau tidak suka) 3. Perubahan group belongingness / ideologi kelompok (sering menyangkut budaya) 4. Perubahan kemampuan / perilaku
Taksonomi/klasifikasi tujuan pendidikan : Domain kognitif (pengetahuan) Domain afektif (sikap) Domain psikomotor (ketrampilan) 5
Kognitif (pengetahuan) Tujuan : 1. Mengetahui (k 1) Contoh instruksional : mendefinisikan, mengidentifikasi, menyebutkan, dsb 2. Memahami (k 2) Contoh instruksional : menjelaskan, memberi contoh, dsb 3. Menggunakan (k 3) Contoh instruksional : Menyesuaikan, memperhitungkan, menemukan, dsb 6
Kognitif (pengetahuan) 4. Mengenal (k 4) Contoh instruksional : Menggambarkan, membedakan, menetapkan, menyimpulkan, dsb 5. Mengusulkan (k 5) Contoh instruksional : Menyusun, merencanakan, dsb 6. Menilai (k 6) Contoh instruksional : Menilai, membandingkan, menyimpulkan, menanggapi, menyokong, dsb. 7
Afektif (Sikap) Tujuan: 1. Mendengarkan, memperhatikan, menerima, serta, dsb (A 1) ikut Contoh instruksional : Menanyakan, memilih, menjawab, menggunakan, dsb 2. Menyelesaikan tugas, mematuhi, menunjukkan perhatian, dsb (A 2) Contoh instruksional Menjawab, membantu, menolong, dsb 8
Afektif (Sikap) 3. Menilai, menunjukkan perhatian, membuktikan, dsb (A 3). contoh instruksional: Menyelesaikan, menguraikan, membedakan, mengikuti, mengajak, dsb 4. Menginsyafi, menyadari, menerima tanggungjawab, dsb (A 4) contoh instruksional : Mentaati, mengubah, mengatur, menyelesaikan, menjelaskan, dsb 5. Menunjukkan, menerapkan, menggunakan (A 5) Contoh instruksional : Melakukan, membedakan, mendengarkan, menyesuaikan, dsb 9
Psikomotor (Ketrampilan/skill) Tujuan: 1. Mengenal, menghubungkan (P 1) contoh instruksional : Memilih, menggambarkan, menemukan, membedakan, dsb 2. Memperagakan, memperlihatkan (P 2) contoh instruksional : Mulai, memperlihatkan, menggerakkan, bersedia, menunjukkan, dsb 3. Melakukan, menetapkan (P 3) contoh instruksional: Memasang, membangun, mengukur, memamerkan, mengatur, dsb 10
Psikomotor (Ketrampilan/skill) 4. Menulis, menyiapkan, mendemonstrasikan (P 4) Contoh instruksional : Memasang, membangun, menghaluskan, mendiskusikan, dsb 5. Menggunakan, mendemo dengan tepat, dsb (P 5) Contoh instruksional : idem (P 4) 11
Tipe-tipe belajar 1. Required 2. Recommended 3. Self-directive
Required Situasi yang membutuhkan (require) suatu tindakan atau sikap tertentu untuk dipelajari Proses pendidikan dapat berlangsung cepat karena masyarakat tidak diberi alternatif lain. Pada situasi ini, perubahan perilaku atau tindakan ttt benar 2 dibutuhkan individu / kelompok. Exp. Pendidikan dalam situasi pendidikan atau kelompok masyarakat yang diserang wabah
Recommended Situasi belajar yang menyarankan (recommend) peserta didik untuk mempelajari perilaku ttt. Masyarakat tidak diharuskan menerima perilaku yang disarankan, masyarakat boleh menerima / menolak. Tujuan program adalah memberikan informasi, menyadarkan, menasehati orang dan mendorong masyarakat menilai sendiri program yg disarankan.
Self-Directive Masyarakat sudah mengetahui pentingnya masalah kesehatan yang terjadi. Tujuan adalah membantu masyarakat dalam mencari informasi, mengevaluasi, merencanakan, dan menyusun program mereka sendiri. Untuk mencapai keberhasilan, diperhatikan: 1. 2. 3. 4. Membangkitkan minat Mencipatakan suasana yg mbngkitkan curiousness Pengaruh orang lain terhadap perilaku individu Tidak menggunakan paksaan.
Prinsip belajar 1. Brdsrkan cara belajar; aktif, instruksional, minat 2. Brdsrkn fasilitas; tempat belajar reprerentatif, tenang, sanitasi, lingkungan, sarana, ohp, white bord, dll. 3. Brdsrkn hakikat belajar; kesinambungan, proses pengorganisasian, eksploratori, 4. Brdasarkn materi; keseluruhan, sederhana, sesuai tujuan 5. Brdasarkan metode
Metode Belajar 1. Metode Didaktik 2. Metode Sokratik
Didaktik Metode ini didasarkan pada cara satu arah atau one way method. Pendidik aktif dan peserta didik pasif Kelemahannya sulit dievaluasi keberhasilannya. Contoh : Siaran radio, tulisan di media cetak, tv dan film
Sokratik Metode dua arah (two way trafic method) Peserta didik dapat aktif dan kreatif Contoh: diskusi kelompok, diskusi panel, diskusi buzz, diskusi forum, seminar, dll.
Proses Belajar 1. Andragogik Proses belajar / pendidikan anak, dependent, structured 2. Pedagogik Proses belajar / pendidikan pada orang dewasa - Diperlakukan secara idividu - Mempunyai kebutuhan pribadi - Dihargai (self-esteem) - Mempunyai harapan yang tinggi Role of life experience, autonomy, independet Who they are? What they need?
Tujuan pendidikan dan kurikulum Dalam proses pendidikan faktor yang sangat menentukan tercapainya tujuan pendidikan adalah kurikulum 21
Definisi kurikulum Daftar mata pelajaran yang akan diterima siswa dlm. wkt. tertentu untuk memperoleh/mencapai ijazah/tingkat tertentu Arti luas : segala usaha/kegiatan yg. mempengaruhi proses belajar mengajar atau pelatihan baik langsung atau tidak lansung 22
Pertimbangan 2 sebagai dasar penyusunan kurikulum Dasar falsafah negara(tujuan pendidikan nasional) Dasar sosiologis (ekonomi, adat istiadat, budaya, kesehatan, dsb) Dasar psikologis yang berkaitan dengan sasaran (minat, kebutuhan, kemampuan, pengalaman, dsb) Dasar pengorganisasiannya 23
Tujuan dalam kurikulum Dasar pengorganisasian, biasanya mata kuliah disusun dalam suatu silabus yang akan mendeskripsikan tujuan kurikulum tersebut dalam 4 macam tujuan yaitu : - tujuan umum - tujuan institusional - tujuan kurikuler (tujuan bidang studi) - tujuan instruksional (sudah konkrit baik pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang akan dicapai) 24
Pengorganisasian kurikulum : 1. Tujuan umum, identik dengan tujuan nasional 2. Tujuan institusional : tujuan institut/fakultas yang bersangkutan 3. Tujuan kurikuler : tujuan setiap mata kuliah 4. Tujuan instruksional : tujuan konkrit mencakup pengetahuan, sikap, perilaku yang akan dicapai 25
Bentuk 2 kurikulum Kurikulum yang berorientasi pada mata ajaran, kurikulum ini menyampaikan bahan pelajaran secara terpisah (mis. kedokteran) Keuntungan: -memberikan pengetahuan yang tersusun secara sistematik -kerugian: mengutamakan pengembangan intelektual saja 26
Bentuk 2 kurikulum Kerugian (lanj. ) -pengetahuan menjadi ter-pisah 2 -pengetahuan tidak fungsional (baru bermanfaat bila digabung, ini memerlukan ketrampilan/ilmu tersendiri) Kurikulum yang terintegrasi, berbagai kurikulum disatukan untuk memecahkan suatu masalah 27
Bentuk 2 kurikulum Kurikulum berdasarkan tk kemampuan, semua kegiatan kurikulum diarahkan pada fungsi yang dituntut oleh pasar 28
TERIMA KASIH
Analisis Kegiatan Belajar MASUKAN PROSES KELUARAN ----------lingkungan----------- Masukan: Bahan pelajaran Lingkungan (alamiah/sosial) Instrumen Sarana/prasarana Kondisi individu mahasiswa Dosen Kurikulum Dsb. 30
Proses : Tergantung tujuan pendidikan (pengetahuan atau skill) Metode penyampaian : satu arah dua arah kelompok kecil (diskusi dsb) kelompok besar 31
OUTPUT (KELUARAN) : Evaluasi : - Ujian tengah semester - Ujian semester - Tugas 2 Instrumen evaluasi (keuntungan/kerugian): - MCQ - Essay - Tugas 2 32
Pengantar Belajar Efektif dan Efisien 1. Indera penglihatan 2. Indera pendengaran 3. Indera pengecapan 4. Indera peraba 5. Indera penciuman I__ Otak (CPU) 1. Pedagogik 2. Andragogik
- Slides: 33