LEADERSHIP Definisi Kepemimpinan Stephen P Robbins 1991 kemampuan
LEADERSHIP
Definisi Kepemimpinan • Stephen P. Robbins (1991) kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Kepemimpinan dapat menentukan apakah suatu organisasi mampu mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan. • Miftah Toha (1992) Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia, baik perorangan maupun kelompok. Kepemimpinan dapat terjadi di mana saja. • Sarros dan Butchatsky (1996) suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.
Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen • Kepemimpinan (leadership) mempunyai fungsi dasar dalam menentukan arah (setting direction) atau visi (vision) organisasi. Visi yang menggugah dan membangkitkan gairah untuk diikuti oleh semua pihak dalam organisasi. • Manajemen mempunyai fungsi dasar dalam hal mengendalikan (controls) dan mengarahkan (directs) orang atau sumberdaya (resources) yang ada agar tujuan atau visi organisasi dapat dicapai berdasarkan pada prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang telah dibangun.
Teori Kepemimpinan • Teori Sifat/Great Man Theory • Teori Perilaku (Behavioral Theories) • Teori Path-Goal • Teori Kontingensi (Contingency Theory) • Teori Kelompok
Teori Sifat/”Great-Man” • Menyatakan bahwa seorang itu dilahirkan membawa atau tidak membawa ciri/sifat(traits) yang diperlukan bagi seorang pemimpin. • Kepemimpinan adalah suatu fungsi kualitas seorang individu, bukan fungsi situasi, teknologi, atau dukungan masyarakat. • Keith Davis mengikhtisarkan ada 4 ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi : - Kecerdasan (Intellegence) - Kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas (Social Maturity and Breath) - Motivasi dari dan dorongan berprestasi - Sikap-sikap hubungan manusia
Teori Perilaku (Behavioral Theories) • Teori Perilaku ini bertolak belakang dengan Teori Great Man (Teori Orang Hebat) yang mengatakan seorang pemimpin adalah dibawa dari lahir dan tidak dapat dipelajari. • Teori ini berfokus pada perilaku para pemimpin daripada karakteristik mental, fisik dan sosial mereka. • Teori Perilaku ini menganggap bahwa kepemimpinan yang sukses adalah didasarkan pada perilaku yang dapat dipelajari dan bukan hanya dari bawaan sejak lahir.
Teori Perilaku (Behavioral Theories) • Studi SKANDINAVIA : pemimpin yang efektif akan menampakkan kepemimpinan yang berorientasi pengembangan a. menghargai eksperimentasi b. mengusahakan gagasan baru c. menimbulkan dan melaksanakan perubahan
Teori Kontingensi (Contingency Theory) • Model kepemimpinan kontingensi dikembangkan oleh Fiedler • Model ini menjelaskan hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi yang menyenangkan dan menguntungkan. • Situasi-situasi tersebut digambarkan oleh Fiedler dalam 3 dimensi empirik, yaitu: 1. Hubungan pimpinan anggota 2. tingkat dalam struktur tugas 3. posisi kekuasaan pemimpin yang didapatkan melalui wewenang formal
Teori Kontingensi (Contingency Theory) lanjutan Penemuan Fiedler menunjukkan bahwa dalam situasi yang sangat menguntungkan atau sangat tidak menguntungkan, tipe pemimpin yang berorientasi pada tugas atau pekerjaan adalah sangat efektif. Tetapi bila situasi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan hanya moderat (terletak pada range tengah), tipe pemimpin hubungan manusiawi atau yang toleran dan lunak akan sangat efektif.
Teori Path-Goal • Teori path-Goal dikemukakan oleh Robert House (1974). • Teori ini sendiri merupakan salah satu pendekatan situasional (kontingensi) yang menggunakan konsep-konsep dari hasil penelitian yang dilakukan oleh ohio state university • Esensi dari teori ini adalah bahwa seorang pemimpin mempunyai tugas untuk membantu bawahannya dalam pencapaian tujuan-tujuan dan menyediakan petunjuk dan/atau dukungan yang diperlukan untuk memastikan bahwa tujuan tersebut seiring sejalan dengan tujuan kelompok atau organisasi secara keseluruhan.
Teori Path-Goal-Lanjutan • Ada dua preposisi yang dikemukakan dalam teori path-goal. Kedua preporsisi tersebut adalah : • 1. Perilaku seorang pemimpin dapat diterima oleh bawahannya sejauh perilaku tersebut dipandang oleh bawahan sebagai sumber untuk memperoleh kepuasaan saat ini ataupun sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan pada masa yang akan datang. • 2. Perilaku pemimpin dapat dikatakan motivatif, jika : a. perilaku tersebut membuat kebutuhan bawahan akan kepuasan, bergantung pada prestasi kerja yang efektif. b. Perilaku tersebut melengkapi lingkungan bawahan dengan menyediakan perbekalan, bimbingan, dukungan, dan imbalan yang diperlukan untuk pencapaian prestasi kerja yang efektif.
Teori Path-Goal-Lanjutan • Teori ini memuat empat tipe atau gaya pokok perilaku pemimpin, yaitu : a. Kepemimpinan direktif (direktive leadership). b. Kepemimpinan suportif (supportive leadership). c. Kepemimpinan Partisipatif ( Partisipatif leadership). d. Kepemimpinan Berorientasi prestasi (achievement oriented leadership)
Teori Kelompok • Teori kelompok dalam kepemimpinan (group theory of leadership) dikembangkan atas dasar ilmu psikologi sosial. Teori ini menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan-tujuan kelompok harus ada pertukaran yang positif antara bawahan dan pemimpinannya. • Kepemimpinan merupakan suatu proses pertukaran (exchange process) antara pemimpin dan pengikutnya, yang juga melibatkan konsep sosiologis tentang peranan yang diharapkan kedua belah pihak.
Gaya Kepemimpinan • Gaya Kepemimpinan Kontinum • Gaya Kepemimpinan Manajerial Grid • Tiga Dimensi dari Reddin • Empat system Manajemen dari Likert
Gaya Kepemimpinan Kontinum • Gaya kepemimpinan kontinum dipelopori oleh Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt. • Kedua ahli menggambarkan gagasannya bahwa ada dua bidang pengaruh yang ekstrem yaitu Bidang 1. pengaruh Pimpinan dan 2. bidang pengaruh bawahan
Gaya Kepemimpinan Kontinum. Lanjutan Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) mengelompokkan tujuh kecenderungan perilaku kepemimpinan (7 model keputusan kepemimpinan Kontinum ) a. Pemimpin membuat keputusan dan kemudian mengumumkan kepada bawahannya (Otoritas atasan) b. Pemimpin menjual keputusan (dalam hal ini pemimpin terlihat banyak menggunakan otoritas yang ada padanya) c. Pemimpin memberikan pemikiran-pemikiran atau ide-ide dan mengundang pertanyaan-pertanyaan. d. Pemimpin memberikan keputusan bersifat sementara yang kemungkinan dapat diubah (Bawahan sudah mulai banyak terlibat dalam rangka pembuatan keputusan)
Gaya Kepemimpinan Kontinum. Lanjutan e. Pemimpin memberikan persoalan, meminta saran-saran dan membuat keputusan (Model ini sudah jelas otoritas pimpinan dipergunakan sedikit mungkin) f. Pemimpin merumuskan batas-batasnya dan meminta bawahan untuk membuat keputusan (Partisipasi Bawahan kali ini lebih besar dibandingkan 5 model di atas) g. Pemimpin mengizinkan bawahan melakukan fungsi-fungsinya dalam batas-batas yang telah dirumuskan oleh pimpinan
Gaya Kepemimpinan Manajerial Grid • Seorang pemimpin tidak dapat hanya memikirkan pencapaian tugas saja tanpa memperhitungkan faktor hubungan dengan bawahannya • Menurut Blake dan Mouton ini, kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi empat kecenderungan yang ekstrim satu kecenderungan yang terletak di tengah keempat gaya ekstrim tersebut
Gaya Kepemimpinan Manajerial Grid Impoverished leadership • dalam kepemimpinan ini si pemimpin selalu menghindar dari segala bentuk tanggung jawab dan perhatian terhadap bawahannya. Team leadership • pimpinan menaruh perhatian besar terhadap hasil maupun hubungan kerja, sehingga mendorong bawahan untuk berfikir dan bekerja Country Club leadership • pimpinan lebih mementingkan hubungan kerja atau kepentingan bawahan, sehingga hasil/tugas kurang diperhatikan. Task leadership Middle of the road • kepemimpinan ini bersifat otoriter karena sangat mementingkan tugas/hasil dan bawahan dianggap tidak penting karena sewaktu-waktu dapat diganti. • dimana si pemimpin cukup memperhatikan dan mempertahankan serta menyeimbangkan antara moral bawahan dengan keharusan penyelesaian pekerjaan pada tingkat memuaskan
Tiga Dimensi dari Reddin • Ada 4 gaya efektif, yaitu: dan Ada 4 gaya tidak efektif Eksekutif Pecinta Kompromi (Compromiser) Pecinta Pengembangan (Developer) Missionari Otokratis yang baik hati (Benevolent autocrat) Otokrat Birokrat Lari dari Tugas (Deserter)
Empat system Manajemen dari Likert Exploitiveauthoritative • otokratis mempunyai sedikit kepercayaan memberi ketakutan dan hukuman, diselingi pemberian penghargaan, memperhatikan pada komunikasi yang turun ke bawah dan hanya membatasi proses pengambilan keputusan di tingkat atas saja. Benevolent authoritative • mempunyai kepercayaan yang berselubung, percaya pada bawahan, memotivasi dengan hadiah–hadiah dan ketakutan berikut hukuman-hukuman, mendengarkan pendapat– pendapat dan ide dari bawahan serta adanya delegasi wewenang dalam proses keputusan. Manajer konsulatif • mempunyai sedikit kepercayaan dan melakukan motivasi dengan penghargaan dan hukuman yang kebetulan, menetapkan dua pola hubungan komunikasi yakni ke atas dan ke bawah Partisipative group • mengandalkan untuk mendapatkan ide–ide dan pendapat-pendapat lainnya dari bawahan dan mempunyai niatan untuk mempergunakan pendapat bawahan secara konstruktif
Teori kepemimpinan paling kuno: “hasta brata” /delapan watak 1) 2) 3) 4) Watak(sifat) BUMI: - selalu berbudi darma - suka memberikan kesenangan kepada orang lain Watak(sifat) SAMUDRA: - selalu dapat menampung segala macam persoalan tanpa emosi, sabar, pemberi maaf, dan tanpa dendam. Watak(sifat) API: - dapat membersihkan segala sesuatu yang kotor - memberi semangat hidup kepada yang lemah - bertindak adil, mempunyai prinsip, tetap tegak, tegas, dan tidak pandang bulu Watak(sifat) ANGIN: - tiada henti-hentinya selalu mengadakan pengamatan melihat perilaku dan tingkah orang - bergaul dengan siapa pun, tanpa mengingat waktu, dan tanpa pamrih dalam menyelami dan melayani kehidupan orang lain
5) Watak(sifat) MATAHARI: - tidak tergesa-gesa, segala sesuatu direncanakan dengan baik, dilakukan setapak demi setapak tetapi pasti 6) Watak(sifat) BULAN: - selalu berseri-seri, menunjukkan halusnya budi - membuat orang lain tenteram, - memberi penerangan kepada yang sedang kegelapan 7) Watak(sifat) BINTANG: - tetap tegak ditempatnya, tidak takut menghadapi bahaya - tidak berubah-ubah kehendaknya, tabah hatinya, dan terus terang 8) Watak(sifat) MENDUNG: - berani memberi hukuman, tetapi juga berani memberi hadiah - kelihatan angker dan menakutkan, tetapi sebenarnya menyenangkan - berwibawa
TERIMAKASIH Next Week “Conflict”
TUGAS (KELOMPOK sama dgn yang DULU) • Silahkan Baca Materi tentang 4 gaya kepemimpinan (Gaya Kepemimpinan Kontinum, Gaya Kepemimpinan Manajerial Grid, Tiga Dimensi dari Reddin, Empat system Manajemen dari Likert). • Tolong pilih 1 orang Pemimpin yang menurut kalian gagal atau berhasil (bisa pemimpin perusahaan, gubernur, presiden ataupun organisasi Dunia), • Analaisis tentang gaya kepemimpinanya, kaitkan dengan 4 gaya kepemimpinan di atas, dan apa yang menyebabkan seorang pemimpin yang anda pilih tersebut berhasil/gagal.
- Slides: 26