Latar Belakang UNBANKED TINGGI Unbanked Tinggi Hanya 20
Latar Belakang UNBANKED TINGGI Unbanked Tinggi Hanya 20% orang dewasa di Indonesia yg memiliki rekening di Lembaga Keuangan Formal (World Bank – 2011) Central Asia & Eastern Europe High income OECD & non. OECD Middle East & North Africa 92% 50% 42% South Asia 22% East Asia & Pacific 42% INDONESIA Sub-Saharan Africa Latin America & Caribbean 40% 20% 12% Sumber : Worldbank, Global Financial Inclusion Index , 2011 Terdapat 48% rumah tangga yg memiliki tabungan di Bank, LKNB & Non Lembaga Keuangan (Survey Neraca Rumah Tangga BI - 2011). 2
Latar Belakang Jumlah Banked Indonesia Lebih Rendah Dibanding Peer deficit surplus Relative Financial Inclusion Deficit and Surplus Countries Source : Hariharan and Marktanner, ICA Institute and Kennesaw State University , 2012 Orang Dewasa Punya Rekening di Sektor Keuangan : Rural VS Urban Sumber : Worldbank, Global Financial Inclusion Index , 2011 Orang Dewasa Punya Rekening di Sektor Keuangan : Gender
Latar Belakang Unbanked Tinggi dan Dampaknya Source : Survey financial literacy LDFEUI, 2012 (5 Provinsi) 35, 31% Saver’s Financial Inclusion > 68% masyarakat menabung > 48% hnya menabung di bank Source : Survei Neraca Rumah Tangga BI - 2011 Dampak Eksklusifitas 1. Ekonomi biaya mahal, 2. Sasaran eksploitasi oleh non formal 3. Memperbesar inequality 4. Rigiditas gap kemiskinan 5. Permasalahan sosial 6. Memperlamban kesejahteraan keluarga 7. Potensi ketidakstabilan finansial Source : IMF
Latar Belakang Tingkat Layanan Perbankan Tingkat Layanan Bank di Indonesia 17. 7 6. 4 14. 3 31. 5 4. 5 3. 7 sumber: Bank Indonesia, BPS, 2012 • Persentase penduduk miskin (kota 7 desa), Sep 2013 • Penduduk miskin : penduduk yang memiliki rata‐rata pengeluaran/pendapatan per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan disebut penduduk miskin. • Garis kemiskinan Rp 259, 520 per kapita perbulan (Sept 2012) 5
Latar Belakang Pertumbuhan Ekonomi Meningkat, Inequality Meningkat • Inequality • Low income trap Sumber: Biro Pusat Statistik, 2012
Latar Belakang Sisi Masyarakat & Penyedia Jasa Hambatan-hambatan masyarakat dalam mengakses jasa keuangan (Honohan, 2004) : 1. Hambatan harga (price barriers); 2. Hambatan informasi (information barrier); dan 3. Hambatan desain produk dan jasa (product and service design barriers). 4. Hambatan channel Masyarakat • • Pendapatan yang rendah Jarak yang jauh ke lokasi kantor bank terdekat Mahalnya biaya unt transaksi & volume yg kecil Informasi yang masih terbatas Tingkat pengetahuan keuangan yang rendah Produk yang kurang sesuai Psikologi, image dan budaya Antrian yang panjang Penyedia Jasa Keuangan • • • Pendirian kantor cabang bank mahal Persyaratan yang ditetapkan oleh regulator Persyaratan yang ditetapkan oleh bank Proses yang kompleks Formalitas tinggi Prefer nasabah non-grass root future: pelayanan informal lebih disukai
Latar Belakang LOAN/GDP & DEPOSIT/GDP RENDAH Indicator Total Population (million)* Bangladesh Brazil China India Indonesia Kenya Malaysia Mexico Pakistan Philippines Sri Lanka Thailand Vietnam 154. 7 198. 7 1. 351 1. 237 246. 9 43. 18 29. 24 120. 8 179. 2 96. 71 20. 33 66. 79 88. 78 Bank Branch/ 100, 000 Adults 1, 000 km 2 Information: • Position in 2012 • Source: Financial Access Survey (FAS), IMF • Countries Data, World Bank *) 8. 08 47. 26 7. 72 11. 38 9. 59 5. 49 19. 91 14. 52 8. 97 8. 13 17. 49 11. 77 3. 18 64. 72 8. 24 9. 17 33. 17 9. 24 2. 31 13. 00 6. 41 13. 40 17. 26 43. 71 12. 55 6. 91 ATM / 100, 000 Adults ATM / 1, 000 km 2 5. 03 118. 60 37. 51 11. 21 36. 47 9. 94 52. 94 47. 33 5. 42 19. 31 15. 41 84. 16 21. 16 Bank Saver/ Borrower/ 1, 000 Adults 40. 32 20. 68 44. 55 32. 67 35. 15 4. 18 34. 56 20. 89 8. 10 41. 00 38. 51 89. 70 46. 02 513. 31 662. 37 13. 23 708, 12 291. 40 268. 30 445. 28 1, 132. 21 - 87. 10 380. 53 271. 71 225, 89 389. 34 228. 62 25. 69 276. 15 - Loan/ GDP (%) Deposit/ GDP (%) 55. 50 42. 42 90. 21 54. 24 32. 85 44. 56 117. 09 17. 29 18. 97 20. 94 44. 83 74. 08 111. 88 68. 93 45. 97 140. 27 68. 64 39. 13 59. 81 146. 93 20. 76 33. 23 38. 15 46. 38 77. 63 119. 67 Impact of Exclusion v Expensive economy cost v Social problem v Target of exploitation by non-formal v Slow down the family welfare v Enlarge inequality v Slow down the economic growth v Rigiditas the poverty gap v Potential financial instability
Keuangan Inklusif. INKLUSIF KEUANGAN SOLUSI : International Practises 1. PENYUSUNAN STRATEGI FINANCIAL INCLUSION (edukasi, perlindungan konsumen, delivery channel, produk, kebijakan, dll) 2. PELUNCURAN PROGRAM tertentu: DFS/MFS/Branchless Banking, basic saving, edukasi, P 2 P, dll Jumlah Negara yg Implementasikan DFS/ Branchless Banking/ Mobile Financial Services**) Region Negara yang Memliki Strategi FI*) Asia Cambodia, Indonesia, Laos, Nepal, Pakistan, Philippines, Vietnam Afrika Benin, Burkina Faso, Cameroon, Congo, Côte d'Ivoire, Ethiopia, Gambia, Liberia, Madagascar, Mali, Malawi, Mauritania, Mozambique, Nigeria, Rwanda, Sierra Leone, Senegal, South Africa, Tanzania, Togo, Uganda, Zimbabwe Eropa & Central Asia Kyrgyz Republic, Russia, Uzbekistan Timur Tengah Egypt, Jordan, Syria, Yemen **) Source: CGAP and Coffey International, data as of Q 1 2012. • • Produk sederhana Prosedur sederhana Dimulai dg transfer Menggunakan seluler & agen *) Source: Ros Grady, Asia-Pacific Economic Co-operation, “Accelerating Financial Inclusion in Asia and the Pacific: An Operational Dialogue on Innovative Financial Inclusion Policies”, Hawaii, 15 September, 2011 Lebih dari 140 implementasi Digital Financial Services (http: //www. cgap. org/topics/agent-networks) 9
KEUANGAN INKLUSIF INDONESIA Journey Financial Inclusion Kemampuan pengelolaan keuangan/ kesejahteraan Unbanked Transfer Menabung Kredit Program Produk Keuangan Lainnya Keuangan Inklusif UMKM = proces development, product, infrastructure, etc loan = evolution Credit scheme Financial track record Program bantuan pemerintah (BLT, PKH, dll) Basic Saving & E-money DFS Unbanked people • Bank • Agent • Mobile phone Unbanked People Individu, unit usaha Depositors (banked) Nasabah UMKM Debitur Banking Potensial Transaction • Feasible • Eligible • account • Database Nasabah Bank Individu, Unit usaha Mikro, Kecil, Menengah Sophisticated Debtors Feasible and Bankable Financial Deepening for SME Banked People time 10
KEUANGAN INKLUSIF INDONESIA INOVASI: Mengapa Perlu ? Challenge ü Large unbanked people ü High inequality (gini ratio 2012=0, 41) ü Low financial literacy ü Unsuitable products and services ü Complex business process ü No proper channel Easy Inovation Low Price Affordable Secure & Reliable Convenience Proportional Principles for Innovative Financial Inclusion (G 20) Solution Outreach Channel Products Regulation Business Process Device Education Consumer Protection • Price • • Example • • Agent, mobilephone, etc Basic saving, micro insurance, etc Simple CDD Tablet PC, EDC, RPID, Mobile phone, etc Education trough mobilephone, agent, etc Complaint mechanism in agent Sinergy MNO & banks 1. Leadership. 2. Diversity. 3. Innovation. 4. Protection. 5. Empowerment 6. Cooperation. 7. Knowledge. 8. Proportionality. 9. Framework. 11
Keuangan Inklusif. INKLUSIF INDONESIA KEUANGAN TUJUAN KEUANGAN INKLUSIF Dampak dari Keuangan Eksklusif : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ekonomi biaya mahal, Memperbesar inequality Sasaran eksploitasi oleh non formal Memperlamban pertumbuhan perekonomian Rigiditas gap kemiskinan Ekskalasi krisis Social problem Tujuan Keuangan Inklusif : 1. Percepatan akses masyarakat ke layanan keuangan. 2. Menyediakan sarana keuangan yang murah, mudah dan aman 3. Stimulate tersedianya inovasi produk dan jasa yg sesuai kebutuhan masyarakat. 4. Mengurangi ekploitasi masyarakat oleh sektor non formal 5. Meningkatkan pemahaman dan kapabilitas keuangan masyarakat. 7. Sarana efisiensi perekonomian 8. Mendukung persaingan yang lebih sehat 9. Terdatanya semua masyarakat, mengurangi AML & TF 12
Keuangan Inklusif KEUANGAN INKLUSIF INDONESIA STRATEGI NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF (SNKI) Visi • Untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui pengurangan kemiskinan, pemerataan pendapatan dan stabilitas sistem keuangan di Indonesia melalui penciptaan sistem keuangan yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat Misi • • • Memberikan support pada konsumsi penduduk miskin. Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Memberikan kesempatan partisipasi masyarakat miskin. Menjadikan strategi keuangan inklusif sebagai bagian dari strategi besar pembangunan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan. Menyediakan jasa dan produk keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan layanan jasa keuangan. Meningkatkan akses masyarakat akan layanan jasa keuangan. Memperkuat sinergi antara bank, lembaga keuangan mikro, dan lembaga keuangan non-bank. Mengoptimalkan peran teknologi informasi dan komunikasi untuk memperluas cakupan layanan jasa keuangan. 13 13
KEUANGAN INKLUSIF INDONESIA STRATEGI NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF Tujuan Utama Mencapai kesejahteraan ekonomi melalui pengurangan kemiskinan, pemerataan pendapatan & stabilitas sistem keuangan di Indonesia dengan menciptakan sistem keuangan yg dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat Pilar Keuangan Inklusif Strategi/ Program 14 Fasilitas Keuangan Publik Edukasi Keuangan • Edukasi : Pelajar TKI Masyarakat lain (Petani , Nelayan, Daerah Perbatasan) • Kampanye Bersama • • • PKH Jamkesmas BLT Bansos BLSM Pemetaan Informasi Keuangan Kebijakan / Peraturan Pendukung Fasilitas Intermediasi & Distribusi • Tabungan. Ku • Multilicensing • Financial Identity Number • Kebijakan • Layanan (FIN) Keuangan branchless Digital • Informasi harga banking komoditi melalui • Pembiayaan Website & HP • Kebijakan kredit Start-Up UMKM Perlindungan Konsumen • Mediasi Perbankan • Transparansi Produk
Akses Keuangan dan UMKM dalam Destination Statement Bank Indonesia VISI BI MISI BI 10 Sasaran Konkrit BI 2018: 1. Terkendalinya inflasi sesuai dengan target yang ditetapkan 2. Terkendalinya nilai tukar yang stabil sesuai dengan keseimbangan internal dan eksternal 3. Terwujudnya pasar keuangan yang dalam dan efisien 4. Terpeliharanya stabilitas sistem keuangan guna mendukung pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil 5. Terwujudnya sistem keuangan yang semakin inklusif 6. Terpeliharanya sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar, dengan memperhatikan perluasan akses dan kepentingan nasional 7. Terjaganya kesinambungan keuangan BI 8. Terwujudnya kapabilitas internal yang kuat 9. Terakumulasinya dukungan SDM yang kompeten 10. Terpeliharanya persepsi positif BI Sasaran Utama BI SU #2 Menetapkan arah dan mewujudkan strategi jangka menengah-panjang fungsi moneter, SSK, dan sistem pembayaran yang integratif dan berorientasi ke depan Sasaran Strategis BI SS #5 Mewujudkan keuangan inklusif yang terarah, efisien, dan sinergis Indikator Kinerja Utama DPAU a. Pengembangan sektor riil melalui pengembangan klaster ketahanan pangan termasuk volatile foods b. Peningkatan jumlah wirausaha baru yang difasilitasi BI c. Pertumbuhan kredit UMKM (2014) d. Share kredit produktif UKM terhadap total kredit e. Jumlah rekening Tabungan. Ku dan basic saving account 15
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM Background : • Pasar keuangan belum berkembang. • Target pembangunan sektor penting perlu dukungan pendanaan. • Instrumen kebijakan moneter langsung mempengaruhi likuiditas perekonomian. Legal basis: UU No. 13/1968 • Perkembangan pasar keuangan. • Instrumen kebijakan moneter tidak langsung. Bank Indonesia baru pasca OJK. Penajaman framework pengembangan UMKM dan akses keuangan: Membantu menjaga inflasi dari sisi supply, & mendukung pertumbuhan ekonomi yg inklusif. Legal basis: UU No. 23/1999 sbgm terakhir diubah dg UU No. 3/2004 Sebelum 1999 - 2013 2014 - Developmental Role Promotional Role Bank Indonesia baru Instrumen : • • Background : Penyediaan KLBI, Ketentuan kuota KUK Kebijakan kredit sektoral Bantuan teknis Instrumen : • Bantuan teknis • Pengaturan • Kemitraan strategis 16
KEUANGAN INKLUSIF & BI Keterkaitan dengan Moneter, SSK & SP Policy Monetary Policy Objective Ultimate goal (level of impact) Price Stability Stable economic growth (economic system) BI Macro-prudential Financial Stability Sistem Pembayaran Micro-prudential OJK Conduct of business Soundness of financial institutions Keuangan inklusif Orderly markets and fair treatment of consumers Protection of consumers (individual institution) Adjust : Jeroen Kremers & Dirks Schoenmaker, Twin Peaks: Experiences in the Netherlands, Desember 2010 Payment system : cash less society Increasing Wealth
PROGRAM UTAMA AKSES – KAPABILITAS – MINIMUM ASSYMETRIC • sangat miskin, • hampir miskin, • miskin Bank Led/ Telco Led Digital Financial Service*) Asuransi Mikro G to P i. e penyaluran PKH Nomor Hand Phone E-money Edukasi Keuangan Informasi Harga (SMS) No HP Link No Rekening Pembuatan database E-KTP Financial Identity Number Website & Sistem Informasi Keuangan Inklusif Profil data nasabah Credit Rating (i. e non keuangan) Moveable Collateral Kredit Mikro *) Dulu branchless banking
- Slides: 18