LANGKAHLANGKAH PEMBELAJARAN dengan PENDEKATAN SAINTIFIK Hak Cipta 2014
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN dengan PENDEKATAN SAINTIFIK Hak Cipta © 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
PENDAHULUAN Kurikulum 2013 mengembangkan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. (Permendikbud Nomor 54/2013) Bagaimana Kurikulum 2013 memfasilitasi peserta didik memperoleh nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang? Bagaimana proses pembelajaran dilaksanakan?
KURIKULUM 2013 menyatakan bahwa: (Permendikbud Nomor 65/2013) Prinsip pembelajaran yang digunakan antara lain (lanjutan): 6. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan(ing ngarsa sung tuladha), membangun kemauan (ing madya mangun karsa), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); 7. pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; 8. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; 9. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; 3
PERMENDIKBUD Nomor 65/2013 Prinsip pembelajaran yang diterapkan antara lain: 1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu; 2. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; 3. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; 4. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 5. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; 4
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi halhal yang ingin diketahui), merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis), mencoba/mengumpulkan data (informasi) dengan berbagai teknik, mengasosiasi/ menganalisis/mengolah data (informasi) dan menarik kesimpulan serta mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan kegiatan mencipta. 5
CONTOH KEGIATAN BELAJAR PADA SETIAP LANGKAH PENDEKATAN SAINTIFIK (PERMENDIKBUD 81 a/2013) 1. Mengamati: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui 2. Menanya: mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati 3. Mencoba/mengumpulkan data (informasi): melakukan eksperimen, membaca sumber lain dan buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan narasumber. (Dalam Permendikbud baru digunakan istilah mengumpulkan informasi) 6
Lanjutan 4. Mengasosiasikan/menganalisis/ mengolah data (informasi): mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. (dalam Permendikbud baru digunakan istilah menalar/mengasosiasi 5. Mengkomunikasikan: Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. (Dalam Permendikbud baru digunakan istilah mengomunikasikan) 6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: menginovasi, mencipta, mendisain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang dipelajari. 7
CATATAN • Langkah mencipta harus disesuaikan dengan tuntutan KD (tidak semua diajarkan sampai pada tahap mencipta). • Kegiatan pembelajaran dalam tahap mencipta sebaiknya dilakukan melewati tahapan kegiatan terbimbing, semi terbimbing, dan mandiri. • Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, langkah-langkah dalam pendekatan saintifik tidak harus lengkap dalam satu pertemuan. • Langkah-langkah tertentu dalam pendekatan saintifik dapat berulang.
• Tahap menanya perlu dimaknai sebagai mempertanyakan fenomena yang diamati dan mendasari kegiatan mengumpulkan data. Tugas guru dalam tahap ini adalah memfasilitasi peserta didik agar pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan sejalan dengan indikator pencapaian kompetensi. • Tugas guru dalam tahap mengumpulkan data adalah menyediakan sumber data. • Di akhir tahap mengkomunikasikan, guru melakukan konfirmasi terhadap pengetahuan yang telah dikonstruk oleh siswa.
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bertindak sebagai fasilitator. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar. Memberi umpan balik. Memberikan penjelasan. Memberi konfirmasi. . . GURU TIDAK SEKEDAR MEMBIARKAN PESERTA DIDIK MEMPEROLEH/MENGKONSTRUK PENGETAHUAN SENDIRI. GURU MEMBERI SETIAP BANTUAN YANG DIPERLUKAN OLEH PESERTA DIDIK. 10
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK 1. Tahap mengamati: Membantu peserta didik menemukan/mendaftar/menginventarisasi apa saja yang ingin/perlu diketahui sehingga dapat melakukan/menciptakan sesuatu. 2. Tahap Menanya: Membantu peseserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal yang perlu/ingin diketahui agar dapat melakukan/menciptakan sesuatu. 3. Tahap Mencoba/mengumpulkan data (informasi): Membantu peserta didik merencanakan dan memperoleh data/informasi untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. 4. Tahap Mengasosiasikan/menganalisis/mengolah data (informasi): Membantu peserta didik mengolah/menganalisis data/informasi dan menarik kesimpulan. 11
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK 5. Tahap Mengkomunikasikan: Manager, pemberi umpan balik, pemberi penguatan, pemberi penjelasan/ informasi lebih luas. 6. Tahap Mencipta: memberi contoh/gagasan, menyediakan pilihan, memberi dorongan, memberi penghargaan, sebagai anggota yang terlibat langsung. 12
Matur Nuwun
- Slides: 13