LAMBANG NAHDLATUL ULAMA NU Gambar dalam Lambang NU
LAMBANG NAHDLATUL ULAMA’ ( NU ) Gambar dalam Lambang NU : 1. Sembilan Bintang 2. Globe 3. Untaian tali berjumlah 99 4. Ikatan tali sebanyak 2 kali 5. Tulisan Nahdlatul Ulama’ 6. Warna Dasar hijau Pencipta lambang ini adalah KH. Ridwan Abdullah, Surabaya (hasil dari shalat istikharah beliau). Masing-masing lambang sarat dengan makna dan tujuan.
Sejarah awal munculnya ASWAJA (Ahlussunnah Wal Jama’ah) Sabda Rasulullah SAW : Bahwa Umat Islam di Akhir zaman akan terpecah menjadi 73 golongan. 72 diantara akan masuk neraka dan 1 golongan yang selamat akan masuk Syurga. Para Sahabat bertanya : Siapakah 1 golongan yang akan selamat yaa Rosul? Jawab Beliau : Ahlus sunnah wal jama’ah, Sahabat tanya lagi : Siapa Ahlus sunnah wal jama’ah itu ? Jawab Rasul : yaitu mereka yang mengikuti Sunnah-ku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin. Sejarah Munculnya ASWAJA Setelah wafatnya Kholifah utsman, kholifah berikutnya Ali bin Abi Thalib menghadapi 3 macam pemberontakan besar yang datang dari ; Thalhah dan zubair yang menghasut Aisyah (diruntuhkan dalam perang Jamal) Mu’awiyyah (Akhirnya mengajak tahkim, Al-Qur’an sebagai bukti) Kaum khowarij (Karena tidak setuju dengan Khalifah yang mau berdamai, akhihrnya membelot dan makar pada pemerintah).
Peristiwa Mihnatul Qur’an Ali Bin Abi Thalib wafat ditikam. Mu’awiyah berjanji akan mengembalikan Ke-khalifahan kepada Hasan bila ia telah memimpin. Namun janji tersebut diingkari dengan mengangkat anaknya Yazid setelah ia wafat. Hasan bin Ali justeru wafat karena diracuni oleh Isterinya, setelah wafat ia diblokade oleh orang-orang islam lain. Bahkan dipanahi dan haram diqubur bersama Rasulullah SAW. Akhirnya Beliau dikubur di Baqi’. Adik Hasan yakni Husein Bin ali juga dimusuhi dan akhirnya wafat di Sahara Nainawa (Karbala). Kedua Cucu Rasulullah (Dari Puteri Rasulullah bernama Fatimatuz Zahra dan menantunya Ali Bin Abi Thalib) tersebut telah didaulat Raslul menjadi pimpinan Pemuda Syurga.
Syarh Permusuhan – permusuhan tersebut akhirnya berkembang menjadi aliran-aliran dalam Islam. Syi’ah Khowarij Murji’ah Mu’tazilah Qodariyah Jabariyah Ahlussunnah wal jama’ah
Tokoh Ahlussunnah Wal Jama’ah (ASWAJA) • TOKOH – TOKOH ILMU TAUHID – IMAM ABU MANSYUR MUHAMAD BIN MAHMUD AL MATURIDI ( 852 – 944 M DENGAN USIA : 95 TAHUN ) – ABU HASAN ALI IBNU ISMA'IL AL ASY'ARI ( 873 – 935 M ) – IMAM ABU HAMID MUHAMAD BIN AHMAD AL GHOZALI (1058 – 1111 M) – SYEKH ABDUL QODIR AL JAILANI ( 1077 – 1168 M ) • TOKOH – TOKOH MADZHAB FIQH – IMAM ABU HANIFAH AN NUKMAN BIN TSABIT ( 699 – 767 m ) – IMAM MALIK BIN ANAS BIN ABU AMIN BIN HARITS AL ANSORI ( 95 – 179 H ) – IMAM MUHAMAD BIN IDRIS BIN ABAS BIN USMAN BIN SYAFI' AS SYAFI'I – IMAM ABU ABDILLAH AHMAD BIN HAMBAL BIN HILAL AS SYAIBANI ( 740 – 817 M : 77 TAHUN )
Mengapa ajaran Madzhab Syafi’iyah lebih mendominasi di Indonesia? Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-VII, dimana saat itu di timur tengah yang sedang berkembang adalah madzhab Imam Syafi’i. Sehingga banyak orang Islam mengikuti dan mendalami Ajaran Fiqh madzhab Syafi’iyyah. Selanjutnya ajaran Syafi’iyyah disebarluaskan oleh WALISONGO di Pulau Jawa khususnya. Hingga turun temurun Ajaran Syafi’iyyah ini sampai kepada syekh Asy’ari, kemudian diajarkan pada KH. Hasyim Asy’ari (Ayah dari KH. Abdul wahid Hasyim serta kakek dari KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)). KH. Hasyim Asy’ari mendirikan NU bersama KH. Abdul wahab Hazbullah, KH. R. asnawi Kudus, KH. Bisyri Syamsuri, dan para tokoh lain).
Nyanyi dulu yu. . . kkk. . . !!!! Lagu Hymne Pelajar NU Bersemilah, bersemilah tunas – tunas NU Tumbuh subur, tumbuh subur, kau harapan NU Masa Depan ditanganmu untuk meneruskan perjuangan. Bersemilah, bersemilah tunas-tunas NU
Latar Belakang berdirinya NU Usaha untuk mempertahankan faham Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah dan rasa cinta tanah air (untuk Persatuan dan Kesatuan). Berkembangnya Ajaran wahabiyah (haram Ziarah kubur, tidak mengakui waliyullah, haram Tahlilan, berdoa langsung pada Allah, Haram Dhiba’/Berjanzi, Haram shodaqoh untuk orang yang telah meninggal, dsb) Berdirinya Komite Hijaz
Ajaran ASWAJA di bidang Aqidah (RUKUN IMAN) 1. Iman Kepada ALLAH 2. Iman Kepada Malaikat 3. Iman Kepada Kitab – kitab ALLAH 4. Iman Kepada Rosul ALLAH 5. Iman Kepada Hari Qiyamat 6. Iman Kepada Qodlo dan Qodar ALLAH
Iman Kepada ALLAH mempunyai 3 macam sifat Sifat Wajib : 20 macam sifat Sifat Muhal : 20 macam sifat Sifat Ja’iz: 1 macam sifat
Iman pada Malaikat ALLAH Malaikat yang wajib diketahui Pengertian Malaikat ◦ Jibril : Menyampaikan wahyu Malaikat adalah ◦ Mikail : Membagi rizqi MAkhluq ALLAH ◦ Izro’il : Mencabut nyawa ◦ Isrofil : Meniup sangkakala ◦ Munkar : Menanyai amal ahli qubur ◦ Nakir : Menanyai amal ahli qubur ◦ Rokib : Mencatat amal kebaikan kelamin atau hawa ◦ Atid ; Mencatat amal keburukan nafsu. ◦ Malik : Menjaga neraka ◦ Ridwan : Menjaga Syurga yang diciptakan dari Nur (cahaya) yang tidak mempunyai orangtua, jenis
Iman Kepada Kitab – Kitab ALLAH Ada 4 kitab yang harus diketahui oleh setiap orang islam yaitu : • Kitab Taurot : Nabi Musa AS. • Kitab Zabur : Nabi Daud AS. • Kitab Injil : Nabi Isa AS. • Kitab Alqur’an : Nabi Muhammad SAW.
Iman Kepada Para Rosul Lima Orang Rosul ulul azmi : Nabi Nuh AS Nabi Ibrahim AS Nabi Musa AS Nabi Isa AS Nabi Muhammad SAW Rosul yang wajib diketahui ada 25 : Adam, idris , nuh, hud, sholeh, ibrahim, luth, isma’il, ishaq, ya’qub, yusuf, ayyub, syu’aib, musa, harun, zulkifli, daud, sulaiman, ilyasa’, yunus, yakariya, yahya, isa dan terakhir Nabi Muhammad SAW
Iman Pada Hari Qiyamat Macam – macam Qiyamat : Qiyamat Sughro : Ketika seseorang meninggal Qiyamat Kubro : Ketika dunia seisinya hancur lebur Lamanya Kiyamat Kubro sampai ke Syurga / Neraka : Bagi Orang kafir 50. 000 tahun karenaharus melewati 50 Negara dengan waktu masing-masing 1000 tahun, Bagi Mukmin sholih ibarat sholat wajib sehari semalam, bagi yang maksiyat tergantung tingkat kemaksiyatan mereka (Kitab Kasyifah Al-saja) Urutan kejadian hari qiyamat Mulai meninggal Al-Naar Jika mendapat ridlo Allah SWT Barzakh Yaumul shirot Al-jannah : Yaumul ba’ts Yaumul mizan Yaumul mahsyar Yaumul hisab
Iman Pada Qodlo dan Qodar ALLAH Secara bahasa qadha ( ketetapan ) dan qadar ( ketentuan ) Pengertian secara istilah Qadha : ketetapan ALLAH sejak zaman dahulu tentang apa yang akan terjadi di dunia dan di akherat Qadar / Taqdir : Ketentuan perwujudan ketetapan ALLAH SWT di zaman azali.
Ajaran ASWAJA di bidang Syari’ah Alqur’an Al Hadist Al Ijma’ Al qiyas
Ajaran ASWAJA bidang Tasawuf/akhlaq Secara bahasa tasawuf ( kesucian, kemurnian jiwa ) akhlaq ( tingkah laku ) Secara istilah Akhlaq ; ungkapan jiwa yang menimbulkan perbuatan dengan mudah / tanpa pertimbangan lebih dulu. Tasawuf ; menempatkan diri pada kehambaan, keluar dari sifat kemanusiaan dan memandang ALLAH secara keseluruhan
Promosi Dulu ya. . . !!!! Bermasalah dengan wajah anda? ? ? Merasa minder saat bertemu orang lain? ? ? Tidak PD dengan penampilan? ? ? Jangan susah, jangan bersedih. Telah hadir obat terbaru yang sangat manjur menanggulangi masalah-masalah tersebut. Segera pesan, harga terjangkau, Persediaan terbatas. . . Sekali minum akan terasa perubahanya. . DIJAMIN. .
TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT Kirimkan ripik & Salak anda ke: rifaudinahmad@ymail. com HP 85290118973
- Slides: 19