LALU LINTAS PEMBAYARAN INTERNASIONAL Gambaran umum Peranan bank

LALU LINTAS PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Gambaran umum Peranan bank dalam lalu lintas pembayaran internasional q Mata uang kuat q Mata uang lemah Pusat finansial internasional Valuta asing dan bursa valuta asing q Surat wesel dagang q Hedging q abritage

Lalu Lintas Pembayaran adalah gerak bolak-balik kepemilikan/ penguasaan barang atau uang sebagai alat tukar dari si pembayar kepada penerima. Pembayaran Internasional adalah pembayaran atas transaksi yang dilakukan oleh Negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya. Pembayaran dalam berdagangan internasional pada umumnya dilaksanakan melalui bank. Bagi pebisnis , terutama export import, pengetahuan mengenai cara pembayaran adalah sangat penting. Jadi, lalu lintas pembayaran Internasional adalah gerak bolak-balik kepemilikan/ penguasaan barang atau uang sebagai alat tukar dari sipembayar kepada penerima atas transaksi yang dilakukan oleh Negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya.

Gambaran umum Pada dasarnya materi utama dalam disiplin ilmu ekonomi internasional ialah transaksi-transaksi ekonomi internasional, baik yang sifatnya bilateral maupun multilateral. Transaksi-transaksi ekonomi internasional tersebut banyak ragamnya. Akan tetapi, sekadar untuk dapat memberikan gambaran umum dapat dikatakan bahwa pada dasarnya dapat dibedakan antara transaksi perdagangan yang terdiri dari transaksi impor dan transaksi ekspor barang dan jasa, transaksi penanaman modal, baik modal langsung maupun modal portofolio beserta transaksi-transaksi lain, yakni yang berkaitan dengan transaksi unilateral, transaksi utang-piutang, dan transaksi moneter. Dari berbagai transaksi ekonomi internasional yang termasuki dalam disiplin ilmu ekonomi internasional seperti tersebut diatas, transaksi perdagangan internasional-lah yang rupa-rupanya sampai sekarang relatif paling banyak memiliki teori-teori, serta konsep-konsep yang cukup mantap. Teori-teori tersebut sebagian betul-betul merupakan teori murni, sebagian merupakan teori mengenai kebijakan-kebijakan perdagangan luar negeri tau internasional. Sebagian menggunakan pendekatan analisis ekuilibrium parsial, sebagian lain menggunakan analisis ekuilibrium umum. Bagian dari disiplin ilmu ekonomi internasional yang menekankan pada transaksi perdagangan ini, sesuai dengan ruang lingkupnya, biasanya disebut pedagangan internasional atau internasional trade. Adapun bagian daripada disiplin ilmu Ekonomi Internasional yang memperhatikan semua transaksi ekonomi internasional, seerti disebutkan di atas dengan memberi penekanan kepada transaksi moneter dan juga transaksi-transaksi (penanaman) modal, lazim disebut Internasional Finance, Pembelanjaan Internasional atau lalu lintas pembayaran internasional.

Peranan bank dalam lalu lintas pembayaran internasional Bagi importir dan eksportir, bank devisa merupakan lembaga yang dapat membentuk mereka untuk melakukan jual-beli surat-surat wesel luar negeri dan memanfaatkannya sebagai perantara dalam mengadakan penagihan-penagihan kepada debitur dari luar negeri. Misalnya, seorang eksportir Indonesia melakukan perjanjian jual-beli dengan seorang importir Inggris. Pada dasarnya satuan uang yang digunakan dalam perjanjian jual-beli tersebut dapat dalam mata satuan uang Inggris (poundsterling £), Rupiah (Rp), atau bahkan dapat pula dalam satuan mata uang dari pihak ketiga, terserah kepada kedua belah pihak yang melakukan transaksi. Akan tetapi, perlu kiranya diketengahkan disini, bahwa pada umumnya para eksportir, juga kebanyakan pemerintah negara pengekspor hampir senantiasa menghendaki untuk menggunakan hard currency atau mata uang kuat dalam mengadakan perjanjian jual-beli dengan para pembeli di luar negeri, bukannya soft currency atau mata uang lemah. Pemerintah kita, misalnya mengharuskan penerimaan hasil ekspor dalam bentuk mata uang tertentu. Mata uang yang lazim dipakai dalam perjanjian atau transaksi ekspor meliputi Dolar Australia, Schillings Austria, Dolar Canada, Kroner Denmark, Mark Jerman, Francs Prancis, Dolar Hong Kong, Lire Italia, Yen Jepang, Escudos Portugis, Poundsterling, Dolar Singapura, Kronor swedia, Francs Swiss, dan Dolar Amerika Serikat. Jadi, kalau eksportir menarik wesel dengan menggunakan satuan uang Dolar AS, maka pembayarannya akan dilakukan dengan menggunakan dolar AS juga, sedangkan kalau dalam surat wesel jumlah yang harus dibayar oleh importir dinyatakan dalam Poundsterling Inggris £ maka pembayarannya dengan mata uang yang sama. Oleh karena bank-bank devisa melakukan jual-beli surat-surat wesel luar negeri maka bank-bank devisa tersebut pada umumnya mempunyai rekening pada bank-bank di berbagai negara. Misalnya, seorang eksportir Amerika serikat menjual surat wesel yang ditariknya atas seorang importir Inggris yang jumlahnya dinyatakan dalam Poundsterling kepada sebuah bank di Amerika serikat maka dengan memiliki surat wesel ini, bank dapat menjualnya kepada importir Amerika Serikat yang membutuhkan mata uang poundsterling untuk membayar transaksi impornya, atau mendiskonto surat wesel tersebut kepada salah satu sebuah bank devisa di Inggris. Kalau Ia mendiskontokannya kepada bank devisa di Inggris maka saldo bank devisa Amerika Serikat tersebut akan bertambah.

Mata uang kuat vs mata uang lemah . Mata kuat Lawan dan Mata Uang Lemah Mata uang kertas yang ada konvertibel dan ada pula yang tidak konvertibel. Sedangkan aliran tidak konvertibel atau incorvertibel juga ada dua macam: a. Inconvertibel dalm artian tidak bebas untuk ditukarkan dengan emas atau ditukarkan dengan mata uang asing b. Inconvertibel dalam arti sukar untuk ditukarkan dengan mata uang negara lain Dengan demikian pada umumnya para eksportir menghendaki pembayaran atas barang yang dijualnya kepada penduduk negara lain dilakukan dengan menggunakan mata uang yang konvertibel. berdasarkan perbedaaan derajat konvertibelnya dalam lalu lintas pembayaran internasional biasanya dibedakan dua kelompok mata uang: a. Hard currencies (mata uang kuat) atau kertas yaitu mata uang yang memiliki sifat acceptability yang tinggi. Pada umumnya mata uang semacam ini dengan sendirinya juga mempunyai convertibility yang tinggi b. Soft currencies atau mata uang lemah yaitu laawan dari mata uang kuat. Kalau hard currencies sangat disukai oleh masyarakat dunia pada umumnya dipakai oleh kebanyakan negara sebagai cadangan internasional, soft surrensies sangat sedikit atau bahkan tidak mungkin tidak ada pemintanya.

Pusat finansial internasional Mekanisme pembayaran internasional ditentukan oleh pola hubungan antara bank-bank yang ikut aktif beroperasi dalam bidang jual-beli alat-alat pembayaran internasional. Kita dapat membedakan tiga macam pola hubungan antarbank dalam melaksanakan penyelesaian utang-piutang diantara mereka. Ketiga pola tersebut ialah: 1. Penyelesaian utang-piutang dengan pola desentralisasi. Sistem semacam ini biasa disebut decentralized system international payment 2. Penyelesaian utang-piutang secara terpusat, yaitu yang biasa disebut centralized system international payment 3. Campuran daripada kedua bentuk-bentuk ekstrem, seperti kita sebut diatas Apabila sistem perbankan negara yang satu dengan sistem perbankan negara yang lain dalam menyelesaikan utang-piutangnya dilakukan secara bilateral maka sistem pembayaran internasional ini kita sebut sebagai decentralized system international payment. GAMBAR: . .

Valuta asing dan bursa valuta asing Bursa atau pasar valuta asing biasanya disebut pula foreign exchange market kita artikan sebagai lembaga di mana orang dapat memperoleh fasilitas-fasilitas untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain atau menerima pembayaran dari penduduk negara lain. Mengingat bahwa untuk melaksanakan pembayaran kepada penduduk negara lain diperlukan valuta asing, sedangkan sebaliknya penerima pembayaran dari penduduk negara lain menciptakan penawaran akan valuta asing maka tidak sedikit pula yang mengartikan bursa valuta asing sebagai tempat di mana permintaan dan penawaran valuta asing dipertemukan. Dalam bursa valuta asing, pada dasarnya bank-bank devisa bertindak sebagai penghubung antarpihak yang meminta valuta asing dengan para pihak yang menawarkan valuta asing. Bank aktiva juga bertindak sebagai pihak yang membiayai transaksi-transaksi luar negeri, dalam arti menyediakan modal yang dapat dipakai oleh mereka yang mengadakan transaksi pembayaran internasional tersebut selama transaksi yang dibiayainya belum sepenuhnya tuntas dilaksanakan. Hanya, apabila bank-bank devisa tersebut melakukan transaksi-transaksi yang sifatnya spekulatif, barulah bank-bank tersebut dapat dikatakan (disamping bertindak sebagai penghubung) sebagai sumber dari permintaan dan penawaran valuta asing.

Pihak-pihak yang menjadi sumber dari permintaan akan valuta asing adalah: 1. Importir barang-barang dan jasa-jasa 2. Investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban luar negerinya yang timbul dari transaksi-transaksi pembelian surat-surat berharga dari penduduk negara lain 3. Debitur dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk melunasi kewajiban-kewajiban luar negerinya yang timbul sebagai akibat dari utang-utang luar negerinya yang telah jatuh tempo atau untuk membayar bunga pinjaman luar negerinya. 4. Wisatawan-wisatawan yang akan melawat ke luar negeri 5. Perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar dividen kepada para pemegang saham di luar negeri 6. Rumah tangga (keluarga) yang membutuhkan valuta asing untuk membiayai studi anggota keluarganya di luar negeri 7. Pemerintah yang membutuhkan valuta asing untuk membiayai perwakilan-perwakilan di luar negeri, untuk menyelesaikan pembayaran utang-utang luar negeri yang telah jatuh tempo, membayar bunga, dan sebagainya 8. Spekulan, misalnya saja mereka yang percaya bahwa pemerintah akan mengeluarkan akan kebijakan devaluasi, mempunyai tendensi untuk membeli valuta asing

Secara singkat dapat dikatakan bahwa yang merupakan sumber permintaan akan valuta asing adalah semua transaksi luar negeri otonom debit, sedangkan semua transaksi luar negeri otonom kredit merupakan sumber daripada penawaran valuta asing. Dengan transaksi-transaksi, seperti disebut diatas mudahlah kiranya untuk dipahami bahwa pada umumnya bank-bank devisa memelihara sebagian daripada aktivanya dalam bentuk valuta asing yang besarnya dan jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan para nasabahnya. Adapun valuta asing yang dipelihara dan diperjualbelikan pada umumnya berbentuk: 1. Mata uang asing yang konvertibel 2. Saldo kredit pada bank-bank devisa kita di luar negeri 3. Surat-surat wesel luar negeri 4. Hak-hak penerimaan pembayaran dari penduduk negara lain dalam bentuk lainnya yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi Berdasarkan kenyataan-kenyataan yang telah disebutkan diatas, khususnya mengenai transaksi-transaksi yang banyak dilakukan oleh bank-bank devisa, dalam literatur sering dikatakan bahwa fungsi-fungsi pokok bank devisa pada dasarnya adalah: 1. Melaksanakan transfer pembayaran internasional 2. Menyediakan kredit untuk membiayai transaksi-transaksi perdagangan internasional 3. Menanggung resiko perubahan kurs valuta asing

Surat Wesel Dagang surat wesel dagang luar negeri adalah satu bentuk valuta asing. Dengan sendirinya surat wesel luar negeri yang nilainya dinyatakan dalam mata uang kuat. Surat wesel jenis ini pada umumnya timbul sebagai akibat dari adanya transaksi perdagangan. mereka yang memperdagangkan surat-surat wesel semacam ini perlu memperhatikan tinggi tingkat bunga yang digunakan dalammendiskontokan surat wesel tersebut dan sifat-sifat transaksinya. Mengenai perku diperhatikan sifat dalam pengihannya, sering-sering dipengaruhi oleh bonafiditas pihak pengimpor, dan juga macam barang yang dujual belikan.

Hedging Apabila transaksi jual beli yang diadakan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain pembayarannya tidak seketika, maka pihak pengekspor atau pihak pengimpor akan menanggung resiko yang timbul sebagai akibat adanya perubahan kurs valuta asing. untuk menghindari resiko yang timbul dari kemungkinan adanya perubahan kurs valuta asing, maka importir maupun eksportir dapat melakukan apa yang disebut hedging, yaitu dengan mengadakn forwad axchange dengan bank. Dalam hal ini bank dengan mendapatkan pembayaran terlebih dahulu dari importir berjanji untuk menyerahkan sejumlah uanh tertentu kepada exportir seduai dengan apa yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Bagi eksportir, ia dapat memindahkan resiko yang timbul dari perubahan kurs valuta asing dengan jalan menjual surat wesel yang ditariknya atas importir kepada bank. Dengan demikian importir maupun eksportir tidak lagi menggung resiko yang timbul sebagai akibat dari adanya perubahan kurs valuta asing.

Arbitrage Kalau valuta asing yang terjadi di negara satu berbeda dengan kurs valuta asing yang terjadi dinegara lain, maka biasaya akan timbul apa yang biasa disebut arbitrage. tindakan arbitrage mempunyai pengaruh menghilangkan atau paling sedikit mengurangi perbedaan kurs valuta asing antar pusat finansial yang lain atau antara negara yang satu dengan negara yang lain. Arbitrage dapat dijalankan diantara dua negara, dapat juga diadakan di antar tiga negara atau lebih.

PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Transaksi pembayaran dan transaksi pembiayaan Cara-cara pembayaran internasional Surat wesel dagang Pembayaran tunai Letter of credit Rekening terbuka

Transaksi pembayaran dan transaksi pembiayaan Istilah pembyaran to pay dan pembiayaan to finance sangat berbeda, transaksi pembayaran terjadi ketika transaksi jual beli terjadi tanpa dikredit, sedangkan transaksi pembiayaan terjadi ketika sipembeli membeli barang dengan kredit atau ditangguhkan dengan arti pihak penjual membiayai transaksi jual beli tersebut. atau dalam contoh lain transaksi pesanan dengan uang muka, artinya sipemesan membiayai beban modal atas modal yang tertanam dalam bentuk uang muka. Untuk transaksi jual beli antar Negara sama saja dengan uraian diatas, hanya saja jarak yang lebih jauh, dan waktu yang lama, sehingga diperhitungkan masalah pembiayaan atau financing. Pembiayaan transaksi luar negri dilakukan oleh eksportir dan importer dan bank. Pembiayaan transaksi luar negri yang dilakukan bank pada umumnya dilakukan dengan cara menahan surat wesel atau surat-surat tagihan lainnya dengan terlebih dahulu membyar harga barang yang dikirim keluar negri kepada pihak pengekspor setelah dikurangi diskonto.

Cara-cara pembayaran internasional Dibedakan 4 kelompok cara pembayaran kewajiban-kewajiban yang ada dalam transaksi perdagan, penanaman modal dll, antara lain ; 1. Kompensasi pribadi 2. Menggunakan surat wesel dagang 3. Pembayaran tunai 4. Menggunkan Letter of credit atau L/C

KOMPENSASI PRIBADI Kompensasi pribadi adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian utang piutang pada seorang penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut tinggal. Contoh: Yahya mempunyai utang sebanyak £ 100 kepada Mr. Samo di Inggris atau sebanyak Rp 1. 300. 000, 00 (dianggap kurs waktu itu menunjukkan £ 1 = Rp 13. 000, 00). Kemudia Zakaria mempunyai piutang sebanyak £ 100 kepada Mr. John. Dari keempat orang tersebut penyelesaian utang piutang dilakukan dengan cara Mr. John membayar utangnya kepada Mr. Samo sebanyak £ 100 dan Yahya membayar utangnya sebanyak Pp 1. 300. 000, 00 kepada Zakaria. Dengan demikian sudah lunas segala utang piutang mereka atau secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut. Cara pembayaran ini digunakan di Indonesia sekitar tahun 1960 -an, namun sekarang sudah tidak banyak lagi digunakan dalam perdagangan internasional.


SURAT WESEL DAGANG Pembayaran seperti ini masih banyak digunakan dalam trnasaksi jualbeli antar Negara. Dengan cara ini eksportir menarik surat wesel importer sejumlah harga barang dengan biaya-biaya pengirimannya sekali. Dengan arti lain Surat wesel adalah surat perintah tertulis dari seorang eksportir (drawer ) yg ditunjukan kepada importer (drawee)agennya utk melakukan pembayaran sejumlah dan jangka waktu tertentu.

Surat wesel dagang digolongkan: q Didasarkan ada atau tidak adanya dokumen § Clean draft “surat wesel yg ditarik tanpa disertai dengan dokumen – dokumen § Documentary drfat “surat wesel yg disertai dg dokumen”. seperti : konosemen (bill of lading), polis asuransi , faktur (invoice), pacing list, certificate of origin (dokumen asli ) q Didasarkan pada jangka waktu pembayaran § Sight draft “(wesel atas tunjuk “surat wesel yang harus dibayar pada saat surat wesel diperlihatkan kepada drawee atau paling lambat 24 jam terhitung saat penunjukannya “ § Time drfat “surat wesel yg harus dibayar sekian hari sesudah surat wesel ditunjuk / sesudah surat wesel diakseptir/sedudah tanggal tertentu yg ditetapkan dalam surat wesel, surat wesel yg disebut terakhir biasa disebut date draft. dapat pula dijanjikan surat wesel dibayar sesudah barang tersebut tiba (arrival draft).

Pihak dalam surat wesel : 1) Drawer “pihak penarik / penulis wesel dalam perniagaan drawer adalah eksportir 2) Drawee “pihak kepada siapa surat wesel tersebut ditarik dlm perniagaan adalah importir 3) Payee pihak yb menerima pembayaran yang harus dilakukan drawee atas perintah drawer


PEMBAYARAN TUNAI Pembayaran tunai (cash in advance /prepayment /advance payment ) adalah pembayaran yang dilakukan importr/ pembeli kepada eskportir / penjual sebleum barang dikapalkan dilakukan secara tunai secara penuh (full payment )/ sebagian(partial payment) “, dengan alasan : 1. Permintaan atas produk melebihi penawaran 2. Penjual dan pembeli belum saling kenal dan saling kurang percaya 3. Mata uang importir termasuk mata uang lemah yang berresiko tinggi. Pembayaran tunai atau pembayaran di muka adalah pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai atau cek, yang dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan atau menunggu diterimanya kabar bahwa barang yang telah dipesan dikapalkan oleh eksportir. Cara pembayaran ini mempunyai risiko yang besar.

Kelemahan cara pembayaran secara tunai di antaranya sebagai berikut. Ø Dalam pembelian barang, importir harus menyediakan dana, walaupun barang yang dibeli belum diterimanya. Importir dalam hal ini harus menanggung biaya untuk barang yang dipesan. Ø Terdapat kemungkinan barang yang dipesan tidak sesuai dengan barang yang diterima. Ø Ada kemungkinan terjadi keterlambatan datangnya barang maupun ketidakjujuran pihak eksportir. Ø Karena pengekspor berada di tempat yang jauh, maka keadaan pengekspor (bonafiditasnya) tidak sepenuhnya diketahui pengimpor.

Cara – cara pembayaran tunai : Surat wesel bank atas tunjuk “surat perintah yg dibuat oleh bank domestik yg ditujukan kepada bank korespondennya dinegara lain utk membayar sejumkah uang tertentu yg disebutkan dalam surat wesel , kepada sipembawa wesel / pihak tertentu seperti tersebut dalam wesel. Telegraphic transfer “pembayaran spt wesel hanya saja media yg digunakan dalam pemberitahuannya lewat bentuk kawat / telex pada saat transaksi menggunakan kata sandi /password L/C tunai “alat pembayaran yg dikeluarkan oleh bank , dimana bank memberikan wewenang kepada badan / seseorang yg namanya disebut dalam LC utk menulis cek /menarik surat wesel atas jumlah uang tertentu yg harus dibayar bila diminta, dimana importir akan mambayar jika barang tersebut sdh meningalkan negara ekportr dan sebaliknya eksportir tdk akan mengirim bila pembayaran blm diterima Travel ers L/C “surat dg nama bank meberikan otorisasi kepada seseorang yg ditunjuk dalam L/C. utk menarik wesel atas tunjuk terhadap bank yg mengeluarkan L/C dg menunjukan surat L/c kepada bank korespondensinya dinegara lain, dimana dalam L/C tersebut disebutkan nilai tertinggi surat wesel. Travelers checks ‘ surat wesel yg ditarik oleh sebuah bank yg memerintahkan drinya sendir utk membayar sejumlah uang atas tunjukan kepada orang yg namanya tercantum dalam travelers check, dg aminan nama bank penerbit travelers check, nilai mata uang tercantum mata uang kuat, tidak mudah dipalsukan International money order “ penarikan surat wesel dimana tidak harus memiliki saldo, karena biasanya nilai transaski dilakukan dalam tingkatan rendah “ Cek perorangan “bank atau lembaga non bank memberikan otorisasi perorangan utk menguangkan / menarik dalamn jumlah tertentu sesuai angka tertera dalm cek , dicairkan ditempat tertentu yg tertera dalam cek” Uang logam dan uang kertas “pembayaran yg dilakukan oleh wisatawan dalam bentuk uang kertas / logam kuat (hard currancy )

LETTER OF CREDIT Letter of Credit “suatu surat pernyataan yg dikeluarkan oleh issuing bank atas permintaan pembeli/ importer yg ditujukan kepada penjual / eksportir /beneficiary melalui confirming bank dengan menyatakan membayar sejumlah uang tertentu kepada eksportir “. ada 3 pihak pokok yg terlibat : 1) Opener (account) “pihak yg mengajukan permintaan pembukaan L/C kepada bank , yg merupakan opener adalah importer. 2) Issuer (issuing bank )”bank negara importir yg mengeluarkan L/C atas permintaan importer. 3) Beneficiary (accredite )”pihak utk siapa L/C dibuka dslsm perdagangan internasional (eksportir ).

Selain itu ada pihak lain yg memebantu kelancaran pelaksanaan L/C : 1) The confirming bank = pihak yg menjamin kredit 2) The notifying bank = yg atas permintaan issuing bank akan memberitahukan kepada beneficiary bahwa telah dibuka L/C utknya 3) The negotiating bank = bank dinegara eksportir yg membayar atau mengakseptir surat wesel yg ditarik oleh eksportir

Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri atas: Ø L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa la-ngsung membayar sesuai dengan harga barang melalui bank yang ditunjuk Ø Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat memasukkan barang terlebih dahulu dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar kemudian. Ø Indutrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau barang modal secara cepat dan tidak dipakai untuk barang konsumsi. Ø Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi kepada Advising Bank (bank yang ditunjuk) untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportin sebelum mengapalkan barang-barang ekspor. Ø Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan dokumen


REKENING TERBUKA Pembayaran kemudian atau rekening terbuka adalah cara membiayai transaksi perdagangan internasional di mana eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Pembayaran dilakukan setelah barang laku dijual atau satu sampai dengan tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai dengan penjanjian yang disepakati bersama. Sistem ini sangat membantu pengimpor melakukan transaksi perdagangan, akan tetapi berisiko besar bagi pengekspor Kelemahan cara pembayaran ini adalah sebagai berikut. Ø Tidak digunakannya dokumen yang menjamin pembayaran. Ø Eksportir harus membiayai seluruh transaksi dagang.


PEMBAYARAN DENGAN KONSINYASI Pembayararan secara konsinyasi dilakukan setelah barang yang dikirim sudah terjual seluruhnya atau sebagian. Metode ini biasanya dilakukan kepada orang yang telah dikenal dengan baik. Jadi, barang yang akan dijual merupakan barang titipan untuk jangka waktu tertentu dan pembayaran dengan termin waktu. Untuk memperkecil risiko penjual, sebaiknya menggunakan jasa bank dalam pengiriman dokumen penagihan dan bonded warehouse untuk penitipan barangnya. Apabila barang sudah terjual, pembeli membayar kepada bank sejumlah uang atas nilai barang dan sebagai gantinya bank akan menyerahkan delivery instruction kepada bonded warehouse untuk mengeluarkan barangnya.


ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri karena adanya transaksi internasional diperlukan suatu alat pembayaran internasional atau alat pembayaran luar negeri, yang disebut dengan devisa. Sistem devisa yang digunakan antara Negara satu dengan negara lain berbeda-beda, karena setiap Negara mempunyai mata uang sendiri-sendiri yang diperlukan dalam perdagangan. Sistem devisa yang pada umumnya dipakai oleh sebagian besar negara di dunia dalam lalu lintas keuangan intarnasional membentuk suatu sistem yang disebut system moneter internasional. Pembayaran yang dilakukan oleh suatu negara ke negara lain dalam bentuk mata uang, digunakan dengan membandingkan kurs valuta asing (exchange rate). Berdasarkan sumber perolehannya, valuta asing atau devisa dapat debedakan menjadi dua, yaitu devisa umum dan devisa khusus.

a. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang atau dari penjualan jasa dan transfer. Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh penawaran dan permintaan valuta asing di pasar valuta asing. b. Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri. Tingkat kurs devisa kredit ditentukan oleh pemerintah, yang bertindak sebagai debitur, bukan oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasar valuta asing.

Permintaan akan valuta asing berasal dari: a. importir, karena seorang importir dalam melakukan pembayaran atas suatu transaksinya dengan menggunakan mata uang asing, b. pemerintah yang akan melakukan pembayaran ke luar negeri untuk barang-barang yang diimpor, c. para investor dalam negeri yang memerlukan valuta asing untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban luar negeri yang timbul dari transaksi pembelian surat berharga penduduk negara lain atau transaksi pemberian pinjaman kepada penduduk negara lain, d. wisatawan-wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar negeri, e. perusahaan-perusahaan asing yang harus membayar dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham di luar negeri.

Penawaran atas valuta asing berasal dari: a. eksportir, karena eksportir selalu menerima pembayaran atas transaksi perdagangan, b. valuta asing dari kredit luar negeri yang disalurkan ke pasar valuta, c. wisatawan-wisatawan mancanegara, d. pemerintah yang menerima pinjaman dari luar negeri, e. investor asing yang menanamkan modalnya di dalam negeri

- Slides: 39