KURIKULUM 2013 Meretas Jalan Menuju Indonesia yang Berkarakter
KURIKULUM 2013: Meretas Jalan Menuju Indonesia yang Berkarakter dan Bermartabat 1
JIKA ANDA GURU APA YANG AKAN ANDA BANGGAKAN? 2
YANG MEMBUAT BANGGA
Bahan Desentralisasi Relatif sama/ beberapa sentralisasi Materi terpisah antarmapel dihubung-hubungkan Masing-masing Fokus penting sama Terkotak-kotak merajut Fokus otak kiri Menyeimbangkan otak kiri dan kanan Teoritis / aplikatif belum eksplisit aplikatif Kognitif Sikap didahulukan SKL
APA YANG MEMBUAT GURU RISAU? Risau kalau akhlaknya jelek Baangga memilki prestasi akademik dan risau kalau membolos Prestasi dan santun X prestasi reendah Sukses dunia akhirat x tidak mengamalkan aakhlak mulia
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL BERTANGGUNG JAWAB BERIMAN DAN BERTAKWA MANUSIA INDONESIA BERAKHLAK MULIA DEMOKRATIS MANDIRI SEHAT BERILMU KREATIF CAKAP
Tujuan Puncak Pendidikan Membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang memberikan kemungkinan sebesar-besarnya bagi mereka untuk meraih kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat
Tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Sikap Spiritual Esa berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis Sikap Sosial serta bertanggung jawab Pengetahuan berilmu Keterampilan cakap dan kreatif 8
Landasan Yuridis : (1/3) UNDANG-UNDANG SISDIKNAS PP 32 TAHUN 2013 PERATURAN MENDIKBUD NOMOR 54, 65, 66, 67, 68, 69, 70 TAHUN 2013 NO. Nomor PERMENDIKBUD URIAN 1. 54 Standar Kompetensi Lulusan Dikdasmen. 2. 65 Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. 3. 66 Standar Penilaian Pendidikan. 4. 67 Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SD/MI 5. 68 Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SMP 6. 69 Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SMA 7. 70 Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SMK 8. 71 Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah. 9
Landasan Yuridis : (2/3) UU No. 20 Th. 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36(Acuan dan a. Mengacu pada standar nasional Prinsip Penyusunan pendidikan untuk mewujudkan Kurikulum) tujuan pendidikan nasional. b. Dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. 10
Landasan Yuridis : (3/3) UU No. 20 Th. 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36(Acuan dan c. Sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Prinsip Penyusunan memperhatikan: Kurikulum) • peningkatan iman dan takwa; • • • peningkatan akhlak mulia; peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; keragaman potensi daerah dan lingkungan; tuntutan pembangunan daerah dan nasional; tuntutan dunia kerja; perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; agama; dinamika perkembangan global; dan persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. 11
APLIKASI FILOSOFI DALAM KURIKULUM 2013 KUALITAS YANG PERLU DIMILIKI GENERASI MUDA FILOSOFI IDE KURIKULUM -COMPETENCY-BASED CURRICULUM -BERDASARKAN STANDARD-BASED -BERAKAR PADA BUDAYA -MEMPERSIAPKAN UNTUK KEHIDUPAN MASA KINI DAN MASA DEPAN -MENEKANKAN PADA KESEIMBANGAN ANTARA SOFT SKILLS DAN HARD SKILLS -SEKOLAH TAK TERPISAH DARI MASYARAKAT
APLIKASI FILOSOFI DALAM KURIKULUM 2013 PEMBELAJARAN KUALITAS YANG PERLU DIMILIKI GENERASI MUDA FILOSOFI -PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG -MENAKNKAN PADA APLIKASI -TERKAIT DENGAN KEHIDUPAN -MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGAMATI, MENANYA, MENGUMPULKAN INFORMASI, MENGOLAH, MENGKOMUNIKASIKAN TEMUAN --MENEKANKAN PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIF, DAN PRODUKTIF --MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BELAJAR
Kemampuan Personal-Eksistensial • Kemampuan personal-eksistensial – yang sedikit banyak bersifat spiritual – dan kemampuan sosial adalah dasar harus dilihat sebagai puncak. Yakni, bukan saja ia krusial dalam menentukan kebahagiaan hidup seseorang, bahkan juga dalam penguasaan kemampuan-kemampuan teknis yang menentukan kesuksesan. Ingat Abraham Maslow.
Kecerdasan Emosional • Kegagalan pendidikan kita dalam mengembangkan kecerdasan sosial-emosional telah, sebelum yang lain-lain, menyebabkan anak-anak kita tak memiliki kemampuan untuk mengembangkan emosi positif dan empati, yang sangat menentukan kesejahteraan psikologis dan sosial mereka: mudah patah dan menyerah, mudah “galau”, tak punya solidaritas sosial. Padahal pertemanan merupakan sumber bukan hanya kesusksesan, melainkan juga kebahagiaan. Sementara itu, kegagalan mengembangkan kecerdasan ruhaniah membuat anak kita tidak bahagia akibat keterasingannya dengan sumber-keberadaan sekaligus Kawan-Agung (the Great Socius)-nya.
Kecerdasan Emosional • Yang tak kurang penting, harus kita sadari bahwa kesuksesan materilistik sekalipun ditentukan juga oleh kecerdasan emosional dan spiritual: oleh kekuatan cita -cita (visi), leadership, karakter, kekuatan imajinasi, dan unsur-unsur sejenisnya. Daniel Goleman, dalam bukunya yang fenomenal, Emotional Intelligence, menyatakan: “… kecerdasan emosional kita menentukan potensi kita untuk belajar keterampilan praktis. . Kompetensi emosional kita menunjukkan berapa banyak potensi kita yang telah diaplikasikan menjadi kemampuan yang bisa dipakai saat bekerja. ”
LANDASAN FILOSOFIS KURIKULUM 2013 • PENDIDIKAN BERAKAR PADA BUDAYA BANGSA, KEHIDUPAN MASA KINI DAN MEMBANGUN LANDASAN KEHIDUPAN MASA DEPAN. • PENDIDIKAN ADALAH PROSES PEWARISAN DAN PENGEMBANG BUDAYA. • PENDIDIKAN MEMBERIKAN DASAR BAGI UNTUK PESERTA DIDIK BERPARTISIPASI DALAM MEMBANGUN KEHIDUPAN MASA KINI. • PENDIDIKAN MENGEMBANGKAN BERBAGAI POTENSI YANG DIMILIKI PESERTA DIDIK • PENDIDIKAN ADALAH PROSES PENGEMBANGAN JATIDIRI PESERTA DIDIK. • PENDIDIKAN MENEMPATKAN PESERTA DIDIK SEBAGAI SUBJEK YANG BELAJAR (EKLEKTIK ANTARA PERENIALISME, ESENSIALISME, HUMANISME, PROGRESIVISME, REKONSTRUKSI SOSIAL)
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 Ciri Abad 21 Model Pembelajaran Informasi Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu Komputasi Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab] Otomasi Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin] Komunikasi Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah (tersedia dimana saja, kapan saja) (lebih cepat memakai mesin) (menjangkau segala pekerjaan rutin) (dari mana saja, ke mana saja) 18
Kerangka Kompetensi Abad 21 Sumber: 21 st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21 st Century, 2008 Kehidupan dan Karir • Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan&tanggung jawab Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi: -Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif, . . . ] Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Pembelajaran dan Inovasi • Kreatif dan inovasi • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Komunikasi dan kolaborasi Informasi, Media and Teknologi • Melek informasi • Melek Media • Melek TIK Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan, . . . 19
Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis Keutuhan Keseragaman Keselarasan (Praktek terbaik) UU Sisdiknas Konteks Kebutuhan: -Individu -Masyarakat -Bangsa -Peradaban Bervariasi Kompeten si lulusan (Sikap, Keterampilan, Pengetahuan) Standar (produk) Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Materi Inti Pembelajara n Proses Penilaian Dokumen Kurikulum Standar (materi dan proses) Proses Pembelajara n KI-KD Mapel Standar Variasi (normal, pengayaan, remedi) 20
FILOSOFI PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI A SIKAP RELIGIUS KOMPETENSI INTI B SIKAP SOSIAL KOMPETENSI INTI C KOMPETENSI INTI D PENGETAHUAN KETERAMPILAN # Ketercapaian KD dalam KI-A dan KI-B ditentukan oleh ketercapaian KD dalam KI-C dan KI-D. #Oleh karena itu, KD dalam KI-A dan KI-B bukan untuk diajarkan, melainkan implikasi dari ketercapaian KD dalam KI-C dan KI-D.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A Dimensi Kualifikasi Kemampuan Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya. 22
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B Dimensi Sikap Pengetahuan Keterampilan Kualifikasi Kemampuan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis. 23
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C Dimensi Sikap Pengetahuan Keterampilan Kualifikasi Kemampuan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri. 24
Perbandingan Kurikulum dari Masa ke Masa No Kurikulum. . – 1994 Kurikulum 2004 – 2006 Kurikulum 2013 1 Basis materi Basis produk Basis praksis 2 Fokus pada ranah pengetahuan Mapel berkontribusi pada kompetensi tertentu Mapel berkontribusi pada semua ranah kompetensi 2 Produk dan proses ditentukan dari materi Produk ditentukan dari materi, proses ditentukan terpisah Materi dan proses diturunkan dari produk 2 Penekanan pada rencana Penekanan pada hasil Penekanan keselarasan rencana, kegiatan, hasil 3 Keseragaman materi Keseragaman hasil Keseragaman materi, proses dan hasil 4 Pemantauan Penilaian hasil yang sangat Penilaian proses dan pelaksanaan silabus dan ketat (harusnya), mis. UN hasil secara utuh RPP standar Arah Pengembangan: Menggunakan Kurikulum sebagai Praksis Kontekstual Menggunakan materi Menggunakan tema 5 25
Pergeseran Paradigma Pembangunan s/d Dekade 1980 an Dekade 1990 an-2010 an Dekade 2020 an dst Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya Pembangunan Ekonomi Berbasis Pengetahuan Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban Sumber Daya Alam sebagai Modal Pembangunan Pengetahuan sebagai Modal Pembangunan Peradaban sebagai Modal Pembangunan Kekayaan Pengetahuan SDM Berpengetahuan sebagai Modal Pembangunan Penduduk Sebagai Pelaku/Kontributor Kekayaan Pengetahuan Pendidikan Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna Pendidikan Sumber Daya Manusia sebagai Beban Pembangunan SDM Beradab sebagai Modal Pembangunan Penduduk Sebagai Kreator/Disiminator Kekayaan Peradaban Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk menghilangkan kesenjangan tersebut 26
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban Modal Sosial. Budaya Modal Sistem Pemerintahan Modal Peradaban Modal SDM -Sikap -Keterampilan -pengetahuan Pembangunan Kesejahteraan Modal Individu Modal Pengetahuan/ Keterampilan Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada urutan ke 63, dengan modal sosial-budaya menempati urutan ke 27 Terwujud Melalui Keutuhan ASK 27
Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan Utuh Alam -Logika -Etika -Estetika - Spiritua lita Budaya Bahasa Seni Eksistensi -Pikiran -Perasaan IPTEK Ekspresi Manusia Pengetahuan Pembudayaan Peradaban Pendidikan Abstraksi Masyarakat (pengalaman) Interaksi Tuhan Internalisasi Aktualisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Membentuk Insan Indonesia yang Beradab Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki dengan bahasa yang jelas, logis, sistematis, dengan karya yang estetis, dan dengan tindakan yang mencerminkan anak beriman dan berakhlak mulia 28
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif Pemahaman Lama Pemahaman Baru Terbatas untuk seni Murni bakat Untuk semua mata pelajaran Keterampilan yang dapat dipelajari Originalitas dan nilai (asas manfaat) Pengetahuan lapangan sangat diperlukan Tidak perlu pengetahuan pendukung Terobosan besar Free play (bebas) dan discovery Keterampilan berfikir (kontribusi dalam pengembangan) Stimulation play (terarah) dan discovery Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training 29
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J. H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Pembelajaran berbasis • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: kecerdasan tidak akan - Observing [mengamat] Questioning [menanya] Personal Experimenting [mencoba] Associating [menalar] Networking [Membentuk jejaring] memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 30 30
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research? Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar, • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk: - mencoba, - menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi, - memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian, 31
Arah Pengembangan: Penguatan Proses Karakteristik. Proses Penguatan Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, . . Pembelajaran Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning] Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi Penilaian Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan] Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa Menggunakan portofolio pembelajaran siswa 32
Pesersentase Siswa SMP Kls VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (Matematika) Turkey All Mathematics (19 Topics) 94 Number (5 Topics) Algebra (5 Topics) Geometry (6 Topics) 100 92 89 Data and Chance (3 Topics) 98 Korea, Rep. Of 92 100 91 92 81 Saudi Arabia 92 99 85 93 88 Japan 91 99 92 93 75 Singapore 88 99 94 75 83 Malaysia 84 98 73 93 63 Iran 80 100 74 81 58 Chinese Taipei 79 99 97 84 4 Thailand 77 98 62 80 65 Indonesia 69 97 84 61 12 Morocco 62 97 61 46 35 Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report. 33
Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran PKN KTSP 2006 Kelas IV PKN KTSP 2006 Kelas V • Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pem. kecamatan • Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan • Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi • Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi • Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK • Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri • Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional • Memberikan contoh sederhana pengaruh • Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah • Memberikan contoh peraturan perundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok • Mendeskripsikan pengertian organisasi • contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat • Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah • Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama merah: terlalu berat bagi siswa SD 34 • Warna Mematuhi keputusan bersama
Arah Pengembangan: Penguatan Materi • Evaluasi ulang ruang lingkup materi: – Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi siswa – Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa – Menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional • Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning] • Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan 35
Bagian II Reviu
Tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sikap Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab Pengetahuan Keterampilan berilmu cakap dan kreatif 37
Pendidikan Bangsa yang Cerdas Kebudayaan Spiritual Intelektual Sosial Kinestesis Kultural Bangsa yang Beradab Bangsa Berpengetahuan dan Berbudaya Kreatif Inovatif Afektif Bangsa yang Kolaboratif-Kompetitif Peran Pendidikan dan Kebudayaan Produktif 38
Tema Pengembangan Kurikulum 2013 (Sesuai UU 20/2003) Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif Kreatif Inovatif Afektif Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi 39
Dukungan Pembelajaran Kreatif Creative Teaching Peran Guru Creative Pedagogy Peran Kurikulum Teaching for Creativity Creative Learning Peran Buku (Sarpras) dan Budaya Sekolah 40
1. REKONSTRUKSI POLA PIKIR DAN ASPEK LEGAL
Metoda Ilmiah Sifat ilmiah dengan metoda ilmiah untuk membentuk / membangun sikap ilmiah. Sikap Ilmiah : o Asas sebagai landasan sistem nilai o Sistem nilai yang bersifat ilmiah o Ketaatan sebagai wujud penegakkan sistem nilai o Landasan sifat ilmiah untuk membentuk sikap ilmiah
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006 Mapel 1 Mapel 2 Mapel 3 SKL Mapel 1 SKL Mapel 2 SKL Mapel 3 SK-KD Mapel 1 SK-KD Mapel 2 SK-KD Mapel 3 . . . Mapel n SKL Mapel n SK-KD Mapel n Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan SK-KD: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 43
Proses Perumusan Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan In KIKI KL Kelas IIII SD/MI KIKI KL Kelas IV SMP/MTs KIKIKL Kelas V SMA/K /MA/MAK Mata Pelajaran Mata Himpunan Pelajaran Kompetensi Inti Mata Pelajaran Mata Pelajaran Dasar Himpunan Kompetensi Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata. Pelajaran Tujuan Pendidikan Nasional KIKI KL Kelas VI PT/PTA Proses Pembentukan In Ho teg ris ras on i ta l si ra teg kal i t r Ve KL : Kompetensi Lulusan 44
Proses Perumusan Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan Matapelajaran untuk SD al V e Int Kelas I KIKI KI Kelas. IIKI II Kelas II KIKI Kelas. IIII Kelas IIII KIKI KI Kelas. IVKI IV Kelas IV KIKI KI Kelas. VKI V Kelas V Kompetensi Lulusan KIKI KI Kelas. VIKI VI Kelas V Kelas IIII Kelas II Mata Pelajaran Mata Pelajaran Dasar Himpunan Kompetensi Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata. Pelajaran . . Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) lulusan Proses Pembentukan KIKI KI Kelas. IKI I Kelas I In Ho teg ris ras on i ta l si a r g ik ert KI : Kompetensi Inti 45
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 SP Perluasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompetensi 2006 2013 Creating Evaluating Characterizing/ Actualizing Communicating Evaluating Analyzing Organizing/ Internalizing Associating Analyzing Applying Valuing Experimenting Applying Understanding Responding Questioning Understanding Knowing/ Remembering Accepting Observing Knowing/ Remembering Knowledge (Bloom) Attitude (Krathwohl) Skill (Dyers) PT Knowledge (Bloom) SMA/K SMP S D 46
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 2/12 STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN PAUDNI : berisi program pengembangan pribadi anak. SATUAN PENDIDIKAN DASAR : berisi muatan umum (muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan lokal) SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas: a. muatan umum (muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan lokal) b. muatan peminatan akademik; c. muatan peminatan kejuruan; dan d. muatan pilihan lintas minat/pendalaman minat. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN NONFORMAL : berisi program pengembangan kecakapan hidup. BEBAN BELAJAR 47
Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum 2013 SI Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson Mengetahui Memahami Menerapkan Mengana Mengeva Mencipta -lisis -luasi Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif SD/MI SMP/MTs SMA/MA/ SMK/MAK 48
Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013 SKL DOMAIN SD SMP SMA-SMK Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan SIKAP PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta KETERAMPILAN PENGETAHUAN PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH KONKRET DAN ABSTRAK Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan; 1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan 49
Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006 Kerah Saku Lengan Kiri Lengan Kanan Muka Kiri Muka Kanan Belakang 50
Pola Pikir Kurikulum 2013 Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm) 38 cm saku kerah 92 cm 86 cm Lengan Kiri Muka Kiri Belakang 58 cm 83 cm Muka Kanan Lengan Kanan 51
Pembagian Peran-Tugas Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru serta Efektivitas Waktu Pembelajaran Alokasi waktu persiapan silabus dan review buku Peran-Tugas Guru/Satdik KTSP 2006 Efektivitas waktu pembelajaran Alokasi waktu guru untuk persiapan silabus dan review buku ajar KBK 2004 Kurikulum 2013 Peran-Tugas Pemerintah. . . Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran. . . 52
Penyesuaian PP 19/2005 PP 32/2013 Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No. 54/2013) Standar Isi (No. 64/2013) Standar Proses (No. 65/2013) Standar Penilaian (No. 66/2013) KD dan Struktur Kurikulum SD/MI (No. 67/ 2013) KD dan Struktur Kurikulum SMP/MTs (No. 68/2013) KD dan Struktur Kurikulum SMA/MA (No. 69/2013) KD dan Struktur Kurikulum SMK/MAK (No. 70/2013) Buku Teks Pelajaran (No. 71/2013) 53
4. PERBEDAAN ESENSIAL KTSP 2006 DAN KURIKULUM 2013 54
Arah Rancangan: Pola Pikir Perumusan Kurikulum No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013 1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan 2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran 3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, 4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai 5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, Semua mata pelajaran diikat seperti sekumpulan mata pelajaran oleh kompetensi inti (tiap kelas) terpisah 55
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum Elemen KTSP 2006 Ukuran Tata kelola Kewenangan Hampir mutlak Terbatas Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku Beban Berat Ringan Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran Rendah [banyak waktu Tinggi untuk persiapan] Peran penerbit Besar Kecil Variasi materi dan proses Tinggi Rendah Variasi harga/beban siswa Tinggi Rendah Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya pada guru Tidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah Titik Penyimpangan Banyak Sedikit Besar Penyimpangan Tinggi Rendah Guru Buku Siswa Pemantaua Kurikulum 2013 56
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum Proses Penyusunan Silabus Penyediaan Buku Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajara n Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013 Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD] Pengembangan dari yang sudah disiapkan Pemerintah Hanya sampai SK-KD Mutlak Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan Penerbit Kuat Lemah Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan Pemerintah Kecil, untuk kelayakan penggunaan di sekolah Mutlak untuk buku teks Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan pemantauan Supervisi pelaksanaan dan pemantauan Guru Mutlak Hampir mutlak Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif] Pemantauan kesesuaian dengan buku teks 57
Perubahan yang Mempengaruhi Pola Pikir No Rumusan Kurikulum Baru 1 Pembelajaran disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan 2 Lintasan yang berbeda untuk proses pembentukan tiap kompetensi 3 Keterampilan ditekankan pada keterampilan berfikir menuju terbentuknya kreativitas. Kemampuan psikomotorik adalah penunjang keterampilan. 4 Pembelajaran melalui pendekatan scientific: -Mengamati -Menanya -Mencoba -Menalar -Mengkomunikasikan (berlaku untuk semua mapel/tema) 5 Model Pembelajaran: -Discovery learning -Project based learning -Collaborative learning 58
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013 Elemen Perubahan 59
Elemen Perubahan Elemen Deskripsi SD SMP SMA SMK Kompetensi Lulusan • Mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang Materi (ISI) • Adanya keseimbangan antara materi untuk mendukung kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan • Semua konten mendukung ketiga kompetensi diatas secara berimbang Pendekatan (ISI) Kompetensi dikembangkan melalui: Proses pembelajaran • Tematik Integratif • Mata pelajaran • Kompetensi dalam semua IPA dan IPS wajib, peminatan, keterampilan mata pelajaran masinglintas minat, dan yang sesuai masingnya pendalaman dengan standar adalah terpadu minat industri • Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, dan Mencipta. • Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat • Guru bukan satu-satunya sumber belajar. • Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan 60
Elemen Perubahan Deskripsi Elemen Penilaian hasil belajar SD SMP SMA SMK • Penilaian berbasis kompetensi • Pergeseran dari penilaian melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil] • Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL • Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian dan penilaian mandiri oleh siswa Ekstrakurikuler • • Pramuka (wajib) UKS PMR Bahasa Inggris • • • Pramuka (wajib) OSIS UKS PMR Dll • Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka) 61
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 untuk SD/MI KTSP 2006 Materi didominasi pengetahuan Kurikulum 2013 Materi memuat secara berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi mendukung kompetensi tertentu [sikap, keterampilan, pengetahuan] Mata pelajaran dirancang berdiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain sendiri dan memiliki standar dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi lulusan sendiri kompetensi inti tiap kelas Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan mapel lain keterampilan berbahasa} Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, . . Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [separated curriculum] Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum] Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya Tematik untuk kelas I – III [belum integratif] Tematik Integratif untuk Kelas I – VI 62
Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Pembelajaran Sekolah Dasar Versi Kurikulum 2013 Sumber Kompetensi Buku Aktivitas Guru Agama Pend. Agama & Budi Pekerti Guru PA&BP Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Seni Budaya & Prakarya Olahraga & Kesehatan Buku Tema Buku Terpadu Buku Tema : Tema -Dalam Mapel (Tematik (Intra-disiplin) Terpadu -Antar Mapel Terpadu (Inter-disiplin) -Luar )))Mapel Guru Kelas Siswa Sekolah Dasar /Kontekstual (Trans-disiplin) Guru PJOK (Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain) 63
Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SD/MI No Rumusan Kurikulum Baru 1 Tidak mengenal mata pelajaran: -Merujuk kepada kompetensi inti yang bebas mata pelajaran -Pembelajaran terpadu 2 Diawali dengan mengajak siswa untuk mengamati dan menanya: -Menahan diri untuk memberitahu -Menahan diri untuk tidak banyak bertanya, mengajak siswa untuk bertanya 3 Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan diawali dan diakhiri dengan penguatan Bahasa Indonesia 4 Keterampilan berbahasa (semi formal dan formal) harus didahulukan dari keterampilan lainnya 5 Matematika bukan berhitung: ada pola, bentuk, dll, PJOK-SBK juga bukan keterampilan psikomotorik, . . 6 Keterampilan dapat berbentuk penyajian dan tindakan 7 Memberi motivasi, membuat siswa menggemari pelajaran dan pembelajarannya 64
Perbedaan Esensial Kurikulum SMP KTSP 2006 Kurikulum 2013 Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, . . Kurangnya penekanan pada kemampuan prosedural Semua mata pelajaran menekankan pentingnya prosedur rinci dalam penyelesaian masalah TIK adalah mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata 65
Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SMP/MTs No Rumusan Kurikulum Baru 1 Penguatan pengetahuan prosedural. Semua mata pelajaran menekankan pentingnya prosedur: detil, logis, sistematis algoritmis. Kebenaran prosedur lebih penting dari kebenaran hasil 2 Transisi dari konkret ke abstrak. Semua mata pelajaran berangkat dari pengamatan terhadap benda/kejadian/kegiatan konkret kemudian dibahas melalui abstraksinya 3 Semua mapel meminta siswa mempraktekkan pengetahuan yang telah dipelajarinya 4 IPS dan IPA tidak mengenal bidang ilmu turunannya, diajarkan sebagai satu kesatuan dengan pembahasan yang kontekstual: -IPS melalui pemilihan tema modal pembangunan: SDL-I, SDA, SDM, SDS-B. . . -IPA melalui pemilihan tema objek IPA: klasifikasi, transformasi, interaksi, 66
Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K KTSP 2006 Kurikulum 2013 Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda Mapel dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, . . Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penjurusan di SMK sangat detil [sampai keahlian] Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman 67
Perubahan Pola Pikir No Pola Pikir 1 Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber belajar 2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar 3 Belajar dapat dari lingkungan sekitar 4 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu 5 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya 6 Menekankan pentingnya kolaborasi Guru dan siswa adalah rekan belajar 7 Proses nomer satu, hasil nomer dua 8 Teaching Tutoring 9 Siswa memiliki kekhasan masing-masing 68
Ilmu Pengetahuan Sosial No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi. 2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh. 3 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya 69
Ilmu Pengetahuan Alam No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disajikan terpisah antara Fisika, Kimia, dan Biologi Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika, Kimia, Biologi 2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil. 3 Materi ilmu bumi dan antariksa masih belum memadai [sebagian dibahas di IPS] Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar internasional 4 Materi kurang mendalam dan cenderung hafalan Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional 5 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya 70
Matematika No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Langsung masuk ke materi abstrak Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan 2 Banyak rumus yang harus dihafal untuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan) Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya) 3 Permasalahan matematika selalu diasosiasikan dengan [direduksi menjadi] angka Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb] 4 Tidak membiasakan siswa untuk Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk berfikir kritis [hanya mekanistis] menyelesaikan permasalahan yang diajukan 5 Metode penyelesaian masalah yang tidak terstruktur Membiasakan siswa berfikir algoritmis 6 Data dan statistik dikenalkan di kelas IX saja Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional 7 Matematika adalah eksak Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan 71
No Bahasa Indonesia/Inggris Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi yang diajarkan rinci dan banyak teks Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan dengan teks yang terbatas sebagai fungsi penghela pengetahuan dan pendorong kearifan 2 Siswa belum dibiasakan membaca ekstensif secara terstruktur dalam proyek Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri dalam tugas terstruktur (proyek) 3 Siswa belum dibiasakan menyusun teks secara yang sistematis, logis, dan efektif dalam bentuk tugas yang berjenjang Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks dan proyek terstruktur 4 Siswa belum dikenalkan aturan-aturan teks yang sesuai dengan kebutuhan Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, dimana) 5 Kurang menekankan pada pentingnya ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara spontan dan mengekspresikan perasaannya 72
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disajikan berdasarkan empat pilar dengan pembahasan yang terpisah Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa 2 Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi pasokan yang ada pada warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, empat pilar kebangsaan dan aturan) 3 Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik (sikap dan keterampilan) 4 Pancasila dan Kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian. 73
Peta Jalan Implementasi Kurikulum 2013 2010 -2011 Pengembanga n -Kurikulum Reflektif 2015 -dst 2013 -2015 2012 -2013 Implementasi Bertahap: Persiapan -Buku -Guru -KS & PS -Guru, KS, PS -Siswa -Sekolah Korektif Reflektif Korektif Implementasi Luas: -Guru, KS, PS -Siswa -Sekolah Reflektif Sumatif Pemantauan dan Evaluasi Saat Ini 74
Model Buku Kurikulum 2013 • Buku berbasis aktivitas untuk semua jenjang sekolah, terutama untuk SD/MI • Tiap pembahasan menggunakan pendekatan kontekstual (idealnya transdisipliner) • Mengajak siswa untuk mencari tahu berdasarkan konteks pembahasannya • Pendekatan terpadu untuk buku SD/MI dan IPAIPS SMP/MTs • Tiap pembahasan mencakup tiga ranah kompetensi: pengetahuan, keterampilan, sikap • Tiap bab/tema memuat satu atau lebih projek untuk dikerjakan disajikan siswa
Manfaat Buku Teks Pelajaran Wajib Siswa: Nasional: Efiensi nasional hampir 60% dari penurunan harga buku wajib Terjamin capaian minimal Pemerintah Mencetak Buku Tetap dapat menerbitkan buku pengayaan Persiapan mengajar lebih mudah, pelatihan lebih terarah Orang Tua: Penerbit: 1. Kualitas lebih baik 2. Harga lebih wajar (public awareness) Guru: Percetakan: Menghemat pendanaan sekolah anaknya tetap dapat mencetak buku pemerintah atau pengayaan 76
Sistem Penilaian Kurikulum 2013 No Jenis Penilaian Pelaku Waktu 1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan 2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian. 3 Penilaian projek Guru Tiap akhir bab atau tema pelajaran 4 Ulangan harian (dapat berbentuk penugasan) Guru terintegrasi dengan proses pembelajaran 5 Ulangan Tengah dan Akhir Semester Guru (di bawah koord. satuan pendidikan) Semesteran 6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari Tiap tingkat kompetensi yang Pemerintah) tidak bersamaan dengan UN 7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah (dengan metode survei) 8 Ujian Sekolah 9 Tiap akhir tingkat kompetensi (yang bukan akhir jenjang sekolah) Sekolah (sesuai Akhir jenjang sekolah dengan peraturan) Merah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional Ujian Nasional sebagai Ujian Pemerintah (sesuai Akhir jenjang sekolah
Sistem Penilaian Kurikulum 2013 1. Penilaian Otentik Waktu: terus menerus 2. Penilaian Projek Waktu: Akhir Bab/Tema 3. Ulangan Harian Waktu: Sesuai rencana 4. UTS/AUS Waktu: Semesteran Guru Pemerintah 1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN) Waktu: Akhir jenjang sekolah 2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi 1. Ujian Tingkat Kompetensi (yang bukan UN) Waktu: Tiap tingkat kompetensi 2. Ujian Sekolah Waktu: Akhir jenjang sekolah Siswa Penilaian Diri Waktu: Sebelum ulangan harian 78
q Teratur q Tepat q. Teliti q Cermat q Apa q Mengapa q Dimana q Untuk apa o Pemahaman o Sikap o Keterampilan Ø Manfaat Ø Efektif ØEfisiensi ü Tahu üMau ü Bisa ü Terbiasa ü Luar biasa
KOMPONEN UTAMA KURIKULUM 2013 KERANGKA DASAR STRUKTUR KURIKULUM SILABUS RPP PENGEMBANGAN • Rasional • Elemen Perubahan RANCANGAN IMPLEMENTASI • Guru, KS, PS • Buku Guru dan Siswa PROSES PEMBELAJARAN MONEV Landasan 1. Filosofis (pendidikan akar budaya bangsa, mengembangkan kecerdasan) 2. Teoritis (pend. Berdasarkan standar dan Kurikulum berbasis Kompetensi 3. Yuridis (UUD 45, UUSPN, PP SNP) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK. MAK Kompetensi inti; Kompetensi dasar; materi pembelajaran; kegiatan pembelajaran; penilaian; alokasi waktu; dan sumber belajar. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Identitas sekolahyaitunamasatuanpendidikan Identitas mata pelajaran atau tema/subtema Kelas/semester Materi pokok Alokasi waktu Tujuan pembelajaran Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi Materi pembelajaran Metode pembelajaran Media pembelajaran Sumber belajar Langkah-langkah pembelajaran Penilaian hasil pembelajaran
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2 STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi dasar. Kompetensi Inti dimaksud pada mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan Pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan. 81
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2 STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti. Kompetensi Dasar dikembangkan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, mata pelajaran atau mata kuliah sesuai dengan Kompetensi inti. 82
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 3/12 STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR SD/MI, SDLB atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas muatan: 1. Pendidikan Agama; 2. Pendidikan Kewarganegaraan; 3. Bahasa; 4. Matematika; 5. Ilmu Pengetahuan Alam; 6. Ilmu Pengetahuan Sosial; 7. Seni Dan Budaya; 8. Pendidikan Jasmani Dan Olahraga; 9. Keterampilan/Kejuruan; Dan 10. Muatan Lokal. (dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan program pendidikan). 83
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 4/12 STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR SMP/MTs, SMPLB atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas muatan : 1. pendidikan agama; 2. pendidikan kewarganegaraan; 3. bahasa; 4. matematika; 5. ilmu pengetahuan alam; 6. ilmu pengetahuan sosial; 7. seni dan budaya; 8. pendidikan jasmani dan olahraga; 9. keterampilan/kejuruan; dan 10. muatan lokal. (dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan program pendidikan). 84
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 5/12 STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : a. muatan umum untuk SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK; b. muatan peminatan akademik SMA/MA dan SMK/MAK; c. muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMA/MA, SMALB; d. muatan peminatan kejuruan untuk SMK/MAK; dan e. muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk 85 SMK/MAK.
MATERI KURIKULUM SD/MI Tahun 1994 – 2013 I 2 III 2 IV 2 VI 2 2 2 2 10 10 10 8 8 8 - 3 6 6 6 - 3 5 5 5 2 2 2 2 4 5 7 7 - 30 30 38 40 42 42 I II IV 3 2 5 5 4 Pendekatan 3 TEMATIK 4 V 3 2 5 5 4 3 VI 3 2 5 5 4 3 4 4 4 2 2 2 26 27 28 32 32 32 Struktur Kurikulum 2004 No Komponen 1 Pend. Agama 2 Pend. Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS 7 Ker. Tangan & Kesenian 8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 9 Muatan Lokal 10 Pengembangan Diri Jumlah I II III 27 No Kurikulum 2013 Struktur Komponen IV V VI 3 5 5 4 4 2 31 Pendekatan TEMATIK Struktur Kurikulum 1994 No Komponen 1 Pend. Agama Pend. Pancasila dan 2 Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS 7 Ker. Tangan & Kesenian 8 Pend. Jasmani & Kes. 9 Muatan Lokal 10 Pengembangan Diri Jumlah Struktur Kurikulum 2006 No Komponen 1 Pend. Agama 2 Pend. Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS Seni Budaya & 7 Keterampilan 8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 9 Muatan Lokal 10 Pengembangan Diri Jumlah I II IV V VI 1 Kelompok A Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 2 PPKN 5 5 6 5 5 5 3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7 4 Matematika 5 6 6 6 5 IPA 3 3 3 6 IPS 3 3 3 7 Kelompok B Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan lokal*) 8 Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk muatan lokal). 4 4 4 5 5 5 4 4 4 86
MATERI KURIKULUM SMP/MTs Tahun 1994 – 2013 Struktur Kurikulum 1994 No Komponen 1 Pend. Agama 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS 7 Bahasa Inggris 8 Ker. Tangan & Kesenian 9 Pend. Jasmani & Kes. 10 Muatan Lokal Jumlah Struktur Kurikulum 2006 No Komponen 1 Pend. Agama 2 Pend. Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS 7 Bahasa Inggris 8 Seni Budaya 9 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan 10 Keterampilan / TIK 11 Muatan Lokal 12 Pengembangan Diri Jumlah VIII IX 2 2 2 6 6 6 4 4 4 2 2 2 6 6 6 42 42 42 Struktur Kurikulum 2004 No Komponen 1 Pend. Agama 2 Pend. Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS 7 Bahasa Inggris 8 Kesenian 9 Pend. Jasmani 10 TIK / Keterampilan Jumlah VIII IX 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2* 2* 2* 32 32 32 Struktur Kurikulum 2013 No Komponen 1 Pendidikan Agama Pendidikan Pancasila & 2 Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 Ilmu Pengetahuan Alam 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7 Bahasa Inggris 8 Seni Budaya (termasuk mulok) Pend. Jasmani, OR & Kesehatan 9 (termasuk mulok) 10 Prakarya (termasuk mulok) Jumlah VIII IX 2 2 2 5 5 5 4 4 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 35 35 35 VIII IX 3 3 3 6 5 5 4 4 3 3 2 38 87
Struktur Kurikulum 2013 (sesuai Permendikbud) 88
STRUKTUR KURIKULUM SD No Komponen I Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi 4 Pekerti 2 PPKN 5 3 Bahasa Indonesia 8 4 Matematika 5 5 IPA 6 IPS Kelompok B 7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk 4 muatan lokal*) 8 Pend. Jasmani, OR & Kes 4 (termasuk muatan lokal). Jumlah 30 II IV V VI 4 4 4 5 9 6 6 10 6 5 7 6 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4 32 34 36 36 36 Catatan: 1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah 2. IPA dan IPS kelas I s. d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya 89
Struktur Kurikulum SMP No Komponen VIII IX 3 3 6 5 5 4 4 3 3 3 2 38 Kelompok A 1 2 3 4 5 6 7 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Bahasa Inggris Kelompok B 8 Seni Budaya (termasuk mulok)* Pend. Jasmani, OR & Kesehatan 9 (termasuk mulok) 10 Prakarya (termasuk mulok) Jumlah * Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah 90
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Mata Pelajaran Kelas X XI XII Kelompok A (Wajib) 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 4 4 Matematika 4 4 4 5 Sejarah Indonesia 2 2 2 6 Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7 Seni Budaya 2 2 2 8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3 9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 24 24 24 Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20 Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMA) 24 24 24 Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMA) 42 44 44 Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMK) 48 48 48 91 Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B per minggu Kelompok C Peminatan
Struktur Kurikulum Peminatan SMA MATA PELAJARAN Kelompok A dan B (Wajib) Kelompok C (Peminatan) Peminatan Matematika dan Iilmu Alam I Matematika 1 Biologi 2 Fisika 3 Kimia 4 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial II Geografi 1 Sejarah 2 Sosiologi & Antropologi 3 Ekonomi 4 Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya III Bahasa dan Sastra Indonesia 1 Bahasa dan Sastra Inggeris 2 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 Antropologi 4 Mata Pelajaran Pilihan Lintas Kelompok Peminatan atau Pendalaman Minat Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu X 24 Kelas XI 24 XII 24 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 6 68 42 4 72 44
MATA PELAJARAN X KELAS XI XII Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4. Matematika 4 4 4 5. Sejarah Indonesia 2 2 2 6. Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya 2 2 2 8. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3 24 24 24 48 48 48 Jumlah kelompok A dan B Kelompok C (Peminatan) Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi TOTAL 93
- Slides: 93