Kuliah Teknologi Greenhouse dan Hidroponik KESETIMBANGAN PANAS DAN
Kuliah Teknologi Greenhouse dan Hidroponik KESETIMBANGAN PANAS DAN UAP AIR Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1
Pindah Panas dalam Greenhouse radiasi matahari konveksi Greenhouse cover udara dalam ventilasi radiasi gel. panjang Permukaan lantai tanah konduksi 2
Pindah Panas dalam Greenhouse v Penutup Greenhouse dan udara luar q Konveksi dan Radiasi v Penutup Greenhouse dan udara dalam greenhouse q Konveksi dan Radiasi v Permukaan lantai dan udara dalam greenhouse q Konveksi, konduksi, radiasi v Permukaan lantai dan lapisan tanah yang lebih dalam q Konduksi v Pertukaran langsung udara dalam dan luar melalui ventilasi q Konveksi 3
Kesetimbangan Panas di dalam Greenhouse qcd To qm IN qv 1 qsu Ti qc qs OUT qv 2 Panas masuk = Panas keluar Ket; Ti : suhu udara didalam; To: suhu udara di luar 4
Kesetimbangan Panas di dalam Greenhouse Pada Daerah Tropis v Untuk mempertahankan Ti bangunan v Pengurangan Beban Panas v Penambahan Laju Panas Keluar Pada saat To > Ti maka kesetimbangan panas bangunan : qs – qvs + qsu + qcd + qm + qc = 0 Pada saat To < Ti maka kesetimbangan panas bangunan : qs + qv 1 + qsu + qm - qv 2 - qcd - qc = 0 5
Kesetimbangan Panas di dalam Greenhouse Dimana; qs = panas sensibel (produk) qvs = panas ventilasi (qv 2 -qv 1) qsu = panas tambahan qm = panas dari alat – alat mekanis qcd = kehilangan panas dari bangunan (+/-) qc = perubahan panas sensibel karena panas laten seperti evaporasi, kondensasi, pembekuan, pencairan, dll qcd tergantung pada ; Ø daya tahan panas Ø luas dinding pembatas Ø beda suhu luar dan dalam 6
Perpindahan Uap Air Pada Bangunan Pertanian v Umumnya memiliki tingkat uap air yang relatif tinggi v Penting untuk desain dan kontrol lingkungan dalam mencegah kondensasi/akumulasi uap air pada dinding Prinsip perpindahan uap air Faktor penentu Perpindahan panas Perbedaan suhu Perpindahan uap air Perbedaan tekanan uap air 7
Penelitian Pindah Panas dalam Greenhouse Pengembangan Model Pindah Panas pada standard-peak greenhouse Tujuan : v memprediksi suhu udara didalam greenhouse v mempermudah perancangan greenhouse Metode : 1. Pengembangan model matematis 2. Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan 8
Penelitian Pindah Panas dalam Greenhouse 1. Pengembangan model matematis q Konsep Pengembangan model: Kesetimbangan panas pada atap Keseimbangan panas pada udara dalam Keseimbangan panas pada permukaan lantai Keseimbangan panas pada lapisan tanah 9
1. Pengembangan model matematis Kesetimbangan panas pada atap qc = qrad - qkoc - qkinc Dimana; qc = panas pada atap qrad = pindah panas radiasi qkoc = pindah panas konveksi udara luar dan atap qkinc = pindah panas konveksi udara dalam dan atap qrad qc qkoc qkinc 10
1. Pengembangan model matematis Kesetimbangan panas pada atap Faktor yg berpengaruh: Ø bahan atap Ø ketebalan atap Ø kemiringan atap Ø luasan atap θ S KT = cos θ KT = cos (90 -α) cos β θ α α β KB = cos θ KB = cos (90 -α) cos β 11
1. Pengembangan model matematis Kesetimbangan pada udara dalam qin = qkinc + qkinf + qkven +qs Dimana; qin = panas pada udara dalam greenhouse qkinc = pindah panas konveksi udara dalam dan atap qkinf = pindah panas konveksi udara dalam dan lantai qkven = pindah panas konveksi aliran udara melalui ventilasi qs = panas sensibel yg diserap tanaman qkinc qven qin qkinf qs 12
1. Pengembangan model matematis Kesetimbangan pada udara dalam Faktor yg berpengaruh: Ø Tinggi greenhouse Ø Bahan dinding Ø Bahan lantai Ø Luasan greenhouse Ø Ventilasi mekanis (jika ada) 13
1. Pengembangan model matematis Kesetimbangan pada permukaan lantai ql = qradin + qkinf + qkl Dimana; ql = panas pada lantai greenhouse qradin = pindah panas radiasi yang diterima lantai qkinf = pindah panas konveksi udara dalam dan lantai qkl = pindah panas konduksi antara lantai dan tanah qradin ql qkinf qkl 14
1. Pengembangan model matematis Kesetimbangan pada lapisan tanah qsoil = qkfs Dimana; qsoil = panas pada tanah lapisan pertama qkfs = pindah panas konduksi lantai dengan tanah Diasumsikan tanah terdiri dari beberapa lapisan qsoil qkfs 15
1. Pengembangan model matematis Asumsi model; Ø Model dibagi 4 elemen vertikal; atap rumah kaca, udara di dalam rumah kaca, permukaan lantai, dan lapisan tanah Ø Homogen secara horizontal dan vertikal Ø Massa udara dalam rumah kaca tidak diperhitungkan Ø Koefisien pindah panas konveksi pada permukaan lantai (hf) dan pengaruh aliran udara melalui ventilasi (hv) tidak berubah selama simulasi Ø Aliran udara seragam arah horizontal Ø Transmisivitas, absorptivitas dan reflektivitas atap tetap 16
1. Pengembangan model matematis Hasil pengembangan model matematis Cuaca berawan 17
1. Pengembangan model matematis Hasil pengembangan model matematis Cuaca berawan dan hujan 18
1. Pengembangan model matematis Hasil pengembangan model matematis Cuaca Cerah 19
Penelitian Pindah Panas dalam Greenhouse 2. Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Apa itu JST ? ? ? Ø Metode perhitungan fungsi matematika yang didasarkan pada penjabaran fungsi otak manusia Ø Perhitungan ini diimplementasikan dengan program komputer Ø model black-box non-linear Prinsip pengembangan black-box input Data pengukuran JST output Data pendugaan/simulasi proses 20
Penelitian Pindah Panas dalam Greenhouse 2. Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Suhardiyanto et al. (2009) 21
Penelitian Pindah Panas dalam Greenhouse 2. Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Metode; Ø Data parameter lingkungan mikro diukur dalam satu waktu Ø Data tersebut mewakili semua kondisi lingkungan Ø Data tersebut dibagi menjadi dua bagian Ø Satu bagian untuk proses pembelajaran model JST Ø Satu bagian untuk proses validasi model JST 22
Penelitian Pindah Panas dalam Greenhouse Perbandingan dua metode tersebut; Model Matematis Model JST 23
ANALISIS SEBARAN SUHU DAN POLA ALIRAN UDARA DI DALAM GREENHOUSE MENGGUNAKAN CFD Initial condition # thesis agus ghautsun niam, 2011 Unit value Outside air temperature °C 31. 1 Roof temperature °C 36. 2 Floor temperature Concrete wall temperature °C 34. 0 Structure surface temp. °C 34. 5 Wind speed at (y = 2 m) Wind speed at (y = 5. 5 m) m s-1 0. 9 m s-1 1. 8 Solar radiation W m-2 1056. 0 Wind direction Absis x
Zone Cooling (Pendinginan Terbatas) Pendinginan Terbatas • Pendinginan terbatas telah dikembangkan sejak dekade tahun 1990 -an sebagai alternatif pengendalian suhu udara di dalam greenhouse ketika suhu dan kelembaban udara tinggi (Suhardiyanto, 1994). • Dalam pendinginan terbatas, penurunan suhu dilakukan secara terbatas dengan mengalirkan udara dingin ke sekitar tanaman.
Mengapa? • Zone coling dilakukan untuk menghemat energi • Dengan pendinginan yang dibatasi pada daerah yang relatif sempit maka energi yang dikeluarkan akan jauh lebih kecil (sedikit) dibandingkan apabila pendinginan dilakukan pada seluruh udara dalam greenhouse. • Yang diperlukan oleh tanaman ? 33
Beban energi untuk menurunkan suhu udara di greenhouse Target kendali Beban energi T_in 6 ºC di 0. 3 MJ/m² bawah T_out T_in siang 31 MJ/m² dijaga 24 ºC sedangkan T_in malam dijaga 15 ºC sumber Kozai et al. , 1985 Yamano et al. , 1991 34
Advantages • Efektif • Efisien: Hemat energi 35
Bagaimana? • Dengan pendinginan larutan nutrisi dalam tangki. • Dengan pendinginan udara yang berasal dari mesin pendingin udara dan kemudian disalurkan melalui pipa (mis. plastik) yang berlubang-lubang (perforated pipe). 36
37
Analisis Keseragaman Aliran Ket: Qi : Laju aliran udara di dalam pipa pada section ke-i, (m³/s) qi : Laju aliran udara yang keluar dari lubang section ke i, (m³/s) D : Diameter pipa, (m) d : diameter lubang keluaran, (m) S : Jarak antar section atau jarak antar lubang keluaran, (m) HTi : Laju pindah panas aliran udara pada pipa, (W) HHi : Laju pindah panas udara yang keluar dari kedua lubang keluaran, (W) HOi : Laju pindah panas overall sepanjang dinding pipa, (W)
Persamaan kontinuitas Dimana: Pers. Vigander: Pers. Darcy. Weisbach
Perhitungan debit udara yang mengalir dalam pipa dimulai dari section paling Perhitungan debit udara yang keluar dari pipa pada section lebih hulu dilakuka berdasarkan hasil perhitungan pada section berikutnya (kearah hulu) 40
Analisis Kesetimbangan Panas Keseragaman debit aliran udara (%), dapat dihitung dg pers. berikut : 41
Desain Pipa Pendistribusi Udara Dingin
x/L Keseragaman tekanan statis pada setiap hole, dimana x adalah jarak dari discharge station dan L adalah panjang perforated section of tube 43
44
Keseragaman suhu pada setiap hole 45
46
47
48
Kontur Sebaran Suhu Udara di dalam Rumah Tanaman (Suhardiyanto dan Matsuoka, 1992). 49
Kontur Sebaran Suhu Udara di dalam Rumah Tanaman (Suhardiyanto dan Matsuoka, 1992). 50
Hasil Simulasi Computational Fluida Dynamics Sebaran suhu pada media tanam tampak atas; bidang x-z (a) pada pukul 09: 00 pagi, dan (b) pada pukul 13: 00 siang, waktu setempat.
Hasil Simulasi Computational Fluida Dynamics Sebaran suhu pada media tanam tampak atas; bidang x-z (a) pada pukul 09: 00 pagi, dan (b) pada pukul 13: 00 siang, waktu setempat.
10 11 12 13 14
57
- Slides: 57