Kuliah Pengantar Kontrak Belajar Suprapti M Pd TATA
Kuliah Pengantar Kontrak Belajar Suprapti, M. Pd
TATA TERTIB PERKULIAHAN . . mahasiswa yang terlambat lebih 10 menit tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan; berpakaian rapi (sepatu atau sepatu sandal serta berkemeja atau kaus berkerah) dan sopan (tidak ketat dan tidak pendek); pertanyaan yang berkenaan topik pembelajaran tidak terbatas hanya di dalam kelas; tidak diperbolehkan merokok; segala bentuk alat komunikasi di dalam kelas harus dalam keadaan tanpa suara; diperbolehkan izin untuk tidak masuk dengan surat keterangan sakit atau keterangan lain yang dianggap relevan;
TATA TERTIB PERKULIAHAN . . untuk keperluan mendadak secara bergantian; mahasiswa yang diketahui berbuat plagiat, menyontek, dan berbuat kecurangan lain dalam proses pembelajaran akan diberi sanksi nilai E. mahasiswa dengan kehadiran ≥ 90% dari jumlah kehadiran yang boleh mengikuti UTS dan UAS; Mahasiswa yang mengumpulkan tugas sebelum atau tepat waktu akan mandapatkan tambahan nilai 5% dari nilai yang diperoleh. Pelanggaran terhadap tata tertib tersebut akan diberi sanksi baik langsung maupun tidak langsung.
MATERI 1. Pemerolehan bahasa dan landasan pembelajaran Bahasa Indonesia, 2. Pendekatan terpadu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, 3. Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, 4. Pemanfaatan sastra sebagai basis pembelajaran Bahasa Indonesia, 5. Metode permainan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, 6. Tela’ah kurikulum Bahasa Indonesia dan pengembangan bahan ajarnya, 7. Konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran Bahasa Indonesia, 8. Konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, 9. Pengembangan instrumen penilaian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, 10. Pengembangan silabus dan RPP Bahasa Indonesia, 11. Pembelajaran menyimak-berbicara, 12. Pembelajaran membaca-menulis.
Kelompek Diskusi Ø TUGAS!!! Untuk Praktik: * Bahasa Tulis Membuat makalah Membuat P. Poin * Bahasa Lisan Diskusi 10 kelompok - dari materi kuliah
PENILAIAN 1. Formatif (Kehadiran, Keaktifan, Tugas) = 30% 2. Ujian Tengah Semester (UTS) = 30% 3. Ujian Akhir Semester (UAS) = 40 % T OTAL = 100%
. Bahasa Tulis Makalah Dra. Siti Sahara
SISTEMATIKA KARANGAN 1. Bagian Awal 1) Halaman sampul 2) Kata pengantar 3) Daftar isi 4) Daftar tabel/gambar (jika ada) 2. Bagian Tengah 1) Pendahuluan 2) Uraian masalah yang dibagi menjadi bab-bab 3) Kesimpulan 3. Bagian Akhir 1) Daftar Pustaka 2) Lampiran-lampiran (jika perlu)
Lanjut Ø Perhatikan contoh! (sistem lekuk dan huruf) Topik: Kegiatan Mahasiswa UIN Selama Periode Tahun 2002 – 2012 BAB I. . . . . A. . . . . B. . . . . 1. . . . . 2. . . . . C. . . . . BAB II A. . . . . B. . . . . C. . . . . BAB III. . . . . A. . . . . 1. . . . . 2. . . . . B. . . . . 1. . . . . 2. . . . . 3. . . . .
Lanjut Ø Perhatikan contoh! (sistem lekuk) Topik: Kegiatan Mahasiswa UIN Selama Periode Tahun 2013 – 2014 1. . . . . 1. 1. . . . . . . . . 1. 2. 1. . . . 1. 2. 2. . . . 1. 2. 3. . . . 2. 2. 1. . . . . . . . . 2. 2. 1. . . . 2. 2. 2. . . . 2. 2. 3. . . . (dan seterusnya)
KONVENSI NASKAH 1. Jenis Kertas = HVS Berat = 70/80 gram, A 4 2. Huruf Time New Roman ukuran 12 3. Jarak Baris 1, 5 spasi 4. Margin/pias Kiri = 4 cm Kanan = 3 cm Atas = 4 cm Bawah = 3 cm 5. Tebal Makalah 15 halaman 6. Gunakan catatan kaki
Konvensi Naskah * Notasi Ilmiah: • Kutipan • Catatan Kaki (Footnote) dan Catatan dalam (Innote) • Daftar Pustaka (Bibliograf)
Prinsip-prinsip Catatan Kaki. § Nama pengarang tanpa dibalik urutannya atau sama dengan yang tertulis pada buku diikuti koma § Jika nama dalam tertulis disertai gelar akademis, catatan mencantumkan gelar tersebut § Judul karangan dicetak miring, diikuti koma § Nama penerbit dan angka diapit tanda kurung diikuti koma § Nomor halaman dapat diikuti hlm. Atau h. Angka nomor diakhiri titik. 1 pengarang kaki harus halaman William N. Dunn, Analisis Kebijakan Publik, terjemahan Muhajir Darwin (Yogyakarta : Hanindita, 2001), hlm. 20 – 32 2 Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2, terj. Nurul Iman (Jakarta : Pustaka Binaman Presindo, 1994), hlm. 1 -40 3 Dr, Albert Wijaya, “Pembangungan Pemukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota, “ dalam Prof. Ir. Eko Budihardjo, M. Sc. (Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung : Alumni, 1992) hlm. 91 -103.
Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit. Ibid. § Singkatan ibidum berarti tempat yang sama dengan di atas Ditulis di bawah catatan kaki yang mendahului. § Tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang menyelinginya § Diketik dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak miring, diakhiri titik § Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau halaman lain, urutann penulisan : ibid, koma, jilid, halaman 1 Peg C. Neuhauser, Legenda Manfaatnya bagi Perusahaan, terj. Teguh Raharja, (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994) hlm. 13 – 34 2 Ibid. 3 Ibid, hlm. 53 – 62 4 Jef Madura, Pengantar Bisnis terj. Saroyini W. R. Salib, Ph. D. , (Jakarta : Salemba Empat) hlm. 2 – 11 5. Ibid. 6. Ibid, hlm. 16 - 17
Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit. Op. Cit § Singkatan Opere Citato berarti dalam karya yang telah disebut § Merujuk buku sumber yang telah disebutkan diselingi sumber lain § Ditulis huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, setiap suku kata diikuti titik, dan § Urutan penulisannya, nama panggilan famili, Op. Cit, nama buku, halaman. 1 Satjipto Raharjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan, (Bandung : Alumni, 1976) hlm. 111 2 Daniel Goleman, Emotional Intelegence, (Jakarta : Gramedia, 2001) hlm. 161 3 Bobby De. Porter and Mike Hernacki, Quantum Business terj. Basyarah Nasution, (Bandung : Kaifa, 2000), hlm. 64 - 87 4 Raharjo, Op. Cit. , hlm. 125 5 Goleman, Op. Cit. 6 Deporter and Mike Hernacki, Op. Cit, 203 - 238
Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit § Singkatan Loco Citato berarti tempat yang telah disebutkan § Merujuk sumber data pustaka yang sama yang berupa antologi, esai, jurnal, ensiklopedi, atau majalah; dan telah diselingi sumber lain § Kutipan bersumber pada halaman yang sama kata loc. Cit tidak diikuti nomor halaman § Jika halaman berbeda diikuti nomor halaman § Menyebutkan nama keluarga pengarang 1 Sarwiji Suwandi, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetisi”, Kongres Bahasa Indonesia VII (Jakarta : Pusat Bahasa, 2003) hlm. 1 – 15 2 Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. Nurul Iman, (Jakarta : Pustaka Binaman Presindo, 1994) hlm. 1 -40 3 Suwandi, Loc. Cit
. Lanjut . Innote Sebelum Kutipan Sudjatmoko (1979 : 14) membedakan kapal-kapal niaga atas kapal barang (cargo vesel), kapal penumpang (pasenger vesel), kapal barang yang mempunyai akomodasi penumpang terbatas (cargo vesel with limited accomodation for fasennger) Innote Setelah Kutipan Peter Brodie mengatakan bahwa yang dimaksud container yard adalah tempat kemana peti kemas yang sudah terisi penuh diserahkan oleh pengirim barang (shiper) kepada perusahaan layar yang akan mengangkut barang itu ke tempat peti kemas kosong dikembalikan (2002 : 160)
. Lanjut . Innote dengan dua penggarang atau lebih Ø Sejarah pabean di Indonesia sudah dimulai sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda. Pada 1873, Pemerintah membuat UU Tarif sebagaimana dicantumkan dalam lembaran Negara (Staad No. 35 tahun 1873). Pada 1910, pemerintah Belanda mengeluarkan tarif pasal (1) dari Ordonansi yang merumuskan wilayah pabean sebagai berikut : pabean adalah bagian Hindia Belanda (Indonesia) tempat dipungut bea masuk dan bea keluar (Arif Suroyo, dkk. , 1986 : 16)
. Lanjut. Innote berasal dari dua buku dengan nama dan tahun sama Ø Menurut Abbas Salim (1994 a : 2) pengertian pelayaran niaga adalah usaha jasa penyediaan ruangan pada angkutan air atau angkatan laut untuk kepentingan mengangkut muatan penumpang barang dan dagangan dari satu tempat ke tempat lain. Pada sumber yang lain Abbas Salim (1994 b : 90) berpendapat adapun fungsi angkutan laut ialah pengoperasian pelayaran dalam negeri dan luar negeri dengan menaikkan kualitas pelayanan jasa -jasa angkutan. Fungsi lain angkutan laut ialah menyediakan fasilitas pelabuhan untuk berlabuh kapal.
. Daftar Pustaka . Unsur § Nama Pengarang § Judul Buku § Data Publikasi § Untuk artikel: Judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun
. Lanjut . Ketentuan: § Buku yang ditulis satu orang Shihab, M. Quraisy. Membumikan Al quran: Peran dan Fungsi Wahyu dalam Kehidupan Sehari-hari. Bandung: Mizan. 1992. § Buku yang ditulis dua atau tiga orang Arifin, Zainal E. dan Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo. Cet. IV. 1980. § Buku yang ditulis banyak pengarang Abdullah, Taufiq dkk. Sejarah Lokal Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 1985.
. Lanjud . Ketentuan: § Buku terjemahan Al Aflaki, Syamsudin Ahmad. Hikayat-hikayat Sufistik Rumi. Terjemahan M. Misbach. Jakarta: Robbani Press. 2000 § Buku yang lebih dari satu jilid Al Bilali, Abdul Hamid. Taujiah Ruhiyah: Pesan-pesan Spiritual Penjernihan Hati Jilid. 1 Terjemahan Fadhli Bahri. Jakarta: An Nadwah. 2000. § Buku Antologi Ali, Lukman. (ed). Bahasa dan Kesusastraan Indonesia sebagai Cermin Indonesia Baru. Jakarta: Gunung Agung. 1985
. Bahasa Lisan Berbicara Dra. Siti Sahara
. Mengapa Bicara 1. Bicara adalah cara manusia berkomunikasi dan mengutarakan maksud 2. Setiap orang tidak pernah lepas dari komunikasi 3. Setiap orang berbicara 4. Berbicara dengan baik dapat mencerminkan kepribadian 5. Kemampuan berbicara dapat dipelajari
. Syarat Utama Berbicara 1. Formal: Pendidikan, latar belakang budaya, tingkat pengetahuan, wawasan luas. 2. Fisik : Tata busana, Tata rias, kontak mata, mutu suara. 3. Teknis : Kemampuan bersosialisasi, dan berkomunisasi. 4. Mental: Dapat dipercaya, teliti, mampu menyesuaikan diri, dan tanggap
. THE 5 KEY POINT 1. Pemenggalan kalimat: Memudahkan untuk dibaca dan mengatur pernapasan. 2. Lagu kalimat: Meninggi rendahkan, suara pada bagian tertentu dari suatu kalimat. 3. Penekanan: Memberi penekanan pada kata. suatu 4. Tempo – kecepatan: - Berbicara yang normal tidak terlalu cepat dan terlalu lambat. - Membaca dalam bahasa Indonesia yang normal adalah 100 – 110 kata permenit. 5. Jeda: Mengatur jeda untuk pernapasan.
. Siapa yang dapat berbicar? . Profesi terkait: 1. Master of ceremony (MC) – (kepemanduan) § § Jenis acara: Hiburan. Karakteristik: Meriah, semangat, dan emosional. Acara bersifat: Tidak resmi. Contoh: Resepsi pernikahan, pameran foto, elektonok, dan furnitur dsb. 2. Entertainer: § § § Setingkat lebih tinggi dari MC. Mempunyai keahlian seperti menyanyi. Acara bersifat: Tidak resmi. Jenis acara: Hiburan. Karakteristi: meriah, semangat, emosional. Conto: Konser musik, panggung hiburan dsb.
. Lanjut. Profesi terkait: 3. Announcer: § Acara: Resmi. § Jenis acara: Acara resmi. § Karakteristik: forma, serius, dan hikmat. § Contoh: Pembukaan, penutup radio & televisi. tidak berhubungan langsung dengan audien. 4. Public speaker: § Acara: Resmi § Jenis acara: Acara resmi. § Karakteristik: Formal, serius, hikmat. § Contoh: Berbicara di depan umum tanpa audien. Orang-orang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu. Yang dijadikan rujukan dan sumber impormasi bagi para pemburu berita atau kalangan pelajar.
. Lanjut. Profesi terkait: 5. Protokol: § Acara: Resmi. § Jenis acara: Acara resmi. § Karakteristi: Formal, serius, hikmat § Contoh: Acara kenegaraan, upacara menaikan bendera 17 Agusrus, peresmian gedung dsb. 6. Pembawa acara/pewara: § Acara: Resmi. § Jenis acara: Acara resmi. § Karakteristi: Formal, serius, hikmat. § Contoh: Pelatihan, serah terima jabatan, penanda tanganan MOU, upacara HUT RI dsb.
. Lanjut. Profesi terkait: 7. Presenter: Orang mempresentasikan suatu materi § Acara: Resmi. § Jenis acara resmi. § Karakteristik: Formal, serius, dan hikmat. § Contoh: Seminar/simposium, kongres dsb. 8. Moderator: Orang yang Mengendalikan atau mengarahkan pusat pembicaraan dalam forum resmi. § Acara: Resmi. § Jenis acara: Acara resmi. § Karakteristik: Formal, serius, hikmat. § Contoh: Seminar/simposium, diskusi, lokakarya dsb.
. Lanjut. Profesi terkait: ke- 9 q Mahasiswa: Ø Presenter: - mempresentasikan materi kuliah. Ø Moderator: - mengendalikan - atau mengarahkan acara diskusi materi kuliah.
Masalah Bahasa . . Kata: menemui hambata. diharap menghadap toko dilayani saya mau flu menggali sumur hujan gedek/kecil masak nasih cari nasih Kata depan; di dan ke Awalan : di dan ke contoh: (B – S) -Tikus tidur dicangkul. - Lalat hinggap dicat. - Saya keluar dari pertadingan catur itu. -Saya melihat keluar. - Saya salat dilanggat.
Latihan Bahasa Tulis 1. Pemerolehan bahasa dan landasan pembelajaran Bahasa Indonesia, 2. Pendekatan terpadu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, 3. Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, 4. Pemanfaatan sastra sebagai basis pembelajaran Bahasa Indonesia, 5. Metode permainan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, 6. Tela’ah kurikulum Bahasa Indonesia dan pengembangan bahan ajarnya, 7. Konsep, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran Bahasa Indonesia, 8. Konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, 9. Pengembangan instrumen penilaian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, 10. Pengembangan silabus dan RPP Bahasa Indonesia, 11. Pembelajaran menyimak-berbicara, 12. Pembelajaran membaca-menulis.
Buku Sumber . . Cahyani, Isah dan Hodijah. (2008) Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung. UPI Press. Departemen Pendidikan Nasional (2003) Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Tersedia online di www. puskur. or. id Djuanda, D. ; P. D. Iswara (2007) Apresiasi Sastra. Bahan Belajar Mandiri. Bandung: UPI Bandung. Gani, R. (1988) Pengajaran Sastra Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Gani, A. Ramlan dan Fitriyah, Mahmudah. (2010) Disiplin Berbahasa Indonesia. Jakarta. FITK Press.
Lanjut . . M. Subana dan Sunarti. (2009) Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia: Berbagai Pendekatan, Metode, Teknik, dan Media Pengajaran. Bandung. CV. Pustaka Setia. Muslich, Mansur. (1990) Tata Bentuk Bahasa Indonesia: Kajian Ke Arah Tata Bahasa Deskriptif. Malang. YA 3 Malang. Nurgiantoro, Burhan. (2001) Penilaian dan Pengajaran dalam Bahasa dan Sastra. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Mata Pelajaran Pendidikan Bahasa Indonesia SD/MI. Rahman. (2008) Metode Mengajar dan Bahan Pembelajaran. Bandung. Alqaprint Jatinangor. Resmini, Novi dkk. (2006) Membaca dan Menulis di SD : Teori dan Pengajarannya. Bandung. UPI Press.
Lanjut . . Resmini, Novi dkk. (2006) Membaca dan Menulis di SD : Teori dan Pengajarannya. Bandung. UPI Press. Sumiyadi dan Dadang S. Ansori. (2009) Kajian Sastra dalam Perspektif Teori Kontemporer. Bandung. FPBS UPI. Tarigan, H. G. (1984) Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Tarigan, H. G. (2008) Menyimak: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. -------- (2008) Membaca: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. -------- (2008) Berbicara: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. -------- (2008) Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wassid, Iskandar dan Dadang. (2008) Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung. Rosda.
Kekuatan tidak datang dari kemampuan fisikal …, tetapi Ia datang dari semangat yang tidak pernah mengalah
- Slides: 37