KULIAH KE 4 ANGGARAN PENJUALAN Masalahmasalah utama yang

  • Slides: 36
Download presentation
KULIAH KE 4

KULIAH KE 4

ANGGARAN PENJUALAN • Masalah-masalah utama yang dihadapi pada saat akan menjual suatu barang/jasa pada

ANGGARAN PENJUALAN • Masalah-masalah utama yang dihadapi pada saat akan menjual suatu barang/jasa pada umumnya adalah: 1. Barang/jasa apa yang akan dijual 2. Biaya-biaya apa yang perlu dikeluarkan agar barang/jasa terjual 3. Berapa harga barang /jasa - Agar mendatangkan laba Terjangkau oleh pembeli

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (1) • Konsep-konsep Anggaran Penjualan meliputi: 1. Dasar penyusunan anggaran a.

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (1) • Konsep-konsep Anggaran Penjualan meliputi: 1. Dasar penyusunan anggaran a. Menyusun tujuan perusahaan b. Menyusun strategi perusahaan c. Menyusun forecast

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (2) 2. Menyusun anggaran penjualan a. Anggaran promosi dan advertensi b.

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (2) 2. Menyusun anggaran penjualan a. Anggaran promosi dan advertensi b. Anggaran biaya penjualan c. Rencana pemasaran

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (3) • Dalam menyusun anggaran penjualan perlu dipertimbangkan beberapa faktor, seperti:

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (3) • Dalam menyusun anggaran penjualan perlu dipertimbangkan beberapa faktor, seperti: 1. Karakteristik pasar dihadapi perusahaan seperti: a. Luas pasar - Bersifat lokal - Bersifat regional - Bersifat nasional

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (4) b. Keadaan persaingan - Bersifat monopoli - Bersifat persaingan bebas

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (4) b. Keadaan persaingan - Bersifat monopoli - Bersifat persaingan bebas - Bersifat persaingan monopolitis

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (5) c. Kemampuan pasar untuk menyerap barang d. keadaan/sifat konsumen, apakah

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (5) c. Kemampuan pasar untuk menyerap barang d. keadaan/sifat konsumen, apakah konsumennya merupakan: - Konsumen akhir - Konsumen industri

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (6) 2. Kemampuan finansial - Kemampuan membiayai penelitian pasar yang dilakukan

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (6) 2. Kemampuan finansial - Kemampuan membiayai penelitian pasar yang dilakukan - Kemampuan membiayai usaha-usaha untuk mencapai target penjualan (modal kerja) - Kemampuan membeli bahan mentah untuk dapat memenuhi target penjualan.

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (7) 3. Keadaan personalia - Apakah jumlah tenaga kerla cukup, kurang

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (7) 3. Keadaan personalia - Apakah jumlah tenaga kerla cukup, kurang atau berlebih - Apakah tenaga kerja tersedia mampu untuk melakukan tugas-tugasnya agar target yang ditentukan tercapai

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (8) 4. Dimensi waktu Apabila membuat rencana terlalu awal, kemungkinan terjadi

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN (8) 4. Dimensi waktu Apabila membuat rencana terlalu awal, kemungkinan terjadi perubahan keadaan , juga perlu dipertimbangkan seberapa lama rencana yang disusun tersebut masih reliabel.

POLITIK HARGA DALAM ANGGARAN PENJUALAN (1) • Ada 2 dasar yang berhubungan dengan masalah

POLITIK HARGA DALAM ANGGARAN PENJUALAN (1) • Ada 2 dasar yang berhubungan dengan masalah penentuan harga jika dikaitkan dengan volume penjualan: 1. Estimasi terhadap kurva permintaan, yakni perubahan tingkat harga akan mengakibatkan perubahan tingkat permintaan. 2. Kurva biaya per-unit, yakni makin tinggi volume produksi maka makin besar biaya yang ditanggung.

POLITIK HARGA DALAM ANGGARAN PENJUALAN (2) • Tekadang terjadi kesulitan bagi manajer untuk mengambil

POLITIK HARGA DALAM ANGGARAN PENJUALAN (2) • Tekadang terjadi kesulitan bagi manajer untuk mengambil keputusan terhadap 2 alternatif kebijaksanaan: - Menaikan tingkat harga/unit tetapi volume penjualan dalam unit menurun - Menurunkan tingkat harga/unit tetapi volume penjualan meningkat.

POLITIK HARGA DALAM ANGGARAN PENJUALAN (3) Contoh: Sebuah perusahaan pada awalnya mengharapkan dapat menjual

POLITIK HARGA DALAM ANGGARAN PENJUALAN (3) Contoh: Sebuah perusahaan pada awalnya mengharapkan dapat menjual 10. 000 unit produknya dengan harga Rp. 4/unit. Biaya yang ditanggung Rp. 6. 000 yang bersifat biaya tetap dan Rp. 8. 000 biaya variabel. Tetapi akhir-akhir ini diperkirakan bahwa target tersebut tidak dapat di capai lagi. Manajemen dihadapkan pada 3 alternatif kebijaksanaan yang harus dipilih:

POLITIK HARGA DALAM ANGGARAN PENJUALAN (4) a. Mempertahankan seperti yang direncanakan b. Menaikan harga

POLITIK HARGA DALAM ANGGARAN PENJUALAN (4) a. Mempertahankan seperti yang direncanakan b. Menaikan harga 10%, turunnya volume 10% c. Menaikan volume 10%, turunnya harga 10%

- Unit - harga/unit Mempertahank an rencana Kenaikan haarga 10% Kenaikan volume 10% 10.

- Unit - harga/unit Mempertahank an rencana Kenaikan haarga 10% Kenaikan volume 10% 10. 000 Rp. 4 9000 Rp. 4, 4 11. 000 Rp. 3, 6 Rp. 40. 000 Rp. 39. 600 Rp. 6. 000 Rp. 8. 000 Rp. 6. 000 Rp. 7. 800 Rp. 6. 000 Rp. 8. 800 Rp. 14. 000 Rp. 13. 200 Rp. 14. 800 Rp. 26. 000 Rp. 26. 400 Rp. 24. 800 - penjualan - biaya-biaya - biaya tetap - Biaya variabel Total biaya

LANGKAH DALAM MENYUSUN RENCANA PENJUALAN (1) 1. Penentuan dasar-dasar anggaran a. Penentuan variabel relevant

LANGKAH DALAM MENYUSUN RENCANA PENJUALAN (1) 1. Penentuan dasar-dasar anggaran a. Penentuan variabel relevant yang mempengaruhi penjualan b. Penentuan tujuan umum dan khususyang diinginkan c. Penentuan strategi pemasaran yang dipakai

LANGKAH DALAM MENYUSUN RENCANA PENJUALAN (2) 2. Penyusunan Rencana Penjualan a. Analisa ekonomi, dengan

LANGKAH DALAM MENYUSUN RENCANA PENJUALAN (2) 2. Penyusunan Rencana Penjualan a. Analisa ekonomi, dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek makro seperti: moneter, kependudukan, kebijakakn pemerintah dan tekhnologi. b. Melakukan analisa industri. Untuk mengetahui kemampuan masyarakat menyerap produk sejenis yang dihasilkan industri.

LANGKAH DALAM MENYUSUN RENCANA PENJUALAN (3) • Rencana penjualan agar realistis perlu mempetinbangkan faktor-faktor:

LANGKAH DALAM MENYUSUN RENCANA PENJUALAN (3) • Rencana penjualan agar realistis perlu mempetinbangkan faktor-faktor: 1. Eksternal - Kebutuhan masyarakat bersangkutan Harapan pemerintah Persaingna industri akan produk

LANGKAH DALAM MENYUSUN RENCANA PENJUALAN (4) 2. Internal: - Kepastian produksi - Kemampuan perusahaan

LANGKAH DALAM MENYUSUN RENCANA PENJUALAN (4) 2. Internal: - Kepastian produksi - Kemampuan perusahaan merebut pasar - Kemampuan pembelanjan perusahaan 3. Kehendak dari pimpinan

LANGKAH DALAM MENYUSUN RENCANA PENJUALAN (5) c. Melakukan ananlisa prestasi penjualan d. Melakukan penentuan

LANGKAH DALAM MENYUSUN RENCANA PENJUALAN (5) c. Melakukan ananlisa prestasi penjualan d. Melakukan penentuan prestasi penjualan akan datang untuk mengetahui kemampuan perusahaan mencapai target penjualan dimasa depandengan memperhatikan faktor produksi seperti: bahan mentah, tenaga kerja, kapasitas produksi dan permodalan.

LANGKAH DALAM MENYUSUN RENCANA PENJUALAN (6) e. Menyusun forecast penjualan f. Menentukan jumlah penjualan

LANGKAH DALAM MENYUSUN RENCANA PENJUALAN (6) e. Menyusun forecast penjualan f. Menentukan jumlah penjualan yang dianggarkan (budgeted sales) g. Meghitung laba/rugi yang mungkin diperoleh (budgeted profit) h. Mengkomunikasikan rencana penjualan yang disetujui pada pihak lain yang berkepentingan.

PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (1) Rencana penjualan agar realistis perlu mempetinbangkan faktor-faktor: 1. Eksternal -

PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (1) Rencana penjualan agar realistis perlu mempetinbangkan faktor-faktor: 1. Eksternal - Kebutuhan masyarakat bersangkutan Harapan pemerintah Persaingna industri akan produk

PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (2) 2. Internal: - Kepastian produksi - Kemampuan perusahaan merebut pasar

PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (2) 2. Internal: - Kepastian produksi - Kemampuan perusahaan merebut pasar - Kemampuan pembelanjan perusahaan 3. Kehendak dari pimpinan

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (1) Contoh: Penyusunan Anggaran Penjualan Kasusu : Perakitan komputer (PT.

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (1) Contoh: Penyusunan Anggaran Penjualan Kasusu : Perakitan komputer (PT. MICROSOFT) Tahu n Sales/Y (Unit) X XY X^2 2004 335, 691 0 2005 346, 428 1 346, 42 8. 00 1 2006 331, 965 2 663, 93 0. 00 4 2007 317, 134 3 951, 40 2. 00 9 2008 381, 648 4 Juml - 0 1, 526, 59 2. 00 16

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (2) 1. 2. ∑y = n. a + b∑x →

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (2) 1. 2. ∑y = n. a + b∑x → 1, 712, 866 = 5 a +10 b(x 2) ∑xy = a∑x + b∑x² → 3, 488, 352 = 10 a +30 b(x 1) (1) 3. 528. 352 = 10 a +30 b 3. 456. 731 = 10 a +30 b 62. 620 = 10 a →a = 6262 b = 334. 049, 2 y = 334. 049, 2 + 6. 262 X

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (3) Sehingga diperkirakan volume penjualan 2009 Y = 334. 049,

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (3) Sehingga diperkirakan volume penjualan 2009 Y = 334. 049, 2 + 6. 262 (5) = 365. 359, 2 atau = 365. 359 unit

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (4) Menurut perkiraan distribusi produk komputer (3 type) sebagai berikut

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (4) Menurut perkiraan distribusi produk komputer (3 type) sebagai berikut : Jenis komputer Jumlah produksi Persentase Perkiraan harga jual A 21. 922 unit 6% Rp. 31. 500 B 336. 130 unit 92% Rp. 27. 500 C 7. 307 unit 2% Rp. 12. 000 Jumlah 365. 359 unit 100%

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (5) Anggaran diatas dapat dibuat lebih rinci, misalnya dalam kuartalan:

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (5) Anggaran diatas dapat dibuat lebih rinci, misalnya dalam kuartalan: Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 kurta l I 69. 20 4 91. 84 4 71. 87 kurta l II 92. 22 1 kurta l II I 93. 59 77. 76 5 98. 20 2 85. 74 100. 2 3 5 kurta l I V jumla h 80. 67 6 335. 6 9 1 78. 61 7 346. 4 2 8 94. 12 351. 9 6 5 61. 73 9 90. 94 9 86. 28 6 78. 16 317. 1 3 4 57. 57 5 102. 7 5 7 114. 7 5 5 106. 5 6 1 381. 6 4 8

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (6) Berdasarkan data diatas kita bisa melihat penyebaran penjualan setiap

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (6) Berdasarkan data diatas kita bisa melihat penyebaran penjualan setiap kuartal : • kuartal I = 352. 232 x 100% = 20, 23% 1. 732. 866 • kuartal II = 449. 432 x 100% = 25, 94% 1. 732. 866

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (7) • Kuartal III = 493. 068 x 100% =

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (7) • Kuartal III = 493. 068 x 100% = 28, 45% 1. 732. 866 • Kuartal IV = 438. 134 x 100% = 25, 28% 1. 732. 866

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (8) Sehingga pada tahun 2009 jumlah komputer terjual pada setiap

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (8) Sehingga pada tahun 2009 jumlah komputer terjual pada setiap kuartal adalah: • Kuartal I : 20, 33% x 365. 369 = 74. 277 unit • Kuartal II : 25, 54% x 365. 369 = 94. 774 unit • Kuartal III : 28, 45% x 365. 369 = 103. 945 unit • Kuartal IV : 25, 24% x 365. 369 = 92. 373 unit 365. 359 unit (sesuai prediksi)

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (9) Bila dikaitkan dengan estimulasi penjualan masing type A (6%),

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (9) Bila dikaitkan dengan estimulasi penjualan masing type A (6%), B (92%), C (2%) Sehingga masing-masing diperoleh: • Kuartal I Type A = 6% x 74. 277 = 4. 457 unit B = 92% x 74. 277 = 68. 335 unit C = 2% x 74. 277 = 1. 485 unit 74. 277 unit

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (10) • Kuartal II Type A = 6% x 94.

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (10) • Kuartal II Type A = 6% x 94. 774 = 5. 686 unit B = 92% x 94. 774 = 87. 192 unit C = 2% x 94. 774 = 1. 896 unit 94. 774 unit

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (11) • Kuartal III Type A = 6% x 103.

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (11) • Kuartal III Type A = 6% x 103. 945 = 6. 237 unit B = 92% x 103. 945 = 95. 629 unit C = 2% x 103. 945 = 2. 079 unit 103. 945 unit

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (12) • Kuarta IV Type A = 6% x 92.

CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN (12) • Kuarta IV Type A = 6% x 92. 363 = 5. 542 unit B = 92% x 92. 363 = 84. 974 unit C = 2% x 92. 363 = 8. 847 unit 92. 363 unit Berdasarkan hal ini, maka dapatlah disusun anggaran penjualan yang lebih lengkap sebagai berikut :

ANGGARAN PENJUALAN 2008 Tipe A Kuart al Unit Tipe B Harga Unit 4, 557

ANGGARAN PENJUALAN 2008 Tipe A Kuart al Unit Tipe B Harga Unit 4, 557 31, 500 143, 545, 500 68, 335 27, 500 1, 879, 212, 500 5, 686 31, 500 179, 109, 000 87, 192 6, 237 31, 500 Jumlah 1, 485 12, 000 17, 820, 000 74, 377 2, 040, 5 78, 000 27, 500 2, 397, 780, 000 1, 896 12, 000 22, 752, 000 94, 774 2, 599, 6 41, 000 196, 465, 500 95, 629 27, 500 2, 629, 797, 500 2, 079 12, 000 24, 948, 000 103, 945 2, 851, 2 11, 000 5, 542 31, 500 174, 573, 000 84, 974 27, 500 2, 336, 785, 000 1, 847 12, 000 22, 164, 000 92, 363 2, 533, 5 22, 000 Jumla h 22, 022 693, 000 336, 130 9, 243, 575, 000 7, 307 87, 684, 000 365, 459 10, 024, 952, 000 IV (Rp) Unit Jumlah III Harga (Rp) Unit II Jumlah Harga Jumlah I (Rp) Jumlah Tipe C