KULIAH AGROFORESTRY 2 A DEFINISI DAN KONSEP AGROFORESTRY

  • Slides: 17
Download presentation
KULIAH AGROFORESTRY (2 A) DEFINISI DAN KONSEP AGROFORESTRY ACHMAD KASIYANI INSTITUT PERTANIAN “ INGTAN”

KULIAH AGROFORESTRY (2 A) DEFINISI DAN KONSEP AGROFORESTRY ACHMAD KASIYANI INSTITUT PERTANIAN “ INGTAN” YOGYAKARTA

DEFINISI DAN KONSEP AGROFORESTRY Para ilmuwan menyatakan bahwa dalam mendefinisikan agroforestry harus menekankan pada

DEFINISI DAN KONSEP AGROFORESTRY Para ilmuwan menyatakan bahwa dalam mendefinisikan agroforestry harus menekankan pada dua sifat, yaitu “agroforestry secara umum” dan dari “bentuk pemanfaatan lahan” seperti : 1. Definisi agroforestry secara umum adalah aktifitas penanaman tanaman pohon tahunan di atas unit lahan yang sama dengan pertanaman semusim dan atau ternak dalam berbagai bentuk pemanfaatan ruang dan atau pengaturan waktu pertanaman 2. Definisi agroforestry sebagai bentuk pemanfaatan lahan adalah adanya interaksi nyata antara tanaman pohon dan tanaman (komponen) bukan pohon dari sistem, apakah yang bersifat ekologi atau ekonomi (Lundgren and Raintree, 1982).

Definisi umum Agroforestry adalah sistem pemanfaatan lahan dan teknik pemanfaatan tanaman tahunan (trees, shrubs,

Definisi umum Agroforestry adalah sistem pemanfaatan lahan dan teknik pemanfaatan tanaman tahunan (trees, shrubs, palms, bamboos, etc. ) yang ditanam di atas lahan yang sama dalam satu unit manajemen dengan tanaman pertanian pangan dan atau ternak melalui pengaturan atau penataan ruang atau pengaturan waktu Unsur unsur dasar dari agroforestry adalah 1. Sistem pemanfaatan lahan dan Teknik pertanaman 2. Pemanfaatan tanaman tahunan, pertaniaan pangan dan atau ternak 3. Diusahakan di atas lahan yang sama 4. Dalam satu unit manajemen (pengelolaan) 5. Pengaturan atau penataan ruang dan waktu dalam budidaya

Definisi tersebut memberikan “implikasi” bahwa : 1. Agroforestry secara normal melibatkan dua atau lebih

Definisi tersebut memberikan “implikasi” bahwa : 1. Agroforestry secara normal melibatkan dua atau lebih spesies (plants and animals), paling sedikit salah satunya adalah tanaman tahunan 2. Agroforestry system selalu memiliki dua atau lebih out puts (hasil) 3. Siklus sistem agroforestry selalu lebih dari setahun dan 4. Agroforestry yang paling sederhana lebih komplek secara ekologi (structurally and functionally) dan ekonomi dibanding dengan sistem usahatani monocropping Saat ini sudah ada konsensus terhadap menggabungkan beragam keinginan. istilah agroforestry yang Slide berikut adalah sebuah alasan terjadinya perpaduan antara pertanian dan kehutanan yang mengarah pada cara penggunaan lahan secara campuran

Diagram pengembangan system agroforestry KEHUTANAN PERTANIAN tebang liar peladang berpindah, lahan kritis Tan. semusim,

Diagram pengembangan system agroforestry KEHUTANAN PERTANIAN tebang liar peladang berpindah, lahan kritis Tan. semusim, padang rumput, ternak Masalah dan hambatan khusus Peladang berpindah Kemunduran mutu tanah , Degradasi Kekurangan, pangan, kayu bakar dan kayu kecil Biaya rendah dan tenaga kerja tinggi Kepemilikan lahan sempit AGROFORESTRY Penghijauan, penghutanan kembali Agroforestry- Zona pembatas Pagar keliling kebun MPTs kayu bakar Hutan masayarakat Pertanian terpadu, pekarangan, tumpangsari tan kebun, pertanian, ternak Penanaman pohon pada lahan pertanian, budi daya Lorong/pagar Usahatani konservasi , tanaman penguat teras

 Diagram di atas digunakan untuk menyatakan tentang serangkaian bentuk yang sederhana dari usahatani

Diagram di atas digunakan untuk menyatakan tentang serangkaian bentuk yang sederhana dari usahatani perladangan berpindah “shifting cultivation”, dan monokultur tanaman semusim, sampai ke bentuk yang komplek seperti “intercropping” sistem usahatani campuran, budidaya pagar/ lorong”. Termasuk di dalamnya ragam kerapatan tanaman pohon mulai dari yang berjarak tanam lebar dan atau berpencar seperti tanaman Faidherbia (Acacia) albida yang tumbuh di ladang millet Sahelian, ke bentuk pekarangan yang memiliki jarak tanam pohon yang rapat serta sistem penanaman dengan kanopi yang bertingkat di humid tropics; Sistem usahatani lain yang secara dominan menggunakan peran tanaman pohon sebagai “bentuk pelayanan dan penyediaan” seperti (e. g. , windbreaks), sampai dengan yang memiliki peran dalam “penyediaan produk komersiel utama” (e. g. , intercropping dengan plantation crops).

HASIL PENGAMATAN LAPANGAN LOKASI KEEMPAT Posisi lapisan kanopi/ layer ke PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT

HASIL PENGAMATAN LAPANGAN LOKASI KEEMPAT Posisi lapisan kanopi/ layer ke PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM KETUJUH Nama pohon (latin/local) Manfaat/kegunaan Keterangan

SYARAT TIGA KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI DALAM ME MILIH SISTEM AGROFORESTRY 1. PRODUCTIVITY (produktivitas)

SYARAT TIGA KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI DALAM ME MILIH SISTEM AGROFORESTRY 1. PRODUCTIVITY (produktivitas) 2. SUSTAINABILITY (kelestarian) 3. ADOPTABILIY DAN (mudah diterapkan) 4. ADAPTABILITY (memiliki kondisi lingkungan) kesesuaian pada berbagai

1. Productivity (produktivitas): Hampir semua sistem agroforestry memiliki tujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi

1. Productivity (produktivitas): Hampir semua sistem agroforestry memiliki tujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi (dari komoditi yang diinginkan) seperti layaknya produktifitas tanah (dari lahan). Agroforestry dapat meningkatkan produktifitas lahan melalui berbagai cara, termasuk di dalamnya meningkatnya output (hasil) dari tanaman tahunan , meningkatnya hasil tanaman semusim yang ditanam, pengurangan input sistem usahatani (“cropping system” ) dan meningkatnya efisiensi penggunaan tenaga kerja. 2. Sustainability (kelestarian): Melalui perawatan dan penjagaan potensi produksi dari sumberdaya alam, terutama dari dampak keuntungan tanaman pohon tahunan, agroforestry jelas dapat memelihara apa yang menjadi tujuan konservasi dan kesuburan tanah.

3. Adoptability (penerapan): Berdasarkan fakta bahwa agroforestry merupakan terminologi baru dari sebuah pengertian cara

3. Adoptability (penerapan): Berdasarkan fakta bahwa agroforestry merupakan terminologi baru dari sebuah pengertian cara berusahatani yang lama. Agroforestry telah diterima oleh komunitas pengusaha pertanian, implikasinya adalah apapun bentuk kegiatan perbaikan, peningkatan sistem agroforestry melalui pemanfaatan teknologi agroforestry yang di introduksikan ke dalam suatu areal, harus mampu menyesuaikan dengan teknologi cara berusahatani petani setempat. 4. Adaptability (kesesuaian) Memiliki spectrum kesejuaian wilayah yang tinggi karena adanya komponen pohon yang bisa tumbub di befrbagai kondisi wilyah serta jenis ganaman semusim yang mampu menyesuaikan dengan berbagai kondisi lingkungan hidupnya

Syarat dan ketentuan pemilihan system agroforestry 1. 2. 3. 4. Produktifitas (Productivity) Kelestarian (Sustainability)

Syarat dan ketentuan pemilihan system agroforestry 1. 2. 3. 4. Produktifitas (Productivity) Kelestarian (Sustainability) Kesesuaian (Adaptability) Penerapan (Adoptability)

COMMUNITY FORESTRY, FARM FORESTRY, AND SOCIAL FORESTRY Terminologi di atas untuk menekankan pada aspek

COMMUNITY FORESTRY, FARM FORESTRY, AND SOCIAL FORESTRY Terminologi di atas untuk menekankan pada aspek self-help (membantu dirinya sendiri – partisipatif) dalam aktivitas penanaman pohon, yang tidak saja berasosiasi dengan usaha pertanian dan atau ternak, tetapi juga memiliki tujuan sosial yang disejajarkan dengan tujuan produksi. “Social forestry (perhutanan sosial)” dimaksudkan sebagai cara memanfaatkan pohon dan atau penanaman pohon yang secara khusus untuk mewujudkan tujuan sosial, biasanya untuk kaum miskin melalui pemberian manfaat dari ( trees and/or tree planting) untuk penduduk setempat. Hal ini kadang disebut sebagai “penanaman pohon dari, oleh dan untuk masyarakat

 “Community forestry (hutan kemasyarakatan)”, bentuk dari sosial forestry yang mengarah pada aktifitas penanaman

“Community forestry (hutan kemasyarakatan)”, bentuk dari sosial forestry yang mengarah pada aktifitas penanaman pohon yang dikerjakan oleh “community on communal lands”, atau disebut sebagai lahan publik berdasar pada partisipasi langsung masyarakat lokal untuk ikut menanam pohon secara langsung atau dari usaha produk perbibitan kehutanan lokal. “Farm forestry (pertanian hutan)”, sebuah terminologi yang digunakan untuk , terutama di Asia yang menunjukkan ada kegiatan penanaman pohon yang dilakukan di tanah milik sendiri yang dimanfaatkan untuk produksi pertanian bahan pangan

 Pembeda yang nyata antara agroforestry dan usahatani perhutanan adalah “ agroforestry lebih menekankan

Pembeda yang nyata antara agroforestry dan usahatani perhutanan adalah “ agroforestry lebih menekankan adanya interaksi diantara kelompok tanaman pohon tahunan (trees and shrubs) dan tanaman pertanian semusim dan atau ternak untuk tujuan hasil dan layanan yang beragam. Usahatani perhutanan tujuannya lebih mengarah pada terkumpulnya hasil hutan (kayu) untuk memenuhi kebutuhan akan kayu bakar dan produk rumah tangga asal kayu (“woodlots”)

POTENSI TANAMAN TERHADAP LINGKUNGAN Dipangkas daun , pakan ternak, kayu bakar Semak/belu kar naungan

POTENSI TANAMAN TERHADAP LINGKUNGAN Dipangkas daun , pakan ternak, kayu bakar Semak/belu kar naungan seresah Padang rumput dan ternak 1. Daur ulang energy 2. Multi manfaat 3. Produktifitas 4. Kelestarian

RINGKASAN KULIAH 3 Agroforestry adalah nama kolektif antara sistem pemanfaatan lahan dan teknik pemanfaatan

RINGKASAN KULIAH 3 Agroforestry adalah nama kolektif antara sistem pemanfaatan lahan dan teknik pemanfaatan tanaman tahunan (trees, shrubs, palms, bamboos, etc. ) yang ditanam di atas lahan yang sama dalam satu unit manajemen dengan tanaman pertanian pangan dan atau ternak melalui pengaturan atau penataan ruang atau pengaturan waktu Definisi dan konsep agroforestry ialah aktifitas penanaman tanaman pohon tahunan di atas unit lahan yang sama dengan pertanaman semusim dan atau ternak dalam berbagai bentuk pengaturan ruang atau pengaturan tahapan/waktu pertanaman Harus ada interaksi nyata antara spesies tanaman pohon dan komponen bukan pohon dari sistem, apakah yang bersifat ekologi atau ekonomi (Lundgren and Raintree, 1982). untuk tujuan hasil dan layanan yang beragam. Empat syarat yang harus dipenuhi dalam memilih system agroforestry yaitu produktivitas, kelestarian, penerapan dan kesesuaian