KOPERASI PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI
KOPERASI PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI
PERANAN KOPERASI DI NEGARA YANG SEDANG BERKEMBANG Pembentukan organisasi koperasi yang mandiri dan otonom telah diterima dengan alasan-alasan sebagai berikut : • Organisasi koperasi relatif terbuka dan demokrasi • Melalui pembentukan perusahaan yang dimiliki secara bersama • Stuktur dasar dari tipe organisasi kopersi yang bersifat social ekonomis cukup fleksibel • Para anggota yang termaksud golongan penduduk yang social ekonominya “lemah”,
Konferensi Umum Internasional Labour Organization dan International Labour Office, melalui Rekomendasi 127 yang menyatakan dengan tegas, bahwa • • • Pembentukan dan pertumbuhan koperasi harus merupakan salah satu alat yang penting bagi Negara-negara sedang berkembang. Secara khusus, koperasi harus dididrikan dikembangkan sebagai sarana Negara-negara sedang berkembang harus melaksanakan suatu kebijakan yang memungkinkan koperasi memperoleh bantuan dorongan yang bersifat ekonomi, keuangan, tanpa mempengaruhi kemandiriannya Dalam menerapkan kebijakan semacam itu peril dipertimbangkan kondisi ekonomi dan social sumber daya yang tersedia Kebijakan itu perlu selalu ditinjau dan disesuaikan dengan perubahan kebutuhan ekonomi dan social, dan dengan kemajuan teknologi Gerakan koperasi perlu dilibatkan dalam perumusan dan jika mungkin dalam pelaksanaan pembangunan social/ekonomi
DAMPAK KOPERASI TERHADAP PROSES PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI • Dampak Mikro dari suatu Koperasi • Dampak Makro dari suatu Koperasi
Dampak Mikro dari suatu Koperasi • Dampak mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya, yang timbul dari peningkatan jasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari kegiatan-kegiatan kelompok koperasi. Jika pelayanan tersebut diterima oleh anggota • Dampak mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungann organisasi kopersi dapat secara serentak memberikan kontribusi pada perkembangan social dan ekonomi.
Dampak Makro dari Organisi Koperasi • • Politik Sosial Ekonomi
ASPEK-ASPEK POKOK KOPERASI DAN SISTEM EKONOMI
Ada 3 sistem ekonomi yang berbeda dalam pada perekonomian Negara-negara industri yaitu: • Sistem perekonomian swasta atau kapitalis, misalnya Amerika Serikat, Republik Federasi Jerman, dan Negaranegara industri Barat lainnya termasuk Jepang • Sistem perekonomian sosialis yang direncanakan dari pusat, misalnya Republik Demokrasi Jerman dan Uni • Soviet. Sistem perekonomian pasar sosialisasi dengan pemilikan masyarakat (Yugoslavia) atau denagn pemiliakn Negara (Hongaria) yang telah dikembangkan berdasarkan pengalaman-pengalaman negatif yang diperoleh dari penerapan bentuk perencanaan administratif dari pusat atau berbagai kegiatan ekonomi dan atas berbagai proses pembangunan
KOPERASI SEBAGAI SARANA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Ada 3 perbedaan penting mengenai koperasi sebagai sarana pemerintah yaitu: • Koperasi sebagai sarana atau alat pemerintah dimana pemerintah mempengaruhi atau mengawasi organisasi ini secara langsung • Sebagai alat swadaya para anggotanya, dan mencoba mempengaruhi secara tidak langsung agar menunjang kepentingan para anggotanya • Koperasi diawasi Negara, di mana pengaruh administrasi pemerintah secara langsung terhadap penetapan tujuan dan pengambilan keputusan usaha pada organisasi-organisasi koperasi sering diterapkan.
PENGEMBANGAN KOPERASI KONSEPSI Suatu konsepsi pemerintah yang konsisten dan bersifat umum mengenai usaha yang mendorong secara tidak langsung pertumbuhan secara bertahap dan pengembangan sendiri dari organisasi-organisasi koperasi terdiri atas: • Penggabungan-penggabungan secara sistematis dari berbagai kebijakan untuk menciptakan kondisi-kondisi pokok, yang disesuaikan dengan situasi social ekonomi dan budaya Negara-negara yang bersangkutan • menunjang pertumbuhan secara bertahap organisasi swadaya koperasi dan gerakan koperasi
Kebijakan-kebijakan pokok pemerintah yang bersifat instrumental secara singkat diuraikan sbb : • • • peraturan-peraturan resmi dan ketentuan-ketentuan perundangan yang memadai bagi perintisan dan pengembangan sendiri organisasi swadaya koperasi dan gerakan koperasi fasilitas menyangkut pelayanan auditing dan konsultasi maupun bantuan manajemen perlakuan yang sama atau yang bersifat preferensi keringanan pembebasan pajak struktur-stuktur lembaga-lembaga pengembangan swadaya
SARANA DAN CARA MENGGUNAKAN BANTUAN PEMERINTAH SECARA EFEKTIF
Secara umum, dapat dikatakan bahwa dana-dana atau bantuan keuangan pemerintah dapat diberikan secara efektif, apabila seluruh bantuan dititik beratkan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan menciptakan persyaratan bagi pertumbuhan ekonomi. 1. Pengurangan Pengaruh Pemerintah Terhadap Koperasi yang Disponsori Pemerintah Berbagai kebijakan dan program yang diarahkan bagi perintisan dukungan koperasi harus dirancang sesuai dengan suatu konsepsi yang konsisten secara teoritis dan memenuhi syarat kelayakan dalam praktek. Dengan demikian, sekurang-kurangnya akan terdiri atas tiga tahap deofisialisasi (pengurangan pengaruh pemerintah) yaitu:
• Tahap I Mendukung perintisan organisasi koperasi. Prioritas dalam tahap ini unntuk merintis berdirinya koperasi dan perusahaan koperasi yang menurut ukuran, struktur dan kemampuan manajemennya cukup mampu untuk memajukan para anggotanya secara efisien fengan menawarkan barang/jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi kepentingan dan tujuannya. Diharapkan bahwa hal ini dapat ditingkatkan dalam jangka panjang oleh organisasi koperasi yang otonom.
• Tahap II Melepaskan koperasi dari ketergantungannya pada sponsor dan pengawasan teknis, manajerial dan keuangan secara langsung dari organisasi-organisasi pemerintah dan dikendalikan oleh Negara. Tujuan utamanya adalah untuk mendukung perkembangan sendiri koperasi kea rah tahap kemandirian dan otonomi , artinya bantuan langsung, bimbingan dan pengawasan atau pengendalian harus dikurangi
• Tahap III Perkembangan koperasi selanjutnya sebagai organisasi mandiri yang otonom. Setelah tahap swadaya dan otonom berhasil, koperasi yang semula disponsori Negara dapat meneruskan perkembangannya sebagai organisasi koperasi sekunder dan tertier. Perkembangan selanjutnya dapat ditingkatkan secara tidak langsung melalui kondisi pokok yang sebenarnya diciptakan melalui penggabungan yang tepat berbagia instrument kebijakan yang berorientasi pada organisasi koperasi.
Persyaratan-persyaratan bagi terbentuknya dan pertumbuhan koperasi yaitu: • • Terdapat sejumlah (calon) anggota yang cukup dan tidak puas dengan keadaan ekonomi dan sosial yang ada dan bertujuan secara aktif memperbaikinya. Mereka memiliki gagasan-gagasan konkrit mengenai organisasi koperasi sebagai suatu sarana yang sesuai untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan bersama. Terdapat keuntungan-keuntungan dari kerja sama yang potensial, yang dapat diwujudkan bagi kemanfaatan mereka. Mereka menganggap pembentukan koperasi adalah alternative terbaik untuk mencapai tujuan-tujuannya. Mereka bersedia untuk bekerja sama dan membentuk satu kelompok koperasi. Mereka cukup termotivasi dan mampu untuk berpartisipasi dalam pembentukan suatu perusahaann koperasi dan untuk terlabih dahulu memberikan kontribusinya yang bersifat pribadi dan keuangan yang dibutuhkan untuk maksud tersebut. Tidak ada kaidah tradisional maupun ketentuan dan peraturan hokum yang menghalangi suatu organisasi swadaya koperasi yang baru, yang dapat dikatakan sebagai suatu inovasi terhadap lingkungan setempat.
- Slides: 18