KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN Disampaikan Oleh DR ZUSMELIA MSi
KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN Disampaikan Oleh DR. ZUSMELIA , MSi (Tim Pekerti, AA + Soft Skills Kopertis Wilayah X
Curiculum Vitae 1. Nama DR. Zusmelia, M. Si 2. Tgl Lahir Padangpanjang, 10 April 1966 3. Status Sudah Nikah 4. Pendidikan S 1 FIS IKIP Padang, lulus Maret 1990 S 2 PWD UNAND, Lulus September 2000 S 3 SPD IPB, lulus DR, 2007 5. Pekerjaan 1. Ketua STKIP PGRI, 2008 -2012, 2. Dosen Pascasarjana Prodi Sosiologi UNAND, sejak 2009 4. Ka Biro Lit. Bang PGRI Provinsi Sumbar 5. Tim Ahli Sertifikasi Guru Rayon 06 UNP, sejak 2008 6. Instruktur PLPG sertifikasi guru dalam jabatan, sejak 2008 7. Staf Ahli Bappeda Provinsi Sumbar sejak 2008, 8. Peneliti dan Konsultan Ahli Bappeda Solok Selatan, sejak 2007 9. Anggota Peneliti IDT pada KPDT, sejak 2007. 10. Tim Penyusunan Strada KPDT provinsi Sumatera Barat 2009 12. Anggota Divisi Riset MSI Sumbar, sejak 2007 13. Tim Ahli (expert) soft skill Kopertis Wilayah X, utk bidang Ilmu Sosial dan Budaya 14. Tim Ahli Pekerti-AA + soft skill dan Pembangunan Karakter Kopertis Wilayah X
TUJUAN PELATIHAN PESERTA MEMILIKI SIKAP POSITIF TERHADAP FILSAFAT /PARADIGMA KONSTRUKTIVISME SEBAGAI LANDASAN INOVASI PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan hakikat Paradigma/filsafat konstruktivisme 2. Menjelaskan posisi konstruktivisme dalam aliran filsafat dan teori belajar 3. Menjelaskan peran pendekatan konstruktivistik dalam pembelajaran dan pendidikan 4. Menjelaskan model-model pembelajaran yang didasarkan pada pendekatan konstruktivistik 5. Akan berusaha menerapkan pendekatan konstruktivistik ini dalam pembelajaran dan pendidikan
Definisi Konstruktivisme • Konstruktivis merupakan salah satu aliran filsafat sosial yg menekankan bahwa pengetahuan merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri. • Pengetahuan bukanlah gambaran dari dunia nyata yang ada, melainkan merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif dari kenyataan yang terjadi melalui serangkaian aktifitas seseorang (mahasiswa). • Pengetahuan merupakan ciptaan manusia yg dikontruksi dari pengalaman atau dunia yang dialaminya
T 1 ALIRAN FILSAFAT PENGETAHUAN YANG PERCAYA BAHWA PENGETAHUAN KITA MERUPAKAN HASIL KONSTRUKSI(BENTUKAN) KITA SENDIRI LINGKUNGAN HANYALAH PELUANG BAGI SESEORANG UNTUK MERAIH PRESTASI
ILMU PENGETAHUAN: • Paradigma : Posivistik dan Non-Positivistik • Positivistik : menganggap bhw realitas diluar sana sepenuhnya dikendalikan oleh hukum alam ----- tgs peneliti menemukan dan merumuskan hukum-hukum alam yg bersifat objektif dan universal---- dianggap memiliki kelemahan krn pd dasarnya indra manusia terbatas dan tdk mampu melihat dan memahami realitas sec utuh (Guba dan Lincoln, 2000; Lubis, 2004)
• Non Positivistik : karena manusia memiliki keterbatasan dlm memahami realitas sec sepenuhnya akibatnya setiap peneliti melihat dan me mahaminya sec berbeda sesuai dg sudut pandangnya yg subjektif ----- didefinisikan sesuai pemahamannya ----- konstruktivisme ----- tdk diarahkan pd penemuan hukum-hukum atau teori yg berlaku sec universal dan dpt digeneralisir.
ILMU PENGETAHUAN: • Paradigma Positivis ---- hukum alam yang bersifat mutlak (hukum positif). • Paradigma Post-Positivis (ajang sosial tertentu bersifat relatif dan hy mgkn dipahami sec terbatas (realisme kritis) • Paradigma Kritis (Realisme Kritis) ---- dlm konteks kesejarahan tertentu dan tdk a historis • Paradigma Konstruktivis --- ajang sosial itu mrpkn hsl intersubjektivitas/kesepakatan antar subyek. (Relativisme) ----sbg suatu kesepakatan menuju “kebenaran” --- hsl konsrtruksi bersama.
Paradigma Konstruktivis: Peneliti dan tineliti----pemahaman bersama (verstehen) Paradigma konstruktivis (masih terbuka/bisa berubah), dipilih dengan pertimbangan: - Ontologi: bersifat relativis (realitas yg dipahami bersifat plural) - Epistimologis: bersifat transaksional & subyektivis; - metodologi: hermenetik, interpretatif fenomenologi dan dialektis/partisipatif. - Dapat memotret realitas sosial (baik obyektif maupun subyektif) ----shg jadilah temuan/realita itu menurut penafsiran yg diyakini.
• Re-konstruksi dilakukan melalui interaksi mahasiswa dengan objek/subjeknya, dan lingkungannya dengan cara: – Melihat – Mendengar – Menjamah – Merasakan – Hasil interaksi dg lingkungan atau kelompok dalam proses pembelajaran
Modal untuk memiliki kemampuan konstruktivistik: Mengingat Membandingkan Menyukai Glaserfeld (1989) Proses pembentukan pengetahuan: berpikir figuratif dan operatif Sesaat, statis: Persepsi, imajinasi Transformasi: tahap ke tahap Piaget (1970)
• Aliran ini memandang bahwa Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari dosen kepada mahasiswa, melainkan mahasiswa sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan pengalaman mereka atau konstruksi yg telah mereka bangun/miliki sebelumnya. • Konstruktifisme adalah merupakan suatu proses bukan sesuatu yang statis dan deterministik.
PEMBENTUKAN PENGETAHUAN BARU INDRA: • MELIHAT • MENDENGAR • MERASAKAN • MENJAMAH • MENCIUM KONSTRUKSI PENGETAHUAN BARU OBYEK LINGKUN GAN PENGALAMAN KOGNITIF MENTAL FISIK
GAGASAN KONSTRUKTIVISME TENTANG PENGETAHUAN Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan belaka, melainkan selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan peserta didik Berlanjut FISIK/MENTAL
GAGASAN KONSTRUKTIVISME TENTANG PENGETAHUAN (lanjutan) mahasiswa mengkonstruksi skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur dalam membangun pengetahuan, sehingga setiap siswa memiliki skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang berbeda Dalam hal ini, proses abstraksi dan refleksi menjadi sangat berpengaruh dalam konstruksi pengetahuan (Reflection / abstraction as primary)
GAGASAN KONSTRUKTIVISME TENTANG PENGETAHUAN (lanjutan) Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsep individual mhs masing-masing. Struktur konsep dapat membentuk pengetahuan bila konsep baru yang diterima dapat dikaitkan / dihubungkan dengan pengalaman yang dimiliki mhs. Dengan demikian pengetahuan adalah apa yang ada dalam pikiran setiap mhs. Knowledge as residing in the mind
Lebih kepada CIRI UTAMA PANDANGAN KONSTRUKTIVISTIK TENTANG PEMBELAJARAN - BELAJAR VS MENGAJAR - MAHASISWA VS DOSEN - VARIATION OF ALTERNATIVE VS BEST/CORRECT ANSWER - CONSTRUCTED/DISCOVERED VS GIVEN/PRESENTED - INDIVIDUALITY & SITUATIONAL VS GENERALITY
PARADIGMA ü ü ü ü RASIONALISM ~ rasio, logika, deduktif EMPIRISM ~ pengalaman, induktif, objektif RELATIVISM ~ abstraksi, semua ide yang diturunkan melalui abstraksi harus dianggap sah NATIVISM ~ sumber pengetahuan adalah dari dalam PRAGMATISM ~ pengetahuan “hanya apa yang jalan” IDEALISM ~ pikiran dan konstruksinya adalah satunya realita OBJECTIVISM ~ realita itu ada KONSTRUKTIVISME Interaksi antara subyek dengan objek, realita, dan faktor eksternal. Tak mengklaim suatu kebenaran
HAKIKAT BELAJAR MENURUT KONSTRUKTIVISME n Belajar berarti membentuk makna n konstruksi arti merupakan proses yang terus-menerus. n Belajar bukan kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi proses pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. (? ) CUKUPKAH?
HAKIKAT BELAJAR MENURUT KONSTRUKTIVISME (LANJUTAN) Proses belajar terjadi ketika skema seseorang dalam kesenjangan (disequilibrium) yang merangsang pemikiran lebih lanjut Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman seseorang dengan dunia fisik dan lingkungannya
KEWAJIBAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERDASARKAN KONSTRUKTIVISME 1. Mahasiswa “harus” aktif bahkan proaktif 2. Kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif mahasiswa untuk menemukan dan membangun sendiri pengetahuannya 3. Mahasiswa bertanggungjawab terhadap hasil belajarnya sendiri.
Hal-hal yang diperlukan dalam pendekatan konstruktivisme 1. Kemampuan mahasiswa untuk mengingat dan mengungkapkan kembali pengalamannya, atau hasil interaksinya dalam pembelajaran----hasil komunikasi. 2. Kemampuan mahasiswa untuk membandingkan dan mengambil keputusan. 3. Kemampuan mahasiswa untuk lebih menyukai pengalaman yang satu dengan yang lain secara selektif yang menjadi landasan bagi pembentukan pengetahuannya.
Konstruktivisme dan Proses Pembelajaran 1. Belajar berarti membentuk makna 2. Berlajar adalah proses rekonstruksi yang terus menerus setiap kali mahasiswa berhadapan dengan fenomena atau persoalan yang baru. 3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan suatu proses pengembangan fikiran dengan membuat konstruksi baru. 4. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman mahasiswa dengan dunia fisik dan lingkungan 5. Hasil belajar mahasiswa tergantung kepada apa yang telah diketahui mahasiswa tentang konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi interaksinya dengan bahan yang dipelajari.
• Konstruktivisme adalah proses pembelajaran aktif dimana, peran mahasiswa sangat dominan Pendekatan SCL PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)
Reading 20% Hearing words 30% Looking at picture PASSIVE 10% Watching video 50% Verbal reciving Visual reciving Looking at an exhibition Watching a demonstration Seeing it done on location Participating in a discussion Giving a talk Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience 90% TINGKAT MEMORISASI Doing the Real Thing MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE 70% Participating Doing TINGKAT KETERLIBATAN
Terdapat beragam model pembelajaran dengan pendekatan SCL, di antaranya : Small Group Discussion Role-Play & Simulation Case Study Discovery Learning (DL) Self-Directed Learning (SDL) Cooperative Learning (CL) Collaborative Learning (Cb. L) Contextual Instruction (CI) Project Based Learning (Pj. BL) Problem Based Learning and Inquiry (PBL)
PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA DOSEN / GURU PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA MAHASISWA
Belajar = menerima pengetahuan ? SISWA PASIF RESEPTIF SERING DINAMAKAN PENGAJARAN Teacher Centered Learning
Strategi Penyajian PANDANGAN LATAR TEORI 1. Belajar sbg pemerolehan respon Behavioristik 2. Belajar sbg pemerolehan pengetahuan Behavioristik. Kognitivistik 3. Belajar sbg konstruksi pengetahuan Konstruktivistik PEMBELAJARAN Perhatian pada “desain pembelajaran” dan “penetapan metode pembelajaran” Perhatian pada “penciptaan lingkungan belajar”
ORIENTASI PELAYANAN YANG OPTIMAL DARI PENGELOLA PENDIDIKAN MUDA ORIENTASI KEMANDIRIAN YANG BERTANGGUNG JAWAB MAHASISWA PESERTA DIDIK DEWASA
PERAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN MENURUT KONSTRUKTIVISME 1. Belajar bagi mahasiswa merupakan proses berkembangnya pemikiran hingga kerangka pengertian baru berbeda dengan yang lama 2. Belajar dilakukan lewat refleksi, perbaikan, pemecahan konflik, pengulangan, dan dialog
PERAN DOSEN DALAM PEMBELAJARAN BERDASARKAN KONSTRUKTIVISME 1. Menyiapkan pengalaman belajar yang tepat 2. Memberikan kegiatan yang memotivasi keingintahuan mahasiswa. 3. Menyediakan sarana yang merangsang mahasiswa untuk berpikir secara produktif BOO OM 4. Memonitor dan mengevaluasi proses dan melihat hasil belajar mahasiswa 5. Memberi umpan balik atas bukti kegiatan
URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA MODEL BELAJAR No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA YANG DILAKUKAN DOSEN 1 Small Group • membentuk kelompok (5 -10) Discussion • memilih bahan diskusi • mepresentasikan paper dan mendiskusikan di kelas • Membuat rancangan bahan dikusi dan aturan diskusi. • Menjadi moderator dan sekaligus mengulas pada setiap akhir sesion diskusi mahasiswa. 2 Simulasi • mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya. • atau mempraktekkan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan. • Merancang situasi/ kegiatan yang mirip dengan yang sesungguhnya, bisa berupa bermain peran, model komputer, atau berbagai latihan simulasi. • Membahas kinerja mahasiswa. 3 Discovery Learning • mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan. • Menyediakan data, atau petunjuk (metode) untuk menelusuri suatu pengetahuan yang harus dipelajari oleh mahasiswa. • Memeriksa dan memberi ulasan terhadap hasil belajar mandiri mahasiswa.
URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA MODEL BELAJAR No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA YANG DILAKUKAN DOSEN 4 Self-Directed Learning • merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri. • sebagai fasilitator. 5 Cooperative Learning • Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang diberikan dosen secara berkelompok. • merancang dan dimonitor proses belajar dan hasil belajar kelompok mahasiswa. • Menyiapkan suatu masalah/ kasus atau bentuk tugas untuk diselesaikan oleh mahasiswa secara berkelompok. 6 Collaborative Learning • Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas • Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri. • Merancang tugas yang bersifat open ended. • Sebagai fasilitator dan motivator.
Selamat Melasanakan pendekatan konsruktivisme dalam Pembelajaran, Semoga dapat menelorkan ide-ide program pembelajaran yang bermuatan soft skill dan pendidikan karakter.
- Slides: 37